Anda di halaman 1dari 3

PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 969 Date August 03,2019

Characters 6788 Exclude Url

18% 82% 8 36
Plagiarized
Plagiarism Unique Sentences Unique Sentences

Content Checked For Plagiarism

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Di dalam memberikan asuhan keperawatan di gunakan system atau metode
proses keperawatan yang dalam pelaksanaannya di bagi menjadi 5 tahap, yaitu pengkajian, diagnose keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Rosyidi, 2013). 2.3.1. Pengkajian Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan
dalam proses keperawatan, untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah – masalah klien sehingga
dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung pada
taha ini. Tahap ini dibagi atas : 1. Anamnesa a. Identitas Klien Fraktur lebih sering terjadi pada laki – laki daripada
perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau luka yang
disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor (Lukman & Nuna Ningsih, 2009). b. Keluhan Utama Menurut Rosyidi
(2013), pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik
tergantung lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan : 1)
Provoking incident : Kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh trauma seperti robekan otot, putusnya kontinuitas tulang akan
mengenai serabut saraf yang menyebabkan nyeri (Andra & Yessie, 2013). 2) Quality of Pain : Pasien biasanya mengeluh
nyeri seperti tajam, sakit atau terbakar (Lemone, 2017). 3) Region : Terdapat nyeri tekan pada daerah fraktur / tenderness
(Margareth, 2019). 4) Severity(cale of Pain) : Biasanya nyeri yang dirasakan pasien terus menerus (Lukman & Nuna
Ningsih, 2009). Nyeri yang dirasakan pada klien dengan fraktur sering kali hebat (7 – 9) (Lemone, 2017). 5) Time :
Nyeri yang dirasakan bertambah jika digerakkan dan dapat dikurangi dengan menghindari pergerakan pada tulang
(Lukman & Nuna Ningsih, 2009). c. Riwayat Penyakit Sekarang Pada pasien fraktur/patah tulang dapat disebabkan oleh
trauma/kecelakaan, degeneratif dan patologis didahului dengan perdarahan, kerusakan jaringan sekitar yang menyebabkan
nyeri, bengkak, kebiruan, pucat/perubahan warna kulit dan kesemutan (Andra & Yessie, 2013). d. Riwayat Penyakit
Dahulu Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan member petunjuk berapa lama tulang
tersebut akan menyambung. Selain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sangat beresiko terjadinya
osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang (Rosyidi, 2013). e. Riwayat
Penyakit keluarga Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu faktor
predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan dan
kanker tulang yang cenderung diturunkan secara genetik (Asikin, M. Nasir, & Tako Podding, 2016). f. Riwayat alergi
Mengetahui ada atau tidaknya alergi terhadap obat – obatan, jika setelah dilakukan skin test terdapat kemerahan berarti
positif memiliki alergi terhadap obat – obatan dan akan berdampak pada tindakan keperawatan lainnya (Padila, 2012). g.
Riwayat Lingkungan Fraktur terjadi pada semua usia tetapi cenderung terjadi pada laki – laki yang sering berhubungan
dengan olahraga, pekerjaan yang berat seperti proyek, dan kecelakaan lalu lintas (Lukman & Nuna Ningsih, 2009). 2.
Pemeriksaan Fisik Menurut Rosyidi (2013), pemeriksaan fisik dibagi menjadi 2, yatitu pemeriksaan umum (status
generalist) untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (local). Hal ini perlu untuk
melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang lebih
sempit tetapi lebih mendalam. a Gambaran Umum 1) Keadaan umum : a) Kesadaran penderita : Apatis, spoor, koma,
gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien. b) Kesakitan, keadaan penyakit : Akut, kronik, ringan, sedang, berat
dan pada kasus fraktur biasanya akut. c) Tanda – tanda vital Tanda vital tidak normal karena adanya respon dari kejadian
fraktur seperti tekan darah dan frekuensi nadi yang meningkat b Head to toe 1) Kepala dan leher a) Kepala Inspeksi :
Simetris, tidak tampak penonjolan Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri kepala. b) Mata Inspeksi : Ada
gangguan seperti konjungtiva anemis (apabila terjadi perdarahan). c) Hidung Inspeksi : Tidak ada deformitas, tidak
ada pernapasan cuping hidung. d) Mulut dan tenggorokan Inspeksi : Tidak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi
perdarahan, mukosa mulut tidak pucat. e) Telinga Inspeksi : Tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak
ada lesi atau nyeri tekan. f) Leher Inspeksi : Simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada. Palpasi : Tidak
teraba pembesaran kelenjar tiroid. 2) Dada (1) Paru – paru Inspeksi : Pernapasan meningkat, regular atau
tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru – paru. Palpasi : Pergerakan
sama atau simetris, fremitus teraba sama. Perkusi : Suara ketok
sonor, tidak ada redup atau suara tambahan lainnya. Auskultasi : Suara nafas normal, tidak ada wheezing atau suara
tambahan lainnya seperti stridor dan ronchi. (2) Jantung Inspeksi : Tidak tampak iktus jantung Palpasi : Nadi meningkat,
iktus tidak teraba. Auskultasi : Suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada mur – mur. 3) Abdomen Inspeksi : Bentuk datar, simetris,
tidak ada hernia Auskultasi : Peristaltik usus normal ± 20 kali/menit Perkusi : Suara timpani, ada pantulan gelombang
cairan Palpasi : Turgor baik, tidak ada defands muskuler (nyeri tekan pada seluruh lapang abdomen), hepar tidak teraba. 4)
Genetalia Inspeksi
: Tidak ada hernia, tidak ada pembesaran limfe, tidak ada kesulitan BAB. 5) Ekstremitas Harus dipertimbangkan
bagian terdekat dan terjauh fraktur terutama mengenai status neurovaskuler (untuk status neuroaskuler 5P yaitu
Pain, Palor, Parestesia, Pulse, Pergerakan). Pemeriksaan pada system musculoskeletal adalah : a) Look (Inspeksi)
Perhatikan apa yang dapat dilihat antara lain : - Sikartika (jaringan parut) - Warna kemerahan atau kebiruan (livide) aau
hiperpigmentasi - Benjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan hal – hal yang tidak biasa (abnormal) - Posisi dan
bentuk dari ekstremitas (deformitas)
- Posisi jalan (pola berjalan, waktu masuk ke kamar periksa). b) Feel (Palpasi) Pada waktu akan palpasi, terlebih dahulu
posisi penderita di perbaiki mulai dari posisi netral (posisi anatomi). Pada dasarnya ini merupakan pemeriksaaan yang
memberikan informasi dua arah, baik pemeriksa maupun klien. Yang perlu dicatat adalah : - Perubahan suhu di
sekitar trauma (hangat) dan kelembaban kulit. Capilary refill time¤ Normal < 2 detik - Apabila ada pembengkakan,
apakah terdapat fluktuasi atau oedema terutama disekitar persendian - Nyeri tekan (tenderness), krepitasi, catat letak
kelainan (1/3 proksimal, tengah atau distal). -

Sources Similarity
Asuhan Keperawatan Fraktur FemurCompare text
Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan
dengan olah-raga, pekerjaan, atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Sedangkan pada orang 10%
tua, wanita lebih sering mengalami...
http://linaapriani3.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-fraktur-femur.html

Asuhan keperawatan lengkap: pengkajian keperawatan frakturCompare text


untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan: (1) provoking incident: apakah ada peristiwa
yang menjadi yang menjadi faktor presipitasi nyeri. (2) quality of pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan 10%
klien. apakah seperti terbakar, berdenyut...
http://asuhankeperawatan05.blogspot.com/2014/01/pengkajian-keperawatan-fraktur.html

LP dan Askep FRAKTUR FEMURCompare text


Riwayat Penyakit Dahulu. Penyakit-penyakit tertentu seperti Kanker Tulang dan penyakit Paget’sSelain itu, penyakit Diabetes
dengan luka di kaki sangat beresiko terjadinya Osteomyelitis akut maupun kronik dan juga Diabetes menghambat proses 5%
penyembuhan tulang.
https://nareragan.blogspot.com/2013/03/laporan-pendahuluan-fraktur-femur-a.html

Asuhan keperawatan pada klien dengan frakturCompare text


pada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan terjadinya kecacatan pada dirinya dan harus menjalani penatalaksanaan
kesehatan untuk membantu(b) kesakitan, keadaan penyakit: akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus fraktur 5%
biasanya akut. (c) tanda-tanda vital tidak...
https://ramadhaniyossy.wordpress.com/2012/10/21/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-fraktur/

Asuhan Keperawatan klien dengan FrakturCompare text


(e) benjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan hal-hal yang tidak biasa (abnormal).(b) apabila ada pembengkakan, apakah
terdapat fluktuasi atau oedema terutama disekitarotot: tonus pada waktu relaksasi atau konttraksi, benjolan yang terdapat di 3%
permukaan atau melekat pada tulang.
http://www.langkahpembelajaran.com/2014/11/asuhan-keperawatan-klien-dengan-frakt-a.html

Makalah FrakturCompare text


Pada waktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki mulai dari posisi netral (posisi anatomi). Pada dasarnya ini
merupakan pemeriksaan yang memberikan informasi dua arah, baik pemeriksa maupun klien. Yang perlu dicatat adalah 3%
http://rositaerni.blogspot.com/2015/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai