Bab 1 Deradikalisasi Agama Dalam Pendidikan Tesis PDF
Bab 1 Deradikalisasi Agama Dalam Pendidikan Tesis PDF
BAB I
PENDAHULUAN
bisa lahir dari berbagai sumbu, seperti ekonomi, politik, sosial dan
sebagainya.
dan kolot1.
Islam yang benar dan sah. Jika hal seperti ini terus berlanjut, maka
1
. Ali Syu’aibi, Meluruskan Radikalisme Islam, (Ciputat: Pustaka Azhary, 2004), 137
kaum ini. Mereka tidak sabar untuk memperbaiki keadaan dengan usaha
kekerasan dan tidak peduli akan akibat destruktif dari perbuatan yang
mereka lakukan. Selain itu mereka juga melakukan kekerasan atas nama
korban nyawa sia-sia dan rusaknya bangunan fisik. Namun yang lebih
kalangna mahasiswa. Hal ini disinyalir oleh Mas’ud Halimi dari Badan
2
. Eko Prasetyo Dkk, Memahami Wajah Para Pembela Tuhan, (Yogyakarta: Interfidie, 2004), 24
3
. “BNPT: “Hati-hati radikalisme di kalangan Mahasiswa capai angka 20,3%”. dalam
(http://diktis.kemenag.go.id/index.php?berita=detil&jd=162). Diakses 25 Oktober 2014
tidak mampu menegakkan hukum (4%), dan karena alasan dekadensi moral
(8%).4
teknik dan fakultas kesehatan angkatan 2010. mereka direkrut orang yang
yang luar biasa. Dewasa ini sudah tidak ada lagi wilayah yang steril dari
gerakan Islam radikal. Tidak hanya mahasiswa prodi sains dan teknologi
4
Abdullah Fadjar dkk, Laporan Penelitian Islam Kampus (Jakarta, Ditjen Dikti Depdiknas, 2007).
35
5
. Kompas “Mahasiswa UMM Diduga Anggota Baru NII Makin Sulit Ditemui”, Kompas, Jum’at,
22 April 2011
6
Ibid, 503
7
Ahmad Munjin Nasih dkk, Pemaknaan Dosen Agama Islam Terhadap Radikalisasi Kehidupan
Beragama Mahasiswa di Malang Indonesia, JURNAL STUDI SOSIAL, Th. 6, No. 2, Nopember
2014, 126
8
Di ITS sendiri sebagaimana yang diberitakan oleh viva news dan di kutip oleh Abdul Munip, ada
sekitar 25 mahasiswa yang direkrut oleh jaringan NII dan mereka siap mendeklarasikan diri untuk
membentuk NII. Lihat Abdul Munip, Menangkal Radikalisme Agama Di Sekolah, Jurnal
Pendidikan Islam Volume I, Nomor 2, Desember 2012/1434, 165
saja yang menjadi eksponen organisasi Islam radikal, akan tetapi juga
mahasiswa dari prodi lain, baik ilmu sosial humaniora maupun ilmu
agama.9
bernuansa inklusif.10
sama sekali. Dalam konteks di atas, peran sekolah dan lembaga pendidikan
tindakan yang bernuansa radikal, baik itu yang bersifat umum atau telah
seperti UIN Jakarta, Universitas Indonesia, UIN Malang, USU Medan, dan
lecture, workshop, dan lainnya, mahasiswa diajak untuk berfikir kritis dan
destruktif.
11
. BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) adalah sebuah lembaga yang di bentuk
oleh Presiden SBY dalam rangka menanggulangi tindakan terorisme yang dituangkan melalui
INPRES nomor 4 Tahun 2002. Lihat www.bnpt.go.id
yang utuh.
Agama Islam. Mata kuliah ini menjadi mata kuliah wajib yang termasuk
12
. SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan
Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, tertanggal 2 Juni 2006
dalam ruang kelas dengan metode pengajaran yang lebih bertumpu pada
mentoring yang dikelola oleh para mahasiswa aktifis Islam kampus itu
13
. Abdul munip, Perkuliahan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Negeri (Sebuah
Catatan Lapangan), 16
masing.
