Format Askep Bener!!!
Format Askep Bener!!!
1. Biodata :
Pasien Penanggung Jawab
(Keluarga)
Nama : Ny. W Nama : Ny. S
Umur : 58thn Umur : 45 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan
: SMA
Status Pernikahan : Menikah Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Pekuncen Clp Hubungan dgn klien : Adik
2. Keluhan Utama
a. Saat Masuk
Pasien dengan penurunanan kesadaran, muntah
b. Saat Pengkajian
Penurunan kesadaran, Kelumpuhan pada extrimitas kanan
3. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dibawa ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 31
November 2019 jam 13.00 wib dan tiba pada hari yang sama jam 15.00
wib dengan keadaan lemas (GCS ?) dan muntah pada saat sedang bekerja
di kebun karet, lalu setelah dilakukan pengkajian, pasien dirujuk ke ruang
Unit Stroke di RSUD Banyumas pada jam 18.00 (GCS E1, M6 V3): .
Pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan sering merasa lemas,
mual dan pusing ketika sedang beraktivitas atau bekerja. Pasien dibawa
dari IGD dengan keadaan sudah terpasang NRM konsentrasi O2
4lt/menit dan infus dengan cairan Nacl 0.9% tetesan 20tpm/ 60cc/jam.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien awalnya tidak mengetahui dirinya mengalami hipertensi,
karena jika pasien merasa pusing, maka pasien akan membeli obat
warung dan dengan istirahat pusingnya sembuh, namun saat mulai masuk
usia 40 tahun, pasien lebih sering merasa pusing dan pundak terasa berat
sehingga memeriksakannya ke puskesmas, dari hasil yang diberikan oleh
puskesmas bahwa tekanan darah pasien sudah mecapai 180/90mmHg
(normal 120-140/70-80 mmHg menurut usia Dewasa (Gleadle, 2005)).
Setelah itu, pasien diberikan obat turun tensi dari puskesmas.
Awalnya pasien rutin meminum obat tersebut, namun setelah berjalan
beberapa tahun, pasien mulai bosan dan lebih memilih untuk mengurangi
obat yang diminum (awalnya 1 hari 1 kapsul pagi hari, selanjutnya 2 hari
1 kapsul) sehingga pasien sering lupa dan sudah tidak pernah control lagi
ke puskesmas. Pasien juga sudah merasa baikan dan jarang pusing dan
melupakan obat terebu, tutur adik pasien yang sering mampir ke rumah
pasien.
Pada saat pasien memasuki usia 55 tahun, pasien merasa ada
benjolan di sebelah kiri kepala pasien, namun pasien merasa hanya
benjolan kecil sehingga pasien mengabaikanya, semakin lama benjolan
semakin besar dan disertai rasa pusing seperti saat awal-awal terkena
hipertensi dahulu dan bahkan lebih terasa pusingnya, tutur suami pasien.
Setelah benjolan dirasa cukup besar, pada tahun 2018 pasien
memeriksakan hal tersebut ke puskesmas, dan akhirnya mendapat
rujukan ke RSUD Banyumas.
Setelah dilakukan pengkajian pasien dinyatakan mengalami
pembengkakan kelenjar tiroid dan harus segera di oprasi. Harpan pasien
dengan di angkatnya kelenjar tiroid yang bengkak tersebut adalah tensi
pasien juga kembali normal, namun ternyata tetap tinggi. Akhirnya
pasien hanya mengkonsumsi obat penurun tensi dari rumah sakit, ketika
obat tersebut habis pasien lebih memilih beristirahat di rumah daripada
membeli obat tersebut, sehingga 1 tahun berlalu hipertensi pasien
kembali tinggi dan menyebabkan pasien di bawa kembali ke RSUD
Banyumas pada tanggal 31 Oktober 2019, pasien juga mengalami
Hipertensi diakibatkan keturunan dari Ibu pasien.
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Genogram :
Tn, K
65 thn Ny. W
58 thn
SH=H
T
Keterangan :
: Garis perkawinan
: Laki-laki
:Pasien
:Perempan
5. Pemerikasaan penunjang
Tgl/jam Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Intepretasi
31/ 9/ Leukosit 12, 42 4,00 – 11,00 High
2019 BUN 13 15 – 39 Normal
Jam : SGPT 39 30 – 65 Normal
08.00 SGDT 42 15 – 37 High
Wib CREATIN 0.77 0,60 – 1,30 Normal
NATRIUM 141 136 – 145 Normal
KALIUM 4 3,5 – 5,1 Normal
CLORIDE 101 98 – 107 Normal
6. Pemeriksaan diagnostik:
CT Scan kepala tanpa kontras (01 / 11 / 2019)
Masih tampak perdarahan pada pedunkules cerebri kiri,
mesencephalon kiri dan thalamus kiri tetapi densitas dan
volumenya berkurang.
Udem perifokal lebih luas.
Efek massa masih tampak.
Hasil Rontgen Toraks
1/11/2019
- Konfigurasi jantung baik
- Pulmo tak tampak kelainan
EKG :
1/11/2019
Ventrikel takikardi
7. Terapi Medis :
Tgl/ jam Jenis terapi Dosis Indikasi
31/10/2019 NACL 0.9 60CC/Jam
07.00- Citicolin 500mg 2x - Melindungi jaringan neuron
14.00 Wib Mecobalamin 500mg 2x - Vitamin regenerasi sel jaringan
Omz 40mg 1x - Mencegah terjadinya radang pada lambung
Kalnex 1 gr 4x - Menghentikan kondisi perdarahan
Ceftriaxone 1gr 2x - Antibiotik
Amlodipine 10 mg 2x - Menurunkan Tekanan darah
Manitol 125cc - Mengurangi Tekanan Intra Karnial
Terapi keperawatan :
Tgl/ jam Tindakan keperawatan Indikasi Evaluasi
31/10/20 - Pemberian sonde -Untuk mencukupi kebutuhan nuutrisi - Sonde masuk 250 cc tanpa ada
19 gangguan
- Oral hygine - Untuk menyegarkan gusi dan mulut (Clark, dalam - gigi pasien masih utuh, adanya sedikit
Shoker 2008) karang gigi
Tgl/ jam Tindakan keperawatan Indikasi Evaluasi
- Seka - Untuk menjaga tubuh pasien tetap segar - tidak adanya luka terbuka
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
31/10/2019 Ds : Keluarga pasien mengatakan pasien Pusing dan mual, terkadang Perfusi jaringan Interupsi aliran darah :
serebral tidak hemoragik serebral
18.00 muntah
efektif
DO : - Gcs E 1, M6, V3
- Tingkat kesadaran samnolen
- Kekuatan otot ekstremitas superior ka=ki 0/5, ekstremitas inferior
ka=ki 0/5
- Hemiplegi ektremitas dextra
- Capillary refill > 2dtk
31/10/2019 Ds : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien lemas, serta tubuh bagian Kerusakan Kerusakan
mobilitas fisik neoromuskuler,penurunan
18.00 kanan (dextra) tidak bias di gerakan.
kekuatan otot
Do :
-
Penampilan umum lemah
-
Kekuatan otot ekstremitas superior ka=ki 0/5, ekstremitas inferior
ka=ki 0/5
- Hemiplegi ektremitas dextra
- Indeks KATZ = G (tidak mandiri untuk semua aktivitas sehari-hari)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan interupsi aliran darah : hemoragik serebral.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neoromuskuler, penurunan kekuatan otot.
RENCANA TINDAKAN
No Tgl/Ja Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) Rasional Nama/T
. m Keperawatan TD
1. 31/10/1 Perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan O: - Obeservasi TTV
9 keperawatan selama 3x7 jam Pasien tampak lebih
serebral tidak nyaman, Kesadaran
18.00 diharapkan perfusi jaringan serebral N:
efektif adekuat dengan kriteria hasil: - Monitor tekanan darah. Samnolence, Klien
berhubungan Menunjukkan peningkatan tingkat - Letakkan kepala dengan dalam posisi anatomis
kesadaran menjadi CM posisi agak ditinggikan (30o) dengan kepala agak
dengan interupsi Menunjukkan tekanan darah dalam dan dalam posisi anatomis. tinggi.
aliran darah : rentang normal (120 – 140/60 – 90 - Tinggikan tangan dan kepala.
mmHg) - Pertahankan keadaan tirah
hemoragik serebral. Tidak ada tanda-tanda peningkatan baring.
TIK E: Catat status neurologis.
C: Berikan O2 tambahan sesuai
indikasi.