Anda di halaman 1dari 14

PAPER

ASMA BROCHIAL
Disusun Sebagai Tugas Mengikuti Kepanitraan Klinik Senior (KKS)
Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Haji Medan

PEMBIMBING
dr. Tity Wulandari Sp.A M.Ked

Disusun Oleh :
Ardiansyah Pratama 71180891049

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi Wabarokatuh

Segala pujian dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang
telah dianugrahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini. Selawat beriring salam
bagi Rasullah SAW beserta keluarga-keluarga dan sahabat-sahabat beliau dengan penuh harapan
Insya Allah dengan izin-Nya kita memperoleh pembelaan diakhirat nanti.

Paper dengan judul “ASMA BRONCHIAL”. sebagai salah satu syarat akademik untuk
menyelesaikan studi koas stase Ilmu Kesehatan Anak di Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Tity
Wulandari Sp.A M.Ked selaku dokter pembimbing dan penguji yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing agar tinjauan pustaka ini dapat lebih akurat dan
bermanfaat.

Penulis menyadari Paper ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran agar penulis dapat menjadi lebih baik untuk ke depannya kelak. Meskipun
demikian penulis tetap berharap paper ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna
bagi masyarakat dan juga dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pengetahuan. Semoga Allah
memberikan rahmat hidayah-Nya bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.

Medan, Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................2
A. Defenisi................................................................................................................2
B. Etiologi..................................................................................................................2
C. Patofisiologi.........................................................................................................3
D. Gejala Klinis........................................................................................................4
E. Pemeriksaan Penunjang....................................................................................5
F. Penatalaksanaan...................................................................................................5
G. komplikasi............................................................................................................7
H. Prognosis...............................................................................................................7
BAB III. KESIMPULAN........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

Jantung merupakan organ utama yang sangat penting bagi manusia, karena jantung

diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan

sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Jantung perlu dijaga agar dapat

menjalankan fungsinya dengan baik. Penyakit Jantung merupakan salah satu penyakit kronis

yang harus anda waspadai. Seperti yang sering kita jumpai banyak korban meninggal seketika

akibat serangan jantung. Bahkan penyakit ini merupakan empat penyakit tidak menular yang

1
paling banyak menyebabkan kematian selain kanker, diabetes, dan paru kronis.

Salah satu penyakit jantung yang banyak menyerang manusia adalah gagal jantung, gagal

jantung dibagi menjadi gagal jantung kiri, gagal jantung kanan, atau bisa kedua-duanya yang

sering disebut dengan gagal jantung kongestif / congestif heart failure (CHF). Gagal jantung

kongestif / CHF adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang

1
cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrien dan oksigen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Defisini
Gagal jantung kongestif / CHF adalah keadaan dimana ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi
dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai
2
peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.

B.Etiologi

1. Kelainan Otot Jantung


Penderita kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung.
Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup aterosklerosis koroner,
hipertensi arterial, dan penyakit oto degeneratif atau inflamasi.
2. Aterosklerosis Koroner
Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
3. Hipertensi Sistemik atau Pulmonal
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertropi serabut
otot jantung.
4. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degenaratif
Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut
jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.
5. Penyakit Jantung Lain
Mekanisme yang biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui jantung,
ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah, peningkatan mendadak afterload akibat
meningkatnya tekanan darah sistemik dapat mengakibatkan gagal jantung meskipun tidak ada
hipertropi miokardial.
6. Faktor Sistemik
- Meningkatnya laju metabolisme (demam, tirotoksikosis)
- Hipoksia dan anemia
- Asidosis (respiratori atau metabolik)
1
- Disritmia jantung.

Grade gagal jantung kongestif / CHF menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4
kalainan fungsional :
• Timbul sesak pada aktifitas fisik berat
• Timbul sesak pada aktifitas fisik sedang
• Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan
1
• Timbul sesak pada aktifitas sangat ringan/istirahat.

C.Patofisiologi
Mekanisme yang mendasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontraktilitas
jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung normal. Bila curah
jantung kurang, sistem syaraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk
mempertahankan curah jantung. Bila mekanisme kompensasi ini gagal unutk mempertahankan
perfusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup jantunglah yang harus menyesuaikan
diri untuk mempertahankan curah jantung. Jika curah jantung gagal dipertahankan maka akan
3
terjadi gagal jantung kongestif karena preload, kontraktilitas dan afterload terganggu.
D.Gejala Klinis

Menurut Arif masjoer 2001 Gejala yang muncul sesuai dengan gejala jantung kiri diikuti

gagal jantung kanan dapat terjadinya di dada karena peningkatan kebutuhan oksigen. Pada

pemeriksaan fisik ditemukan tanda – tanda gejala gagal jantung kongestif biasanya terdapat

bunyi derap dan bising akibat regurgitasi mitral.

Tanda dominan Meningkatnya volume intravaskuler. Kongestif jaringan akibat tekanan arteri

dan vena meningkat akibat penurunan curah jantung. Manifestasi kongesti dapat berbeda

tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang terjadi .

a. Disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kiri


Tanda dan Gejala
o Dispenia : akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran
gas
o Ortopnea : kesulitan bernapas saat berbaring
o Paroximal : nokturna dispnea
o Batuk : bisa batuk kering dan basah yang menghasilkan sputum berbusa dalam
jumlah banyak kadang disertai banyak darah
o Mudah lelah : akibat cairan jantung yang kurang
o Kegelisahan : akibat gangguan oksigenasi jaringan

b. Disfungsi ventrikel kanan atau gagal jantung kanan


Tanda dan Gajala
o Edema ekstremitas bawah atau edema dependen
o Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan batas abdomen
o Anoreksia dan mual akibat pembesaran vena
o Nokturna : rasa ingin kencing pada malam hari
4
o Lemah : akibat menurunnya curah jantung.
E.Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium

Elektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi

darah dari adanya kelebihan retensi air, K, Na, Cl, Ureum, gula darah.

• Foto torax

dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema atau efusi pleura yang

menegaskan diagnose CHF.

• EKG
dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung dan iskemi (jika disebabkan

5
IMA).

F.Penatalaksanaan

a. Terapi Non-Farmakologis

Anjuran umum

1. Edukasi : terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan

2. Aktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan seperti biasa

sesuai kemampuan fisik

3. Gagal jantung berat harus menghindari penerbangan panjang

1. Diet rendah garam

2. Hentikan rokok

3. Aktivitas fisik

4. Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat, dan eksaserbasi akut
b. Terapi Farmakologis

1. Glikosida jantung

Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi jantung.

Efek yang dihasilkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah,

dan peningkatan diurisi dan mengurangi edema.

Ex : Digoxin

Digoxin memiliki efek inotropik positif (bekerja meningkatkan kontraksi otot jantung ) pada

irama sinus dan menyebabkan perbaikan simptomatis serta menurunkan tingkat perawatan di

rumah sakit walaupun tidak mempengaruhi tingkat mortilitas.

2. Diuretik

Dasar untuk terapi simptomatik. Dosisnya harus cukup besar untuk menghilangkan edema paru

+
dan/atau perifer. Efek samping utama adalah hipokalemia ( berikan suplemen K atau diuretik

hemat kalium seperti amilorid).

Ex : Spironolakton, suatu diuretik hemat kalium (antagonis aldosteron), memperbaiki prognosis

pada CHF berat.

3. Inhibitor ACE

Menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, memotong respon neuroendokrin

maladaptif, menimbulkan vasodilatasi dan menurunkan tekanan darah. Obat ini dapat memicu

gagal ginjal pada stenosis arteri renalis bilateral. Efek samping lain : batuk kering persisten. Ex :

Amlodiphin.
4. β-Bloker

β-Bloker diberikan hanya pada pasien yang stabil, dengan dosis sangat rendah, dinaikkan

bertahap. Menurunkan kegagalan pompa serta kematian mendadak akibat aritmia.

1,4,6
Ex : Bisoprolol, Metoprolol, Karvedilol.

G.Komplikasi

1. Tromboemboli
Resiko terjadinya bekuan vena ( trombosis vena dalam DVT/deep venous thrombosis dan
emboli paru atau EP) dan emboli sistemik tinggi, terutama pada CHF berat. Bisa diturunkan
dengan pemberian warfarin.
2. Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang menyebabkan perburukan
dramatis. Dapat diberikan digoxin atau β-Bloker dan pemberian warfarin.
3. Kegagalan pompa kongestif
Bisa terjadi karena penggunaan diuretik dengan dosis yang ditinggikan.
4. Aritmia Ventrikel
Sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau kematian jantung mendadak ( 25-
1
50% kematian pada CHF ).

H.Prognosis

Sekitar 70% penderita meninggal dalam waktu 5 tahun sejak gejala dimulai dan prognosisnya

bertambah buruk jika dinding jantung menipis dan fungsi jantung menurun. Irama jantung

abnormal juga memberikan prognosis yang lebih buruk. Secara keseluruhan, jumlah pria yang

bertahan hanya separuh dari jumlah wanita dan jumlah penderita kulit hitam yang bertahan

hanya separuh dari jumlah penderita kulit putih. Sekitar 50% kematian terjadi secara mendadak,

kemungkinan sebagai akibat dari irama jantung yang abnormal. Pada gagal jantung, pendekatan

awal adalah dengan terapi medis adekuat, bila ini terlihat menolong maka dapat diteruskan
sambil menunggu saat yang baik untuk koreksi bedah. Pada pasien penyakit jantung rematik

yang berat yang disertai gagal jantung, obat-obat gagal jantung terus diberikan sementara pasien

memperoleh profilaksis sekunder, pengobatan dengan profilaksis sekunder mungkin dapat

7
memperbaiki keadaan jantung.
BAB III
KESIMPULAN

Gagal jantung kongestif / CHF adalah keadaan dimana ketidakmampuan jantung untuk

memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi

dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai

2
peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.

Penyebab dari gagal jantung kongestif / CHF ini adalah Kelainan Otot Jantung,

Aterosklerosis Koroner, Hipertensi Sistemik atau Pulmonal, Peradangan dan Penyakit

1
Miokardium Degenaratif, Penyakit Jantung Lain, Faktor Sistemik.

Penatalaksanaan pada penderita gagal jantung kongestif / CHF adalah dengan Terapi

1,4,6
Non-Farmakologis dan Terapi Farmakologis.

Saran :

1. Untuk Penderita

Menghindari :

- Anjurkan penderita untuk tidak merokok -

Anjurkan penderita untuk cukup istirahat

- Anjurkan penderita untuk menghindari faktor resiko -

Anjurkan penderita untuk mengurangi aktifitas

- Anjurkan penderita untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup


2. Untuk keluarga

Memberikan dukungan :

- Anjurkan keluarga untuk memberi perhatian pada penderita -

Anjurkan keluarga untuk memantau kondisi penderita

5
- Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jilid II. Hal : 1596 - 1601. Jakarta : FKUI.

2. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius : FKUI.

3. Buku Ajar Patofisiologi II. Jakarta : EGC.

4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Harisson.

5. Barbara c long. Perawatan Medikal Bedah. Yayasan IAPK Padjajaran Bandung. Hal :

443 – 450.

6. Panduan Pelayanan Medik. ”Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia”.

7. Buku Ajar Patologi Robbin.

Anda mungkin juga menyukai