Anda di halaman 1dari 3

PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 847 Date August 03,2019

Characters 5933 Exclude Url

13% 87% 6 42
Plagiarized
Plagiarism Unique Sentences Unique Sentences

Content Checked For Plagiarism

2.1.5. Klasifikasi Fraktur Menurut Rosyidi (2013), penampilan fraktur dapat sangat bervariasi tetapi untuk alasan yang
praktis, di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu : 1. Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan). a. Fraktur
tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih
(karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi (Rosyidi, 2013). b. Fraktur terbuka (open/ compound), bila terdapat
hubungan antara hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit (Rosyidi, 2013).
Menurut Andra & Yessie (2013), fraktur terbuka digradasi menjadi : a. Grade I : Luka bersih, kurang dari 1 cm
panjangnya b. Grade II : Luka bersih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif c. Grade III : Luas sangat
terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif. 2. Berdasarkan komplit atau ketidakkomplitan
fraktur a. Frakturkomplit, patah pada seluruh garis tengah tulang, luas dan melintang. Biasanya disertai dengan
perpindahan posisi tulang (Andra & Yessie, 2013). b. Menurut Rosyidi (2013), frakturinkomplit yaitu apabila garis patah
tidak melalui seluruh penampang tulang seperti : 1) Hair Line fraktur (patah retak rambut) 2) Buckle atau torus fraktur,
bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan kompresi tulang spongiosa di bawahnya. 3) Green stick fraktur, mengenai
satu korteks dengan angulasi korteks lainnya yang terjadi pada tulang panjang. 3. Menurut Rosyidi (2013), fraktur
berdasarkan bentuk garis patah dan hubungan dengan mekanisme trauma yaitu : a. Fraktur transversal
: fraktursepanjang garis tengah tulang. b. Fraktur oblik : fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang. c. Fraktur spiral : fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi. 4. Menurut
Rosyidi (2013), frakturberdasarkan jumlah garis patah yaitu : a. Fraktur komunitif : fraktur dimana tulang pecah menjadi
beberapa fragmen b. Fraktur segmental : fraktur dimana garis patah lebuh dari satu tapi tidak berhubungan. c. Fraktur
multiple : fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama. 5. Berdasarkan pergeseran
fragmen tulang. a. Fraktur undisplaced (tidak bergeser) : garis patah lengkap tetapi kedua fragmen tidak bergeser dan
periosteum masih utuh (Rosyidi, 2013). b. Fraktur displaced (bergeser) : terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga disebut
lokasi fragmen (Rosyidi, 2013). c. Fraktur impaksi Fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya
(Andra & Yessie, 2013). 6. Menurut Rosyidi (2013), frakturberdasarkan posisi frakturdibagi menjadi 3 bagian antara
lain : a. 1/3 proksimal b. 1/3 medikal c. 1/3 distal. 7. Menurut Rosyidi (2013), fraktur berdasarkan keadaan jaringan lunak
sekitar traumayaitu : a. Tingkat 0 : Fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan lunak sekitarnya. b. Tingkat 1 :
Fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan subkuran. c. Tingkat 2 : Fraktur yang lebih berat dengan
kontusio jaringan lunak bagian dalam dan pengkengkakan. d. Tingkat 3 : Cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak
yang nyata dan ancaman sindroma kompartement. 2.1.6.
Komplikasi Fraktur 1. Komplikasi awal a. Kerusakan arteri Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai oleh : tidak adanya
nadi CRT (cappilary refill time) menurun, sianosis bagian distal, hematoma yang lebar, serta dingin pada ekstermitas
yang disebabkan oleh tindakan emergensi pembidaian, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan
pembedahan (Padila, 2012). b. Kompartement Sindrom Kompartement sindrom merupakan komplikasi serius yang
terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini disebabkan oleh oedema
atau perdarahan yang menekan otot, darah dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan
pembebatan yang terlalu kuat (Rosyidi, 2013). c. Fat Emboli Syndrom Fat embolism syndrom (FES) adalah komplikasi
serius yang sering terjadi pada kasus feaktur tulang panjang.FES terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan sumsum
tulang kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan
gangguan pernapasan, takikardi, hipertensi, takipnea, dan demam (Rosyidi, 2013). d. Infeksi Sistem pertahanan tubuh
rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma ortopedik infeksi dimulai pada kulit (superfisial) dan masuk ke
dalam. Hal ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam
pembedahan seperti pin (ORIF dan OREF) atau plat (Padila, 2012). e. Avaskuler Nekrosis Avaskular nekrosis (AVN) terjadi
karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan adanya
Volkma’s Ischemia (Rosyidi, 2013). f. Syok Pada suatu kecelakaan kebanyakan syok yang terjadi adalah syok hemoragik.
Syok biasa terjadi bila orang kehilangan darah ± 30% dari volume darahnya. Pada fraktur
femur tertutup orang dapat kehilangan darah 1000 – 1500 cc (Lukman & Nuna Ningsih, 2009). 2. Komplikasi Dalam
Waktu Lama a. Delayed union Delayed union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan tulang untuk sembuh atau tersambung dengan baik.Ini disebabkan karena penurunan suplai darah ke tulang
(Padila, 2012). b. Nonunion Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi sambungan yang
lengkap, kuat dan stabil setelah 6 – 9 bulan. Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang berlebih pada sisi
fraktur yang membentuk
sendi palsu atau pseudoarthorsis. Ini juga disebabkan karena aliran darah yang kurang (Asikin, M. Nasir, & Tako
Podding, 2016). c. Malunion Malunion merupakan penyembuhan tulang yang ditandai dengan meningkatnya tingkat
kekuatan dan perubahan bentuk (deformitas). Malunion dilakukan dengan pembedahan dan reimobilisasi yang baik
(Padila, 2012).

Sources Similarity
Laporan pendahuluan : asuhan keperawatan frakturCompare text
3) green stick fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya yang terjadi pada tulang panjang. 3.
berdasarkan bentuk garis. a. fraktur transversal : fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan akibat trauma 10%
angulasi atau langsung. b. fraktur oblik : fraktur yang...
http://rander17.blogspot.com/2017/10/laporan-pendahuluan-asuhan-keperawatan.html

asuhan keperawatan Tn.B fraktur femur sinistra post pemasangan plateCompare text
c. fraktur spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi. d. fraktur kompresi: fraktur yang
terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong tulang ke arah permukaan lain. e. fraktur avulsi: fraktur yang diakibatkan 5%
karena trauma tarikan atau...
http://daiyahfatim.blogspot.com/

c. Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi...Compare text
fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat
tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (sjamsuhidajat & jong, 2005). c. 5%
etiologi 1. trauma langsung/ direct trauma...
https://www.scribd.com/doc/281125496/LAPORAN-PENDAHULUAN-fraktur

fraktur cruris | Berdasarkan komplit atau ketidak-klomplitan fraktur.Compare text


tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan lunak sekitarnya. b. tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal
atau memar kulit dan jaringan subkutan. c. tingkat 2: fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian 4%
dalam dan pembengkakan. d. tingkat 3...
https://www.scribd.com/doc/294576096/fraktur-cruris

kumpulan askep: asuhan keperawatan muskuloskeletalCompare text


pada suatu kecelakaan kebanyakan syok yang terjadi adalah syok hemoragik. syok bisa terjadi bila individu kehilangan
darahnya kira-kira 30% dari volume darahnya.pada syok yang berat dipasang central venous pressure (cvp). sementara 3%
menunggu darah, dapat diberikan cairan...
http://farlyadipratama11.blogspot.com/2014/03/asuhan-keperawatan-muskuloskeletal.html

Anda mungkin juga menyukai