Skripsi di susun sebagai salah satu syarat lulus program Sarjana Terapan Teknik
Mesin Produksi dan Perawatan, Politeknik Negeri Malang
Disusun oleh:
Wahyu Rohmanto
NIM 1641230033
Dosen Pembimbing
Dr. Wirawan, B.Eng(Hons), M.T.
NIP 19630302 199103 1 003
SKRIPSI
Skripsi di susun sebagai salah satu syarat lulus program Sarjana Terapan Teknik
Mesin Produksi dan Perawatan, Politeknik Negeri Malang
Oleh:
Wahyu Rohmanto
NIM 1641230033
Disetujui oleh:
1. Dr. Wirawan, B.Eng(Hons), M.T. __________________ (Pembimbing)
NIP 19630302 199103 1 003
2. Utsman Syah Amrullah, S.T., M.T.__________________ (Penguji 1)
NIP 19751020 200501 1 001
3. Ir. Heryanto Budiono Soemardi, M.M.
__________________ (Penguji 2)
NIP 19560208 198702 1 001
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul
“Pengaruh Jenis Plastik dan Temperature Reaktor terhadap Volume Minyak Hasil
Pirolisis” benar-benar karya saya dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau
seluruhnya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini hasil
plagiasi, baik sebagaian maupun seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi
atau perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 20 Juli 2020
Yang membuat pernyataan,
Wahyu Rohmanto
NIM 1641230033
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia kesehatan, kesempatan, dan semangat yang tinggi sehingga
Skripsi berjudul “Pengaruh Jenis Plastik dan Temperature Reaktor terhadap Volume
Minyak Hasil Pirolisis” ini dapat disusun dan tepat waktu. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan selalu kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Dengan selesainya Skripsi ini, penyusun sampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Awan Setiawan MMT., M.M. selaku Direktur Politeknik Negeri
Malang
2. Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang
3. Drs. Moh Hartono, M.T. selaku Ketua Progam Studi D-IV Teknik Mesin
Produksi dan Perawatan Politeknik Negeri Malang.
4. Dr. Wirawan, B.Eng(Hons), M.T. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Dosen, Tenaga Kependidikan, dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin,
khususnya Progam Studi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan,
yang memberikan dukungan atas terselesaikannya Skripsi.
6. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Skripsi.
7. Kedua Orang Tua yang telah memberikan fasilitas, dukungan, dan doa
untuk penyelesaian Skripsi.
Penyusun berharap semoga Skripsi ini bermanfaat. Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan Skripsi ini
dimasa mendatang.
Malang, 20 Juli 2020
Penyusun
v
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.15 Grafik Main Effects Plot for Volume Minyak pada
Kondensor 2 ........................................................................................................ 49
Gambar 4.16 Grafik Interaction Effects Plot for Volume Minyak pada
Kondensor 2 ........................................................................................................ 50
Gambar 4.17 Grafik Surface Plot For Volume Minyak pada Kondensor 2 ...... 51
Gambar 4.18 Grafik Contour Plot for Volume Minyak pada Kondensor 2 ...... 51
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Sampah plastik masih menjadi salah satu permasalahan utama yang ada di
Indonesia. Sehingga perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut
yaitu dengan mengkonversi sampah plastik tersebut menjadi minyak dengan
metode pirolisis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh massa jenis plastik
terhadap volume minyak, temperature reaktor terhadap volume minyak, interaksi
kedua variabel terhadap volume minyak.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimental. Penelitian
ini untuk menguji coba massa jenis plastik dan temperature reaktor terhadap
volume minyak hasil pirolisis. Penelitian ini menggunakan variabel massa jenis
plastik PS (0,03 g/cm³), LDPE (0,5 g/cm³), dan LLDPE (1g/cm³) dengan variasi
temperature reaktor 240°C, 260°C, 280°C, dan 300°C.
Hasil dari penelitian yang didapatkan pada kondensor 1 dan 2 yaitu ada
pengaruh massa jenis plastik terhadap volume minyak, ada pengaruh temperature
reaktor terhadap volume minyak dan ada pengaruh interaksi kedua variabel
terhadap volume minyak. Hasil volume minyak tertinggi pada kondensor 1 dan 2
didapatkan pada massa jenis plastik LLDPE (1 g/cm3) dengan temperature reaktor
3000C, kemudian untuk volume minyak terendah pada kondensor 1 dan 2
didapatkan pada massa jenis plastik PS (0,03 g/cm3) dengan temperature reaktor
2400C.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi massa jenis plastik
maka semakin banyak volume minyak yang dihasilkan, dan semakin tinggi
temperature reaktor maka semakin banyak volume minyak yang dihasilkan.
