Anda di halaman 1dari 1

Nama : Meina Azmalia Putri

Semester : III/B
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan
Dosen : Darmayanti, S.si.T. M.kes

Episiotomy rutin
Episiotomi rutin tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan meningkatnya jumlah
darah hilang dan resiko hematoma, meningkatkan resiko infeksi, nyeri persalinan kejadiaan
laserasi derajat tiga atau otomi
Dulu, episiotomi merupakan tindakan rutin. Artinya, dalam setiap persalinan selalu
dilakukan. Hal yang menjadi pertimbangan adalah robekan akibat episiotomi cenderung lebih
kecil dan lebih rapi dibandingkan robekan yang terjadi secara alami. Selain itu, luka episiotomi
juga dianggap lebih cepat sembuh.
Tetapi, saat ini episiotomi tidak lagi dianjurkan. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa penyembuhan luka episiotomi menimbulkan ketidaknyamanan. Selain itu, luka yang
dibuat ternyata cenderung lebih luas dibanding jika robekan terjadi sendiri. Pada beberapa
wanita, luka episiotomi juga dapat menimbulkan nyeri saat berhubungan seksual, bahkan
selama berbulan-bulan setelah melahirkan.
Walaupun sudah tidak dianjurkan, bukan berarti teknik episiotomi tidak boleh sama
sekali. Pada keadaan tertentu, episiotomi tetap dilakukan. Misalnya jika posisi bayi tidak
normal, bayi harus dilahirkan secepatnya, atau jika diperkirakan robekan yang terjadi akan
sangat luas dll.

Anda mungkin juga menyukai