Disusun oleh:
FITRI ASTUTI
B1401166
i
ii
iii
iv
KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH KONSUMSI TELUR ITIK REBUS TERHADAP
PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN
PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS
BUAYAN1
Fitri Astuti , Eni indrayani S. Si.T., MPH3
2
INTISARI
Latar Belakang: Anemia pada masa nifas adalah penyakit kurang darah yang
ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih
rendah dibandingkan normal. Dampak anemia pada ibu nifas dapat menyebabkan
terganggunya gerak dan aktifitas ibu dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai
ibu baru. Penambahan asupan atau konsumsi tinggi protein dalam menu makan
kesehariannya, makanan tinggi protein ini bisa didapatkan dari telur. Telur itik
merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang sangat
lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi serta kandungan zat besi pada telur itik
yang paling tinggi dibandingkan telur jenis lainya yaitu 3,85 gram per 100 gram.
Tujuan: Mengetahui pengaruh konsumsi telur itik rebus, sebelum dan sesudah
mengkonsumsi telur itik rebus, serta selisih kadar hemoglobin sebelum dan
sesudah mengkonsumsi telur itik rebus.
Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptik analitik dengan pendekatan studi
kasus. Sampel adalah ibu nifas yang mengalami anemia. Pengumpulan data
diperoleh dari data primer melaluli wawancara dan observasi, dan data sekunder
diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dari
tanggal 15 April 2017 sampai 22 Mei 2017.
Hasil: Sebelum dilakukan penerapan konsumsi telur itik rebus, dari 5 partisipan,
partisipan 1 kadar Hb 10,2 gr/dl, partisipan 2 kadar Hb 7,5 gr/dl, partisipan 3
kadar Hb 10,0 gr/dl, partisipan 4 kadar Hb 9,8 gr/dl, dan partisipan 5 kadar Hb
10,0 gr/dl. Setalah dilakukan penerapan konsumsi telur itik rebus satu butir sehari
selama 21 hari ke 5 partisipan mengalami kenaikan kadar Hb yaitu partisipan 1
kadar Hb 11,2 gr/dl, partisipan 2 kadar Hb 10, 1 gr/dl, partisipan 3 kadar Hb 11,9
gr/dl, partisipan 4 kadar Hb 11,0 gr/dl, dan partisipan 5 kadar Hb 11,2 gr/dl.
Kesimpulan: Pada ke 5 partisipan tersebut mengalami kenaikan kadar Hb antara
1-2,6 gr/dl setelah dilakukan penerapan konsumsi telur itik rebus selama 21 hari.
Konsumsi telur itik rebus sangat efektif untuk ibu nifas yang mengalami anemia
jika dilakukan secara konperhensif.
v
SCIENTIFIC PAPER
THE EFFECT OF BOILED DUCK EGG CONSUMPTION ON THE
INCREASING OF HEMOGLOBIN CONTENT OF PUERPERIUM
MOTHER IN COMMUNITY HEALTH CENTRE OF
BUAYAN1
Fitri Astuti , Eni indrayani S.Si.T., MPH3
2
ABSTRACT
¹ Title
² Student of DIII Program of Midwifery Dept
³ Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penambahan makanan pada wanita dewasa, hamil dan menyusui ..........14
Tabel 2. Komposisi gizi per100 gram telur itik .....................................................19
Tabel 3. Perbedaan kandungan gizi per 100 gram telur ayam ras dengan
telur puyuh dan telur itik ..........................................................................20
Tabel 4. Pengaruh konsumsi telur itik rebus terhadap kenaikan kadar Hb
Setiap minggu ...........................................................................................47
Tabel 5. Kadar hemoglobin sebelum mengkonsumsi telur itik rebus
(1 jam post partum) ..................................................................................48
Tabel 6. Pemeriksaan hemoglobin setelah konsumsi telur itik rebus ....................49
Tabel 7. Kenaikan kadar hemoglobin sebelum konsumsi telur itik rebus
Dan sesudah konsumsi telur itik rebus selama masa nifas.......................50
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia pada masa nifas adalah penyakit kurang darah yang ditandai
dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah
lanjutan dari pada anemia yang di derita pada saat kehamilan, yang
menyebabkan banyak keluhan bagi ibu dan mengurangi presentasi kerja, baik
bagi kelompok Wanita Usia Subur (WUS). Anemia pada umumnya terjadi di
2014 menujukan bahwa prevelensi anemia ibu nifas adalah 53,8% angka ini
lebih tinggi dari angka nasional yakni 50,9% (Dinas Kesehatan Kabupaten
Kebumen 2015). Berdasarkan data yang di dapat dari Puskesmas Buayan ibu
1
2
sejumlah 26 orang. Total jumlah ibu nifas dan yang mengalami anemia di
Puskesmas Buayan kejadian anemia pada ibu nifas masih cukup tinggi (Dinas
proses melahirkan yang sangat lama atau bisa jadi ibu sudah mengalami
anemia pada masa kehamilan dan kemudian hal ini diperberat lagi dengan
melakukan pantangan makan pada masa nifas maka ibu akan mengalami
gerak dan aktifitas ibu dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai ibu baru,
dengan bayi karena anemia ini menimbulkan keletihan, kelelahan dan ibu
terlihat pucat. Anemia juga akan meningkatkan resiko terjadi kematian ibu
3,7 kali lebih tinggi jika dibandingkan ibu yang tidak anemia. Hal ini menjadi
yaitu 126/ 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu tersebut berada
diatas Angka Kematian Ibu AKI Negara Association of South Asian Nations
2015).