Kata Kunci: Plastik, Temperature Reaktor, Massa Jenis, Volume Minyak, dan
Pirolisis.
xiii
ABSTRACT
Plastic waste is still one of the main problems in Indonesia. The need for
solutions to overcome the problem is to convert plastic waste into oil by the
pyrolysis method.
The purposes of this research are to determine the effect of plastic density
on the volume of oil, the effect of reactor temperature on the volume of oil, and the
interaction effect of both variables on the volume of oil.
The method of this research is the experimental method. This study tests the
effect of plastic density and the reactor temperature on the volume of oil. The study
used PS plastic density variables (0.03 g/cm³), LDPE (0.5 g/cm³), and LLDPE (1
g/cm³) with reactor temperature variations of 240°C, 260°C, 280°C and 300°C.
The results of the research obtained on the condenser 1 and 2 are the effect
of plastic density on the volume of oil, there is the effect of the reactor temperature
on the volume of oil and there is an effect of both interaction between variables on
the volume of oil. The highest volume of oil on the 1 and 2 condensers are found in
the LLDPE (1 g/cm3) plastic density with a 3000C reactor temperature and for the
lowest volume of oil on the 1 and 2 condensers found in PS plastic density (0.03
g/cm3) with 2400C reactor temperature.
It is concluded that the higher the density of plastic, the more the oil volume
was produced, and the higher the temperature of the reactor, the more the oil volume
was produced.
Keywords: Plastic, Reactor Temperature, Density, Oil Volume, and Pyrolysis.
1
BAB I
PENDAHULUAN
2500C dihasilkan minyak sebanyak 525 mL, dan dengan plastik jenis HDPE
dihasilkan minyak sebanyak 368.45 mL.
Dari uraian yang telah dijelaskan diatas, masih sedikit penelitian yang
meneliti pengaruh jenis plastik dan temperature reaktor terhadap volume minyak
hasil pirolisis. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti hal tersebut dengan membuat
sebuah alat yang dapat mengkonversi sampah plastik menjadi minyak. Diharapkan
dengan alat ini mampu menyelesaikan permasalahan sampah plastik yang ada
dilingkungan sekitar dan menjadi energi alternatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.3 Pirolisis
Menurut (Cahyono dkk, 2019) pirolisis merupakan suatu proses
dekomposisi kimia secara termokimia dari material organik atau sintesis untuk
menghasilkan bahan bakar pada suhu tinggi dalam kondisi tanpa oksigen. Pirolisis
yang bagus terjadi antara suhu 3700C-4200C. Produk dari pirolisis ini terdiri dari
fraksi gas, cair, dan residu padatan. Pada suhu tersebut plastik akan meleleh dan
kemudian menjadi uap. Pada saat proses tersebut, rantai panjang hidrokarbon akan
terpecah menjadi rantai pendek. Selanjutnya proses pendinginan dilakukan pada
uap tersebut sehingga akan terkondensasi dan membentuk cairan. Cairan inilah
yang nantinya menjadi bahan bakar baik berupa minyak hasil pirolisis.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Kompor
Kompor digunakan untuk memanaskan pada tabung reaktor
E. Blue Gaz
Blue gaz digunakan sebagai bakar untuk kompor.
H. Timbangan Digital
Timbangan digital digunakan untuk menimbang massa plastik dan
katalis.
F. Safety Valve
Safety valve digunakan sebagai pengaman dari reaktor terhadap
tekanan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan kecelakaan
kerja.
B. Aluminium Foil
Aluminium foil digunakan untuk meredam kalor pada pipa reaktor
dan kondensor.
E. Seal Karet
Seal Karet digunakan untuk menutup sekat antara tutup reaktor dan
reaktor agar uap panas tidak bocor.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis hasil pengujian yaitu hasil volume
minyak pada kondensor 1 dan kondensor 2 . Data yang diperoleh dari pengujian
selanjutnya dilakukan perhitungan dan pengolahan data, kemudian ditampilkan
dalam bentuk tabel dan grafik.
