Sejarah pendirian PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. BP r rerusahaan bera keta e
Batav Prosperindo pada tahun 2004 mengakuisis perusahaan pembiayaan yang mempunya n Menteri Keuangan RI No. 90 / KMK.O17 / 1995 tertanggal1 Februari 1995 , dan pembiayaan konsumen Perusahaan yang kemudian menjadi cikal bakal BPFin memfokuskan usahanya di bidang pembiayaan kendaraan roda empat bekas Suan Jun209 berusaha untuk membeli per PAB per bulan dan juga membuka akun publik BOAREE Pblic Ofering memungkinkan Perusahaan untuk mencari yang ingin pindah bertumbuh Saham PT Batavia Prosperindo Finance Tbk resmi dibuka d Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BPFL Langkah selanjutnya Selain kendaraan roda empat bekas, BPF mula menjajaki bidang pembayaan alat berat. Melati prospeknya yang n sebage strategik untuk dven u BPF kemudian mengumpulkan sebuah anak perusahaan, PT Malacca Trust Finance MTFF) yang ditawarkan pada bidang tersetbut padatahun 2014. Sering dengan potensi Perusahaan yang terus bertumbuh BPF menerbikan kredit pertama kali pada bulan Juli 2013. Obligasi Batavia Prosperindo Finance Tbkr Sengan jumlah total 00 LM menjadi pemegang saham BF di tahun yang sama, dengan kepemilikan sebesar 44J4% pwnershp Berkantor di Jakarta BPF ingin mengukuhkannya untuk masyarakat dan terus memperluas cakupan layanan operasionainya.
Visi:
Menjadi salah satu perusahaan terkemuka dan terdepan di Indonesia dengan
menyediakan layanan terbaik untuk setiap pelanggan
Misi:
Menyediakan produk-produk unggul dengan penawaran kompetitor yang
mengutamakan kecepatan, efisiensi. dan pelayanan yang menyenangkan
Ringkasan Proses Bisnis:
RISIKO LAPORAN KEUANGAN
Risiko Deskripsi Dampak Penyebab Akar Masalah Mitigasi Risiko I. Risiko 1. Risiko Modal sulit kesulitan Strategi Bawaa Pend-anaan diperoleh dan dukungan diversifikasi n timbul jika mengalami dana dari sumber (Inher suatu kekurangan. mitra usaha pendanaan ent perusahaan Kewajiban yang selain Risk) pembiayaan terhadap bersumber dari kreditor penerimaan mengalami maupun pembayaran kesulitan investor tidak angsuran dukungan dapat konsumen, penyediaan terpenuhi pinjaman dana dari perbankan, dan para mitra penerbitan usahanya surat berharga seperti obligasi. 2. Risiko Pencadangan ketika Perusahaan Kredit kerugian konsumen mengelola dan kredt piutang tak tidak mampu mengevaluasi timbul jika tertagih dan membayar dengan ketat konsumen beban kembali struktur nidak penghapusan fasilitas pembiayaan piutang dapat pembiayaan kreditnya, mampu naik apabila yang kelayakan membayar kredit disalurkan konsumen, dan kembali konsumen perusahaan piutang. fasilitas macet kepadanya, Menerapkan pembiayaan baik pokok prinsip kehati- yang pinjaman, hatian juga disalurkan bunga menerapkan Perusahaan ataupun strategi kepadanya keduanya. penagihan yang efektif dan efisien, serta penanganan kredit bermasalah yang ditangani oleh tim khusus. 3. Risiko adanya Secara terus- Persaingan kecenderunga menerus Persaingan n usaha di menawarkan usaha bidang yang program atau sama produk yang menjadi inovatif dan risiko besar kompetitif, yang harus mengembangk dihadapi, an bisnisnya ke minat untuk usaha menjalankan pembiayaan usaha saat ini lainnya dan memperluas sangat besar, jaringan bahkan layanannya banyak agar dapat sekali yang mempertahank menjalankan an dan usaha di meningkatkan bidang yang pangsa pasar sama. perusahaan.
4. Risiko Beban dimana Perusahaan
Teknologi pemeliharaan perusahaan mengembangk Berkaitan aset tetap tidak dapat an sistem dengan meningkat melayani teknologi konsumen informasi yang bidang usaha dengan online dan perusahaan efektif dan terintegrasi yang efisien tanpa yang efisien, meliputi teknologi DRC (Data jaringan yang tepat Recovery operasional Center) untuk yang cukup penyimpanan dan pemulihan luas, data, dan juga teknologi pembaruan mempunyai sistem peran yang informasi penting terpadu. efektifitas dan efisiensi pelayanan konsumen dan operasional perusahaan secara keseluruhan.
5. Risiko Menurunnya dimana SOP Menerapkan
Operasional produktivitas yang dimiliki prinsip tata risiko dan daya perusahaan kelola operasional saing tidak relevan perusahaan yang dihadapi perusahaan atau kurang yang baik dan suatu berjalan penerapan SOP dengan baik yang mengatur perusahaan setiap proses dapat dalam kegiatan mengganggu usaha dan keseluruhan sistem proses kerja manajemen di perusahaan risiko tersebut yang perusahaan. pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya produktifitas dan daya saing perusahaan 6. Risiko Ekuitas akan ketika Melakukan Ekonomi mengalami kondisi efisiensi dalam tantangan penurunan ekonomi segala aspek yang dihadapi nasional dan dan melakukan semua pelaku global sedang penerbitan bisnis tidak obligasi berpihak atau berkelanjutan terutama pada bahkan beberapa mengalami tahun terakhir kemerosotan dimana perekonomian nasional maupun global yang melambat memberikan dampak yang cukup signifikan. 7. Risiko Jumlah Kurs akibat Perusahaan Perubahan penjualan merosotnya terus Salah satu kendaraan, kondisi mengembangk faktor yang marjin perekonomia an produk- keuntungan, n produk memberi dan pembiayaan dampak keuntungan baru yang signifikan yang diterima inovatif dan terhadap harga perusahaan kompetitif kendaraan mengalami untuk adalah penurunan menyesuaikan perubahan diri terhdapa perubahan kurs yang daya beli kemudian masyarakat akan sebagai mempengaruhi dampak dari daya beli perubahan kurs masyarakat. mata uang. Imbasnya adalah pada jumlah penjualan kendaraan, marjin keuntungan, dan keuntungan yang diperoleh Perusahaan.
8. Risiko Bunga Jumlah beban dimana Perusahaan
bunga akibat terdapat mengelola risiko yang pinjaman perubahan beban bunga timbul karena kredit permintaan dengan suku nilai relatif meningkat dan bunga tetap aktiva akibat dari penawaran di dengan berbunga, perubahan pasar, mengevaluasi seperti suku bunga perubahan kecenderungan pinjaman atau kebijakan suku bunga obligasi, akan moneter, dan pasar. memburuk tingkat inflasi Manajemen karena juga peningkatan melakukan suku bunga penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungka n sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang. 9. Risiko Risiko dimana Perusahaan Likuiditas Likuiditas perusahaan memiliki dimana tidak kebijakan risiko yang perusahaan memiliki untuk muncul akibat tidak sumber memastikan kesulitan memiliki keuangan bahwa mereka menyediakan sumber yang selalu memiliki uang tunai keuangan mencukupi uang yang dalam jangka yang untuk cukup dalam waktu tertentu. mencukupi memenuhi bentuk kas Misalnya: jika untuk liabilitasnya untuk suatu pihak memenuhi yang sudah membayar tidak dapat liabilitasnya jatuh tempo kewajiban membayar yang sudah ketika liabilitas kewajibannya jatuh tempo tersebut jatuh yang jatuh tempo tempo secara tunai
PT ABC Peta Risiko
RISIKO ASERSI Asersi Deskripsi Dampak Penyebab Akar Mitigasi Atas Risiko Masalah