Anda di halaman 1dari 2

Bagi yang Belum Punya Target Keuangan, Wajib

Baca Ini!
Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance
Minggu, 15/02/2015 09:58 WIB

Jakarta -Tahun baru selalu membawa harapan-harapan baru yang diharapkan akan lebih baik dari tahun-tahun
sebelumnya. Salah satu harapan yang musti tidak boleh terlewat adalah memiliki resolusi keuangan yang lebih baik
untuk keluarga maupun diri sendiri.

Apa saja yang harus masuk dalam daftar resolusi keuangan Anda tahun ini? Bagi Anda yang belum punya resolusi
keuangan di 2015, berikut pemaparan dari Perencana Keuangan ZAP Finance Ratih Nurmalasari seperti dikutip
detikFinance dari situs resminya, Minggu (15/2/2014).

Punya Rencana Keuangan

Apakah tahun ini Anda ingin menikah, membeli rumah, memiliki kendaraan, pergi berlibur atau mungkin sedang
menunggu kehadiran anggota keluarga baru? Apapun keinginan yang Anda miliki, buatlah dalam suatu rencana
keuangan tertulis, lengkap dengan kebutuhan dana serta target waktu dilakukannya rencana tersebut. Jika ada
rencana yang mungkin akan terealisasi di tahun-tahun mendatang, jangan lupa untuk menghitung kebutuhan dana di
masa yang akan datang dengan asumsi tingkat kenaikan biaya atau inflasi.

Hapus Utang Konsumtif

Jika Anda memiliki utang konsumtif di awal tahun ini, maka jadikan resolusi untuk menghapus utang konsumtif
sebagai prioritas pertama dalam rencana keuangan Anda. Ingat bahwa bunga atas utang konsumtif sulit ‘dikejar’
oleh imbal hasil investasi.

Punya Dana Darurat

Apakah di tahun lalu, Anda sering tidak memiliki idle cash di rekening tabungan ketika terjadi situasi darurat? Nah,
Anda sudah wajib memasukkan poin 3 ini dalam resolusi keuangan tahun ini. Hitung kebutuhan Dana Darurat ideal,
lalu mulailah dengan menyisihkan 10% dari penghasilan ke tabungan Dana Darurat awal.

Jika saldonya sudah cukup untuk setidaknya dua kali pengeluaran bulanan, maka bisa Anda kurangi alokasinya
menjadi 5% dan 5% berikutnya bisa dialokasikan untuk investasi.

Siapkan Proteksi

Sakit dan meninggal dunia adalah kejadian yang memang pasti terjadi untuk setiap orang, namun tidak ada yang
tahu kapan, bagaimana dan seperti apa ketika risiko tersebut terjadi. Seringkali, kejadian tersebut tidak hanya
membawa konsekuensi pribadi, tetapi juga konsekuensi untuk orang lain, terutama keluarga yang ditinggalkan.
Terlebih apabila keluarga yang ditinggalkan sangat bergantung pada penghasilan kita sebagai pencari nafkah utama,
misalnya. Untuk memperkecil dampak negatif atas terjadinya risiko tersebut, perlu disiapkan proteksinya.
Mulai Berinvestasi

Tahun 2014 ditutup dengan tingkat inflasi sebesar 8,36% year on year (yoy). Jika rata-rata kenaikan harga barang dan
jasa selama satu tahun lalu sebesar persentase tersebut, apakah penghasilan kita juga naik sejumlah angka yang
sama? Jika ya, maka tidak ada masalah pada tingkat daya beli kita. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kita
yang cukup beruntung untuk mendapatkan kenaikan yang setara atau bahkan lebih. Karena alasan inilah maka wajib
untuk setiap orang berinvestasi.

Saat ini, internet sudah membuat hidup orang menjadi mudah dengan banyaknya informasi yang bisa disediakan.
Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mulai mencari tahu apa dan bagaimana cara berinvestasi. Bahkan saat ini,
sering sekali diadakan pekan raya, seminar, ataupun workshop edukasi keuangan, dari yang gratis hingga berbayar.
Percayalah, suatu hari nanti Anda akan merasakan manfaatnya!

Memiliki Aset Aktif

Apakah sudah cukup jika kita sudah memiliki portofolio investasi? Mari cek lagi! Apakah di antara portofolio tersebut
kita sudah memiliki aset investasi aktif yang bisa memberikan penghasilan pasif untuk kita? Hal ini sangat penting
karena kita tidak akan bekerja seumur hidup kita untuk bisa mendapatkan penghasilan. Aset aktif akan memberikan
penghasilan tanpa kita harus bekerja.

Contoh dari aset aktif ini antara lain memiliki rumah kos untuk disewakan, bisnis franchise dimana sistem
manajemennya sudah baik dan kita tidak perlu terlibat dalam operasionalnya, surat berharga dimana kita akan
mendapatkan imbal hasil setiap bulan, dan lain-lain. Memiliki aset aktif akan membantu kita mempersiapkan diri di
hari tua nanti.

Kondisi Tetap Sejahtera

Kondisi dimana penghasilan yang diterima dari aset aktif sama dengan atau bahkan lebih besar dari kebutuhan hidup
seseorang atau sebuah rumah tangga dinamakan kondisi tetap sejahtera. Setelah bertahun-tahun bekerja, tentu kita
ingin mencapai kondisi ini sehingga di hari tua nanti kita bisa menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita
cintai dengan nyaman dan aman.

Anda mungkin juga menyukai