Tabel 4.1 Data Pengujian Volume Minyak (mL) pada Kondensor 1
Massa Temperature Reaktor
Jenis Replikasi
240°C 260°C 280°C 300°C
Plastik
1 450 520 570 640
PS
2 480 540 600 670
(0,03
3 500 560 630 700
g/cm3)
Rata-Rata 476,66 540 600 670
1 780 880 1000 1200
LDPE 2 800 900 1060 1220
(0,5 g/cm3) 3 920 980 1100 1280
Rata-Rata 833,33 920 1053,33 1233,33
1 1200 1400 1500 1600
LLDPE 2 1260 1430 1580 1700
(1 g/cm3) 3 1380 1480 1620 1740
Rata-Rata 1280 1436,66 1566,66 1680
24
600 570
550 520
500
450
450
400
220 240 260 280 300 320
Temperature Reaktor (0)
Gambar 4.1 Grafik Volume Minyak pada Kondensor1 dengan Massa Jenis
Plastik PS (0,03 g/cm3)
25
1300
1200
1200
700
220 240 260 280 300 320
Temperature Reaktor (0)
Gambar 4.2 Grafik Volume Minyak pada Kondensor 1 dengan Massa Jenis
Plastik LDPE (0,5 g/cm3)
1700
1600
1600
Volume Minyak (mL)
1500
1500
1400
1400
1300
1200
1200
1100
220 240 260 280 300 320
Temperature Reaktor (0)
Gambar 4.3 Grafik Volume Minyak pada Kondensor 1 dengan Massa Jenis
Plastik LLDPE (1 g/cm3)
Dari 3 grafik diatas dapat diketahui bahwa volume minyak tertinggi pada
massa jenis plastik LLDPE (1 g/cm3) dengan temperature reaktor 3000C dan
volume minyak terendah pada massa jenis plastik PS (0,03 g/cm3) dengan
temperature reaktor 2400C
26
140 130
120
100
100
80
80
60
220 240 260 280 300 320
Temperature Reaktor (0)
Gambar 4.4 Grafik Volume Minyak pada Kondensor 2 dengan Massa Jenis
Plastik PS (0,03 g/cm3)
260
240
240
210
Volume Minyak (mL)
220
200
180 170
160
140
140
120
100
220 240 260 280 300 320
Temperature Reaktor (0)
Gambar 4.5 Grafik Volume Minyak pada Kondensor 2 dengan Massa Jenis
Plastik LDPE (0,5 g/cm3)
27
280 270
260
200
180
180
160
220 240 260 280 300 320
Temperature Reaktor (0)
Gambar 4.6 Grafik Volume Minyak pada Kondensor 1 dengan Massa Jenis
Plastik LLDPE (1 g/cm3)
Dari 3 grafik diatas dapat diketahui bahwa volume minyak tertinggi pada
massa jenis plastik LLDPE (1 g/cm3) dengan temperature reaktor 3000C dan
volume minyak terendah pada massa jenis plastik PS (0,03 g/cm3) dengan
temperature reaktor 2400C.
Value > 0.05 (Ari dkk, 2013). Berdasarkan gambar 4.7 dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi secara normal.
Gambar 4.8 Grafik Uji Keseragaman Data Volume Minyak pada Kondensor 1
Analisis data pengujian volume minyak juga dilakukan secara manual untuk
mencocokkan hasil analisis manual dengan perangkat lunak minitab.
Tabel 4.4 Rancangan DOE Factorial pada Kondensor 1
Massa Temperature Reaktor
Sub Total
Jenis Replikasi
2400C 2600C 2800C 3000C Total (yi...)
Plastik
PS 1 450 520 570 640 2180
(0,03 2 480 540 600 670 2290 6860
g/cm3) 3 500 560 630 700 2390
Sub Total 1430 1620 1800 2010 6860
LDPE 1 780 880 1000 1200 3860
(0,5 2 800 900 1060 1220 3980 12120
g/cm3) 3 920 980 1100 1280 4280
Sub Total 2500 2760 3160 3700 12120
LLDPE 1 1200 1400 1500 1600 5700
(1 2 1260 1430 1580 1700 5970 17890
g/cm3) 3 1380 1480 1620 1740 6220
Sub Total 3840 4310 4700 5040 17890
Total (yj...) 7770 8690 9660 10750 36870
Hasil perhitungan manual adalah sebagai berikut:
1. Derajat Bebas (db)
A. Derajat Bebas Total (dbt)
= (a × b × r) − 1
= (3 × 4 × 3) − 1
= 36 − 1
= 35
B. Derajat Bebas Perlakuan (dbp)
= (a × b) − 1
= (3 × 4) − 1
= 12 − 1
= 11
31
= 37761025
= 5743475
B. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
∑(Yj )2
= − FK
r
(14302 + 16202 + 18002 + … + 50402 )
= − 37761025
3
(2044900 + 2624400+ 3240000 + … +25401600)
= − 37761025
3
130305900
= − 37761025
3
= 43435300 − 37761025
= 5674275
C. Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)
∑(Yi )2
= − FK
r×b
(68602 + 121202 + 178902 )
= − 37761025
3×4
(47059600 + 146894400+ 320052100
= − 37761025
12
514006100
= − 37761025
12
= 42833841,67 − 37761025
= 5072816,667
D. Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)
∑(Yj )2
= − FK
r×a
(77702 + 86902 + 96602 + 107502 )
= − 37761025
3×3
(60372900 + 75516100 + 93315600 + 115562500)
= − 37761025
9
344767100
= − 37761025
9
= 38307455,56 − 37761025
= 546430,5556
E. Jumlah Kuadrat Interaksi AB (JKA*B)
= JKP − JKA − JKB
= 5674275 − 5072816,667 − 546430,5556
= 55027,77778
33
5674275
=
11
= 515843,1818
B. Kuadrat Tengah Faktor A (KTA)
JKA
= dba
5072816,667
=
2
= 2536408,333
C. Kuadrat Tengah Faktor B (KTB)
JKB
= dbb
546430,5556
=
3
= 182143,5185
D. Kuadrat Tengah Interaksi Faktor AB (KTA*B)
JKA∗ B
= dba∗ b
55027,77778
=
6
= 9171,296296
E. Kuadrat Tengah Galat (KTG)
JKG
= dbg
69200
=
24
= 2883,333333
34
= 178,91
B. F-hit A
KTA
= KTG
2536408,333
= 2883,333333
= 879,68
C. F-hit B
KTB
= KTG
182143,5185
= 2883,333333
= 63,17
D. F-hit AB
KTA∗ B
= KTG
9171,296296
= 2883,333333
= 3,18
Tabel 4.5 Anova Volume Minyak pada Kondensor 1
Sumber F-tabel
JK db KT F-hit
Keberagaman 5%
P 5674275 11 515843,1818 178,91 2,26
A 5072816,667 2 2536408,333 879,68 3,40
B 546430,5556 3 182143,5185 63,17 3,01
A*B 55027,77778 6 9171,296296 3,18 2,51
G 69200 24 2883,333333
Total 11417750 46
35
Tabel 4.6 Nilai F-Hitung Minitab, F-Hitung Manual, dan F-Tabel Kondensor 1
Variabel F-Hitung F-Hitung
F-Tabel Keterangan
Bebas Minitab Manual
Variabel A
F-Hitung > F-
(Massa Jenis 879,68 879,68 3,4
Tabel
Plastik)
Variabel B
F-Hitung > F-
(Temperature 63,17 63,17 3,01
Tabel
Reaktor)
Interaksi
F-Hitung > F-
Kedua 3,18 3,18 2,51
Tabel
Variabel
Menurut (Elma dkk, 2018) kriteria pengujian H0 ditolak jika F-hitung > F-
tabel. Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa F-hitung variabel bebas pertama yaitu massa
jenis plastik memiliki nilai lebih besar daripada F-tabel yang berarti bahwa variabel
massa jenis plastik memberikan pengaruh terhadap volume minyak pada kondensor
1, maka dengan data tersebut H0 ditolak. Untuk variabel bebas kedua yaitu
temperature reaktor memiliki nilai F-hitung yang juga lebih besar daripada F-tabel
yang berarti temperature reaktor memberikan pengaruh terhadap volume minyak
pada kondensor 1, maka dengan data tersebut H0 ditolak. Sedangkan nilai F-hitung
interaksi dua variabel bebas memiliki nilai lebih besar daripada nilai F-tabel yang
berarti ada pengaruh interaksi antara kedua variabel bebas terhadap volume minyak,
maka dengan data tersebut H0 ditolak.
Apabila ingin hipotesis nul diterima maka p value > nilai alfa (Virza dkk,
2018). Untuk nilai P yang diperoleh dalam analisis menggunakan perangkat lunak
Minitab 19 dibandingkan dengan nilai alfa yaitu 5% atau 0.05 dalam desimal. Nilai
alfa ini adalah batas nilai maksimum dari kesalahan yang diizinkan. Sehingga
apabila hipotesis alternatif ingin diterima, nilai P tidak boleh melebihi nilai alfa.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan nilai P variabel bebas pertama dan kedua
yaitu massa jenis plastik dan temperature reaktor memiliki nilai P lebih kecil
dibanding dengan nilai alfa, sehingga H0 ditolak. Untuk nilai P interaksi antara dua
variabel bebas memiliki nilai lebih kecil daripada nilai alfa sehingga H0 ditolak.
36
menjadi minyak dikondensor. Jadi jika ingin menghasilkan volume minyak yang
tertinggi maka temperature reaktor yang digunakan adalah 3000C.
Gambar 4.9 Grafik Main Effects Plot for Volume Minyak pada Kondensor 1
Gambar 4.10 Grafik Interaction Effects Plot for Volume Minyak pada
Kondensor 1
Gambar 4.11 Grafik Surface Plot for Volume Minyak pada Kondensor 1
Gambar 4.12 Grafik Contour Plot for Volume Minyak pada Kondensor 1
40
Gambar 4.14 Grafik Uji Keseragaman Data Volume Minyak pada Kondensor 2
Analisis data pengujian volume minyak juga dilakukan secara manual untuk
mencocokkan hasil analisis manual dengan perangkat lunak minitab.
Tabel 4.8 Rancangan DOE Factorial pada Kondensor 2
Massa Temperature Reaktor
Sub Total
Jenis Replikasi
2400C 2600C 2800C 3000C Total (yi...)
Plastik
PS 1 80 100 130 160 470
(0,03 2 90 110 120 140 460 1430
g/cm3) 3 100 120 130 150 500
Sub Total 270 330 380 450 1430
LDPE 1 140 170 210 240 760
(0,5 2 130 190 220 250 790 2390
g/cm3) 3 150 200 230 260 840
Sub Total 420 560 660 750 2390
LDPE 1 180 220 240 270 910
(1 2 190 230 250 270 940 2840
g/cm3) 3 210 240 280 260 990
Sub Total 580 690 770 800 2840
Total (yj...) 1270 1580 1810 2000 6660
= 1232100
= 125300
B. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
∑(Yj )2
= − FK
r
(2702 + 3302 + 3802 + … + 8002 )
= − 1232100
3
(72900 + 108900 + 144400 + … + 64000)
= − 1232100
3
4062200
= − 1232100
3
= 1354066,667 − 1232100
= 121966,6667
C. Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)
∑(Yi )2
= − FK
r×b
(14302 + 23902 + 28402 )
= − 1232100
3×4
(2044900 + 5712100 + 8065600)
= − 1232100
12
15822600
= − 1232100
12
= 1318550 − 1232100
= 86450
D. Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)
∑(Yj )2
= − FK
r×a
(12702 + 15802 + 18102 + 20002 )
= − 1232100
3×3
(60062500 + 75864100 + 95844100 + 119028100
= − 1232100
9
11385400
= − 1232100
9
= 1265044,444 − 1232100
= 32944,4444
E. Jumlah Kuadrat Interaksi AB (JKA*B)
= JKP − JKA − JKB
= 121966,6667 − 86450 − 32944,4444
= 2572,222222
45
121966,6667
=
11
= 11087,87879
B. Kuadrat Tengah Faktor A (KTA)
JKA
= dba
86450
=
2
= 43225
C. Kuadrat Tengah Faktor B (KTB)
JKB
= dbb
32944,4444
=
3
= 10981,48148
D. Kuadrat Tengah Interaksi Faktor AB (KTA*B)
JKA∗ B
= dba∗ b
2572,222222
=
6
= 428,7037037
E. Kuadrat Tengah Galat (KTG)
JKG
= dbg
3333,333333
=
24
= 138,8888889
46
= 79,83
B. F-hit A
KTA
= KTG
43255
= 138,8888889
= 311,22
C. F-hit B
KTB
= KTG
10981,48148
= 138,8888889
= 79,07
D. F-hit AB
KTA∗ B
= KTG
428,7037037
= 138,8888889
= 3,09
Tabel 4.9 Anova Volume Minyak pada Kondensor 2
Sumber F-tabel
JK db KT F-hit
Keberagaman 5%
P 121966,6667 11 11087,87879 79,83 2,26
A 86450 2 43225 311,22 3,4
B 32944,44444 3 10981,48148 79,07 3,01
A*B 2572,222222 6 428,7037037 3,09 2,51
G 3333,333333 24 138,8888889
Total 247266,6667 46
47
Tabel 4.10 Nilai F-Hitung Minitab, F-Hitung Manual, dan F-Tabel Kondensor 2
Variabel F-Hitung F-Hitung F-Tabel Keterangan
Bebas Minitab Manual
Variabel A
F-Hitung > F-
(Massa Jenis 311,22 311,22 3,4
Tabel
Plastik)
Variabel B
F-Hitung > F-
(Temperature 79,07 79,07 3,01
Tabel
Reaktor)
Interaksi
F-Hitung > F-
Kedua 3,09 3,09 2,51
Tabel
Variabel
Menurut (Elma dkk, 2018) kriteria pengujian H0 ditolak jika F-hitung > F-
tabel. Dari Tabel 4.10 diketahui bahwa F-hitung variabel bebas pertama yaitu massa
jenis plastik memiliki nilai lebih besar daripada F-tabel yang berarti bahwa variabel
massa jenis plastik memberikan pengaruh terhadap volume minyak pada kondensor
2, maka dengan data tersebut H0 ditolak. Untuk variabel bebas kedua yaitu
temperature reaktor memiliki nilai F-hitung yang juga lebih besar daripada F-tabel
yang berarti temperature reaktor memberikan pengaruh terhadap volume minyak
pada kondensor 2, maka dengan data tersebut H0 ditolak. Sedangkan nilai F-hitung
interaksi dua variabel bebas memiliki nilai lebih besar daripada nilai F-tabel yang
berarti ada pengaruh antara kedua variabel bebas terhadap volume minyak, maka
dengan data tersebut H0 ditolak.
Apabila ingin hipotesis nul diterima maka p value > nilai alfa (Virza dkk,
2018). Untuk nilai P yang diperoleh dalam analisis menggunakan perangkat lunak
Minitab 19 dibandingkan dengan nilai alfa yaitu 5% atau 0.05 dalam desimal. Nilai
alfa ini adalah batas nilai maksimum dari kesalahan yang diizinkan. Sehingga
apabila hipotesis alternatif ingin diterima, nilai P tidak boleh melebihi nilai alfa.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan nilai P variabel bebas pertama dan kedua
yaitu massa jenis plastik dan temperature reaktor memiliki nilai P lebih kecil
dibanding dengan nilai alfa, sehingga H0 ditolak. Untuk nilai P interaksi antara dua
variabel bebas memiliki nilai lebih kecil daripada nilai alfa sehingga H0 ditolak.
48
menjadi minyak dikondensor. Jadi jika ingin menghasilkan volume minyak yang
tertinggi maka temperature reaktor yang digunakan adalah 3000C.
Gambar 4.15 Grafik Main Effects Plot for Volume Minyak pada Kondensor 2
Gambar 4.17 Grafik Surface Plot for Volume Minyak pada Kondensor 2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil dari DOE factorial membuktikan nilai p-value < α (0,05). Dari
hasil tersebut dinyatakan bahwa H0 ditolak yang berarti ada pengaruh
dari massa jenis plastik terhadap volume minyak, dimana semakin tinggi
massa jenis plastik maka semakin banyak volume minyak yang
dihasilkan. Jadi jika ingin memperoleh volume minyak yang tertinggi
maka massa jenis plastik LLDPE (1 g/cm3) yang digunakan.
2. Hasil dari DOE factorial membuktikan nilai p-value < α (0,05), dari
hasil tersebut dinyatakan bahwa H0 ditolak yang berarti ada pengaruh
dari temperature reaktor terhadap volume minyak pada kondensor 1 dan
kondensor 2, dimana semakin tinggi temperature reaktor maka volume
minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Jadi jika ingin
menghasilkan volume minyak yang tertingi maka temperature reaktor
yang digunakan adalah 3000C.
3. Hasil dari DOE factorial membuktikan nilai p-value < α (0,05) yang
dinyatakan bahwa H0 ditolak yang berarti ada pengaruh interaksi dari
kedua variabel bebas terhadap volume minyak. Jadi jika ingin
menghasilkan volume minyak yang tertinggi maka massa jenis plastik
yang digunakan adalah LLDPE (1 g/cm3) dengan temperature reaktor
3000C.
5.2 Saran
Beberapa saran yang sebaiknya dilakukan pada penelitian selanjutnya:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pirolisis plastik dengan
variasi massa jenis plastik dan temperature reaktor yang berbeda untuk
mengetahui volume minyak yang dihasilkan.
