TINJAUAN PUSTAKA
tentu saja harus diikuti dengan kerelaan perusahaan untuk mengeluarkan bberapa tambahan
biaya . sistem pengendalian internalakan dijumpai dalam perusahaan, dimana kategori ukuran
untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan,
menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa
meliputi peaturan di bidang perpajakan, pasar modal, hukum bisnis, undang-undang anti
apakah kegiatan operasionalmaupun financial perusahaan telah berjalan sesuai prosedur dan
terkoordinasi yang dianut dalam sebuah perusahaan untuk menjaga harta kekayaan,memeriksa
ketelitian, serta sudah seberapa jauh data akuntansi bisa di percaya mengembangkan efisiensi
sistem/proses diimplementsikan oleh dewan komisaris, dan karyawan dalam perusahaan yang
bertujuan menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian tersebut diraih,
Sistem Pengendalian Internal (SPI) adalah proses yang di desain untuk memastikan
agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan maksimal. Tujuan organisasi ada 3 aspek yaitu :
Sistem Pengendalian Intern yang efektif dan efisien dapat membuat tercapainya
tujuan organisasi dengan maksimal. Sistem Pengendalian Intern dapat berjalan dengan efektif
dan efisien jika komponen-komponen berikut terdapat dan terimplementasi sesuai dengan
a. Peraturan Organisasi yang lengkap dan sesuai dengan aturan dari Pemerintah, serta
d. Internal Audit memiliki posisi yang independen pada struktur organisasi, Internal
e. Pemeriksaan secara berkala (tahunan atau interim) dari Eksternal Audit, Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang dipilih adalah KAP yang memiliki Auditor yang
kompeten.
f. Sumber daya manusia yang kompeten dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan
Tujuan daripengendalian internal tidak lain untuk memberikan jaminan yang memadai,
bahwa;
perusahaan.
2. Informasi akuntansi perusahaan tersedia secara akurat dan dapat diandalkan. Ini
dilakukan dengan cara memperkecil risiko baik atas salah saji laporan keuangan
yang disengaja (kecurangan) maupun yang tidak disengaja (kelalaian).
Menurut Mulyadi unsure Pengendalian Intern dalam sistem akuntasi pengeluaran kas
adalah:
A. Organisasi
1. Fungsi penyimpnan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi dengan pemisahaan
ini catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi dapat berfungsi
sebagai pengawasan semua mutasi kas yang disimpan oleh fungsi penyimpanan
kas.
oleh bagian kas sejak awal sampai akhir, tanpacampur tangan fungsi
penerimaan dan pengeluaran kas oleh lebih dari satu fungsi ini, kas perusahaan
terjamin keamanannya dan data akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi
menggunakan dokumen bukti kas keluar. Berdasarkan bukti kas keluar ini kas
perusahaan di bank tanpa otoritas dari pejabat yang berwenang, akan terbuka
tidak sah dan pengeluaran kas perusahaan untuk kepentingan pribadi karyawan.
3. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus di dasarkan atas bukti kas keluara
yang telah mendapat otoritas daripejabat yang berwenang dan yang dilampiri
akuntansi di dasarkan pada dokumen sumber yang diotorisi ole pejabat yang
C. Praktik Sehat
Unsure mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal yang paling
penting. Untuk mendapat karyawan yang karyawan yang kompeten dan dapat di percaya,
Laporan COSO dan AU 319, consideration of internal controlin the financial statement
audit (SAS 78) mengidentifikasi lima komponen pengendalian intern yang saling
organisasi yang menetapkan corak suatu organisasi dan memngaruhi kesadaran akan
pengendalian.
2. Penilaian risiko (risk assessment) adalah proses yang meliputi identifikasi, analisis,
kepadanya. Pengendalian atas pekerjaan tertentu akan menjadi lebih efektif jika hanya
ada satu orang yang bertanggung jawab atas tugas/pekerjaan tertentu tersebut.
2. Pemisahan tugas
Pemisahan tugas disini maksudnya ialah pemisahan fungsi atau pembagian kerja. Ada
dua bentuk yang umum dari penerapan prinsip pemisahan tugas ini, yaitu :
pula.
