Anda di halaman 1dari 1

Negara Indonesia lahir atas kesepakatan dan perjanjian semua elemen bangsa.

Sehingga kita semuanya tidak terkecuali para mahasiswa


terikat dengan perjanjian itu untuk mengawal dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan
Pancasila.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama, budaya, adat istiadat, tradisi, suku, dan
daerah. Kemajemukan itu kemudian disebut kebhinekaan, Kebhinekaan itu juga mempunyai kecenderungan kuat akan adanya
perbedaan pendapat dan pemikiran serta penonjolan identitas masing-masing, baik individu maupun kelompok. Bila ini tidak
diperhatikan, diurus dan dikemas akan dapat menjadi berpotensi konflik yang ujungnya akan mengganggu ketahanan nasional Bangsa
Indonesia untuk mewujudkan cita cita nasional Indonesia yaitu hidup yang sejahtera aman dan sentosa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Mayoritas merupakan kelompok yang mendominasi dan memiliki pengaruh yang besar serta tingkat keamanan yang kuat. Umat Islam
Indonesia sebagai kelompok mayoritas yang memiliki pengaruh yang besar terhadap Indonesia. Umat Islam juga memiliki peluang
tercapainya hak hidup yang berupa keamanan, kedamaian, ketentraman, serta yang lain. Potensi bahaya yang datang kepada umat Islam
Indonesia terhitung kecil. Minoritas merupakan kelompok masyarakat yang merupakan antitesa dari kelompok mayoritas. Memiliki
kuantitas serta pengaruh yang kecil. Peluang ancaman yang datang kepada kelompok mayoritas terhitung besar. Umat agama non-Islam
yang hidup di Indonesia dimana Islam menjadi agama mayoritas membuat peluang tercapainya hak hidup terbilang kecil. Sebaliknya,
potensi bahaya yang datang serta tidak tercapainya hak-hak sebagai orang beragama terbilang besarIndonesia merupakan bangsa yang
multietnis dimana bermacam suku bangsa, budaya, dan adat istiadat berada dalam naungan bangsa yang memiliki semboyan Bhineka
Tunggal Ika ini. Indonesia memiliki suku bangsa yang mencapai 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku. Selain
suku, Indonesia juga negara dengan bahasa daerah terbanyak di dunia yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang
digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia.
Selain terdiri dari beragam suku dan budaya, Indonesia juga merupakan negara yang dihuni oleh penduduk yang memeluk beragam
agama pula. Tak kurang ada enam agama resmi yang diakui pemerintah untuk dianut oleh warga negara Indonesia yakni Islam, Kristen
Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan terakhir Konghucu.
Hal tersebut belum termasuk mereka yang tidak memeluk agama samawi tetapi berkeyakinan dengan hal – hal yang mereka anggap
sebagai perwujudan dari Sang Maha Kuasa, seperti kepercayaan Parmalim dan Pelbegu dipedalaman Sumatera Utara, atau kepercayaan
suku Badui dipedalaman Banten, yang kesemuanya juga dijamin keberadaanya oleh pemerintah sesuai isi pasal 29 ayat 2 Undang –
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
Namun ada hal yang ternyata masih menggangu stabilitas dari cita-cita mulia bangsa Indonesia dalam menjunjung persatuan dan
kesatuan bangsa yakni minimnya nilai toleransi yang justru terjadi ditengah-tengah masyarakat Indonesia meskipun hak-hak mereka
kini semakin dijamin oleh hukum sehingga kebebasan mereka sebagai warga negara yang memangku kedaulatan tertinggi negara
benar-benar terimplementasi.
Hal ini terlihat dari bagaimana masyarakat kita kini masih mengalami sifat intoleransi antar sesamanya dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari. Konflik horizontal yang diakibatkan berbagai perbedaan diantara masyarakat kita masih marak terjadi diera reformasi ini.
Kemajemukan seolah menjadi musuh dalam mengarungi kehidupan negara yang katanya menjunjung tinggi semangat pluralisme ini.
Perbedaan masih belum mampu diterima secara utuh oleh rakyat kita yang notabenenya terdiri dari beragam suku bangsa, agama,
kepercayaan, budaya, dan adat istiadat. Hal ini terlihat dari banyaknya sengketa yang mewarnai era reformasi dewasa ini yang
diakibatkan oleh perbedaan yang ada ditengah-tengah masyarakat kita.
Mulai dari konflik agama yang belakangan mulai merebak ramai kepermukaan. Ahmadiyah yang dianggap sebagai aliran sesat justru
diparangi secara tidak manusiawi oleh sesama umat islam yang menyatakan aliran tersebut harus dibubarkan. Atau konflik antara umat
Islam dan umat Kristen di Bogor mengenai keberadaan Gereja Kristen Indonesia Taman Yasmin yang membuat hubungan antar umat
beragama sempat memanas, pembantaian terhadap pemeluk aliran Ahmadiyah di Cikesik Banten, hingga yang paling hangat adalah
pembantaian terhadap pemeluk islam syiah di Sampang Madura yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Bukankah bangsa kita merupakan bangsa yang gemar berdialog atau bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai silang pendapat
atau perbedaan yang ada sesuai isi butir keempat Pancasila. Lalu mengapa ketika ada golongan yang merupakan sesama anak negeri ini
namun memiliki keyakinan yang sedikit berbeda justru diperangi secara brutal tanpa memandang kaidah-kaidah agama itu sendiri yang
mengedepankan cinta kasih antara sesama manusia dan kedamaian bagi pemeluknya.

Perbedaan itu anugerah yg tak boleh pecah karena amarah


Kebersamaan dan keberagaman itu sebagai tanda kita harus membalut, merajut negeri ini agar selalu utuh demi amanah .Amanah para
pendiri negeri agar kita bagian darinya untuk bersama-sama menjaga, merawat, memupuk cinta damai dalam kasih tanpa pamrih
Menahan diri dalam segala situasi dan emosi itu lebih berarti dari pada saling adu domba yang tak berguna . NKRI harga mati demi
negeri ini semakin berarti
Jangan lagi ada iri dengki karena perbedaan dan keberagaman yang kita miliki .Kita dicipta oleh Pencipta memang dalam keberagaman
dan perbedaan karena bila semua seragam tidak indah,
Seperti pelangi itu warna warni yang selalu indah dalam balutan perbedaannya, tetapi selalu menarik untuk dinikmati dan jumpai
hingga kapanpun oleh semua mata yang memandang
Ragam keberagaman kita menjadi indah kiranya bila kita untuk selalu saling menghargai setiap perbedaan yang ada, karena kita
Indonesia, berbeda tetapi tetap satu jua
Indonesia merdeka oleh pendiri bangsa untuk menitipkan bahwa perjuangan negeri ini oleh semua harus dijaga hingga nanti mengingat,
mereka berjuang meraih kemerdekaan dengan kebersamaan dan keberagaman pula

Anda mungkin juga menyukai