3
makan kesehariannya. Makanan tinggi protein ini bisa didapatkan dari telur.
ditemukan, ekonomis dan salah satu makanan paling padat nutrisi. Jenis telur
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat seperti, telur puyuh, telur itik dan
telur ayam ras. Telur itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang
memiliki rasa yang sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik
umumnya berukuran besar dan warna kerabang putih sampai hijau kebiruan.
Rata-rata bobot telur itik adalah 60-75 gram. Keunggulan telur itik
B12, dan kandungan zat besi pada telur yang paling tinggi dibandingkan telur
jenis lainya yaitu mencapai 3,85 gram per 100 gram (Resi, 2009).
jaringan tulang, namun tak dapat disimpan oleh tubuh, maka untuk
meningkatkan kadar hemoglobin memerlukan asupan zat besi setiap hari salah
sejenis mineral mikro yang sangat penting, yaitu zat besi, seng, dan selenium.
Telur itik mengandung zat besi yang cukup tinggi dibandingkan jenis telur
yang biasa dikonsumsi, kandungan besi telur itik adalah 3,85 gram per 100
gram. Menambah konsumsi telur itik rebus dalam menu diitnya untuk
memperbaiki status gizi agar ibu nifas dapat memperbaiki sel-sel jaringan
yang rusak dan meningkatkan kadar Hemoglobin pada ibu nifas lebih atau
sama dengan 11 gr% sehingga ibu nifas terhindar dari anemia dalam masa
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus
rebus.
itik rebus dan sesudah mengkonsumsi telur itik rebus selama masa
nifas.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Penulis
c. Bagi Masyarakat
2017.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar., Faisal., dan Khomsan, A. (2009). Makanan Tepat Badan Sehat. Jakarta:
Hikmah.
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Buckle, K, A., R. A. Edwards, G. H., Fleet, & M. Wotton. (2009). Ilmu Pangan.
Edisi ke-4. Terjemahan: Purnomo, H. dan Adiono. Universitas Indonesia
Press, Jakarta. http://www.eprints.ung.ac.id. Diakses tanggal 6 Maret
2017.
Cuningham., Mc Donald., and Gant. (2006). Obstetri Wiliams (Edisi 21) Cetakan
I. Jakarta: EGC.
Rusli. (2009). Kualitas Telur Itik Asin (Studi Kadar Air, Organoleptik, dan Daya
Simpan). Fakultas Peternakan dan Perikanan. Universitas Muhammadiyah
Malang. https://fairus05.wordpress.com/2009/07/24/kualitas-telur-asin-
bakar-tradisional-studi-kadar-air-organoleptik-dan-daya-simpan/. Diakses
tanggal 6 Maret 2017.
Sugita dan Supiati. (2016). Pengaruh Konsumsi Telur Ayam Ras Rebus Terhadap
Peningkatan Kadar Hb Pada Ibu Hamil Trimester II Di BPM Wilayah
Kerja Puskesmas Klaten Tengah. Vol 5 (2). http://jurnal.poltekkes-
solo.ac.id/index.php/Int/article/download=pengaruh-konsumsi-telur-ayam-
ras-terhadap-peningkatan-kadar-hb-pada-ibu-hamil-trimester-II-211/.
Diakses pada tanggal 28 Januari 2017.
Yuwanta, T. (2010). Telur dan Kualitas Telur. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 4
Gambar 6
Gambar 8
Gambar 10
Gambar 12
Gambar 14
Gambar 16
Gambar 18
Gambar 20