Anda di halaman 1dari 3

PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 938 Date August 03,2019

Characters 6645 Exclude Url

0% 100% 0 23
Plagiarized
Plagiarism Unique Sentences Unique Sentences

Content Checked For Plagiarism

d. Gangguan Mobilitas Fisik Tabel 2.5 Diagnosa keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik berdasarkan PPNI (2017) Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri Penyebab 1. Kerusakan integritas struktur
tulang 2. Kurang terpapar informasi tentang aktifitas fisik 3. Nyeri 4. Program pembatasan gerak 5. Gangguan
musculoskeletal Gejala dan Tanda Mayor Subjektif 1. Mengeluh sulit mengerakan ekstermitas Objektif 1. Kekuatan otot
menurun 2. Rentang gerak (ROM) menurun Gejala dan Tanda Minor Subjektif 1. Nyeri saat bergerak 2. Engan
melakukan pergerakan 3. Merasa cemas saat bergerak Objektif 1. Sendi kaku 2. Gerakan tidak terkoordinasi 3.
Gerakan terbatas 4. Fisik lemah Kondisi Klinis Terkait 1. Trauma 2. Fraktur e. Ansietas Tabel 2.6 Diagnosa keperawatan
Ansietas berdasarkan PPNI (2017) Definisi Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objekyang tidak
jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi
ancaman Penyebab 1. Ancaman terhadap konsep diri 2. Kekhawatiran mengalami kegagalan 3. Terpapar bahaya
lingkungan 4. Kurang terpapar informasi Gejala dan Tanda Mayor Subjektif 1. Merasa bingung 2. Merasa khawatir
dengan akibat 3. Sulit berkonsentrasi Objektf 1. Tampak gelisah 2. Tampak tegang 3. Sulit tidur Gejala dan Tanda
Minor Subjektif 1. Mengeluh pusing 2. Anoreksia 3. Palpitasi 4. Merasa tidak berdaya Objektif 1. Frekuensi napas
meningkat 2. Frekuensi nadi menningkat 3. Tekanan darah meningkat 4. Diaphoresis 5. Tremor 6. Muka tampak pucat 7.
Suara bergetar 8. Kontak mata buruk Kondisi Klinis Terkait Rencana operasi f. Resiko Infeksi Tabel 2.7 Diagnosa
keperawatan Resiko Infeksi berdasarkan PPNI (2017) Definisi Beresiko mengalami peningkatan terserang organism
patogenik Faktor Resiko 1) Efek prosedur invasive 2) Peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan 3)
Ketidakadekuatan pertahanan tubuh perimer : a) Kerusakan integritas kulit b) Perubahan sekresi pH 4)
Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder : a) Penurunan hemoglobin b) Supresi respon inflamasi Kondisi Klinis
Terkait Tindakan infansif
2.3.3. Intervensi Berikut merupakan Intervensi Keperawatan berdasarkan Wilkinson (2017) Pre Operasi 1. Nyeri akut a.
Tujuan dan kriteria hasil Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan nyeri yang dirasakan klien
berkurang, dengan kriteria hasil : 1) Skala nyerisedang (4-6) 2) Klien mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri
dan hal apa saja yang dapat memperparah nyeri) 3) Tanda – tanda vital dalam batas normal - Tekanan darah 110 –
120/80 - 90 mmHg - Nadi 100 – 120 x/mnt b. Intervensi NIC (Nursing Interventions Classification) 1) Observasi tanda
– tanda vital Rasional : Tanda vital menunjukkan status kondisi pasien secara umum 2) Observasi skala nyeri
menggunakan penilaian nyeri secara numeric& wong baker’s Rasional : Nyeri yang dirasakan klien akan semakin
ringan setelah fraktur di imobilisasi 3) Tinggikan posisi ekstremitas yang mengalami cedera Rasional : Posisi yang
tinggi akan memperlambat aliran darah sehingga nyeri akan berkurang 4) Lakukan tindakan untuk meningkatkan
kenyamanan (perubahan posisi) Rasional : Posisi yang terlalu banyak bergerak akan memperberat rasa nyeri 5)
Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi Rasional : Analgesik dapat membantu menurunkan intensitas nyeri
pasien secara cepat 2. Gangguan integritas kulit a Tujuan dan kriteria hasil Setelah dilakukan perawatan selama 1 x
24 jam, diharapkan integritas kulit tidak mengalami kondisi yang makin memburuk, dengan kriteria hasil : 1) Tidak
terdapat tanda infeksi 2) Luka bersih, tidak berbau dan tidak mengeluarkan pus b Intervensi NIC (Nursing
Interventions Classification) 1) Kaji kulit dan identifikasi luka mengenai ukuran, bau serta jumlah dan tipe cairan pada luka
Rasional : Menilai maslah klien 2) Pertahankan tempat tidur yang nyaman dan aman (kering, bersih, alat tenun rapi)
Rasional : Menurunkan resiko bertambahnya cedera pada kulit 3) Motivasi klien dan keluarga untuk tidak menyentuk
luka Rasional :Luka yang terkontaminasi dari luar akan menningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi 4) Berikan perawatan
luka dengan tehnik aseptik dan tutup luka dengan kasa steril Rasional : Tehnik aseptik dapat mencegah terjadinya infeksi
pada luka
5) Konsultasikan kepada dokter terapi pengobatan sesuai intruksi Rasional : pengobatan yang tepat akan
mempercepat proses penyembuhan 3. Perfusi perifer tidak efektif a. Tujuan dan kriteria hasil Setelah dilakukan perawatan
selama 3 x 24 jam, diharapkan perfusi perifer kembali efektif, dengan kriteria hasil : 1) Perfusi jaringan perifer adekuat
(CRT <2 detik) 2) Tidak terjadi sianosis 3) Konjungtiva normal (merah muda) 4) Hemoglobin 10 gr/dL b. Intervensi NIC
(Nursing Interventions Classification) 1) Kaji status neuromuscular, warna kulit, suhu, denyut nadi, dan edema Rasional :
mengetahui perkembangan
perubahan perfusi pada jaringan perifer 2) Monitor nilai laboratorium khususnya pada nilai hemoglobin Rasional :
masalah akan teratasi jika nilai hemoglobin dalam darah sudah berada pada rentang normal 3) Anjurkan klien
untuk latihan pergerakan ekstremitas Rasional : pergerakan pada area perifer dapat membantu memperbaiki suplai darah
hingga ke bagian distal tubuh 4) Monitor adanya tromboplebitis Rasional : kadar hb yang rendah dapat meningkatkan
resiko pecahnya pembuluh darah khususnya pada lokasi penusukan jarum infu 5) Kolaborasi dalam pemberian
tranfusi darah Rasional :
Tranfusi darah diperlukan untuk menunjang pengembalian kadar hemoglobin dalam darah supaya dapat menjangkau
nilai normal 4. Ansietas a. Tujuan dan kriteria hasil Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 24 jam, klien
menunjukkan tingkat ansietas yang berkurang, dengan kriteria hasil : 1) Klien mampu mengidentifikasi gejala yang
merupakan indicator ansietas klien sendiri 2) Tanda – tanda vital dalam batas normal b. Intervensi NIC (Nursing
Interventions Classification) 1) Kaji faktor yang menyebabkan pasien cemas Raisonal : Cemas biasanya dialami oleh klien
pada pengalaman pertama sakit 2) Intruksikan pasien tentang pengguanaan tehnik relaksasi Rasional : Relaksasi dapat
membantu menenangkan saraf sehingga cemas dapat dihindari/dicegah 3) Jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang
biasanya dialami saat prosedur Rasional : Pengetahuan yang cukup dapat menurunkan tingkat kecemasan 4) Kolaborasi
pemberian obat penenang, jika perlu Rasional : Obat penenang perlu diberikan saat pasien mengalami cemas yang berat
5) Damping pasien saat terjadi ansietas berat Rasional : Perawat sebagai pendukung agar pasien dapat tenang

Sources Similarity

Anda mungkin juga menyukai