Anda di halaman 1dari 25

TEKNOLOGI BAHAN &

STRUKTUR KAYU…

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 45 MAKASSAR
PENGETAHUAN UMUM…
UMUM
y Kayu Æ Suatu bahan konstruksi yang
didapatkan dari tumbuhan dalam Alam.
y Konstruksi Kayu (Timber Engineering)
perkembangannya dimulai pada permulaan
abad ke-20
ke 20 di Jerman,
Jerman dan telah dan masih
mengalami masa transisi dari suatu bidang
pengetahuan pertukangan kayu tradisional ke
suatu ilmu pengetahuan berdasarkan
perhitungan matematis yang sudah lama
dipergunakan pada konstruksi Baja dan
Beton.
y Penilaian dan pperbandingan
g teknis daripada
p kayu
y
dengan bahan-bahan konstruksi lain dapat dicapai
dengan meninjau satu demi satu anggapan-
anggapan yang biasa
b d b l dalam
diambil d l perhitungan
h
konstruksi, yaitu mengenai :

y a. serba kesamaan (homogenitas)


y b. hukum Hooke
y c. elastisitas
y d. modulus kenyal dalam tarikan dan tekanan
y e. hipotesa
p Bernoulli dalam balok terlentur
y f. isotropi
Dalam peninjauan itu, perbandingan biasanya diambil
terhadap baja
baja..
y Untuk keperluan
keperluan-keperluan
keperluan praktis
Baja dianggap homogen artinya bagian-bagian
dalam suatu benda baja mempunyai sifat-sifat fisis
yang sama. Tetapi
T mikroskopis
k k b
baja pun tidak
d k
homogen karena terdiri dan bermacam-macam
kristal dengan sifat
sifat-sifat
sifat yang berlainan.
Kayu, yang terdiri dan serat-serat, tentunya tidak
dapat disebut homogen seperti baja, namun di
dalam praktek teknik konstruksi, kayu masih dapat
dianggap sebagai bahan yang homogen, tetapi cukup
jelas bahwa adanya cacat
cacat-cacat
cacat seperti mata kayu
perlu diperhatikan dan menyebabkan perbedaan
dengan dasar-dasar perhitungan yang lazim.
y hukum Hooke
Untuk kayu berlaku sampai suatu batas yang kita
kenal sebagai batas proporsional, tetapi kayu tidak
p y batas meleleh seperti
mempunyai p baja.
j Bentuk
diagram tegangan perubahan panjang untuk kayu
menyamai diagram untuk baban-bahan batu
seperti beton.
beton

Untuk baja biasa, batas proporsional dicapai pada


50% daripada tegangan patah. Untuk kayu, dan
penyelidikan-penyelidikan ternyata bahwa pada
pembebanan
b b t k batas
tekan, b t proporsonal
p p l dicapai
di p i pada
p d
75% daripada tegangan patah, jadi ditinjau dari
aspek
p ini kayu
y lebih menguntungkan.
g g Pada
pembebanan tarik kayu, penyelidikan menunjukkan
angka-angka yang lebih menguntungkan lagi.
y Pada pembebanan tekan biasanya kayu bersifat
elastis sampai batas proporsional. Untuk
keadaan tarikan belum ada banyak keterangan-
keterangan eksperimental, tetapi sudah
diketahui bahwa terhadap tarikan, sifat-sifat
elastisitas untuk kayu tergantung dan keadaan
lengas: kayu kering memperlihatkan batas
elastisitas yang agak rendah sedangkan dalam
kayu dengan kadar lengas tinggi terdapat
perubahan bentuk yang permanen pada beban-
beban yang kecil pun.
y kekuatan tarik kayu lebih tinggi daripada
kekuatan tekan yyaitu 2—2,5
, kali lebih besar.
y Hipotesa Bernoulli,
A
Anggapan b h
bahwa d l
dalam b l k terlentur
balok t l t
penampang tetap rata mempermudah perhitungan
b l k terlentur
balok t l t t t i sebetulnya
tetapi b t l penyelidikan-
lidik
penyelidikan memperlihatkan penyimpangan dan
li
lineanitas
it itu.
it

y Isotropis
g g
Di dalam analisa tegangan-tegangang g dan
perubahan-perubahan bentuk akibat beban-beban
luar ppada suatu baja,
j , bahan dianggap
gg p isotropis,
p ,
artinya baja mempunyai sifat-sifat elastis yang
sama dalam semua arah.
Kayu bukan….
Kayu bukan suatu bahan isotropis,
isotropis sifat-sifatnya
elastis tergantung dan arab gaya terhadapp
arah serat-serat dan cincin-cincin
pertumbuhan.

