Anda di halaman 1dari 1

PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 557 Date August 03,2019

Characters 4005 Exclude Url

0% 100% 0 23
Plagiarized
Plagiarism Unique Sentences Unique Sentences

Content Checked For Plagiarism

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fraktur femur adalah diskontinuitas dari Femoral shaft yang bisa terjadi akibat trauma
secara langsung sepertikecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian(Agus & Wien Aryana, 2017). Trauma tersebutdapat
mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Asikin, M. Nasir, & Tako Podding, 2016).
Rusaknya kontinuitas tulang akan memicu pelepasan zat – zat kimiawi (mediator inflamasi) yang menimbulkan reaksi inflamasi yang
diteruskan sebagai sinyal ke otak berupa rangsangan berupa nyeri (Kristanto, 2017). Berdasarkan data menurut World Health of
Organisation (WHO) menyebutkan bahwa 1,24 juta korban meninggal tiap tahunnya di seluruh dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Menurut Riskesdas (2018), di Indonesia anggota tubuh yang mengalami cedera paling banyak adalah anggota gerak bawah (67,9
%).Angka kecelakaan di Jawa Timur akibat kecelakaan lalu lintas lebih dari 4500 korban meninggal dan mengalami fraktur (Korps Lalu
Lintas Kepolisian, 2010). Menurut polda Jatim (2011), angka kejadian kecelakaan lalu lintas di kota Jember sepanjang tahun 2011
mencapai 217 kasus, dengan korban meninggal 20 orang, luka berat 40 orang dan luka ringan sejumlah 480 orang. Data dari rekam
medik RSD dr. Soebandi Jember Jawa Timur jumlah kejadian fraktur pada tahun 2016 bulan Januari – Mei sejumlah 122 kasus, dan 42%
di antaranya merupakan fraktur ekstremitas bawah(Saputra, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Trisma (2013) menyebutkan bahwa pre survey yang dilakukan terhadap 10 pasien, seluruh
pasien (100%) mengatakan mengalami rasa nyeri. Fraktur terbuka atau tertutup menimbulkan adanya kerusakan jaringan yang
diakibatkan oleh trauma seperti robekan otot, putusnya kontinuitas tulang akan memacu pelepasan zat-zat kimiawi (mediator
inflamasi) yang menimbulkan reaksi inflamasi yang diteruskan sebagai sinyal ke otak. Sinyal tersebut dalam bentuk impuls listrik
akan dihantarkan oleh serabut saraf nosiseptor tidak bermielin (serabut C dan delta) melalui traktusspinotalakmikus di otak.
Bila nosiseptor terangsang maka mereka melepaskan substansi peptida P (SP) dan kalsitoningen terkait peptida (CGRP), yang
akan merangsang timbulnya nyeri (Kristanto, 2017). Prisip penanganan umum untuk fraktur dikenal dengan istilah 4Ryaitu
Rekognisi, Reduksi, Retensi dan Rehabilitasi(Andra & Yessie, 2013). Namun umumnya yang terjadi pada pasien fraktur dalam
mengatasi nyeri selain memerlukan analgesia oral selama 3 – 4 hari setelah paska bedah ortopedik dapat juga terapi non farmakologi
dengan cara distraksi yang memiliki resiko yang sangat rendah (Lemone, 2017). Tehnik distraksiyang efektif untuk menurunkan
intensitas nyeri pada fraktur ekstremitas bawah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Firdaus (2014) yaituterapi musik Mozart.
Mendengarkan musik dapat memproduksi endorphins yang dapat menghambat transisi implus nyeri di sistem saraf pusat
sehingga sensasi nyeri dapat berkurang (Nurdiansyah, 2014). 1.2. Batasan Masalah Masalah pada kasus ini dibatasi pada Asuhan
Keperawatan klien yang mengalami Fraktur Femur dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember tahun 2019 1.3.
Rumusan Masalah Rumusan Masalah pada kasus ini berfokus pada bagaimanakah Asuhan Keperawatan klien yang mengalami Fraktur
Femur dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember tahun 2019 ? 1.4. Tujuan 1.4.1 Tujuan Umum Mahasiswa mampu
menerapkan Asuhan Keperawatan klien yang mengalami Fraktur Femur dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember
tahun 2019. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami Fraktur Femur dengan Nyeri Akut di
Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember tahun 2019. 2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami Fraktur Femur
dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember tahun 2019. 3. Menyusunperencanaan keperawatan pada klien yang
mengalami Fraktur Femur dengan Nyeri Akut di Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember tahun 2019.

Sources Similarity

Anda mungkin juga menyukai