Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI


SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV

Badaruddin1, Heri Kiswanto2


1,2
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
Email: bsulle@gmail.com

Abstrak - Salah satu bagian dari Because distribution network system


proses penyediaan tenaga listrik is meeting points from electric
bagi konsumen pelanggan listrik power users with electric power
adalah operasi jaringan distribusi. canalization system.
Karena sistem jaringan distribusi One of the component that need big
merupakan titik pertemuan dari para cost in kerage tension air-duct
pemakai tenaga listrik dengan distribution conductor. Therefore,
sistem penyaluran tenaga listrik. be need ripe planning analysis so
Salah satu komponen yang that determinable conductor size
memerlukan biaya yang besar pada kind correctest and as according to
distribusi saluran udara tegangan customer electricity load request
menengah adalah penghantar need, so that got also economical
(konduktor). Oleh karena itu, cost.
diperlukan analisa perencanaan Keywords : distribution network ,
yang matang agar dapat ditentukan electric power, conductor
jenis ukuran konduktor yang paling PENDAHULUAN
tepat dan sesuai dengan kebutuhan Salah satu bagian dari proses
permintaan beban listrik pelanggan, penyediaan tenaga listrik bagi
sehingga didapat juga biaya yang konsumen pelanggan listrik adalah
ekonomis. operasi jaringan distribusi. Sistem
Kata kunci : Jaringan distribusi, distribusi merupakan titik
tenaga listrik, konduktor pertemuan dari para pemakai tenaga
Abstract - One part of the ready listrik dengan sistem penyaluran
process electric power for tenaga listrik.
electricity customer consumer Salah satu komponen yang
distribution network operation. membutuhkan biaya pada saluran

Vol.6 No.1 Januari 2015 1


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

udara distribusi tegangan menengah tenaga listrik yang letaknya jauh


adalah kawat penghantar dari tempat para pelanggan listrik.
(konduktor), untuk itu perlu Untuk menyalurkan tanaga listik
ditentukan ukuran konduktor yang tersebut secara ekonomis pada jarak
sesuai dengan kebutuhan permintaan yang cukup jauh, perlu dibuat
agar didapat biaya yang ekonomis analisa dan perencanaan yang baik
tanpa mengurangi persyaratan dan matang. Pada umumnya sistem
penyaluran tenaga listrik. tenaga listrik terdiri dari tiga bagian,
Tujuan Penelitian yaitu:
Tujuan penelitian ini adalah untuk a) Pusat pembangkit tenaga
menganalisis pengaruh ukuran listrik,
penampang penghantar (konduktor) b) Instalasi jaringan transmisi, c)
pada rancangan suatu saluran udara Instalasi jaringan distribusi.
dari jaringan distribusi tegangan Penyaluran listrik kepada para
menengah dalam upaya mendapatkan pelanggan secara skematis
biaya penyaluran yang paling digambarkan seperti gambar 2.1.
ekonomis, dilihat dari segi investasi Dalam gambar 2.1 sudah tercakup
dan operasinya, termasuk biaya rugi- ketiga unsur dari sistem tenaga
rugi atau susut jaringan yang listrik, sebagaimana yang dimaksud
mengiringinya dengan pendekatan diatas.
linearisasi.
Batasan Masalah
Pada p e n el i t i an ini pembahasan
dibatasi pada penentuan ukuran
penampang penghantar pada saluran
udara jaringan distribusi tegangan
menengah dan masalah teknis yang Gambar 2.1. Diagram satu

berkaitan dengan ukuran penghantar. garis penyaluran tenaga


listrik

LANDASAN TEORI Alokasi Biaya Investasi Penyaluran

Energi listrik pada umumnya Tenaga Listrik

dibangkitkan oleh pusat pembangkit

Vol.6 No.1 Januari 2015 2


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Dalam menyalurkan tenaga listrik Gambar 2.1. Diagram satu garis


ke para pelanggan, mulai dari pusat penyaluran tenaga listrik
pembangkit tenaga listrik, transmisi
dan distribusi, ternyata bagian SISTEM JARINGAN
distribusinya menyerap biaya DISTRIBUSI
investasi paling besar kira-kira 45% Distribusi adalah bagian dari sistem
dari biaya investasi keseluruhannya, tenaga listrik yang
seperti yang terlihat pada gambar 2.2. menyalurkan tegangan listrik dari
Ke 45% dari biaya investasi itu, gardu induk ke gardu
diserap di bagian distribusi yang distribusi yang kemudian
terdiri dari sebagian besar rangkaian disalurkan ke pemakai tenaga listrik
primernya (JTM) dan rangkaian (konsumen). Saluran tegangan
sekunder (JTR) dan trafo menengah atau disebut juga Jaringan
distribusinya. Dari gambar dimaksud Tegangan Menengah (JTM).
jelaslah bahwa sistem distribusi Berfungsi menyalurkan listrik
mempunyai nilai ekonomi yang langsung ke pusat (mulut) beban,
tinggi. Oleh sebab itu diperlukan maka Jaringan Tegangan Menengah
perencanaan yang matang agar biasa disebut juga sebagai penyulang
didapat biaya keseluruhan yang (feeder).
efisien. Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM)
SUTM disebut saluran udara
tegangan menengah karena kawat
hantarnya yang bertegangan
menengah berada di udara.
Saluran Kabel Tegangan
Menengah (SKTM)
SKTM disebut saluran kabel
tegangan menengah karena kawat
hantarnya berisolasi penuh (kabel)
dan berada di dalam tanah.

