Anda di halaman 1dari 4

Salam pembuka :

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mukadimah:

Alhamdulilahil-ladzi fad-dholla baniy aadama bil ‘ilmi wal a’mal, wassholaatu wassalaamu ‘ala nabiyyinaa
Muhammadin, wa’ala aalihi washokhbihi wat-tabi’iina lahum bi-ikhsaani ila aakhiril-ayyam. Amma ba’du.

Sapaan penghormatan :
Yang terhormat para Dewan Juri
Yang saya hormati Bapak /Ibu para orang tua kami
Dan yang saya sayangi teman-teman sekalian.

Ucapan puji syukur dan shalawat salam :


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kelebihan bagi keturunan nabi Adam AS dengan ‘ilmu dan amal,
shalawat dan salam semoga tercurah pada baginda Muhammad SAW, yang telah mengantarkan umat manusia
dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang moderen, yg penuh dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya
yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Amin ya robbal a’lamin.

Isi
Paragraf  pembuka : 
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Dewan Juri sekalian yang telah memberi kesempatan kepada
saya berdiri disini untuk menyampaikan pidato saya yang bertema Taat Beribadah
Isi
Paragraf isi :
Teman - teman sekalian, Ibadah mrupakan jembatan penghubung antara Rabb dan hambanya. Jembatan untuk
mendapatkan kasih saying dan magfiroh dari Allah swt. Semakin kokoh jembatan tersebut, maka semakin
melimpahlah ramhat, ampunan dan kasih sayang Allah kepadanya. Karenanya, sudah seharusnya semangat
ibadah kita dipupuk dan dipelihara. Tak lain supaya ibadah yang kita lakukan menjadi sebuah kenikmatan di
dalam kehidupan kita.
Allah SWT berfirman didalam alqur’an surah adz-Dzaariyaat ayat 56 yang berbunyi :

َ ِ ‫ت ۡٱل ِج َّن َوٱإۡل‬


ِ ‫نس إِاَّل لِيَ ۡعبُ ُد‬
٥٦ ‫ون‬ ُ ‫َو َما َخلَ ۡق‬
WA MĀ KHALAQTUL-JINNA WAL-INSA ILLĀ LIYA'BUDỤN

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Teman-teman sekalian, dari ayat diatas Allah menegaskanahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia tidak lain
adalah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata
dan patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah
tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah
Swt.
Orang yang merasakan nikmatnya iman, bisa merasakan kenikmatan dalam bermunajat dan ketaatan kepada
Allah SWT. Karenanya wajar jika Rasulullah selalu menunggu-nunggu waktu beribadah seperti seorang
kehausan yang menanti datangnya air. Ketika masuk waktu salat, beliau bersabda kepada Bilal, ”Hai Bilal,
hiburlah kami dengan shalat.” Dan tidak heran pula ketika beliau bersabda, ”dan jadikan shalat sebagai
penyejuk hati.”

Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah Swt. yang telah menciptakan manusia dengan
sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahanNya Allah Swt. memberikan fasilitas hidup.

Teman-teman sekalian, sudah sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Allah SWT, karena Allah masih
memberi kita waktu, memberikan kita kesempatan hidup di muka bumi ini untuk beribadah kepada nya.
Mendekatkan diri kepadaNya, karena Allah sangat suka kepada hambanya yang senantiasa memohon dan
meminta ampunanNya seorang hammba yang taat dalam beribadah, tidak saja sholat lima waktunya ia jaga,
sholat sunnah yang ia kerjakan akan tetapi amal-amal ibadah yang lainnya pun ia kerjakan, semua semata-mata
hanya untuk mendapatkan ridhanya Allah SWT.

Banyak cara untuk memupuk semangat ibadah, antara lain :

Tetap dalam keikhlasan


Ikhlas berarti hanya mengharap ridho allah semata. Ia tak akan pernah beribadah hanya sekedar tujuan duniawi.
Hatinya hanya tertuju pada Allah dan tidak terkontaminasi oleh riya, kesombongan iri dan dengki.Bahkan
ketika ibadah itu mengandung resiko yang besar sekali pun, ia akan tetap melaksanakannya dan ia akan semaikn
bersemangat dalam beribadah.

Mujahadah dalam beramal


Mujahadah artinya kesungguhan dan keseriusan. Seseorang yang bermujahadah dalam beribadah akan selalu
berusaha menyingkirkan segala aral melintang yang mengganggu kesungguhannya tersebut. Tak jarang, amal
ibadah seseorang akan bernilai sia-sia ketika berleha-leha, lalai serta tidak memiliki motivasi yang jelas saat
beramal.

Selalu intropeksi diri


Seorang muslim yang selalu mengoreksi dirinya, melihat setiap amal yang sudah ia kerjakan di masa yang lalu
akan selalu mempertimbangkan kehidupannya di masa yang akan datang. Jangan sapai dirinya melakukan
kesalahan yang sama, jangan sampai ia terjatuh pada lubang yang sama. Pada akhirnya, kesalahan yang pernah
ia lakukan tak pernah ia ulang, amal kebaikan yang sekiranya kurang akan ditambah dengan amal-amal
unggulan.

Selalu berdoa
Dalam beribadah kita selalu membutuhkan motivasi yang kuat. Untuk membangun motivasi kita tidak
selayaknya hanya mengandalkan diri kita saja. Rasul telah mencontohkan satu doa yang biasa beliau baca
sehabis shalat yang berisi permohonan agar kita senantiasa meminta bantuan kepada allah untuk memiliki
kekuatan dalam beribadah.

“Ya Allah bantulah aku untuk senantiasa berdzikir kepada-Mu, senantiasa bersyukur kepada-Mu, dan senantiasa
beribadah dengan baik kepada-Mu.”

Doa adalah senjata orang beriman. Karena itu sudah semestinya kita sering memohon kepada-Nya untuk
mendapatkan bimbingan dan petunjuk-Nya. Kekuatan doa sangat luar biasa. Bahkan doa bisa mengubah takdir
sebagaimana dalam keterangan berikut,”Tiada sesuatu yang bisa menolak takdir selain doa, dan tidak ada
yang bisa menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seseorang diharamkan rejeki baginya
disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

Memperbanyak dzikir dan tobat


Apabila iman sudah menyentuh relung hati yang paling dalam. Niscaya penghayatan terhadap rasa ketuhanan
akan mengisi relung hatinya yang terdalam. Pemujaan trhadap egoism akan disingkirkan dan meleburkan diri
pada penghambaan dan ketaatan yang purna.

Dzikir adalah ingatan yang terus menerus ada kepada Allah dalam hati serta menyebut nama-Nya dengan lisan.
Bukan berarti kita setiap waktu harus melafakan dzikir dan hati terfokus pada asma allah. Tapi bagaimana amal
dan tingkah laku kita mencerminkan seorang hamba yang selalu merasa diawasi oleh Allah. Di samping dzikir
dalam hati dan lisan, ia juga dzikir dengan anggota badan. Merasa takut ketika akan berbuat hal yang nista.
Karena kita tahu, bahwa Allah Maha Melihat apa yang diperbuat hambanya.

Berada dalam lingkungan yang soleh


Faktanya, manusia adalah makhluk yang sangat mudah terpengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Lingkungan
memegang peranan penting dalam pembentukan karakter manusia. Kalau kita ingin mendapat hidayah Allah,
maka carilah lingkungan yang kondusif.

Memang, bergaul dengan orang-orang yang soleh, bukan berarti akan membuat kita terbebas dari berbuat dosa.
Namun, jika kita bergaul dengan lingkungan yang tidak soleh, maka rintangan yang dihadapi akan jauh lebih
besar. (pm)

Paragraf Penutup
Sekian Pidato yang saya sampaikan kekurangan hanya milik manusia biasa dan kesempurnaan hanya milik
Allah SWT, dengan demikian saya hanyalah makhluk yang penuh dengan kekurangan mohon untuk dimaafkan,
wabillahi taufiq wal hidayah Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai