Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS WP

Salah satu metode dalam FMADM yang cukup terkenal adalah metode

Weighted Product (WP). Metode WP cukup banyak digunakan untuk

pengambilan keputusan karena metodenya yang sederhana dengan memasukkan

semua faktor dan komputasinya cepat Metode Weighted Product (WP) dapat

membantu dalam mengambil keputusan penentuan harga produksi tempe, akan

tetapi perhitungan dengan menggunakan metode WP ini hanya menghasilkan nilai

terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Dari permasalahan

tersebut maka dalam penelitian ini akan dibangun sebuah aplikasi perangkat lunak

berbasis sistem pengambil keputusan dengan menggunakan metode Weighted

Product (WP).

1. Analisa Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini melalui referensi mengenai

harga tempe secara umum (harga yang beredar dipasaran). Harga produk tempe

setiap agroindustri berbeda-beda berkisar antara rata-rata harga berukuran besar

Rp. 5.000 - Rp.8.000, ukuran sedang Rp. 4.000-Rp.2.000 dan ukuran kecil

Rp.2.000- Rp. 800. Data ini yang tidak diperoleh secara langsung dari objek

penelitian.

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam alternatif yaitu ukuran tempe,

terdiri dari tempe berukuran besar (A1), tempe berukuran sedang (A2), dan tempe

berukuran kecil (A3), tanpa melihat pembungkus tempe terbuat dari daun atau

plastik. Kriteria penenetuan harga produksi tempe, dalam penelitian ini

dipengaruhi 1). Kriteria Bahan Baku (C1) 2). Kriteria Tenaga Kerja (C2) ; 3).
Kriteria Biaya Overhead (C3) ; 4). Kriteria Stok (C4) ; 5). Kriteria Lokasi

Penjualan (C5).

2. Analisa Metode WP

Metode penyelesaian masalah dalam penelitian ini menggunakan

Weighted Product (WP). Flowchart tahapan metode WP :

Start

Input Alternatif dan


Nilai Kriteria

Input Bobot
Preferensi

Hitung Nilai Vektor S

Hitung Nilai Vi

Output Hasil Keputusan

End

Gambar 1. Flowchart Tahapan Metode WP


Tahapan Metode WP dalam penelitian ini sebagai berikut :

A. Menentukan kriteria-kriteria

Dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan penetuan harga produksi

tempe menggunakan metode WP akan ditentukan kriteria dan bobot.

Tabel 4.1 Menentukan Cost/Benefit Kritria

Kriteria Sifat
C1 = Kriteria Bahan Baku Benefit / Keuntungan
Bahan baku tempe yaitu kacang kedelai. Harga
kedelai mempengaruhi produksi.
C2 = Kriteria Tenaga Kerja Benefit / Keuntungan
Jumlah tenaga kerja yang sedikit mempengaruhi
biaya pengeluaran.
C3 = Kriteria Biaya Overhead Biaya / Cost
Biaya Overhead tersedia atau tidak ada.
C4 = Kriteria Stok Benefit / Keuntungan
Jumlah stok kosong menunjukkan habis terjual
C5 = Lokasi Penjualan Benefit / Keuntungan
Semakin jauh lokasi penjualan, akan ada
tambahan biaya transportasi

Sebelum melakukan proses perhitungan dengan Weighted Product (WP),

terlebih dahulu menentukan Bobot Kriteria Penilaian setiap kriteria. Dari kriteria-

kriteria yang ditentukan, maka dibuatkan bobot setiap kriteria, Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Bobot Kriteria Penilaian


Kode Kriteria Penilaian Bobot

C1 Bahan Baku 1
C2 Tenaga Kerja 2
C3 Biaya Overhead 3
C4 Stok 5
C5 Lokasi Penjualan 4

Tingkat kepentingan (bobot) setiap kriteria, dalam penelititan ini dinilai

dengan 1 sampai 5, yaitu 1 = Sangat rendah (SR), 2 = Rendah (R), 3 = Cukup (C),
4= Tinggi, (T), 5 = Sangat Tinggi (ST). Berikut tabel Bobot dari setiap nilai.

Penilaian berdasarkan dibuatkan bobot untuk setiap penilaian, Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Penilaian Tingkat Kepentingan


Bobot Nilai Keterangan

80-100 5 Sangat Tinggi


60-79 4 Tinggi
40-59 3 Cukup
20-39 2 Rendah
0-19 1 Sangat Rendah

Kriteria penilaian/bobot untuk masing-masing kriteria dengan Bobot 0 –

100, Tabel 4.4 – Tabel 4.9.

Tabel 4.4 Bobot Kriteria Bahan Baku


Kriteria Bahan Baku (C1) Bobot (80-100)
Tersedia Penuh 100
Tersedia Tigaperempat 95
Tersedia Setengah 90
Tersedia Sedikit 85
kosong 80

Tabel 4.5 Bobot Kriteria Tenaga Kerja


Kriteria Stok (C2) Bobot (60-79)
Tersedia Penuh 79
Tersedia Tigaperempat 74
Tersedia Setengah 60
Tersedia Sedikit 65
Kosong 60

Tabel 4.6 Bobot Kriteria Biaya Overhead


Kriteria Biaya Overhead (C3) Bobot (40-59)
Tersedia Penuh 59
Tersedia Tigaperempat 54
Tersedia Setengah 50
Tersedia Sedikit 45
Kosong 40
Tabel 4.7 Bobot Kriteria Stok
Kriteria Stok (C4) Bobot (20-39)
Tersedia Penuh 39
Tersedia Tigaperempat 34
Tersedia Setengah 30
Tersedia Sedikit 25
Kosong 20

Tabel 4.8 Bobot Kriteria Lokasi Penjualan


Kriteria Lokasi Penjualan (C5) Bobot (0-19)
Jauh 19
Tigaperempat Jauh 14
Setengah Jauh 10
Sedikit Jauh 5
Tidak Jauh 0

B. Menentukan rating kecocokan

Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dan buat matriks
keputusan. Nilai-nilai kriteria dari setiap alternative ukuran kemasan tempe
dibuatkan dalam bentuk tabel dengan penginputan nilai kriteria secara acak.
Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Rating Kecocokan Kriteria Alternatif

Kriteria
Alternatif
C1 C2 C3 C4 C5
A1 95 79 50 25 14
A2 100 65 40 39 19
A3 80 60 54 20 5

Menghasilkan Matrik =
C. Normalisasi Bobot

Bobot Ternormalisasi = Bobot setiap kriterian / penjumlahan semua bobot


kriteria. Pengambilan keputusan memberikan bobot preferensi (W) :

W {A1, A2, A3, A4, A5} = { 1, 2, 3, 5, 4 }

Perbaikan Bobot (W) :

W1 = 15 = 0,66

W2 = 15 = 0,13

W3 = 15 = 0,2

W4 = 15 = 0,33

W5 = 15 = 0,26

Jika nilai W1+W2+W3+W4+W5 dijumlahkan maka hasilnya akan ≈ 1


W1 + W2 + W3 + W4 + W5 = 0,66 + 0,13 + 0,2 + 0,33 + 0,26 = 1
Tabel 4.10 Perbaikan Bobot

Kode Kriterian Penilaian Bobot Perbaikan Bobot


A1 Bahan Baku 1 0,66

A2 Tenaga Kerja 2 0,13

A3 Biaya Overhead 3 0,20

A4 Stok 5 0,33

A5 Lokasi Penjualan 4 0,26

D. Menentukan nilai vektor S


Menentukan nilai vektor S dengan mengalikan seluruh kriteria bagi sebuah
alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif(+) untuk kriteria keuntungan
dan bobot berfungsi sebagai pangkat negatif(-) pada kriteria biaya. Untuk
langkah selanjutnya adalah menghitung Vektor S, data-data akan dikalikan,
tetapi sebelumnya dilakukan pemangkatan dengan bobot dari tiap alternatif.
Menentukan Nilai Vektor S, yang dapat dihitung dengan menggunakan
formula berikut:

a) Vektor S1 (A1)

S1 = (950,66) (790,13) (50-0,20) (250,33) (140,26) = 93,65

b) Vektor S1 (A2)

S2 = (1000,66) (650,13) (40-0,20) (390,33) (190,26) = 123,80

c) Vektor S1 (A3)

S3 = (800,66) (600,13) (54-0,20) (200,33) (50,26) = 79,89

E. Menentukan Nilai vector yang akan digunakan Menghitung Preferensi (Vi)

untuk perangkingan. Formulanya seperti berikut:

Bentuk Sederhananya i:

Setelah nilai Vektor S diperoleh, maka selanjutnya adalah dengan

menjumlahkan seluruh S untuk menghitung nilai Vi. Hasil dari Menghitung

Preferensi (Vi), menentukan nilai vektor V :

V1 = S1 / S1 + S2 + S3 = 93,65/93,65 + 123,80 + 79,89 = 0,314

V2 = S2 / S1 + S2 + S3 = 123,80 /93,65 + 123,80 + 79,89 = 0,416

V3 = S3 / S1 + S2 + S3 = 79,89 + 123,80 + 79,89 = 0,268


F. Nilai Vektor V

Dari perhitungan nilai vektor V, didapatkan kesimpulan bahwa :

V2 = 0,416

V1 = 0,314

V3 = 0,268
Tabel 4.11 Nilai Hasil Penentuan Harga

No Nama Nilai Hasil


1 Ukuran Besar 0,314
2 Ukuran Sedang 0,416
3 Ukuran Kecil 0,268

Permasalahan dalam penelitian ini adalah menentukan harga produksi tempe

berdasarkan ukuran kemasan, dari perhitungan dengan metode Weighted Product

diperoleh :

Harga produksi tempe kemasan ukuran besar bernilai 0,314

Harga produksi tempe kemasan ukuran sedang bernilai 0,416

Harga produksi tempe kemasan ukuran kecil bernilai 0,268

Sehingga Harga Produksi tempe kemasan ukuran sedang bernilai 0,416 adalah

alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.

Anda mungkin juga menyukai