Tetapi untuk keperluan-keperluan praktis, kayu


dapat dianggap ortotropis, artinya mempunyai
tiga
i bidang
bid simetri
i i elastis
l i yang tegakk lurus
l satu
pada yang lain yaitu longitudinal, tangensial dan
radial di mana sumbu longitudinal adalah
radial,
sejajar serat-serat, sumbu tangensial adalah
ggaris singgung
gg g cincin-cincin ppertumbuhan dan
sumbu radial adalah tegak lurus pada cincin-
cincin pertumbuhan
Untung rugi pada umumnya dari kayu sebagai bahan
konstruksi dapat dipersingkat sebaga berikut
berikut::

y Kayu mempunyai kekuatan yang tinggi dan berat


yang rendah, mempunyai daya penahan tinggi
terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat mudah
dikerjakan adalah relatif murah,
dikerjakan, m rah dapat
da at mudah
m dah diganti,
di anti
dan bisa didapat dalam waktu singkat.
y Kerugiannya antara lain ialah sifat kurang homogen
dengan cacat-cacat alam seperti arah serat yang
berbentuk menampang, spiral dan diagonal, mata
k
kayu, d sebagainya.
dan b i B b
Beberapa k
kayu b if t kurang
bersifat k
awet dalam keadaan-keadaan tertentu. Kayu dapat
memuai dan menyusut
y dengan
g pperubahan-perubahan
p
kelembaban dan meskipun tetap elastis, pada
pembebanan berjangka lama sesuatu balok, akan
terdapat lendutan yang relatif besar.
besar
SIFAT--SIFAT KAYU
SIFAT
y Keuntungan
1. Mudah didapat dan harganya relatif
murah
2. Mudah dalam hal pengerjaan dan dapat
dibuat hanya dengan alat sederhana Æ
gergaji
3. Tidak mengantarkan panas
4 Tidak mengantarkan listrik
4.
5. Relatif lebih ringan jika dibandingkan
d
dengan b atau baja
besi b
SIFAT--SIFAT KAYU
SIFAT
y Kerugian
1. Mudah
M d h terbakar
b k
2. Kekuatan dan keawetan kayu y sangat
g
tergantung dari jenis dan umur
pohonnya
3. Cepat rusak oleh pengaruh alam Æ
hujan dan sinar matahari
4. Dapat dimakan serangga kecil Æ rayap
5. Kekuatan kayu tidak seragam walaupun
d i jenis
dari j i pohon
h yang sama
UKURAN KAYU
Kayu umumnya menpunyai ukuran dan ukuran itu
dikenal dengan
g istilah :
1. Balok Æ tinggi (h) > lebar (b) atau berbentuk
j sangkar
bujur g / ppersegi
g ppanjang
j g
2. Papan Æ lembaran tipis, b >>> t
3. Ram Æ lebih kecil daripada p ppapan,
p biasa
dipakai buat rangka daun pintu
4. Reng Æ <<<< Ram, biasa dipakai untuk
penahan
h atap genteng
5. Kaso Æ << Reng, biasa dipakai untuk penahan
atap genteng
6. Plepet Æ 1 x 3 cm, untuk klem kaca pada
kusen jendela atau les penutup sambungan
pada eternit
JENIS--JJENIS KAYU
JJENIS
Berdasarkan sifat, kekuatan, keawetan dan
mutunya,
t j i kayu
jenis k dib i menjadi
dibagi j di 5 golongan
l
g 1 : jjati, jjohar, kayu
Golongan y arang,
g bangkirai
g
dll
Golongan 2 : rasamala,
rasamala weru,
weru merawan,
merawan
sonokambang dll
Golongan 3 : mahoni, kamper, puspa dll
Golongan 4 : meranti, jeungjing dll
Golongan 5 : balsa, kemiri dll
DAFTAR KAYU YANG PENTING
DI INDONESIA…
INDONESIA
Kelas Kayu berdasarkan keawetan
alam…
alam…
Kelas Kayu
y berdasarkan kekuatan…
kekuatan…

•Dalam dunia internasional hanya dipergunakan 3 tingkat kelas awet ; 1.


Durable wood species (primary)
(primary);; 2. Semi
Semi--durable (secondary);
(secondary); 3. General
utility
•Angka
Angka--angka tersebut diatas hanya mengenai daerah-
daerah-daerah tropika
tropika.. Daerah
pengunungan dengan iklimnya yang lebih sejuk,
sejuk, keawetan kayu lebih tinggi
tinggi..
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SIFAT MEKANIS KAYU
y Berat jenis
y Kadar legas
y Kecepatan pertumbuhan (cincin tahun)
y P
Posisi cincin tahun
h
y Mata
y R k
Retak
y Miring arah serat
y P h hidup
Pohon h d atau mati
y Pengeringan alam dan oven
y P
Pengawetan (
(treatment b h b
berhubungan k
keawetan d
dan
kebakaran)
y K
Keawetan
y Lamanya pembebanan
Mutu Kayu Æ Peraturan Konstruksi
Kayu Indonesia (PPKI)
Tegangan-tegangan Æ Peraturan
Tegangan-
Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI)
( )
Nilai tegangan tersebut berlaku untuk
konstruksi yang terlindung dan yang menahan
muatan tetapp
y Kontruksi terlindung Æ konstruksi yang
dilindungi dari perubahan udara yang besar,
besar
hujan, matahari sehingga tidak akan menjadi
b h dan
basah d kadar
k d lengasnya
l tidak
id k akan
k berubah-
b b h
ubah banyak
yMuatan tetap Æ muatan yang berlangsung
lebih dari 3 bulan dan bergerak yang bersifat
tetap atau terus-menerus Æ berat sendiri,
tekanan tanah,
tanah tekanan air,
air barang-barang
barang barang
gudang, kendaraan diatas jembatan
y Muatan tidak tetap Æ muatan yang
berlangsung kurang dari 3 bulan dan
g
bergerak yyangg bersifat tidak tetap
p dan tidak
terus-menerus Æ berat orang yang
berkumpul (ruangan sidang dll)

y Tegangan akibat perubahan suhu boleh


diabaikan
2. Untuk Kayu Bermutu B, angka tersebut
dikalikan dengan faktor 0.75
0 75
3. Kelas kuat diambil yang terendah
4 Selau Tegangan yang diperkenankan dapat
4.
dihitung berdasarkan berat jenis kering udara
5 Pengaruh keadaan konstruksi dan sifat muatan
5.
terhadap tegangan yang diperkenankan
diperhitungkan
p g sbb :
a. Tegangan-tegangan diatas harus digandakan
g ffaktor 2/3
dengan
- Untuk konstruksi yang selalu teredam
dalam air
- Untuk bagian konstruksi yang tidak
terlindung dan kemungkinan besar kadar
l
legas k
kayu akan
k selalu
l l tinggi
ti i
faktor 5/6.
- untuk konstruksi yang tidak terlindung,
tetapi kayu itu dapat mengering dengan
cepat.
b Tegangan-tegangan
b. T d atas boleh
di b l h digandakan
d d k
dengan faktor 5/4.
- untuk (bagian) konstruksi yang tegangannya
diakibatkan oleh muatan tetap dan muatan
angin
- untuk (bagian) konstruksi yang tegangannya
diakibatkan oleh muatan tetap p dan muatan
tidak tetap.
6. Untuk bagian-bagian, yang arah gayanya
membentuk sudut α dengan arah serat kayu,
maka tegangan
g g yyangg diperkenankan
p harus
dihitung menurut rumus PKKI.
7. Untuk bagian-bagian konstruksi yang terbuat dan
besi/baja tegangan
besi/baja, tegangan-tegangan
tegangan yang diperkenankan
untuk tarikan, tekanan, lenturan ialah 1200 kg/cm2.
Untuk batang-batang
g g baut dan anker,, hanya
y boleh
diambil 1000 kg/cm2, sedang tegangan geser yang
diperkenankan
p diambil 800 kg/cm2
g untuk baut ppas
dan 600 kg/cm2 untuk baut biasa.
8. Dalam p perhitungan
g p perubahan bentuk elastis, maka
modulus kenyal kayu sejajar serat dapat diambil
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai