TRAKSI LUMBAL
Kebijakan Type:
- Statik atau konstan, diterapkan pada kondisi penekanan syaraf
akut
- Intermittent, diterapkan pada kondisi penekanan syaraf kronik
Model aplikasi
- Mekanik
- Manual
- Posisional
Indikasi:
- Penekanan radix nervus spinalis lumbalis
- Proses degenerasi discus intervertebralis lumbalis
- Proses calsificasi tendon, otot, ligamentum dan discus
intervertebralis lumbalis
- Dislokasi ringan vertebrae lumbalis
- Pembengkokan struktur vertebrae
Kontra indikasi:
- Proses degeneratif aktif yang melibatkan medula spinalis
- Proses porose vertebrae dan costae, spinabifida occulta, hemi
vertebrae
- Gangguan sistem vascularisasi intervertebrae lumbalis
- Infeksi akut dan kronik vertebrae, ligamentum, otot dan syaraf
- Nyeri akut lokasi vertebrae lumbalis
- Tanda-tanda keganasan masing-masing lokasi vertebrae.
- Strain, sprain otot, tendon, ligamentum dan fracture vertebrae
lumbalis
- Kehamilan melebihi 4 bulan
- Gangguan sistem traktus urinarius
Prosedur Persiapan
- Ukur tensi, nadi, berat badan untuk melihat kondisi pasien
- Atur posisi pasien, tidur terlentang di bed traksi dengan bantal di
bawah kepala dan tungkai tersangga diatas stool, posisi hip
fleksi 30-450
- Pasang lumbal belt dengan tepat, tidak tertekan dan tidak terlalu
longgar di atas SIAS
Pelaksanaan
- Agar tarikan maksimal, selama traksi pasien harus tenang
- Tidak meninggalkan pasien sebelum pasien merasa tarikan
sudah enak
- Tunjukkan cara penggunaan tombol penghentian traksi untuk
keadaan darurat
- Melakukan pengontrolan secara periodik saat berlangsungnya
traksi untuk melihat apakah pasien pusing, mual, sesak sehingga
traksi perlu dihentikan
- Dosis
Beban tarikan : mulai dari ½ berat badan
Waktu : 15-30 menit
Pengulangan : akut, 1 kali dalam sehari
Membaik, 1 kali dalam 1-2 hari
Mengakhiri terapi
- Setelah selesai penarikan, traksi dilepas
- Pasien disarankan istirahat selama 1-2 menit di bed traksi agar
tidak pusing
Unit terkait dilaksanakan oleh fisioterapis terampil atau ahli pada RS Setibudi