Nopember Surabaya)”
B. Rumusan Masalah
di ITS Surabaya?
di ITS Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka, tujuan penulisan skripsi ini adalah:
deradikalisasi agama.
deradikalisasi agama.
D. Kegunaan Penelitian
mahasiswa.
E. Definisi Operasional
1. Deradikalisasi Agama
Chakravarty yang dikutip oleh Petrus kata Radical berasal dari bahasa
14
Petrus Reinhard Golose, Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach dan Menyentuh
Akar Rumput, (Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2010), 80
15
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai
Pustaka, 1995), 808
akhir “ize” menjadi “isasi”, yang memberikan makna proses pada kata
16
Dikutip oleh Petrus, Deradikalisasi Terorisme…, 80
17
Ibid, 81
pikiran”.18
kedamaian agama.19
permasalahan yang muncul dari agama, yang dalam penelitian ini yang
18
. Internasitional Crisis Group, “Deradicalisation And Indonesian Prisons ”, Asia Report, No. 142,
19 November 2007, 11.
19
Imam Mustofa, Deradikalisasi Ajaran Agama: Urgensi, Problem dan Solusinya, Makalah
STAIN Jurai Siwo Metro, 4
pembelajaran dan dikemas dalam bentuk mata kuliah yang diberi nama
sekolah.
(MKU).
F. Penelitian Terdahulu
setelah era reformasi. Sehingga sudah banyak sekali karya ilmiah yang
adanya celah dari beberapa karya ilmiah yang sudah ada yang belum
umum.
Periode 2006-2011)”. Ada dua masalah yang diangkat oleh penilitian ini,
dakwah tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini adalah strategi yang di
nilai aswaja sejak dini kepada generasi muda. Dalam masyarakat yang
menghargai terhadap tata nilai dan budaya yang telah ada. Melalui
merangkap jabatan (double job), disiplin pengurus yang masih lemah dan
sifat ananiyah (egoisme) yang di miliki oleh para pemimpin yang dalam
hal ini yaitu kyai dapat mengakibatkan kinerja NU tidak bisa maksimal.
duakan.
data diketahu 23% kategori rendah 52% kategori tinggi dan 25% kategori
tergolong dalam kategori tinggi. Ini berarti Pada Prodi Prodi PGMI
banyak sekali perbedaan perbedaan yang sangat mendasar, baik dalam segi
G. Metode Penelitian
yang wilayah lokasinya berada di UPT PMK PAI SOSHUM ITS Surabaya
20
. Pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang
alamiah, di mana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan datanya dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis datanya bersifat iduktif/kualitatif, dan hasil penelitiannya
untuk memahami, memberi tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti
2. Jenis data
penelitian dan belum diolah atau dengan pengertian lain suatu hal yang
1. Data Kualitatif
dalam penelitian ini. Dalam hal ini data yang dimaksud sejarah dan
profil pesantren, visi dan motto serta logo, sarana dan prasarana,
Surabaya.
2. Data Kuantitatif
3. Sumber data
data serta masih memerlukan analisis lebih lanjut.23 Jenis data primer
a. Metode Observasi
23
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta . 2004), 87
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2002), 107
25
Sutrisno hadi, Metodologi Research II,( Yogyakarta: Andi Offset), 136
patisipan pasif, yaitu peneliti datang ketempat yang akan diamati tetapi
makna dalam suatu topic tertentu. Dalam hal ini penulis melakukan
ditanyakan.
2. Wawancara berstruktur
mendalam.28
c. Metode Dokumentasi
28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 197
29
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakata: Andi Offset), 136
terhadap objek yang diteliti atau dengan cara penanganan suatu objek
berupa analisis
30
Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) 107-108
31
. Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 59
1. Reduksi data
2. Penyajian data
32
. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), 91-99
deradikalisasi agama.
penelitian.
33
. Nawawi Hadrawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial. (Semarang: Gajah Mada University,
1999), 30
bukti yang ada. Dalam hal ini analisis difokuskan pada upaya dosen
3. Sistematika Pembahasan
sistematika pembahasan.
deradikalisasi agama.