Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN MANAJEMAN RESIKO KLINIS

No. Dokumen PEDOMAN/UKP/IX/02


Tanggal Terbit
No. Revisi 00
Halaman 4 halaman

Ditetapkan di : Betung
Kepala UPTD. Puskesmas Betung
Kec. Semendawai Barat

MEGAWATI
NIP.

UPTD PUSKESMAS BETUNG


KAB. OKU TIMUR
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di puskesmas
dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis, resiko klinis dapat
berupa bahaya, kesalahan, insiden atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikanpasien
terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya.

B. TUJUAN
Meminimalkan Terjadinya Medikal Error Insiden Keselamatan Pasien Dan Meningkatkan
Mutu Layanan Klinis

C. SASARAN

1. Puskesmas
2. Poskekel
3. Posyandu

BAB II
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

Tahapan manajemen resiko klinis merupakan langkah – langkah pengelolaan resiko klinis
sehingga prosedur sesuai standar :

A. Identifikasi Resiko
Identifikasi Resiko klinis merupakan proses awal yang dilakukan dengan mengumpulkan
data-data yang berkaitan dengan resiko klinis.

B. Analisa Resiko
1. Root Cause Analisa
Merupakan metode evaluasi terstruktur untuk identifikasi akar masalah dan kejadian yang
sama berulang kembali.
2. Failure Mode Effect and Analysis (FMEA)
Merupakan metode perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan mencegah potensi
kegagalan sebelum terjadi, Hal tersebut di desain untuk meningkatkan keselamatan
pasien.

C. Tindak Lanjut
Merupakan langkah-langkah yang dilakukan sebagai solusi setelah dilakukan analisa untuk
penyelesaian masalah yang ditemukan.

D. Kebijakan
Kebijakan sebagai hal penting dalam manajemen resiko dimana kebijakan akan menjadi dasar
setiap keputusan yang diambil guna peningkatan mutu layanan dan keselamatan pasien.

BAB III
MEDICATION ERROR

Adalah setiap kejadian yang bisa dicegah yang dapat menyebabkan terapi yang tidak tepat atau
mencelakai pasien ketika berada dalam pengawasan tenaga kesehatan, pasien atau konsumen,
dan juga diidentifikasi kesalahan prosedur dari suatu tindakan medis yang tidak sesuai standar
prosedur operasional

A. Faktor – faktor penyebab dan berpotensi terjadinya medication error


a. Kesalahan manusia : penulisan resep, penerjemahan resep, penyiapan obat, dll
b. Situasi dan kondisi : pasien emosi, tempat kerja yang kurang nyaman, dll
c. Kesalahan sistem SOP yang kurang sempurna atau belum dijalankan, dll
d. Lemahnya komunikasi : pengguna istilah-istilah yang tidak umum, dll
e. Kesalahan penerima obat : selalu mengentry no bacth ED, dll
f. Kesalahan penyimpanan obat : pemisahan berdasarkan farmakologi
g. Kesalahan penyiapan obat : kurang konsentrasi
h. Kesalahan penyerahan obat : tidak mengkonfirmasi nama alamat, dll
i. Faktor – faktor lain : hindari ketergantungan pada ingatan

B. Pihak- pihak yang terkait dalam medication error : Dokter, Perawat, Amnistrasi, Farmasi, dan
Paien.

C. Faktor-faktor yang dapat mengurangi medication error


a. Peningkatan pengetahuan penulisan resep dengan e-prescribing
b. Dokumentasi
c. Pemanfaatan teknologi
d. Peningkatan pengetahuan
e. Menjalankan SOP

BAB IV
PELAPORAN INSIDEN

Pelaporan insiden merupakan salah satu dari manajemen resiko yang merupakan rangkaian
proses yang di selenggarakan dalam upaya keselamatan pasien.
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian atau menyimpan dari yang direncanakan
Atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan
 pasien
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
berresiko
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi, berpotensi menghadapi
 tuntunan hukum.

Anda mungkin juga menyukai