Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
kandungan protein yang relatif tinggi. Kacang tanah juga memegang peranan
untuk bahan pangan, pakan dan bahan baku industri. Kebutuhan kacang tanah
penduduk di Indonesia.
Kacang Tanah nilai gizinya sebagai berikut: protein 2,3 g, lemak 0,3 g,
karbohidrat 4,0 g, Ca 220 mg, P 38 mg, Fe 2,9 mg, vitamin A 1940 mg,
vitamin B 0,09 mg dan vitamin C 102 mg. Tanaman Kacang Tanah memiliki
rendah pada luas area perkebunan sebesar 199 ha hanya mendapatkan produksi
kesuburan tanah yang relatif rendah, mengingat sebagian besar jenis tanah di
Kabupaten Bungo termasuk tanah jenis ultisol yang di identikan dengan sifat
berkelanjutan maka salah satu alternative yang dapat dilakukan adalah dengan
tanaman
adalah N2 : 1,5%, P205 : 1,3%, K20 : 0,8%, Ca0 : 4,0% dan 29 % bahan organik.
Kandungan ini sangat membantu tanah dalam sifat fisik dan biologinya yang
menjadi hara yang dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman selama masa
pertumbuhannya (Sudartiningsih,2010).
Pupuk kandang ayam adalah pupuk yang berasal dari kotoran ayam,
2008).
tanah seperti kemampuan mengikat air, porositas dan barat volume tanah.
agregat dan struktur tanah menjadi gembur. Hal ini dapat terjadi karena hasil
sebagai lem atau perekat antar partikel tanah. Keadaan ini berpengaruh
berperan sebagai pemantap agregat yang lebih besar daripada tanah liat
Fungsi biologis dari pupuk kandang adalah sebagai sumber energi dan
2005).
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah
1.4.Hipotesis
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah pada tanah masam.
II.TINJAUAN PUSTAKA
kentang dan ketela rambat. yakni famili Brassica juncea (Brassica juncea) oleh
karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama pada sistem
mengandung zat-zat gizi lengkap yang memenuhi syarat untuk kebutuhan gizi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub-kelas : Dicotyledonae
Ordo : Papavorales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Arachis_hipogaea_L.
menyebar kesemua arah dengan kedalaman antara 10-15 cm. Akar-akar ini
berfungsi antara lain mengisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta
sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk
Kacang Tanah berdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop.
alami baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Stuktur bunga Kacang
(tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga Kacang Tanah terdiri atas
empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning
cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua
(Rukmana, 2002).
2.2.Syarat Tumbuh
2.2.1. Iklim
Tanaman Kacang Tanah tergolong tanaman yang tahan terhadap curah hujan,
sehingga penanaman- pada musim hujan masih bisa memberikan hasil yang
cukup baik. Curah hujan yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman Kacang
7
Tanah adalah 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman Kacang Tanah yang
rendah. Tanaman ini selain tahan terhadap suhu dan cuaca panas (tinggi) juga
mudah penyesuaian nya secara alami pada kondisi iklim tropis Indonesia
Tanah yang optimal berkisar antara 80%-90%. Kelembapan udara yang tinggi
karbondioksida (CO2) terganggu. Dengan demikian kadar gas CO2 tidak dapat
masuk kedalam daun, sehingga kadar gas CO2 yang diperlukan tanaman untuk
2007).
Kacang Tanah tidak dapat tumbuh dengan baik (tumbuh tidak sempurna).
Karena suhu udara yang tinggi lebih dari batasan maksimal yang di kehendaki
Akibatnya produksi pati hasil fotosintsis lebih banyak digunakan untuk energi
8
kurus, dan produksinya rendah, serta hasil buah nya juga rendah (Cahyono,
2007).
Tanah yang cocok untuk ditanami Kacang Tanah adalah tanah yang
tata aerasi dalam tanah berjalan dengan baik. Derajat kemasaman (pH) tanah
didalam tanah, aktifitas kehidupan jasad renik tanah dan reaksi pupuk yang
masam, netral ataupun basa, yang secara langsung ataupun tidak dapat
hara mikro lebih tinggi pada pH rendah. Semakin tinggi pH tanah ketersediaan
pada penyerapan hara oleh tanaman sehingga secara menyeluruh tanaman akan
boron (B), dan molbdenium (Mo), menjadi tidak tersedia dan beberapa unsur
hara, seperti besi (Fe), alumunium (Al), dan mangan (Mn) dapat menjadi racun
bagi tanaman. Sehingga dengan demikian bila Kacang Tanah ditanam dengan
kondisi yang terlalu masam, tanaman akan menderita penyakit klorosis dengan
perunggu dan daun berukuran kecil dan bagian tepi daun berkerut (Cahyono,
2003).
Kacang Tanah dapat ditanam pada berbagai jenis tanah, namun untuk
pertumbuhan yang paling baik adalah jenis tanah hitam berpasir seperti tanah
masam. Pada tanah-tanah yang mengandung liat perlu pengolahan lahan secara
pertumbuhan tanaman, serta tanah yang banyak terdapat jasad renik tanah atau
tanaman, daya serap air yang lebih lama pada tanah. (Sarief, 2013)
10
oleh jenis makanan dan usia ternak tersebut.Unsur hara yang terdapat pada
pupuk kandang ayam menurut (Syekhfani, 2011) yakni N 2,33 %, P2O5 0,61
(Marbun, 2006).
sendiri berfungsi untuk diperlukan untuk memperkuat dinding sel tanaman dan
penting dari dinding sel penting untuk menunjang proses pertumbuha daun-
yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuh- tumbuhan. Sebagian besar kotoran
matang, yaitu bila secara fisik (warna, rupa, tekstur dan kadar air) tidak serupa
dengan bahan aslinya Jenis kotoran hewan yang umum digunakan adalah
kotoran ayam, kerbau, kelinci, ayam, dan kambing. Tidak ada bukti yang
secara umum kotoran ayam banyak digunakan sebagai pupuk kandang karena
III.METODOLOGI PENELITIAN
III Kabupaten Bungo, yang terletak pada ketinggian tempat 260 meter dari
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pupuk kandang ayam
yang sudah matang, benih kacang tanah varietas Kelinci, dolomit pupuk Urea,
3.3.Rancangan Percobaan
perlakuan pemberian pupuk kandang ayam yang terdiri dari 5 taraf perlakuan :
jarak tanam 30 X 30 cm, tiap petak percobaan ada 20 tanaman maka jumlah
sampel, maka jumlah tanaman sampel ada 120 tanaman. Denah percobaan dan
3.4.Pelaksanaan Penelitian
3.4.1.Persiapan Lahan
dengan ukuran untuk satu bedengan adalah 1,5 m x 1,2m dengan tinggi
3.4.2.Pemberian Perlakuan
telah ditetapkan.
3.4.3.Penanaman
selanjutnya memasukkan benih 2 benih tiap lubang tanam dengan jarak tanam
media tanah yang diambil dari sekitar bedengan. Setelah tanaman tumbuh 2
14
lubang tanam.
3.5.Pemeliharaan
3.5.1.Penyiraman
Dilakukan 2 kali sehari, pagi antara pukul 07.00 – 09.00 WIB dan sore
antara pukul 16.00 - 17.00 WIB atau disesuaikan dengan kondisi curah hujan
dengan cara menabur secara merata pada bedengan dengan dosis 1,8 kg/petak
3.5.3.Penyisipan
abnormal, dilakukan pada saat 7 hari setelah penanaman benih. Bahan untuk
penyisipan diambil dari tanaman cadangan yang telah ditanam diluar bedengan
penelitian yang umurnya sama dengan tanaman yang ada didalam bedengan.
3.5.4.Penjarangan
yang tumbuh dua tanaman untuk di ambil satu tanaman saja tiap lubang tanam.
15
3.5.5.Penyiangan
3.5.6. Pembumbunan
menggunakan cangkul secara hati hati agar tidak merusak perakaran tanaman.
dari permukaan ajir tanaman hingga titik tumbuh, pengukuran tinggi tanaman
dilakukan pada saat 14 hst hingga umur 35 hst dengan interval 7 hari sekali.
Jumlah daun diamati dengan cara menghitung seluruh daun yang tumbuh
pada tanaman tetapi dengan syarat daun yang sudah terbentuk sempurna
tanaman kacang tanah pada tanaman sampel di air yang mengalir hingga bersih
polong kering kacang tanah per bedengan yang sudah bersih dari kotoran dan
Luas 1 Ha (A) 1
Hasil Per Hektar = X hasil per petak (C) X
Luas petak unit (B) 1000
Keterangan:
A : Luas 1 ha (cm2)
apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan New
Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5 % (Steel and Torris, 1994)
18
DAFTAR PUSTAKA
Marbun dkk, 2006. Pemanfaatan Kandang Ayam Pada Tanaman Kacang Tanah
Kiki Suheiti no 08.
Winarso, 2001. Karakterisasi Morfologis Trichoderma spp. Indigenus Sulawesi
Tenggara. Jurnal Agroteknos 4 (2) : 87-93.
Rukmana, 2002 Klasifikasi tanaman kacang tanahSoil Biology and
Biochemistry,36.(8):1229-1244
Rosmarkam, A. dan W. Yuwono, 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius
Jakarta.
Setiono, Komponen hasil dan hasil kacang tanah terhadap pemberian pupuk
kandang sapi dan dolomit di tanah masam jenis ultisol http://ojs.umb-
bungo.ac.id/index.php/saingro/index Diakses Tanggal 5 Januari 2018.
Suhardi, 1990 deskripsi Vaietas Garuda http://www.panahmerah.id
product/valentino-f1. Diakses Tanggal 5 Januari 2018.
Sunarjo dan Musdiko, 2005. Selection and evaluation of growth promoting
rhizobacteria on pepper and maize. Bioagro 20 (1) : 37-48.
Sunarjono, 2004. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta
Suprapto, Hermanus, dan Sarjono. 2009. Uji Daya Hasil Galur Unggul Kacang
Tanah Keturunan ssp pada Dua Jarak Tanam. Fakultas Pertanian.
UNJA.Jambi.
Hartatik dkk, 2002. Penambahan pupuk kandang pada tanaman dan Interaksi
antara pupuk kandang dan mikroorganisme tanah dapat memperbaiki 20
(1) : 37-48.
Badan Litbang Pertanian, 2005. Fungsi biologis dari pupuk kandang adalah
sebagai sumber energy Diakses Tanggal 5 Januari 2018.
20
(RAK)
I II III IV
b.50
U
P3 P1 P0 P3
a.50
P4 P0 P2 P4
P0 P3 P1 P2
P2 P4 P3 P1
P1 P2 P4 P0
S
Keteranagan :
I – IV = Kelompok.
P0 – P4 = Perlakuan
a = jarak antar perlakuan
b = Jarak antar kelompok
21
150 cm
X b X X X X c
a
X X X 15Xcm
X X X
120 cm
X X X X X
X X X
X X X X X
d
15 cm
Keterangan:
c = 15 cm
d = 15 cm
x = Tanaman sampel
22
Asal : filipina
Umur : ± 85 - 95 hari
Sumber. SK Mentan/5011/Kpts/SR.120/12/2013
http//www.kacangtanah.varietasduakelinci.com
23
O
Jenis Agus
Septe
N Juli k
Kegiata tus
mber
o t
n 3 4
1 234123412
Persiapa
1
n tempat
Pemberi
an
2
Perlakua
n
Penana
3
man Biji
Penyian
4
gan
Penyira
6
man
Pembum
7
bunan
Pengend
alian
8 Hama
dan
Penyakit
Pengam
atan
9
Paramet
er
1 Analisis
0 data
24