Vol.6 No.1 Januari 2015 3


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

BIAYA SALURAN DISTRIBUSI Ho : biaya tetap yang bukan


Biaya Saluran konduktor per satuan panjang per
Biaya saluran terdiri dua komponen tahun (Rp/km/th)
utama yaitu biaya investasi dan Hq : harga konduktor per satuan
biaya operasional, termasuk dalam panjang per tahun
biaya operasional adalah biaya Hr : harga rugi-rugi listrik (energi
pemeliharaan dan rugi-rugi (susut) dan daya) per tahun (Rp/km/th)
teknis. Biaya Tetap
Biaya terbagi atas beberapa Biaya tetap meliputi biaya
komponen sesuai ketergantungannya investasi dan biaya pemeliharaan
dengan penampang konduktor, yang dikeluarkan untuk pengadaan
karena ukuran konduktor diambil jaringan, yang terdiri dari:
sebagai variabel, maka komponen- - Biaya pemasangan
komponen biaya tersebut antara lain - Biaya material
sebagai berikut: - Biaya pemeliharaan
a. Biaya-biaya tetap yang sama Maka biaya tetap dapat
sekali tidak tergantung pada ukuran dinyatakan dalam persamaan:
penampang konduktor, yaitu: Ho = {(Ha + Hp) x Fc} + Hh
- Biaya investasi, seperti harga dimana:
tiang, travers, isolator dan ongkos Hh: biaya pemeliharaan (Rp/km/th)
pemasangan, kecuali harga Ha: biaya investasi awal/harga
konduktor. material (diluar konduktor)[Rp/km]
- Biaya pemeliharaan. Hp: biaya pemasangan, 20% dari
b. Biaya rugi-rugi listrik yang Ha(Rp/km)
berbanding terbalik dengan Fc : faktor cicilan tahunan
penampang konduktor. (unit/th)
Maka persamaan biaya saluran adalah
sebagai berikut: 3.1.2. Biaya Penampang
H = Ho + Hq + Hr Konduktor
dimana: Biaya penampang konduktor
H : biaya saluran per satuan
panjang per tahun (Rp/km/th)

Vol.6 No.1 Januari 2015 4


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

dapat dirumuskan sebagai


berikut: Hq = kq x q
dimana: Ieff = Isn
q : penampang konduktor (mm²)
kq : faktor diskon penampang i. Menghitung energi rata-rata
konduktor per tahun (U)
3.1.4. Langkah Menghitung
U = √3.V. .cos θ . Fb .
Rugi
8,76
Rata-rata Total Per Tahun
j. Menghitung rugi total rata-rata
a. Menghitung faktor pertumbuhan
per
(G)
tahun (Et %)
G=
Et % = x
b. Menghitung faktor distribus i
100%
rata- rata (D)

ANALISA
D=
Tinjauan Lokasi
c. Menghitung impedansi
Sebagai bahan analisis perencanaan,
(Z)
diambil sebuah Gardu Induk (GI)
d. Menghitung arus ekivalen
di area Cikokol yang merupakan
(Ieq) Ieq = .D.G
penyulang 20 KV, 3 fasa, saluran
e. Menghitung arus pada tahun ke-
udara menggunakan penghantar
n
AAAC seperti terlihat pada gambar
(Isn)=
4.1. Direncanakan akan ditarik
instalasi jaringan distribusi baru
f. Menghitung jatuh tegangan
sepanjang 2 km dari Gardu
(∆V %)
Distribusi DK 102 (titik B) ke
Gardu Distribusi DK 103S (titik C)
ΔV = x 100%
untuk mensuplai beban ke
g. Menghitung rugi rata-rata per
pelanggan dan jaringan yang terlalu
tahun (Eu)
jauh. Sesuai dengan kebutuhan
Eu = 3.(Ieq)². r . L . Fr . 8,76 kWh h.
beban yang ada, maka direncanakan
Menghitung arus efektif (Ieff)

Vol.6 No.1 Januari 2015 5


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Transformator yang digunakan No


Kebutuhan Harga Harga
Vol
Material Satuan Total
adalah sebesar 250 kVA.
1 bh Rp Rp
Maka besar arus (I) adalah: Trafo Dist 250 64.130 64.130.00
1 kVA 2 bh .000 0
I = 7,2 A Rp
Travers UNP 1 bh 163.00 Rp
2 tunggal 0 326.000
12-1800 mm² 4 bh Rp Rp
16.111 16.111.00
3 Box Rak TR 46 bh .000 0
630 A/4 jrs + Rp
NH Fuse 250 150 bh 690.00 Rp
4 A 0 2.760.000
Pipa Arde 3 bh Rp
TM 140.00 Rp
5 panjang 6 3 bh 0 6.440.000
m untuk Rp Rp
pentanahan 50 bh 170.00 25.500.00
Gambar 4.1 Penyulang tegangan 6 0 0
Pin Isolator Rp
menengah 668.00 Rp
7 0 2.004.000
Hang Isolator Rp
L Arrester 20- 487.00 Rp
8 24 kV Cut 0 1.461.000
PERHITUNGAN BIAYA untuk Out 20 kV, Rp Rp
100A 1.650. 82.500.00
q = 300 mm² 9 000 0
Tiang beton
Biaya Tetap Rp
Total Biaya 201.232.0
Investasi 00
Biaya investasi penarikan
jaringan distribusi saluran udara
tegangan menengah 20 KV Dari tabel 4.1 didapat biaya
dengan jarak 2 km, maka biaya investasi awal (Ha) sebesar sebagai
investasi dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut:
Ha = Rp 201.232.000,- / 2
km
= Rp 100.616.000.,- / km
Biaya pemasangan (Hp) 20% dari
biaya investasi awal, maka:
Hp = 20% x biaya
investasi
= 20% x Rp 100.616.000,-
= Rp 20.123.200,- / km
Biaya pemeliharaan
(Hh) Hh = RP
2.000.000,- / km

Vol.6 No.1 Januari 2015 6


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Maka biaya tetap/th (Ho) = 0,325


dapat diperoleh dengan Dengan menggunakan persamaan
menggunakan persamaan untuk energi rugi-rugi per km per tahun
faktor diskon (i) = (Er) dapat dihitung, dimana p = 3, Fr
15%, masa ekonomis (n) = 25 = 0,325, I = 7,2 A, yaitu:
tahun. Ho = {( Rp 100.616.000,- + Er = 3 x 0,100 x (7,2²) x 0,325
Rp 20.123.200,- ) x 0,15 } + Rp x 8,76
2.000.000,- = 44 kWh/km/th
= Rp 20.110.880,- Maka biaya rugi (susut) listrik selama

Biaya Penampang Konduktor 1 tahun dapat dihitung dengan

Untuk mengetahui biaya konduktor, menggunakan persamaan, untuk hr

terlebih dahulu harus diketahui nilai = Rp 495,-/kWh, sebagai berikut:

faktor rugi-rugi penampang Hr = 44 kWh/km/th x Rp 495,-

konduktor (kq) dengan menggunakan /kWh

persamaan dimana N = 3, hq = Rp = Rp 21.780,- /km/th

21.746.000,- / km mm² dan Fc Total Biaya Penyaluran

= 0,15, Total biaya penyaluran untuk

maka: periode 1 tahun diperoleh dengan

kq = 3 x Rp 21.746.000,- x 0,15 menggunakan persamaan, sebagai

= Rp 9.785.700,- /km/mm²/th berikut:

Maka biaya konduktor dapat dihitung H = Rp (20.110.880,- +

dengan menggunakan persamaan, 2.935.710.000,-

yaitu: + 21.780,-)

Hq = Rp 9.785.700,- x 300 = Rp 2.955.842.660,- /km/th

= Rp 2.935.570.000,- /km/th Dengan cara yang sama, tetapi

Biaya Rugi Listrik ukuran panampang konduktor (q)

Faktor rugi-rugi listrik didapat dirubah, maka akan didapat biaya

dengan menggunakan persamaan penyaluran seperti terlihat pada

untuk tabel 4.2.

Fb = 0,5
yaitu:
Fr = 0,3 x (0,5) + 0,7 x (0,5)²
Vol.6 No.1 Januari 2015 7
Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Tabel 4.2 Total biaya penyaluran


q Ho Hq Hr
(mm² (Rp/km/t (Rp/km/t (Rp/km/t H
) h) h) h) (Rp/km/th)

300 20.110.88 2.935.710.00 21.780,- 2.955.842.66


0,- 0,- 0,-
c. Menghitung Z (impedansi),
untuk r= 0,100 dan x = 0,094,
240 20.110.88 2.348.568.00 27.225,- 2.368.706.10
0 0 sebagai berikut:
150 20.110.88 1.467.855.00 45.045,- 1.488.010.92
0,- 0,- 5,-

