Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, serta Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Neger Sipil mengamanatkan instansi
pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu
tahun masa percobaan. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
menerjemahkan amanat Undang-Undang tersebut dalam bentuk
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran utama, yaitu: sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa.
Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 menyebutkan bahwa
peserta didik pendidikan dasar selain dituntut menerapkan nilai-nilai
dasar PNS yang ber-ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi), pelatihan dasar CPNS
tahun 2019 ini ditambah dengan materi tentang pelayanan publik,
manajemen ASN dan Whole Of Government guna menunjang
seorang PNS yang profesional dan berintegritas.
Sebagai salah satu penerapan fungsi ASN yaitu pelayanan
publik, Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas merupakan
salah satu jenis pusat pelayanan publik kesehatan tingkat pertama
yang memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional

1
sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014.
HIV (Human Immunodeficiency virus) adalah virus yang
memperlemah sistem kekebalan tubuh , dan pada akhirnya
menyebabkan AIDS. AIDS (Acquired immunodeficiency syndrome)
merupakan sekelompok kondisi medis yang menunjukkan
lemahnya kekebalan tubuh. Negara Indonesia merupakan negara
urutan-5 paling beresiko HIV/AIDS di Asia. Menurut infodatin tahun
2017, di Indonesia kasus HIV mengalami Peningkatan setiap
tahunnya mencapai 48.300 sedangkan kasus AIDS di Provinsi
Sumatra Selatan tahun 2017 mencapai 170 jiwa/ tahun. Prevalensi
penderita HIV terhadap penduduk beresiko tahun 2016 di
Kabupaten OKU Timur yaitu sebesar 1 per-1.000 penduduk.
Jumlah remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung
sebanyak 2.555 jiwa dengan remaja laki-laki berjumlah 1.209 jiwa
dan remaja perempuan berjumlah 1.346 jiwa. Saat ini masih
kurangnya kunjungan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan
reproduksi khususnya remaja di UPTD Puskesmas Betung.
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh
adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis. Remaja cenderung
melakuakn banyak pengambilan keputusan yang salah karena
sistem otak mereka yang belum berkembang sempurna. Dengan
adanya perkembangan yang tidak berkembang secara matang,
menyebabkan remaja cenderung ingin mencoba hal-hal baru,
sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba dan rasa
keingintahuan yang besar tanpa mempertimbangkan akibatnya.
Bila tidak diberikan informasi/pelayanan remaja yang tepat dan
benar, maka perilaku remaja mengarah ke perilaku yang beresiko
seperti, perilaku yang menyebabkan mudah terkena infeksi
HIV/AIDS. Berdasarkan pemaparan masalah diatas, maka penulis

2
tertarik untuk melakukan pendidikan kesehatan pada remaja di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan
a. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Latihan
Dasar CPNS 2019 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
b. mengidentifikasi dan menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi
ASN, Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI dan
Habituasi.
c. Untuk meningkatkan kesadaran pengetahuan masyarakat,
Khususnya remaja tentang HIV/AIDS di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Betung

2. Manfaat
a. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
1) Mampu mewujudkan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik
yang memberikan Pelayanan yang profesional dan
berkualitas.
2) Mampu menerapkan Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS
(Nilai – Nilai ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya.
3) Mampu menerapkan Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.
b. Manfaat bagi UPTD Puskesmas Betung
Menambah wawasan untuk Pegawai UPTD Puskesmas
Betung.
c. Manfaat bagi Remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Betung

3
Meningkatkan kesadaran pengetahuan masyarakat
khususnya remaja tentang HIV/AIDS di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Betung.

C. Ruang Lingkup
Aktualisasi yang akan penulis laksanakan di UPTD
Puskesmas Betung pada tanggal 30 september 2019 sampai
dengan 29 oktober 2019 sasarannya adalah remaja di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Betung yaitu dengan melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS. Dengan berkoordinasi
dengan kepala puskesmas selaku mentor terkait kegiatan yang
akan dilakukan dan dengan kepala sekolah. Kemudian menyusun
SAP, dan membuat media penyuluhan, setelah dilakukan
penyuluhan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan tersebut.

4
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil UPTD Puskesmas

Gambar 1. UPTD Puskesmas Betung

Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Betung


terletak di Desa Betung Kecamatan Semendawai Barat
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Berdiri berdasarkan
keputusan INPRES Tahun 1979/1980 yang meliputi 12 desa.
Luas wilayah UPTD Puskesmas Betung adalah 325 km 2 dengan
jumlah penduduk 24.790 jiwa dan mempunyai 12 Pos
Kesehatan Desa (poskesdes). Batas-batas Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Betung :

a. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja UPTD


Puskesmas Cempaka.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rasuan.
c. Sebelah timur berbatasan dengan wilayah kerja UPTD

5
Puskesmas Taraman.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja UPTD
Puskesmas Peninjauan.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung meliputi dua belas
desa dengan jumlah penduduk 24.790 jiwa. Berdasarkan
keadaan sosial ekonomi maka pencarian penduduknya adalah
sebagai berikut :

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH PERSENTASE

1 Petani 60%

2 Pedagang 30%

3 Buruh 10%

4 PNS 3%

5 Peternak 2%

Tabel 1.Persentase Jenis Pekerjaan Penduduk di Wilayah Kerja


UPTD Puskesmas Betung

UPTD Puskesmas Betung mempunyai 66 Pegawai di antaranya :


a. PNS Berjumlah : 25 orang
b. TKS HONDA Berjumlah : 14 orang
c. TKS MURNI Berjumlah : 16 orang
d. BIDAN (PTT) Berjumlah : 11 orang

UPTD Puskesmas Betung Mempunyai 66 Pegawai dengan


rincian :

a. Dokter Umum Berjumlah : 1 orang


b. Dokter Gigi Berjumlah : 1 orang

6
c. Kesehatan Masyarakat Berjumlah : 4 orang
d. S1 Keperawatan Berjumlah : 2 orang
e. DIII Keperawatan Berjumlah : 15 orang
f. DIII Kebidanan Berjumlah : 37 orang
g. DIII Kesling Berjumlah : 1 orang
h. DIII Komputer Berjumlah : 1 orang
i. DIII Analis Berjumlah : 1 orang
j. Farmasi Berjumlah : 2 orang
k. DI Kebidanan Berjumlah : 1 orang
Fasilitas di UPTD Puskesmas Betung meliputi :

a. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam


b. Apotek 24 Jam
c. Rawat Jalan Poli BP

d. Poli TB

e. Poli Gigi

f. Rawat Inap

g. Laboratorium

h. Mobil Ambulance

Pelayanan di UPTD Puskesmas Betung meliputi :

a. Perawatan Kebidanan
b. Perawatan pasien rawat inap

7
8
2. Struktur organisasi UPTD Puskesmas Betung

Gambar 2. Struktur organisasi UPTD Puskesmas Betung

9
3. Visi, Misi,Motto, dan Nilai-Nilai Organisasi
a. Visi UPTD Puskesmas Betung
Mewujudkan UPTD Puskesmas Betung yang berkualitas,
mandiri, berkeadilan menuju Kecamatan Semendawai Barat
sehat.
b. Misi UPTD Puskesmas Betung
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
perberdayaan masyarakat untuk hidup sehat
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, berkeadilan, dan terjangkau.
3) Meningkatkan tenaga pelayanan yang berkualitas dan
profesionalisme
c. Motto
Melayani dengan sepenuh hati, kesehatan anda kepuasan
kami.
d. Tata Nilai
SIAP
S : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun
I : Inovatif
A : Adil dalam Pelayanan
P : Pelayanan Prima

4. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat di UPTD Puskesmas Betung