(operasional).
seorang karyawan seharusnya dapat memberikan dasar yang memadai untuk mengevaluasi
pekerjaan karyawan lainnya. Jadi hasil pekerjaan seorang karyawan dapat di periksa silang
3. Dokumentasi
dalam dokumen, orang yang bertanggung jawab ats terjadinya suatu transaksi atau
dibuat ketika transaksi terjadi, dokumen juga seharusnya bernomor urut tercetak
pencatatan transaksi yang tidak cacat. Adapundokumen yang bernomor urut tercetak
kronologis.
dan elektronik juga mengamankan aset. Berikut ini beberapa contoh penggunaan
1) Uang kas dan surat berharga sebaiknya di simpan dalam safe deposits box;
2) Catatan akuntansi yang penting juga harus di simpan dalam filling cabinet
yang terkunci;
3) Tidak semua atau sembarang karyawan dapat keluar masuk gudang tempat
atau verifikasi internal. Prinsip ini meliputi peninjauan ulang, perbandingan, dan
pencocokan data yang telah disiapkan oleh karyawan lainnya yang berbeda. Untuk
maka:
atasdasar dadakan;
tepat.
Terdapat tujuh belas prinsip pengendalian intern menurut COSO 2013, yaitu sebagai
berikut :
menganalisis risiko sebagai dasar untuk menetukan bagaimana risiko harus dikelola.
pencapaian tujuan.
pengendalian intern.
pengendalian intern.
15. Organisasi mengomunikasikan dengan pihak luar mngenai hal-hal yang terkait dengan
intern.
berfungsi baik.
secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil
kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut:
evektifitas danefisiensi operasi; keandalan laporan keuangan; dan ketaatan terhadap hukum
sistem pengendalian internal (SPI) merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur
organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di
praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan
umumnya :
4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak
manajemen.
kebijakan, praktik dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat
tujuan umumnya:
4. Mengukur kessuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak
manajemen.
2.2.2. Kas
1. Pengertian Kas
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk kegiatan
perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Oleh karena itu kas di letakkan pada
bagian aktiva lancara yang paling atas .
Kas pada perusahaan dapat berupa kas yang ada diperusahaan itu sendiri (cash on hand)
sertakas yang ada di bank ( cash in bank)
Karena sifatnya yang likuid, kas dapat dengan mudah di selewengkan. Dengan demikian,
tindakan pengamanan dan pengawasan terhadapkas bisa dilakukan secara efektif serta
diperlukan sistem pengendalian internalyang cukup memadai.
Menurut Hery, kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos dan deposito.
Perangko bukan merupakan kas melainkan biaya yang dibayar dimuka (repaid expense) atau
beban yang di tangguhkan (deferred expense). Pada umumnya perusahaan membagi kas
menjadi dua kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand) dan uang
yang tersimpan di bak (cash in bank) .
Kas merupakan aset yang paling lancer dibandingkan aset lainnya.oleh sebab itu, kas
merupakan aset yang paling di gemari untuk dicuri, di manipulasi, dan diselewengkan. Dalam
neraca kas selalu disajikan pada urutan pertama, setelah itu diikuti akun piutang usaha, dan
seterusnya sesuai urutan tingkat likuiditas.
Pengertian kas dalam arti luas tidakhanya meliputi uang kertas dan uang logam semata,
tetapi juga mencakup cek, wesel, dan order pembayaran. Semua bentukkas tersebut sering di
sebut dengan “benda kas”. Sedangkan pengertian kas dalamarti sempit adalah sejumlah uang
tunai dalambentuk uang kertas dan uang logam
Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini di tempatkan pada urutan
teratas dari aktiva lancar. Yang termasuk dalamkas ialah seluruh alat pembayaran yang dapat
digunakan segera, seperti uang kertas, uang logam, dan uang yang ada dalam rekening giro
yang ada di bank.
Yang tidak termasuk dalampengertian kas, baik menurut akuntansi maupun perpajakan
ialah:
a. Deposito;
b. Prangko dan materai;
c. Kas bon dan uang muka;
d. Cekmundur dan cek kosong.
2. Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
A. Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi, penerimaan kas terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:
Sumber penerimaan kas dalam perusahaan manufaktur berasal dari penjualan tunai dan
Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Berdasarkan unsure
pengendalian yang baik, fungsi akuntansi harus di pisahkan dari kedua fungsipokok
yang lain, yakni fungsi operasi dan fungsi dan fungsi penyimpanan.halini dimaksud
untuk menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data
akuntansi. Dengan kata lain, suatu sistem yang menggabungkan fungsi akuntansi
dengan kedua fungsi pokok yang lain, maka fungsi operasi dan fungsi penyimpanan
kecurangan yang dilakukan. Fungsi penerimaan kas berada di tangan bagian akuntansi
umum. Pemisahan kedua fungsi pokok ini akan mencegah terjadinya penggunaan kas
Unsure pengendalian internal yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai oleh bagian kasa untuk kepentingan pribadinya adalah sebagai berikut :
a. Struktur organisasi
fungsipengiriman, danfungsiakuntansi.
2) Penerimaan kas di otorisasikan oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap
“lunas” pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kaspada faktur
tersebut.
3) Penjualandengan kartu kredit bank di dahukui dengan permintaan otorisasi dari bank
2) Jumlah kas diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bankpada hari yang
3) Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodic dan secara
harus menjamin diterimanya kas oleh debitur dari perusahaan, bukan oleh karyawan yang
a) Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara memindah bukukan
melalui rekening bank (giro blyet).jika perusahaan hanya menerima dalam bentuk cek
dan debitur, yang ceknya atas nama perusahaan akan menjamin kas yang
b) Kas yang diterima dalambentuk cek dari debitur harus segera di setor ke bank dalam
jumlah penuh.
Fungsi yang terkait dalam sitem penerimaan kas dari piutang adalah:
a. Fungsi secretariat
b. Fungsipenagihan
c. Fungsi kas
d. Fungsi akuntansi
a. Surat pemberitahuan
d. Kwitansi
B. Pengeluaran Kas
Pengendalian intern yang baik mengharuskan setiap pengeluaran kas dilakukan dengan
selenggarakan dengan sistem. Pengeluaran kas dengan cek dapat menjamin diterimanya
libatkan pihak ketiga (dalamhalini bank) untukikut serta mengawasi pengeluaran kas.dengan
demikian,sistempengeluaran kas ini hanya akan menyangkut pengeluaran kas dengan cek
saja, sedangkan kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek diatur dalamsistem kas
3) Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumen) yang lengkap.
Pengendalian intern secara lengkap adalah meliputi rencana organisasi dan semua metode
serta kebijakan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta
kekayaan ,menguji ketepatan dan sampai seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya
,meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong di tatinya kebijakan pimpinan yang telah di
gariskan
a. Karyawan yang memegang kas, perlu dipisahkan dengan karyawan yang mencatat
penerimaan kas.
b. Setiap transaksi penerimaan uang harus segera dilakukan pencatatan.
c. Peenggunaan kas register untuk kas yang langsung dapat diterima oleh pemegang uang
(kasir).
a. Untuk pengeluaran kas dalamjumlah tertentu harus di dukung oleh bukti-bukti yang
kuat
b. Otoritas untuk pengeluaran kas harus jelas
c. Perlu diadakan pemeriksaan fisik kas (cash opname) secara mendadak
Kas kecil merupakan dana yang disiapkan untuk membayar kebutuhan yang segera dan
dalamjumlah yang relative kecil atau dengan kata lain pembayaran ini terlalu kecil bila dibayar
menggunakan cek atau giro. Pemegang kas kecil melakukan pembayaran-pembayaranyang
diperlukan dan mempertanggung jawabkan dana yang dipegangnya.jika kemudia habis, ia
dapat meminta uantuk pengisian kembali.tentu saja pengisian kembali dana kas kecil tersebut
perlu dukungan dengan bukti-bukti yang kuat.
Terdapat dua sistempengendalain kas kecil, yaitu sistem dana tetap (impress fund sistem)
dan sistem dana berfluktuasi (fluctuating fund sistem)
Suatu perusahaan sering menggunakan istilah rekening giro, yaitu sejenis simpana di
bank yang setiap saat dapat diambil dan mudah digunakan sebagai alat pembayaran dengan
menggunakan cek.
Cek merupakan perintah tertulis yang di tandatangani oleh pemegang rekening giro atau
oleh petugas perusahaan pemegang rekening girotersebut yang ditunjuk untuk meminta kepada
banka agar pembayaran sejumlah uang sesuai dengan tertera pada cek, pihak-pihak yang
terlibat dalam memberikan cekini adalah :
Drawer yaitu pihak yang menarikatau mengambil rekening gironya dari bank atau yang
menandatangani
Drawee,yaitu pihak bank yang menyimpan rekening giro atau bank yang ditarik
Payee, yaitu pihakyang menderima pembayaran atau seseorang yang menderima
pembayaran cek tersebut
Perusahaan yang memiliki rekening giro di bank akan menerima rekening Koran bank
(bank statement) yang berisi tentang mutasi rekening perusahaan. Oleh karenaitu secara
periodic (biasanya setiap akhir bulan), bank memberikan laporan kepada pemegang rekening
giro. Laporan ini berisi informasi-informasi yang berkaitan dengan :
Rekomsisliasi bak
Meskipun perusahaan dan bank masing-masing telah mencatat mutasinya ,akan tetapi serring
ditemukan perbedaan jumlah saldo rekening antara perusahaan dan bank. Perbedaan tersebut
umumnya berasal dari pihak perusahaan sudah melaksanakan penctatan tetaapi pihak bank
belum melkukan penctatan demikian pula sebaliknya.