MENGHITUNG RUGI-RUGI
TOTAL PER TAHUN PADA d. Menghitung arus ekivalen karena
SALURAN untuk q = 300 mm² pengaruh distribusi arus dan
Untuk mempermudahkan analisis, pertumbuhan beban dengan
maka perhitungan biaya hanya menggunakan persamaan untuk Isa =
dilakukan pada satu jurusan yaitu 7,2 A, G = 1,4711 dan D = 0,76,
titik B– C, dan parameter yang sebagai berikut:
digunakan untuk mendapatkan pola Ieq = 7,2 x 0,76 x 1,4711 = 8,05 A
penyaluran yang baik seperti Maka arus pangkal tahun ke-n (Isn)
dijelaskan pada dapat dihitung dengan menggunakan
Menghitung faktor pertumbuhan persamaan untuk a = 2, G = 1,4711
(G), dengan menggunakan dan D = 0,76, sebagai berikut:
bagian adalah a = 2, b = 0,5
sehingga untuk menghitung jatuh
jatuh tegangan pada titik B– C ( e. Menghitung jatuh tegangan
V BC ) berikut : titik B – C (
ΔV)sepanjang saluran dengan
menggunakan persamaan
untuk Z =
0,137, L= 2 km, Isn = 14,4 A
dan kb
b. Menghitung faktor distribusi = (1 + 0,5)/2 = 0,75, maka:
rugi- rugi (D) dengan
menggunakan persamaan
untuk b = 0,5, sebagai berikut:

Vol.6 No.1 Januari 2015 8


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Selanjutnya untuk menghitung rugi Maka rugi total rata-rata per tahun
total rata-rata per tahun, dengan (Et %) dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung rugi rata-rata per
tahun pada titik B – C ( )
dengan menggunakan
persamaan untuk Ieq Dengan cara yang sama, tetapi

= 8,05 A, r = 0,100 ohm, L = ukuran panampang konduktor (q)

2 km dirubah, maka akan didapat biaya

dan Fr = 0,325 sebagai penyaluran seperti terlihat pada

berikut: table 4.3.

Eu = 3 x (8,05²) x 0,100 x 2 x Tabel 4.3 Jatuh tegangan dan rugi

0,325 x 8,76 total rata-rata per tahun


Rugi Total Rata-
= 110,695 kWh/th Penampang Jatuh rata
Konduktor Tegangan (ΔV
b. Menghitung arus efektif (mm²) %) per tahun (Et %)
300 0,015% 8%
(Ieff) pada titik B – C dengan
240 0,017% 10%
menggunakan persamaan
150 0,025% 17%
untuk Isn = 14,4 A dan a

= 2,sebagai berikut: KESIMPULAN

Dari pembahasan sebelumnya dapat


diambil kesimpulan sebagai berikut:
c. Menghitung energi rata-rata
a. Dalam instalasi jaringan
per tahun (U) dengan
menggunakan persamaan distribusi, khususnya pada
untuk Ieff = 10,4 A, V = saluran udara, yang sangat

20kV, cos θ = 0,85 dan Fb berpengaruh menentukan


= 0,5 besarnya nilai investasi dan

sebagai berikut: biaya penyaluran adalah ukuran


penghantar atau konduktor yang
U = √3 x 20kV x 10,4 x 0,85
x 0,5 x 8,76 digunakan. Sehingga perlu
dibutuhkan analisis
= 1.341,272 kWh
perhitungan yang matang agar
didapat penggunaan ukuran

Vol.6 No.1 Januari 2015 9


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

penghantar atau kondukor yang DAFTAR PUSTAKA


tepat, agar didapat nilai investasi 1. Marsudi,D,”Operasi Sistem
yang optimum dan biaya Tenaga Listrik”, Graha Ilmu,
Yogyakarta
penyaluran yang ekonomis.
b. Semakin kecil ukuran
penghantar, maka semakin kecil
pula biaya penyaluran.

c. Semakin kecil ukuran


penghantar, maka jatuh
tegangan dan rugi total rata-rata
per tahun akan semakin besar.

SARAN
Saran yang dapat ditulis yaitu
dalam merencanakan sisten jaringan
tenaga listrik, hal yang sangat
dibutuhkan adalah ketepatan dalam
menentukan asumsi-asumsi dan
perkiraan yang digunakan. Untuk itu
perlu dibuat perkiraan yang matang
yang didapat dari teori dan data yang
ada, dan juga data hasil monitoring
suatu jenis pekerjaan yang sama
yang disesuaikan dengan kendala-
kendala yang ada dilapangan,
sehingga dapat membuahkan hasil
yang sesuai dengan tujuan
perencanaan awal dengan hasil yang
optimal dan dapat diandalkan.

Vol.6 No.1 Januari 2015 10

Anda mungkin juga menyukai