Tugas pokok perawat terampil menurut uu RI no. 38 tahun 2014
a. Memberikan Asuhan Keperawatan
b. Melakukan pengelola pelayanan keperawatan
c. Melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang,
dan/tugas
d. Melaksanakan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
e. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
f. Menetapkan diagnosis keperawatan

10
g. Merencanakan tindakan keperawatan
h. Melaksanakan tindakan keperawatan
i. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
j. Melakukan rujukan
k. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
dengan kompetensi
l. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi
dengan dokter
m. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
n. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien
sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan
obat terbatas

B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik di UPTD Puskesmas Betung


Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah masalah yg dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang
tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar
angin; desas desus. Berdasarkan hasil pengamatan studi
lapangan, situasi problematik yang terjadi di UPTD Puskesmas
Betung dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pendidikan kesehatan tentang penyakit
HIV/AIDS pada remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Betung.
Pendidikan kesehatan tentang sistem reproduksi pada remaja
sangat penting salah satunya pendidikan tentang HIV/AIDS. Di
puskesmas Betung pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS
belum optimal. Angka kunjungan remaja yang datang di
puskesmas masih rendah . Dan saat ini pendidikan kesehatan
tentang HIV/AIDS baru berjalan pada ibu hamil. Seharusnya
pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS diberikan kepada
seluruh masyarakat terutama yang beresiko.

11
2. Kurang optimal pendidikan kesehatan tentang penyakit
Hepatitis di wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung.
Saat ini pendidikan kesehatan tentang hepatitis sedang
digerakkan di puskesmas, tetapi belum optimal. Sebulan yang
lalu terdeteksi 1 ibu hamil yang positif hepatitis. Hal ini
menunjukkan bahwa upaya pendidikan kesehatan harus
gencar dilakukan agar masyarakat paham tentang penyakit
hepatitis dan bahaya penyakit hepatitis. Sehingga dapat di
cegah sejak dini.
3. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat di wilayah
UPTD Puskesmas Betung tentang kawasan bebas rokok
Kawasan tanpa rokok merupakan larangan total merokok di
tempat umum, termasuk tempat kerja dalam ruangan. Pada
kenyataannya di kecamatan semendawai barat masih banyak
masyarakat yang merokok di tempat umum, seperti disekolah,
di kantor kecamatan, dan di dalam rumah. Sering sekali
pengunjung UGD datang bersama keluarganya dan merokok di
sekitar UGD, dan sering juga petugas kesehatan menegurnya.
Perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
bahaya merokok dan bahaya asap rokok bagi perokok pasif
dan perlu adanya konseling bagi perokok.
4. Kurang optimal dalam melakukan asuhan keperawatan di
Ruang rawat inap UPTD Puskesmas Betung.
Asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi
kebutuhan pasien. Saat ini asuhan keperawatan di puskesmas
belum optimal karena masih kurang tenaga medis keperawatan
yang di tempatkan di rawat inap dan masih kurang pelayanan
khususnya dalam memberikan obat karena stok yang terbatas.
Seharusnya tenaga medis dapat memberikan asuhan
keperawatan yang maksimal sehingg tercipta pelayanan yang
prima.

12
C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan
kualitas isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu
tertinggi. Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi
isu aktual, oleh karena itu perlu dilakukan analisis kriteria isu, alat
analisis kriteria isu yang akan digunakan adalah dengan alat
analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu),
yaitu :
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat
dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera
mungkin.
4. Kelayakan : Masuk akal, realisitis, relevan untuk
Dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

Pembobotan dan analisis AKPK :


Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK

Analisis kualitas isu dengan menggunakan alat analisis AKPK:

13
Kriteria
N Masalah / Jumla Peringka
A K P K
o Isu h t
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1 Belum optimalnya
pendidikan kesehatan
tentang penyakit
5 4 4 4 17 I
HIV/AIDS pada remaja
di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Betung.
2 Kurang optimal
pendidikan kesehatan
tentang penyakit
3 3 3 3 12 III
Hepatitis di wilayah
kerja UPTD
Puskesmas Betung
3 Masih rendahnya
pengetahuan
masyarakat di wilayah
4 4 3 4 15 II
UPTD Puskesmas
Betung tentang
kawasan bebas rokok
4 Kurang optimal dalam
membuat asuhan
keperawatan di Ruang 3 2 2 2 9 IV
rawat inap UPTD
Puskesmas Betung
Tabel 3. Analisis Kriteria Isu dengan Analisis AKPK

Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis


AKPK maka tergambar peringkat tertinggi yang merupakan isu final
yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu Belum
optimalnya pendidikan kesehatan tentang penyakit HIV/AIDS
pada remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung.

D. Argumentasi terhadap core issue terpilih

14
Setelah dilakukan analisis kriteria isu dengan alat analisis
AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan)
ditemukan core issue terpilih yaitu Belum optimalnya pendidikan
kesehatan tentang penyakit HIV/AIDS pada remaja di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Betung.
Remaja pada dasarnya mempunyai rasa ingin tahu, jenuh
dengan rutinitas, mengikuti trend teman sebaya. Usia remaja
memasuki masa pubertas, akan mulai tertarik dengan lawan jenis.
Remaja mulai jatuh cinta, berpacaran, dan muncul gairah seksual.
Tetapi remaja saat ini belum matang secara emosional. Tanpa
pengetahuan yang benar, remaja akan rentan untuk melakukan
seks bebas dan beresiko tertular HIV/AIDS. Perlunya pendidikan
kesehatan pada remaja masalah reproduksi untuk mencegah
terjadinya penyakit menular seksual dan dapat menambah ilmu
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyakit
menular seksual seperti HIV/AIDS.

E. Nilai-nilai dasar profesi PNS


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Pelatihan Dasar
berdasarkan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 yang bertujuan
agar peserta Latsar mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), serta Nilai Peran dan
Kedudukan ASN dalam NKRI.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu
memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab dan akuntabilitas adalah
suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok

15
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama,
yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);
untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung Jawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam
menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya, setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah. Nilai-nilai dasar yang terdapat dalam
poin nasionalisme yaitu:
a. Nilai-nilai yang berhubungan dengan butir-butir pancasila
b. Cinta Tanah Air

16
c. Rela Berkorban
d. Persatuan
e. Integritas

3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas
guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-
nilai yang dianut. Etika Publik merupakan refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar ASN yang terkandung dalam etika
publik merujuk pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara yaitu :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.

17
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karier.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau
pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan
tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public.
Nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu
adalah sebagai berikut:
a. Efektif
b. Efisien
c. Mutu
d. Inovasi

5. Anti Korupsi

18
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.Kata kunci untuk menjauhkan diri
dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri
dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik.Identifikasi nilai dasar
anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti korupsi yang
prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi kita.
Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah
terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi,
kewajaran, kebijakan dan kontrol kebijakan supaya semua
dapat berjalan dengan baik serta, untuk mencegah faktor
eksternal penyebab korupsi. Anti korupsi dapat
diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari
Nilai-nilai anti korupsi antara lain:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung Jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil

6. Manajemen ASN

19
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public;
b. Pelayan public; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk itu ASN gfharus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan publik.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN
adalah:
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar

20
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku
agarPegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab,
dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
d. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
e. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. menjaga kerahasian yang menyangkut kebh ijakan Negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara

21
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

7. Whole Of Government (WOG)


WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WOG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WOG yang dapat
dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun
informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa
negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.

a. Penguatan koordinasi antar lembaga

Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah

22
lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau
dan manageable. Dalam prakteknya, span of control atau
rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah
satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang
ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah
koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka
koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.

b. Membentuk lembaga koordinasi khusus

Pembentukan lembaga terpisah dan permanen


yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG.
Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status
kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau setidaknya
setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya.
c. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang
sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas
biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya
yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.

d. Koalisi social
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari
penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa
perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi
ini. Di Australia dalam masa pemerintahan Howard
melakukan hal ini dengan mendorong inisiatif koalisi
sosial antar aktor pemerintah, bisnis dan kelompok

23
masyarakat. Koalisi sosial ini mendorong adanya
penyamaan nilai dan persepsi tentang suatu hal,
sehingga pada akhirnya akan terjadi koordinasi alamiah.

8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi
Negara: 1998).
Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa:
Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang
lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan
hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang
dan jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, 2004).
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama
dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Siklus pelayanan itu sendiri menurut A. Imanto, 2002, adalah
“Sebuah rangkaian peristiwa yang dilalui pelanggan sewaktu
menikmati atau menerima layanan yang diberikan Dikatakan
bahwa siklus layanan dimulai pada saat konsumen

24
mengadakan kontak pertama kali dengan service delivery
system dan dilanjutkan dengan kontak-kontak berikutnya
sampai dengan selesai jasa tersebut diberikan”.
Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:

a. Partisipatif.

b. Transparan.

c. Responsif.

d. Tidak diskriminatif.

e. Mudah dan Murah.

f. Efektif dan Efisien.

g. Aksesibel.

h. Akuntabel.
i. Berkeadilan.

25
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit kerja : UPTD Puskesmas Betung
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pendidikan kesehatan
tentang penyakit HIV/AIDS pada remaja di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung.
2. Kurang optimal pendidikan kesehatan
tentang penyakit Hepatitis di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Betung.
3. Masih rendahnya pengetahuan
masyarakat di wilayah UPTD Puskesmas
Betung tentang kawasan bebas rokok
4. Kurang optimal dalam melakukan asuhan
keperawatan di Ruang rawat inap UPTD
Puskesmas Betung.

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pendidikan kesehatan


tentang
penyakit HIV/AIDS pada remaja di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Betung
Belum optimalnya pendidikan kesehatan tentang penyakit
HIV/AIDS pada remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung.
Gagasan pemecahan Isu:
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor
terkait kegiatan yang akan dilakukan
2. Koordinasi dengan kepala sekolah terkait kegiatan yang akan
dilakukan
3. Menyusun SAP
4. Membuat media penyuluhan
5. Melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS
6. Evaluasi hasil penyuluhan

26
Tabel 4. Matrik Rancangan
N Nama Tahapan kegiatan Output / Hasil Keterkaitan substansi Kontibusi terhadap Penguatan nilai-
o Kegiatan Kegiatan mata pelatihan visi misi organisasi nilai organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a. Menghadap a. Akuntabilitas Kegiatan yang Kegiatan yang
konsultasi mentor untuk 1. Catatan hasil Dalam melakukan dilakukan sesuai dilakukan
dengan berkoordinasi konsultasi komunikasi dengan dengan visi dan misi sesuai dengan
mentor mengenai dengan mentor mentor dilakukan UPTD Puskesmas nilai organisasi
terkait kegiatan 2. Surat secara terbuka Betung, yaitu: yaitu
kegiatan aktualisasi permohonan izin (transparan) Visi: S : Senyum,
yang akan b. Melakukan kegiatan menunjukkan Mewujudkan UPTD Sapa, Salam,
dilakukan. konsultasi 3. Surat adanya koordinasi Puskesmas Betung Sopan, dan
dengan mentor rekomendasi dalam persiapan yang berkualitas, Santun
terkait kegiatan kegiatan pelaksanaan menuju Kecamatan Dalam
c. Meminta 4. Surat kegiatan Semendawai Barat melakukan
persetujuan pernyataan pemecahan isu di sehat. konsultasi
kepada mentor komitmen dan tempat kerja serta terhadap
untuk tahapan dukungan adanya kejelasan Misi : mentor harus
dan jadwal 5. Surat dalam Meningkatkan mengedepanka
permohonan melaksanakan kualitas sumber daya n nilai-nilai
melakukan habituasi. manusia dan sopan dan
kegiatan yang b. Nasionalisme perberdayaan santun.
dikirim ke SMPN Dalam melakukan masyarakat untuk
1 Semendawai konsultasi dengan hidup sehat.
Barat, SMPN 2 mentor dilakukan .
Semendawai secara
Barat, MTS YPI musyawarah serta
Pangeran Aji menerima
6. Foto pendapat dan
masukan dari

27
mentor agar
tercapainya
keputusan dan
kesamaan persepsi
yang mufakat
dalam proses
pelaksanaan
kegiatan.
c. Etika public
Menghargai
komunikasi dan
pendapat dari
atasan (mentor)
dalam
mengkoordinasikan
gagasan ide, serta
bersikap sopan
dan santun dalam
meminta arahan
dari atasan.
d. Komitmen mutu
Proses konsultasi
dan koordinasi
dilakukan sebagai
media bertukar
pendapat agar
nantinya kegiatan-
kegiatan untuk
pemecahan isu
yang dilakukan
sesuai dengan

28
sasaran yang dituju
(efektif) yaitu isu
yang diangkat
dapat terselesaikan
dengan baik serta
memberi dampak
perubahan positif
di tempat kerja
(efisien).
e. Anti korupsi
Jujur dan
transparan dalam
melakukan
penyampaian
kegiatan kepada
atasan serta siap
menerima
masukan dan kritik
serta melaporkan
kegiatan yang akan
dilakukan sebagai
bentuk tanggung
jawab terhadap
mentor.
f. Manajemen ASN
Melaksanakan
tugas dan fungsi
secara profesional,
bertanggung jawab
dan berintegritas
tinggi dalam

29
menyampaikan ide.
2 Melakukan a. Membuat surat a. Surat a. Akuntabilitas Kegiatan yang Kegiatan yang
koordinasi untuk kepala persetujua Dalam melakukan dilakukan sesuai dilakukan
dengan sekolah n kegiatan koordinasi dengan dengan visi dan misi sesuai dengan
kepala b. Meminta izin dari Kepala kepala sekolah UPTD Puskesmas nilai organisasi
sekolah untuk Sekolah dilakukan Betung, yaitu: yaitu
terkait melakukan b. foto komunikasi secara Visi: S : Senyum,
kegiatan penyuluhan. terbuka Mewujudkan UPTD Sapa, Salam,
yang akan c. Menjelaskan menunjukkan Puskesmas Betung Sopan, dan
dilakukan tujuan adanya koordinasi yang berkualitas, Santun
penyuluhan. dalam persiapan menuju Kecamatan dalam
d. Mendengar pelaksanaan Semendawai Barat melakukan
serta mencatat kegiatan sehat. koordinasi
arahan dari pendidikan harus
kepala sekolah. kesehatan pada Misi : menerapkan
siswa. Meningkatkan nilai-nilai sopan
b. Nasionalisme kualitas sumber daya dan santun.
Proses koordinasi manusia dan
dilakukan secara perberdayaan
dua arah dengan masyarakat untuk
cara hidup sehat.
mengakomodir ide .
serta menerima
pendapat dan
masukan dari
kepala sekolah
agar tercapainya
keputusan dan
kesamaan
persepsi yang
mufakat dalam

30
proses
pelaksanaan
kegiatan.
c. Etika public
Menghargai
komunikasi dan
pendapat dari
kepala sekolah,
serta bersikap
sopan dan santun
dalam meminta
izin melakukan
kegiatan di
sekolah.
d. Komitmen mutu
Proses koordinasi
dilakukan sebagai
media bertukar
pendapat agar
nantinya kegiatan
tersebut dapat
berjalan baik
sesuai rencana
serta dapat
memberikan
dampak positif
bagi siswa
disekolah.
e. Anti korupsi
Jujur dan
transparan dalam

31
melakukan
penyampaian
kegiatan kepada
kepala sekolah.
f. Manajemen ASN
Melaksanakan
tugas dan fungsi
secara
profesional,
bertanggung
jawab dan
berintegritas
tinggi.

3 Menyusun a. Mecari referensi a. SAP a. Akuntabilitas Kegiatan yang Kegiatan yang


SAP terkait materi b. Materi Dalam membuat dilakukan sesuai dialakukan
penyuluhan Penyuluha SAP perlu adanya dengan visi dan misi sesuai dengan
b. Membuat n beserta kejelasan tujuan UPTD Puskesmas nilai organisasi :
Satuan acara video dilakukannya Betung, yaitu: S : Senyum,
penyuluhan. tentang penyuluhan. Dapat Visi: Sapa, Salam,
HIV/AIDS mempertanggung Mewujudkan UPTD Sopan, dan
c. Soal Pre jawabkan materi Puskesmas Betung Santun
test dan tentang HIV/AIDS yang berkualitas, I : Inovatif
Post test yang akan di mandiri, berkeadilan Dalam
berikan kepada menuju Kecamatan memberikan
remaja. Semendawai Barat pelayanan harus
b. Nasionalisme sehat. menjaga nilai-
Mau bekerja keras nilai sopan dan
dan rela berkorban Misi : santun dalam
serta sungguh- a. Meningkatkan berkonsultasi
sungguh dalam kualitas mencari materi

32
memberikan sumber daya dan memberikan
informasi manusia dan materi yg
c. Etika public perberdayaan inovatif
Dalam membuat masyarakat bahasanya
SAP perlu adanya untuk hidup dapat dimengerti
komunikasi dan sehat. peserta
pendapat dari b. Meningkatkan
mentor dalam pelayanan
mengkoordinasika kesehatan
n gagasan ide yang bermutu,
dalam pembuatan merata,
dan penyusunan berkeadilan,
SAP. dan
d. Komitmen mutu terjangkau.
Materi penyuluhan
dibuat dengan
bahasa yang
mudah di pahami
remaja, sehingga
informasi yang di
berikan dapat
dipahami dengan
baik.
e. Anti korupsi
Bertanggung
jawab terhadap
informasi yang
akan disampaikan.
f. Manajemen ASN
Melaksanakan
tugas dan fungsi

33
secara profesional,
bertanggung
jawab, dan
berintegritas tinggi.
g. Pelayanan public
Upaya untuk
memberikan
pelayanan dalam
bentuk
penyampaian
informasi secara
maksimal.

4 menyiapka a. membuat draft a. leaflet a. Akuntabilitas Kegiatan yang Kegiatan yang


n media leaflet dan b. banner Sesuai dengan dilakukan sesuai dialakukan
penyuluhan banner c. ppt nilai kejelasan dengan visi dan misi sesuai dengan
b. mencetak d. video dalam UPTD Puskesmas nilai organisasi :
leaflet dan akuntabilitas yaitu Betung, yaitu: S : Senyum,
banner dalam membuat Visi: Sapa, Salam,
c. membuat ppt leaflet, banner, Mewujudkan UPTD Sopan, dan
d. menyiapkan maupun PPT Puskesmas Betung Santun
video harus jelas, yang berkualitas, I : Inovatif
mudah di pahami mandiri, berkeadilan Dalam
serta menarik. menuju Kecamatan memberikan
b. Nasionalisme Semendawai Barat pelayanan harus
Dalam sehat. menjaga nilai-
menyiapkan nilai sopan dan
media Misi : santun dalam
penyuluahan perlu a. aMeningkatka berkonsultasi
di konsultasikan n kualitas menyiapkan
kepada mentor sumber daya media dan

34
dalam manusia dan memberikan
penyusunan perberdayaan media yg
leaflet dan banner. masyarakat inovatif
c. Etika public untuk hidup
Dalam sehat.
menyiapkan b. Meningkatkan
media penyuluhan pelayanan
harus dilakukan kesehatan
secara profesional yang bermutu,
dengan membuat merata,
media yg baik dan berkeadilan,
jelas. dan
d. Komitmen mutu terjangkau.
Menyiapkan
media yang
inovatif sehingga
mudah di pahami.
e. Anti korupsi
Dalam
pelaksanaan
tugas ini dilakukan
secara jujur dan
bertanggung
jawab. Peduli
kepada
masyarakat
melalui proses
pemberian
informasi dengan
sarana banner
dan leaflet

35
f. Manajemen ASN
Memberikan
media penyuluhan
yg baik dan
menarik
5 Melakukan a. Menyiapkan 1. Daftar hadir a. Akuntabilitas Kegiatan yang Kegiatan yang
penyuluhan tempat penyuluhan peserta Proses dilakukan sesuai dialakukan
tentang b. Memasang banner 2. Banner penyuluhan dengan visi dan misi sesuai dengan
HIV/AIDS c. Menyiapkan daftar 3. Lembar hasil menimbulkan nilai UPTD Puskesmas nilai organisasi :
hadir pretest integritas karena Betung, yaitu: SIAP
d. Melakukan pre test 4. Lembar hasil menuntut peserta Visi: S : Senyum,
sebelum dilakukan post test untuk terus Mewujudkan UPTD Sapa, Salam,
penyuluhan 5. Foto dan video mengembangkan Puskesmas Betung Sopan, dan
e. Membagikan leaflet kompetensinya. yang berkualitas, Santun
f. Melakukan b. Nasionalisme mandiri, berkeadilan I : Inovatif
penyuluhan Penyuluhan menuju Kecamatan P : Pelayanan
dengan media PPT menanamkan nilai Semendawai Barat Prima
dan Video pada sila kedua sehat. Dalam
g. Melakukan post dengan memberikan
test memberikan Misi : penyuluhan
setelah informasi a. Meningkatkan harus ramah,
penyuluhan kesehatan kepada kualitas harus
masyarakat sumber daya memegang
khususnya remaja manusia dan teguh nilai-nilai
untuk perberdayaan sopan dan
meningkatkan masyarakat santun.
pengetahuan untuk hidup Memberikan
mereka tentang sehat. penyuluhan
kesehatan. b. Meningkatkan yang inovatif
c. Etika public pelayanan sehingga mudah
Menjaga sopan kesehatan dimengerti

36
santun dalam yang bermutu remaja dan
melaksanakan melaksanankan
penyuluhan, penyuluhan
menciptakan rasa dengan penuh
nyaman saat tanggung jawab
proses sehingga
penyuluhan. penyuluhan ini
d. Komitmen mutu efektif dan dapat
Memberikan diterima remaja.
penyampaian
informasi melalui
penyuluhan
sebaik mungkin
dan mudah
dimengerti remaja
sehingga dapat
meningkatkan
mutu remaja
wilayah kerja
UPTD Puskesmas
Betung.
e. Anti korupsi
Jujur dan tepat
waktu dalam
pelaksanaan
kegiatan dan
kegiatan
peyuluhan ini
tidak dipungut
biaya.
f. Manajemen ASN

37
Melaksanakan
tugas dan fungsi
secara
profesional,
bertanggung
jawab dan
berintegritas
tinggi.
g. Pelayanan public
Memberikan
pelayanan
dengan
profesional dan
maksimal dalam
pemberian
informasi
kesehatan.
h. Whole of
government
Melakukan
kerjasama atau
berkolaborasi
dengan pihak /
instansi terkait
menjadi satu
kesatuan untuk
mencapai tujuan
bersama. Dalam
pelaksanaan
kegiatan
dilakukan

38
kerjasama
dengan kepala
sekolah dan guru-
guru di sekolah

6 Evaluasi a. Rekap hasil a. Rekap a. Akuntabilitas Kegiatan yang Kegiatan yang


hasil pretest dan post hasil dalam dilakukan sesuai dialakukan
kegiatan test kegiatan mengevaluasi dengan visi dan misi sesuai dengan
b. Membuat b. Laporan kegiatan harus UPTD Puskesmas nilai organisasi :
diagram rekap evaluasi terbuka dan jelas, Betung, yaitu: S : Senyum,
hasil. kegiatan. dan penuh Visi: Sapa, Salam,
c. Menyusun tanggung jawab Mewujudkan UPTD Sopan, dan
laporan terhadap laporan Puskesmas Betung Santun
evaluasi kegiatan. yang berkualitas, P: pelayanan
kegiatan b. Nasionalisme mandiri, berkeadilan prima
Dalam membuat menuju Kecamatan Dalam
evaluasi harus Semendawai Barat melaporkan
dilaporkan ke sehat. hasil evaluasi ke
mentor mentor harus
Dan meminta Misi : menjaga nilai-
pendapat mentor a. Meningkatkan nilai sopan dan
dalam kualitas santun.
penyusunan sumber daya Hasil evaluasi ini
laporan. Seperti manusia dan di harapkan
sila ke 4 perberdayaan dapat menjadi
c. Etika publik masyarakat acuan terhadap
Mempertanggung untuk hidup pelayanan
jawabkan hasil sehat. kesehatan yang
evaluasi b. Meningkatkan prima terhadap
d. Komitmen mutu pelayanan masyarakat
Hasil evaluasi kesehatan

39
harus menjadi yang bermutu,
acuan untuk merata,
memajukan berkeadilan,
pelayanan di dan
puskesmas terjangkau.
e. Anti korupsi
Evaluasi hasil
penyuluhan harus
jujur tidak ada
manipulasi data
f. Pelayanan
Publik:
Evaluasi hasil
penyuluhan harus
diberikan secara
benar.
g. Whole Of
Government:
Evaluasi hasil
harus dilaporkan
dengan mentor

40
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 5. Jadwal kegiatan
BULAN
SEP
N TEM OKTOBER
KEGIATAN
O BER
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Melakukan konsultasi                                                            
dengan kepala puskesmas
selaku mentor terkait

41
kegiatan yang akan
dilakukan
2 Koordinasi dengan kepala
sekolah terkait kegiatan yang
akan dilakukan                                                            
3 Menyusun SAP                                                            
4 Membuat media penyuluhan                                                            
5 Melakukan penyuluhan
tentang HIV/AIDS                                                            
6 Evaluasi hasil kegiatan                                                            

Keterangan :
1 konsultasi dengan mentor      
2 koordinasi dengan kepala sekolah    
3 menyusun SAP    
4 membuat media penyuluhan    
5 melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS  
6 evaluasi hasil kegiatan    

42
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. PENDALAMAN CORE ISSUE TERPILIH


Implementasi rancangan nilai-nilai dasar profesi ASN di
UPTD Puskesmas Betung Kecamatan Semendawai Barat
Kabupaten OKU Timur dilaksanakan selama 30 hari sesuai
dengan proses/tahapan yang disyaratkan dalam Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Golongan II.
Beberapa kegiatan yang telah dirancang dan disusun
sedemikian rupa memiliki satu tujuan akhir yaitu mencari solusi
dari core issue dalam kegiatan pendidikan kesehatan tentang
HIV/AIDS pada remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Betung. Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan solusi dari core issue ini adalah:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan yang
akan dilakukan
2. Berkoordinasi dengan kepala sekolah terkait dengan kegiatan
yang akan dilakukan.
3. Menyusun SAP
4. Membuat media penyuluhan
5. Melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS
6. Evaluasi hasil kegiatan
Berkaitan dengan permasalahan di atas, ada beberapa hal
yang menjadi penyebab remaja rentan terhadap penyakit
HIV/AIDS, yang mana masa remaja adalah masa transisi yang
ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis. Remaja
cenderung melakukan banyak pengambilan keputusan yang
salah karena sistem otak mereka yang belum berkembang
sempurna. Dengan adanya perkembangan yang tidak
berkembang secara matang, menyebabkan remaja cenderung

43
ingin mencoba hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba dan rasa keingintahuan yang besar tanpa
mempertimbangkan akibatnya. Bila tidak diberikan
informasi/pelayanan remaja yang tepat dan benar, maka perilaku
remaja mengarah ke perilaku yang beresiko seperti, perilaku yang
menyebabkan mudah terkena infeksi HIV/AIDS.
Dengan adanya permasalahan yang mucul saat ini, maka
sangat perlu adanya solusi yang dapat menyelesaikan masalah
yang menjadi core issue, pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS
pada remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung.
Pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS, deskripsi proses
dan kualitas produk kegiatan, konstribusi kegiatan terhadap visi
misi organisasi serta analisa dampak positif dan negatif serta
hambatan yang akan diuraikan dari masing-masing kegiatan
diatas sebagai berikut.

KEGIATAN 1 KONSULTASI DENGAN MENTOR TERKAIT


KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN
Agar pelaksanaan habituasi dapat terlaksana dengan lancar
maka sebelum melakukan kegiatan harus berkonsultasi terlebih
dahulu dengan mentor dan meminta persetujuan darinya agar
dapat melaksanakan habituasi di instansi yang ia pimpin. Hal ini
sangat penting dilakukan, karena pada tahap konsultasi, penulis
menyampaikan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan pada
saat habituasi, lalu mentor dapat memberikan komentar ataupun
saran untuk perbaikan agar kegiatan tersebut dapat terlaksana
dengan baik.
Tanggal kegiatan : 1, 3, 4, 22, 24 oktober 2019

44
Gambar 3. Konsultasi dengan mentor

1. Pemahaman nilai-nilai dasar profesi ASN


a. Akuntabilitas
Dalam melakukan komunikasi dengan mentor dilakukan
secara terbuka (transparan) menunjukkan adanya
koordinasi dalam persiapan pelaksanaan kegiatan
pemecahan isu di tempat kerja serta adanya kejelasan
dalam melaksanakan habituasi.
b. Nasionalisme
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dilakukan
secara musyawarah serta menerima pendapat dan
masukan dari mentor agar tercapainya keputusan dan
kesamaan persepsi yang mufakat dalam proses
pelaksanaan kegiatan.
c. Etika public
Menghargai komunikasi dan pendapat dari atasan (mentor)
dalam mengkoordinasikan gagasan ide, serta bersikap
sopan dan santun dalam meminta arahan dari atasan.
d. Komitmen mutu
Proses konsultasi dan koordinasi dilakukan sebagai media
bertukar pendapat agar nantinya kegiatan-kegiatan untuk
pemecahan isu yang dilakukan sesuai dengan sasaran
yang dituju (efektif) yaitu isu yang diangkat dapat
terselesaikan dengan baik serta memberi dampak
perubahan positif di tempat kerja (efisien).

45
e. Anti korupsi
Jujur dan transparan dalam melakukan penyampaian
kegiatan kepada atasan serta siap menerima masukan dan
kritik serta melaporkan kegiatan yang akan dilakukan
sebagai bentuk tanggung jawab terhadap mentor.
f. Keterkaitan Tahapan Kegiatan dengan Manajemen
ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik
1) Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
menyampaikan ide.

2. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan


a. Deskripsi proses
Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan perencanaan
selama habituasi adalah:
1) Menemui mentor untuk menyampaikan rancangan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Mendengarkan saran dan masukan dari atasan
3) Memohon izin dan meminta persetujuan dari atasan
untuk melaksanakan kegiatan
b. Kualitas produk kegiatan
Menghasilkan surat pengantar permohonan aktualisasi /
habituasi yang dilaksanakan pada bulan oktober 2019.
Mendapatkan surat rekomendasi kegiatan aktualisasi /
habituasi dari Kepala Puskesmas.
Mendapatkan surat pernyataan komitmen dan dukungan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi/ habituasi.
Menghasilkan surat pengantar permohonan melakukan
kegiatan pendidikan kesehatan di SMPN1 Semendawai

46
Barat, SMPN 2 Semendawai Barat, dan MTS YPI
Pangeran Aji.

3. Capaian Visi Misi Organisasi Dan Nilai-Nilai Organisasi


Proses konsultasi dan koordinasi dengan atasan
bertujuan untuk memecahkan isu yang ada sehingga
bermanfaat dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap pencapaian
visi UPTD Puskesmas Betung yaitu:
Visi : Mewujudkan UPTD Puskesmas Betung yang
berkualitas, mandiri, berkeadilan menuju Kecamatan
Semendawai Barat sehat.
Misi : Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, berkeadilan, dan terjangkau.
UPTD Puskesmas Betung memiliki tata nilai
organisasi yaitu SIAP Proses konsultasi dengan mentor
dilakukan dengan menerapkan nilai S : Senyum, Sapa,
Salam, Sopan, dan Santun. Dalam melakukan konsultasi
terhadap mentor harus mengedepankan nilai-nilai sopan
dan santun.

KEGIATAN 2 BERKOORDINASI DENGAN KEPALA SEKOLAH


TERKAIT KEGIATAN AKTUALISASI YANG AKAN
DILAKUKAN.
Agar pelaksanaan habituasi dapat terlaksana dengan lancar
maka sebelum melakukan kegiatan harus berkoordinasi terlebih
dahulu dengan korwil dan Kepala Sekolah meminta izin untuk
melakukan pendidikan kesehatan.
Tanggal kegiatan : 4, 7, 14 oktober 2019

47
Gambar 4. Koordinasi dengan korwil dan kepala sekolah SMPN 1
Semendawai Barat, SMPN 2 Semendawai Barat, MTS YPI Pangeran Aji

1. Pemahaman Nilai Dasar Profesi ASN (ANEKA)


Dalam membuat rancangan usulan program dalam kegiatan
aktualisasi seorang ASN dituntut untuk bekerja secara
profesional dengan kesungguhan, penuh tanggung jawab agar
mampu menghasilkan bahan kegiatan program yang
berkualitas sesuai dengan capaian tujuan aktualisasi. Dalam
kegiatan ini dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi
ASN:
a. Akuntabilitas
Melakukan komunikasi dengan Kepala Sekolah secara
terbuka menunjukkan adanya koordinasi dalam persiapan
pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan pada siswa.
b. Nasionalisme
Proses konsultasi dilakukan secara dua arah dengan cara
mengakomodir ide serta menerima pendapat dan masukan
dari kepala sekolah agar tercapainya keputusan dan
kesamaan persepsi yang mufakat dalam proses
pelaksanaan kegiatan.
c. Etika public
Menghargai komunikasi dan pendapat dari kepala sekolah,
serta bersikap sopan dan santun dalam meminta izin
melakukan kegiatan di sekolah.

48
d. Komitmen mutu
Proses koordinasi dilakukan sebagai media bertukar
pendapat agar nantinya kegiatan tersebut dapat berjalan
baik sesuai rencana serta dapat memberikan dampak
positif bagi siswa disekolah.
e. Anti korupsi
Jujur dan transparan dalam melakukan penyampaian
kegiatan kepada kepala sekolah.
f. Pemahaman nilai peran dan kedudukan ASN
1) Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.

2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan


a. Deskripsi proses
Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan perencanaan
selama habituasi adalah:
1) Menemui kepala Korwil disdik dan kebudayaan
Semendawai Barat untuk menyampaikan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Memohon izin dan meminta persetujuan dari Korwil
untuk melaksanakan kegiatan habituasi.
3) Menemui kepala Sekolah untuk menyampaikan
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
4) Memohon izin dan meminta persetujuan dari Kepala
Sekolah untuk melaksanakan kegiatan haabituasi.
b. Kualitas produk kegiatan
Mendapatkan surat persetujuan melakukan kegiatan
aktualisasi / habituasi dari Kepala Korwil Disdik dan
Kebudayaan Semendawai Barat.

49
Mendapatkan surat persetujuan melakukan kegiatan
aktualisasi / habituasi dari Kepala Sekolah

3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi,Misi,Dan Nilai


Organisasi
Proses koordinasi dengan Kepala Sekolah bertujuan untuk
memecahkan isu yang ada sehingga bermanfaat dalam
peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya remaja
tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan ini memberikan
kontribusi terhadap pencapaian visi UPTD Puskesmas Betung
yaitu:
Visi : Mewujudkan UPTD Puskesmas Betung yang
berkualitas, mandiri, berkeadilan menuju Kecamatan
Semendawai Barat sehat. Misi : Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata, berkeadilan, dan
terjangkau.
UPTD Puskesmas Betung memiliki tata nilai organisasi yaitu
SIAP Proses koordinasi dilakukan dengan menerapkan nilai S
: Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun. Dalam
melakukan konsultasi terhadap mentor harus mengedepankan
nilai-nilai sopan dan santun.

KEGIATAN 3. MENYUSUN SAP SERTA MENCARI REFERENSI


TERKAIT PENYAKIT HIV/AIDS
Agar pelaksanaan habituasi berjalan dengan baik, perlu adanya
SAP serta materi yang akan diberikan demi memperlancar
jalannya penyuluhan sesuai dengan prosedur.
Tanggal kegiatan : 2-6 oktober 2019

50
Gambar 5. Menyusun SAP
1. Pemahaman nilai dasar profesi ASN (ANEKA)
Dalam menyusun SAP, seorang ASN dituntut untuk bek erja
secara profesional dan penuh tanggung jawab agar dapat
memberikan informasi dengan benar. Dalam kegiatan ini
dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN:
a. Akuntabilitas
Dalam membuat SAP perlu adanya kejelasan tujuan
dilakukannya penyuluhan. Dapat mempertanggung
jawabkan materi tentang HIV/AIDS yang akan di berikan
kepada remaja.
b. Nasionalisme
Mau bekerja keras dan rela berkorban serta sungguh-
sungguh dalam memberikan informasi
c. Etika public
Dalam membuat SAP perlu adanya komunikasi dan
pendapat dari mentor dalam mengkoordinasikan gagasan
ide dalam pembuatan dan penyusunan SAP.
d. Komitmen mutu
Materi penyuluhan dibuat dengan bahasa yang mudah di
pahami remaja, sehingga informasi yang di berikan dapat
dipahami dengan baik.
e. Anti korupsi
Bertanggung jawab terhadap informasi yang akan
disampaikan.

51
f. Pemahaman nilai peran dan kedudukan ASN
1) Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
2) Pelayanan public
Upaya untuk memberikan pelayanan dalam bentuk
penyampaian informasi secara maksimal.

2. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan


a. Deskripsi proses
Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan
kegiatan yaitu:
1) Mencari referensi di google
2) Menyusun SAP
3) Membuat soal pre test dan post test
b. Kualitas produk kegiatan
Menghasilkan SAP dan materi tentang HIV/AIDS, dan soal
Pretest dan post test.

3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi,Misi, dan Nilai-


Nilai Organisasi
Proses menyusun SAP serta mencari referensi materi
bertujuan mendapatkan informasi yang bisa di bagikan kepada
masyarakat terutama remaja tentang penyakit HIV/AIDS
sehingga remaja tahu apa itu HIV/AIDS dan tahu cara
mencegahnya dan terciptanya masyarakat yang sehat. Sesuai
dengan visi UPTD Puskesmas betung.
Visi : Mewujudkan UPTD Puskesmas Betung yang
berkualitas, mandiri, berkeadilan menuju Kecamatan
Semendawai Barat sehat.

52
UPTD Puskesmas Betung memiliki tata nilai organisasi yaitu
SIAP Proses menyusun SAP dilakukan dengan menerapkan
nilai
I : Inovatif
Dalam mencari referensi materi digunakan bahasa yang
mudah di mengerti peserta.

KEGIATAN 4. MENYIAPKAN MEDIA PENYULUHAN


Media penyuluhan merupakan alat bantu penyuluh dalam
melakukan penyuluhan yang dapat menyalurkan pesan ke sasaran
penyuluhan. Agar pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan lancar
perlu media yang menarik sehingga pesan yang disampaikan
mudah diterima remaja.
Tanggal kegiatan : 4-9 dan 13-14 oktober 2019

Gambar 6. Menyiapkan media penyuluhan


1. Pemahaman nilai dasar profesi ASN (ANEKA)
Dalam menyiapkan media penyuluhan, seorang ASN
dituntut untuk bekerja secara profesional dengan
kesunggguhan, penuh tanggung jawab agar dapat
melaksanakan penyuluhan dengan baik. Dalam kegiatan ini
dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN:
a. Akuntabilitas
Sesuai dengan nilai kejelasan dalam akuntabilitas yaitu
dalam membuat leaflet, banner, maupun PPT harus jelas,
mudah di pahami serta menarik.

53
b. Nasionalisme
Dalam menyiapkan media penyuluahan perlu di
konsultasikan kepada mentor dalam penyusunan leaflet dan
banner.
c. Etika public
Dalam menyiapkan media penyuluhan harus dilakukan
secara profesional dengan membuat media yg baik dan
jelas.
d. Komitmen mutu
Menyiapkan media yang inovatif sehingga mudah di
pahami.
e. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan tugas ini dilakukan secara jujur dan
bertanggung jawab. Peduli kepada masyarakat melalui
proses pemberian informasi dengan sarana banner dan
leaflet
f. Pemahaman nilai peran dan kedudukan ASN
Manajemen ASN
1) Manajemen ASN
Memberikan media penyuluhan yg baik dan menarik.

2. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan


a. Deskripsi proses
Tahapan kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan
habituasi yaitu:
1) Mencari referensi design leaflet dan banner.
2) Mencari gambar-gambar untuk digunakan dalam
pembuatan leaflet ,PPT, dan banner.
3) Membuat leaflet
4) Membawa design banner ke percetakan
5) Membuat PPT

54
6) Mencari Video tentang HIV/ AIDS di situs Kemenkes
b. Kualitas produk kegiatan
Menghasilkan leaflet, banner, PPT, dan Video yang akan
digunakan untuk melakukan penyuluhan guna menambah
wawasan masyarakat khususnya remaja tentang HIV/AIDS.
3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi,Misi, Nilai-Nilai
Organisasi
Proses pembuatan banner,leaflet, dan PPT merupakan
salah satu metode dalam pemberian informasi kepada
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat serta menunjuang peningkatan pelayanan
kesehatan kepada pasien. Kegiatan ini memberikan kontribusi
terhadap pencapaian misi UPTD Puskesmas Betung yaitu:
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
berkeadilan, dan terjangkau.
UPTD Puskesmas Betung memiliki tata nilai organisasi yaitu
SIAP Proses menyusun SAP dilakukan dengan menerapkan
nilai
I : Inovatif
Dalam membuat media penyuluhan digunakan banyak gambar
agar media tersebut menjadi menarik.

KEGIATAN 5. MELAKUKAN PENYULUHAN TENTANG


HIV/AIDS
Setelah SAP dan media penyuluhan disiapkan lalu
melakukan Penyuluhan. Berkoordinasi dengan para guru untuk
mempersiapkan remaja (siswa) di aula pertemuan.
Tanggal kegiatan : 10, 16, 17 oktober 2019

55
Gambar 7. Penyuluhan di sekolah SMPN 1 Semendawai Barat, SMPN 2
Semendawai Barat, MTS YPI Pangeran Aji
1. Pemahaman nilai dasar profesi ASN
Dalam penyampaian informasi kesehatan kepada remaja,
seorang ASN dituntut untuk bekerja secara profesional dengan
kesunggguhan, penuh tanggung jawab agar dapat
melaksanakan penyuluhan dengan baik. Dalam kegiatan ini
dapat diaktualisasikan kelima nilai dasar profesi ASN:
a. Akuntabilitas
Proses penyuluhan menimbulkan nilai integritas karena
menuntut peserta untuk terus mengembangkan
kompetensinya.
b. Nasionalisme
Penyuluhan menanamkan nilai pada sila kedua dengan
memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat
khususnya remaja untuk meningkatkan pengetahuan
mereka tentang kesehatan.
c. Etika public
Menjaga sopan santun dalam melaksanakan penyuluhan,
menciptakan rasa nyaman saat proses penyuluhan.
d. Komitmen mutu
Memberikan penyampaian informasi melalui penyuluhan
sebaik mungkin dan mudah dimengerti remaja sehingga
dapat meningkatkan mutu remaja wilayah kerja UPTD
Puskesmas Betung.
e. Anti korupsi
Jujur dan tepat waktu dalam pelaksanaan kegiatan dan
kegiatan peyuluhan ini tidak dipungut biaya.

56
f. Pemahaman nilai peran dan kedudukan ASN
1) Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.
2) Pelayanan public
Memberikan pelayanan dengan profesional dan
maksimal dalam pemberian informasi kesehatan.
3) Whole of government
Melakukan kerjasama atau berkolaborasi dengan pihak /
instansi terkait menjadi satu kesatuan untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan
kerjasama dengan kepala sekolah dan guru-guru di
sekolah.

2. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan


a. Deskripsi proses
Tahapan kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan
habituasi yaitu:
1) Melakukan pre test
2) Membagikan leaflet
3) Memberikan materi
4) Sesi tanya jawab
5) Melakukan post test
b. Kualitas produk kegiatan
Menghasilkan edukasi yang berkualitas dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya remaja
tentang penyakit HIV/AIDS.

57
3. Kontribusi Kegiatan Terhadap Capaian Visi, Misi, Dan Nilai-
Nilai Organisasi
Proses pendidikan kesehatan merupakan salah satu metode
dalam pemberian informasi kepada masyarakat khususnya
remaja yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan.
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi
dan misi UPTD Puskesmas Betung yaitu:
Visi : mewujudkan UPTD Puskesmas Betung yang berkualitas,
mandiri, berkeadilan menuju Kecematan Semendawai Barat
sehat.
Misi :
a. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
UPTD Puskesmas Betung memiliki tata nilai organisasi yaitu
SIAP. Proses penyuluhan kepada masyarakat dilakukan sesuai
nilai organisasi:
S : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun
I : Inovatif
P : Pelayanan Prima
Dalam memberikan penyuluhan harus ramah, harus
memegang teguh nilai-nilai sopan dan santun. Memberikan
penyuluhan yang inovatif sehingga mudah dimengerti remaja
dan melaksanankan penyuluhan dengan penuh tanggung
jawab sehingga penyuluhan ini efektif dan dapat diterima
remaja.

KEGIATAN 6. EVALUASI HASIL KEGIATAN


Setelah kegiatan aktualisasi dilaksanakan, maka selanjutnya
mengevaluasi dan menyusun laporan hasil aktualisasi. Dalam
menyusun laporan ini disesuaikan dengan keadaan sebenarnya

58
dan dibuktikan dengan dokumentasi yang telah dibuat
sebelumnya pada saat aktualisasi berlangsung.
Tanggal kegiatan : 23, 24, oktober 2019

Gambar 8. Membuat evaluasi hasil kegiatan


1. Pemahaman nilai dasar profesi ASN
a. Akuntabilitas
dalam mengevaluasi kegiatan harus terbuka dan jelas, dan
penuh tanggung jawab terhadap laporan kegiatan.
b. Nasionalisme
Dalam membuat evaluasi harus dilaporkan ke mentor dan
meminta pendapat mentor dalam penyusunan laporan.
Seperti sila ke 4 yaitu munsyawarah untuk mufakat.
c. Etika publik
Mampu mempertanggung jawabkan hasil evaluasi.
d. Komitmen mutu
Hasil evaluasi harus menjadi acuan untuk memajukan
pelayanan di puskesmas
e. Anti korupsi
Evaluasi hasil penyuluhan harus jujur tidak ada manipulasi
data.
f. Pemahaman Nilai Peran Dan Kedudukan ASN
1) Pelayanan Publik:
Evaluasi hasil penyuluhan harus diberikan secara
benar.
2) Whole Of Government:
Evaluasi hasil harus dilaporkan dengan mentor

59
2. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan
a. Deskripsi Proses
Tahapan yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil
kegiatan adalah:
1) Mencatat semua nilai pre test dan post test.
2) Memasukkan nilai ke dalam tabel
3) Membuat rata-rata nilai
4) Membuat diagram
5) Membuat laporan kegiatan
b. Kualitas produk kegiatan
Menghasilkan rekap hasil kegiatan dan laporan evaluasi
kegiatan.
3. Kontribusi kegiatan terhadap capaian visi, misi, dan nilai-
nilai organisasi
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan visi dan misi UPTD
Puskesmas Betung, yaitu:
Visi: Mewujudkan UPTD Puskesmas Betung yang berkualitas,
mandiri, berkeadilan menuju Kecamatan Semendawai Barat
sehat.
Misi :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
perberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
berkeadilan, dan terjangkau.
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan nilai organisasi :
S : Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun
P: pelayanan prima
Dalam melaporkan hasil evaluasi ke mentor harus menjaga
nilai-nilai sopan dan santun.
Hasil evaluasi ini di harapkan dapat menjadi acuan terhadap
pelayanan kesehatan yang prima terhadap masyarakat.

60
B. Capaian Kegiatan Habituasi
Penulis mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti
korupsi) dalam setiap kegiatan yang telah dirancang sebelumnya di
instansi tempat bekerja yaitu UPTD Puskesmas Betung selama off
class terhitung sejak tanggal 30 semptember-29 oktober 2019
Perkembangan kegiatan-kegiatan tersebut di diskusikan dan
dilaporkan kepada mentor dan coach untuk mendapatkan masukan
yang diperlukan semua kegiatan habituasi ini diharapkan mampu
untuk mendukung visi dan misi serta memperkuat nilai organisasi
yang terdapat di UPTD Puskesmas Betung OKU Timur . Adapun
kegiatan habituasi dijelaskan pada tabel 6

Tabel 6. Capaian kegiatan aktualisasi


No Kegiatan Capaian Output Ket
Waktu

1 Konsultasi 1, 3, 4, 100% 1. Surat Terlaksana


dengan mentor 22, 24 Permohonan
dan Meminta oktober izin
Persetujuan 2019 melakukan
Mentor terkait Kegiatan
kegiatan 2. Surat
aktualisasi yang rekomendasi
akan dilakukan Kegiatan
3. Surat
pernyataan
komitmen dan
dukungan
pelaksanaan
kegiatan
aktualisasi
4. Surat
permohonan
izin ke Korwil
5. Surat
Permohonan
izin ke SMPN
1 SB, SMPN
2 SB, MTS
YPI Pangeran
Aji

61
6. Foto

2 Koordinasi 4,7,14 100% 1. Surat Terlaksana


dengan kepala oktober keterangan
sekolah terkait 2019 izin dari korwil
kegiatan 2. Surat
aktualisasi yang persetujuan
akan dilakukan. dari SMPN 1
Semendawai
Barat, SMPN 2
Semendawai
barat, MTS
YPI Pangeran
Aji.
3. Foto
3 Menyusun SAP 2 s/d 6 100% 1. SAP Terlaksana
dan mencari oktober 2. Materi
referensi 2019 penyuluhan
3. Soal pre test
dan post test
4 Membuat media 4 s/d 9 100% Terlaksana
penyuluhan dan 13 1. Leaflet
s/d 14 2. Banner
oktober 3. PPT
2019 4. Video
5 Melakukan 10,16,17 100% 1. daftar hadir Terlaksana
penyuluhan oktober peserta
tentang 2019 2. lembar hasil
HIV/AIDS pretest dan
post test
3. foto
4. video
6 Evaluasi hasil 23,24, 100% 1. Rekap hasil Terlaksana
kegiatan 27oktobe kegiatan
r 2019 2. Laporan
evaluasi
kegiatan.

62
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari 6 (enam) kegiatan aktualisasi, semuanya dapat
terlaksana dengan baik. Semua kegiatan aktualisasi dilaksanakan
selama masa off campus dengan mengimplementasikan nilai-nilai
dasar profesi ASN. Dari kegiatan aktualisasi ini, dapat ditarik
kesimpulan:
1. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan oleh penulis dapat
menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN, Peran dan
Kedudukan ASN dalam NKRI dan Habituasi.
2. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan penulis dapat
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat,
Khususnya remaja tentang HIV/AIDS di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Betung.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa rekomendasi
yang dilakukan dalam proses upaya meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat, Khususnya remaja tentang HIV/AIDS di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Betung, di antaranya:
1. Bagi seluruh staff UPTD Puskesmas Betung agar berperan
aktif dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan khususnya remaja.
2. Bagi penulis dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN di
lingkungan Kerja sehingga mampu membawa perubahan dan
meningkatkan kualitas pelayanan sehingga terciptanya
masyarakat semendawai sehat.

63
DAFTAR PUSTAKA

Kusumasari, Bevaola. Dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns


Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Kumorotomo, Wahyudi. Dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns


Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pns Anti Korupsi. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Yuniarsih, Tjutju. Taufiq, Muhammad. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pns Komitmen Mutu. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Suwarno, Yogi. Sejati, Tri Atmojo. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pns
Whole Of Government. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Purwanto, Erwan Agus. Dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns
Pelayanan
Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Fatimah, Elly. Irawati, Erna. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pns
Manajemen Asn. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Meilan, Nessi dkk.(2018). Kesehatan Reproduksi Remaja : Implementasi


PKPR
dalam Teman Sebaya. Malang:Wineka Media

64
BIODATA

NAMA : FENNY OKTANIA PUTRI, A. Md. Kep

TEMPAT & TGL LAHIR : KOTABUMI, 19 OKTOBER 1995

NIP : 199510192019032005

UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS BETUNG

AGAMA : ISLAM

NOMOR HP : 085266674890

EMAIL : FENNYOKTA1995@GMAIL.COM

PENDIDIKAN TERAKHIR : D-III KEPERAWATAN

ALAMAT : KALI BENING RAYA JL. WAY TERUSAN NO 31


KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN
LAMPUNG UTARA.

PENDIDIKAN FORMAL

1. SD NEGERI 1 REJOSARI TAHUN 2002-2008


2. SMP NEGERI 10 KOTABUMI TAHUN 2008-2011
3. SMA NEGERI 1 KOTABUMI TAHUN 2011-2014
4. AKPER BAITUL HIKMAH TAHUN2014-2017

65

Anda mungkin juga menyukai