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
H G F E D C B A
4 4
1300
142
3 3
Isometric view
1 Scale: 1:8
6
2
400
2 2
4 Roda 6 Nylon 76,2 Order
III II I Perubahan:
H A
D C B A
Ukuran Nominal
40
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7 20
4
( )
40
4 4
50
N
7
370
3 3
8.5
1300
2 x
2 2
7
N
2x
45
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
40
4
40
2x
45
3 3
7
N
400
2 2
N
7
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
40
N7
( ) 2x
20 45
4 4
4
40
50
7
N
370
8.5
3 3
2 x
1300
2 2
N
7
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 40 4
4
40
20
7
N
100
3 3
8.5
300
2 x
400
2 2
N
7
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
2
50
R
3 3
N
7
80
2 2
110
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
8 7 6
A
4 4
5
13
572
1
11
3
9 3
4 A 10 3
9 7 SS 304
2 Jaring Vertical 157 x 20 x 1 ME DRAW 01/02/07 2
1 Jaring Atas 6 SS 304 1132 x 25 x 11 ME DRAW 01/02/06
III II I Perubahan:
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
360
2
x
R 358
20
A
3 3
300
200
A 23.5
2 N7 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
97
4 4
482
83
3 3
4 x 8.5
2 2
1
560
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
20
R
55 54
R
145
3 3
210
150
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
460
458
A
2 X
R 2
3 0 3
530
200
A 18
178
N7
Section view A-A
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
458
360
3 3
N7
N7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
360
358
3 3
25
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 20 1 4
3 3
155
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
360
358
3 3
50
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
20
R
200
57
3 177 1 3
79
R 230
R1
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
1 220
3 3
R
2
10
10
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
5
30 R
x
2
N7
( )
4 4
20
R 230.5
1.5
3
R2
1
3 3
200
N7 N7
40
2 2
20
200
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
11
4 9 6 10 4 4
697
2
13
5
8 7 12 5
3 3
3
Isometric view
Scale 1:7
290
1 7 SS 304
2 Penyangga Kondensor Bawah 30 x 30 x 3 x 855 ME DRAW 01/03/07 2
1 Pengunci 1 6 SS 304 125 x 113 x 2 ME DRAW 01/03/06
849
30 x 30 x 3 x 495
1 Tiang Penyangga 2 SS 304 ME DRAW 01/03/02 -
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
40
4
40
2
x
R
20
20
N7
3 3
45
8.5
290
2 x
2 N7 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
30
30
45
3 3
7
N
493
N7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 30 4
N
7
3 3
184
N7
2 2
2 x
45
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
30
N7
( )
3
4 4
30
14.5 15
26
53.5
81
186
6.5
6.5
285.1
5 x
456.8
2 x
556
3 3
856
2 2
N
7
45
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
3 3
7
N
N
7
30
2 x
117
45
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
R
2 83
2
33
17 17.5
3 3
30
85
111
53.5
6.5 2 x 6.5
53
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
15
N7
6.5
51
853
3 3
N7
27
N7
3 N7
30
2 2
30
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
60
30
15 3
3 3
91
14
9
51
41
6.5
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
2 x
R2
N7
( )
4 4
8
1.5
3 3
147
2 2
34
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
R .1
39 38
.3 R
R
1.
39.3
2
3 3
N7
1
N7
76.2
2 x 6.5
10
20
2 10 20 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
R 30
2 N7 A N7
4 4
3 3
10 A 1.2
130
Section view A-A
2 x 6.5
2
R
2 2
30
15
40 40
150
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
417
4 A 4
401.2
1
3 3
A
Section view A - A Isometric view
2 2
350 x 21,2
1 Alas Reaktor 2 SS 304 ME DRAW 01/04/02 -
5
Jumlah Nama Bagian No. Bag Bahan Ukuran Keterangan
III II I Perubahan:
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
A A
1.2
3 3
350
2 2
350
352.4
Section view A - A
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
21.2
3 3
10
350 R
352.4
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
10.3
12.7
Section view A - A
3 3
A A
354.7
2 2
375.3
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
6 2 1.2
R
x
2
3 3
40
30
= =
2 20 2
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
15 13
A
4 4
238
9
5 14 12 11
7 2 3
A
Section View A-A Isometric view
3 3
1 11
Socket SS 304 12,7 Order
52
1 Ball Valve 10 SS 304 25,4 Order
15 1 Elbow 8 SS 304
38,1 Order
1 7 SS 304
2 Tempat Katalis 145,2 x 48,5 x 42 ME DRAW 01/07/07
2
2 Pemegang Tutup 6 SS 304 5 x 220 ME DRAW 01/05/06
III II I Perubahan:
10 5 8 1 4
Digambar 180720 Galih
1
TUTUP REAKTOR Skala
Diperiksa
1
488 (Bagian No. 5)
Wirawan
1:5
Disetujui Wirawan
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
100 85
4 4
85
5
50
400
170
106
3 3
4 x 12 38.5
1.2
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
340
338
3 3
20
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
400
394
3 3
20
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
N7
( )
47
5
10 R
x
3
30
3 3
4
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
3 3
N7
N7
35.7 100
38.1
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
5
5
3 2.
R
3 3
145
135
80
57.5
2 2
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
A
4 4
4 1
145.2
3 3
Isometric view
2
2 3 2
A 42.2
1 Water Mur 5 SS 304 25,4 Order
III II I Perubahan:
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
100
3 3
2 2
35.3
35.7
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
20
N7
N7
3 3
35.7
38.1
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
3 3
38.1 1.2
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
N7
N7
2 120
3 3
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
4 4
Isometric view
Scale: 1:5
370
3 3
100
1 2
38.1
2 2
III II I Perubahan:
Skala
Digambar: 180720 Galih
1
PIPA UAP KONDENSOR 1 Diperiksa: Wirawan
1
(Bagian No. 6) 1:5
Disetujui: Wirawan
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
4 ( ) 4
N7
3 3
N7
35.7 300
38.1
2 2
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
4 4
5
6
3
3 3
Isometric view
400
4
11 SS 304 25,4
1 Water Mur Order
9 Ball Valve 9
1 SS 304 12,7 Order
2 11
1 Double Nipple 5 SS 304 76,2 Order
99 x 5
10
1 Tutup Atas 2 SS 304 ME DRAW 01/07/02 -
99
III II I Perubahan:
H A
H G F E D C B A
4 4
3 3
318
1 3
Isometric view
2 4 2
12,7 x 32
3 Jalur Horizontal 2 Tembaga ME DRAW 01/07/01/02 -
III II I Perubahan:
67
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
N7
3 3
N7
10.92 300
12.7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
3 3
N7
N7
10.92 30
12.7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
4 ( ) 4
N7
3 3
N7
10.92 250
12.7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
5
2 x 13
3 3
27 27
99
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
76.2
73.8
13
N7
32
3
61
204
235
310
5
26 N7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
3 3
13
N7
A 1.2
76.2
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
4 4
Isometric view
Scale: 1:5
300
3 3
100
1 2
25.4
2 2
III II I Perubahan:
Skala
Digambar: 180720 Galih
1
PIPA UAP KONDENSOR 2 Diperiksa: Wirawan
1
(Bagian No. 8) 1:5
Disetujui: Wirawan
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
N7
3 3
N7
23 250
25.4
2 2
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
1
4 4
6
5
10
500 3
3 3
Isometric view
9 2 1 SS 304 76,2
Double Nipple 5 Order
99 x 5
1 Tutup Atas 2 SS 304 ME DRAW 01/09/02 -
Tembaga 367 x 64 x 45
99
H A
H G F E D C B A
4 4
3 3
367
1 3
2 Isometric view
2 2
12,7 x 32
5 Jalur Horizontal 2 Tembaga ME DRAW 01/09/01/02 -
III II I Perubahan:
45
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
4 ( ) 4
3 3
N7
N7
10.92 350
12.7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
3 3
N7
N7
10.92 30
12.7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
4 ( ) 4
3 3
N7
N7
10.92 300
12.7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
5
2 x 13
3 3
28 28
99
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
73.8
76.2
13
N7
27
5
51
3 3
280
305
360
5
13 N7
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7
( )
4 4
3 3
13
N7
A 1.2
76.2
2 2
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
4 4
2 1
3 3
400
150
2 2
Isometric view
Scale: 1:3
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
N7 2X 24 4X 6
( )
4 4
70
50
40
117.5 65 17
150 75
3 3
75
N7
150
50
N7
50
400
2 2
100 100 150
300
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
4 4
184
1
3 3
Isometric view
Scale: 1:2
90
2 2
III II I Perubahan:
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
10
9
179
181
180
10 109
R
x
2
110
146 17 x 10
13
20
40
170
154
150
148
A A
2 2
III II I Perubahan:
D A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
11
12
150
154
3 3
A A
146
2 2
158
170
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
4 4
300
3 3
Isometric view
Scale: 1:3
2 2
385.5
322
III II I Perubahan:
H A
D C B A
Ukuran Nominal
Toleransi
≥ 0,5 ÷ 3 >3÷6 > 6 ÷ 30 > 30 ÷ 120 > 120 ÷ 400 > 400 ÷ 1000 > 1000 ÷ 2000
Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
4 4
3 3
300
289
33
45
A
2
298
x
R
20
322
2 2
III II I Perubahan:
D A
H G F E D C B A
10
8 8
23 5 6 7 9
7 7
4
1237
Isometric view
Scale: 1:15
2
6 6
III II I Perubahan: