Keselamatan Kerja
A. Pengertian Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu :
1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja
atau peralatan agar higienis (sehat) dan bebas pencemaran yang
diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan
masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai
faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
4. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor
lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
B. Pengertian Hygiene
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk
dan menjaga kesehatan. Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu :
1. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan
perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut
berada.
2. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman
(sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga,
atau binatang lainnya.
3. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara
dan melindungi kesehatan.
4. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup
seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat
baik perorangan maupun melalui masyarakat.
Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu :
- Yang menyangkut individu (personal hygiene)
- Yang menyangkut lingkungan (environment)
● Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan menyangkut empat aspek yaitu :
★ Penjamah makanan
★ Cara pengolahan makanan
★ Tempat pengolahan makanan
★ Perlengkapan/peralatan dalam pengolahan
Keempat aspek ini harus diperhatikan dengan seksama, karena dari keempat
aspek ini juga dapat menentukan tingkat kesehatan dari makanan yang diolah. Dalam
mencuci bahan makanan harus memperhatikan hal-hal berikut :
➔ Air pencuci harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku
➔ Cara mencuci bahan makanan sedemikian rupa sehingga semua kotoran,
bahan kimia sisa penyemprotan dan bakteri yang tidak diharapkan, tidak
ada lagi pada bahan makanan tersebut.
➔ Peralatan yang digunakan bebas dari bahan-bahan yang berbahaya &
bakteri yang tidak diharapkan.
Dari segi kesehatan/sanitasi makanan, maka cara pengolahan makanan yang
baik dititikberatkan pada hal-hal sebagai berikut :
1) Cara-cara penjamah makanan yang baik.
2) Nilai nutrisi/gizi yang memenuhi syarat.
3) Teknik memasak yang menarik dan enak.
4) Cara pengolahan makanan yang serba bersih.
5) Menerapkan dasar-dasar hygiene dan sanitasi makanan.
6) Menerapkan dasar-dasar hygiene perseorangan bagi para pengolahnya.
7) Melarang petugas/pekerja yang berpenyakit kulit atau yang mempunyai
luka-luka pada tangan atau jari untuk bekerja sebagai penjamah
makanan.
● Pengangkutan Makanan
Makanan yang berasal dari tempat pengolahan memerlukan pengangkutan
untuk disimpan atau disajikan. Kemungkinan pengotoran makanan dapat terjadi
sepanjang pengangkutan bila cara pengangkutannya kurang tepat dan alat angkutnya
kurang baik dari segi kualitasnya. Baik buruknya pengangkutan dipengaruhi oleh
faktor-faktor tempat/alat pengangkut, tenaga pengangkut dan teknik pengangkutan.
● Penyimpanan Makanan
Kualitas makanan yang telah diolah sangat dipengaruhi oleh suhu, dimana
terdapat titik-titik rawan perkembangan bakteri pada suhu yang sesuai dengan
kondisinya dan jenis makanan yang cocok sebagai media pertumbuhannya.
Tujuan utama teknik penyimpanan makanan yaitu mencegah pertumbuhan
perkembangan bakteri latent dan mengawetkan makanan dan mengurangi
pembusukan. Oleh karena itu diperlukan suatu metode penyimpanan yang harus
mempertimbangkan kesesuaian antara suhu penyimpanan dengan jenis makanan yang
akan disimpan.
● Penyajian Makanan
Ruang lingkup penyajian makanan meliputi tempat penyajian, alat-alat penyajian
dan tenaga penyaji yang semuanya harus memenuhi dan menerapkan upaya hygiene
sanitasi makanan.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga sanitasi makanan
yang efektif. Faktor – faktor tersebut berkaitan dengan makanan, manusia dan
peralatan.
1. Faktor Makanan
○ Sumber bahan makanan
Apakah diperoleh dari pertanian, perternakan, perikanan, atau
lainnya. Sumber bahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi
untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau pencemaran. Misalnya, hasil
pertanian tercemar dengan pupuk kotoran manusia atau dengan
insektisida.
● Pengangkutan Bahan Makanan
Cara mengangkut makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi.
Apakah sarana pengangkutan memiliki alat pendingin dan penutup.
Pengangkutan tersebut dilakukan dari sumber ke pasar atau dari sumber
ke tempat penyimpanan agar tidak tercemar oleh kontaminan dan tidak
rusak. Misalnya mengangkut daging dan ikan dengan menggunakan alat
pendingin.
● Penyimpanan bahan makanan
Tidak semua makanan langsung dikonsumsi tetapi mugkin
sebagian disimpan dalam skala kecil dirumah maupun skala besar di
gudang. Berikut ini syarat sanitasi tempat penyimpanan atau gudang
makanan.
Ø Tempat penyimpanan makanan dibuat sedemikian rupa
sehingga binatang seperti tikus, serangga tidak dapat
bersarang.
Ø Jika tidak menggunakan rak, harus disediakan ruang untuk
kolong agar mudah membersihkannya.
Ø Suhu udara dalam gudang tidak lembab untuk mencegah
tumbuhnya jamur.
Ø Memiliki sirkulasi udara yang cukup.
Ø Memiliki pencahayaan yang cukup
Ø Dinding bagian bawah dari gudang harus di cat putih agar
mempermudah melihat jejak tikus.
Ø Harus ada jalan dalam gudang.
● Pemasaran bahan makanan
Tempat penjualan atau pasar harus memenuhai persyaratan sanitasi
antara lain, kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan memiliki alat
pendingin. Pasar yang memenuhi persyaratan adalah pasar swalayan
atau supermarket.
● Pengolahan makanan
Proses pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi,
terutama berkaitan dengan kebersihan dapur dan alat-alat perlengkapan
masak.
● Penyajian makanan
Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, yaitu bebas
dari kontaminasi, bersih dan tertutup, serta dapat memenuhi selera makan
pembeli.
● Penyimpanan makanan
Makanan yang telah diolah disimpan di tempat yang memenuhi
persyaratan sanitasi, dalam lemari atau alat pendingin.
2. Faktor Manusia
Orang yang bekerja pada tahap pengolahan makanan harus
memenuhi persyaratan sanitasi, seperti kesehatan individu. Individu
tersebut tidak memiliki penyakit infeksi, dan bukan carier dari suatu
penyakit. Untuk personal yang menyajikan makanan harus memenuhi
syarat-syarat seperti kebersihan dan kerapian, memiliki etika dan sopan
santun, berpenampilan yang baik dan keterampilan membawa makanan
dengan teknik khusus, serta ikut dalam program pemeriksaan kesehatan
berkala setiap enam bulan atau satu tahun.
3. Faktor Perawatan
Kebersihan dan cara penyimpanan peralatan pengolah makanan harus
memenuhi persyaratan sanitasi.
Kesimpulan
Berdasarkan penyajian data pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan sanitasi hygiene pengelolaan makanan pada prinsipnya harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2004 tentang sanitasi hygiene pengelolaan makanan yang
diselenggarakan pada suatu institusi yang meliputi sanitasi lingkungan kerja dan
hygiene perorangan atau karyawan.