Anda di halaman 1dari 12

RPL – Perancangan Basis Data

ENTITY RELATIONAL DIAGRAM

Tujuan Pembelajaran:
untuk mempelajari dan memahami tentang :Konsep pemodelan Entity Relationship Diagram

PEMODELAN DATA
Pemodelan data merupakan teknik yang digunakan untuk mengorganisir (mengatur) dan
mendokumentasikan data sistem. Pemodelan data disebut juga dengan pemodelan database. Pemodelan
database digambarkan dengan diagram hubungan entitas (Entity relationsip diagram) atau disingkat dengan
ERD.

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan pemodelan data yang menunjukkan hubungan tiap-tiap
entity. ERD adalah model konsepsual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD
digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diujikan
dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang
untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan
hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship.

Entity Relationship Diagram melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika. Dengan kata lain
Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atributdan
relationship-relationship disajikan. Sebelum membuat Diagram E-R , tentunya kita harus memahami betul
data yang diperlukan dan ruang lingkupnya.

SIMBOL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

Sulindawaty 1
RPL – Perancangan Basis Data

CARDINALITAS

Cardinalitas merupakan jumlah minimum dan maksimum dari hubungan antar entitas, disebabkan
hubungan bersifat dua arah (bidirectional).

IDENTIKASI
1. Key
Atribut atau kelompok atribut yang mengasumsikan MAHASISWA
nilai unik untuk tiap entitas.
2. Concatenated key NIM (Primary Key)
Kelompok attribut yang secara unik mengidentifikasi Nama
contoh entitas. .Nama Depan
3. Candidate key .Nama Tengah
.Nama Belakang
Satu dari sekian banyak key yang akan dijadikan
Alamat
sebagai primary key suatu entitas.
.Alamat Jalan
4. Primary key .Kota
Candidate key yang paling umum digunakan untuk .Propinsi
mengidentifikasi secara unik entitas tunggal. .Negara
5. Alternate key .Kode Pos
Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key. No telepon/HP (Alternate Key)
6. Foreign key Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Primary key pada satu entitas yang diberikan
(diduplikasi) kepada entitas lain untuk mengidentifikasikan
hubungan.

Sulindawaty 2
RPL – Perancangan Basis Data

Contoh penggambaran ERD untuk Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC

Latihan III
Gambarkan Entity Relationship Diagram berdasarkan kasus pada Latihan II

Sulindawaty 3
RPL – Perancangan Basis Data

NORMALISASI

Tujuan Pembelajaran:
untuk mempelajari dan memahami tentang :Konsep pemodelan Entity Relationship Diagram

NORMALISASI

Normalisasi merupakan proses pengelompokkan atribut data yang membentuk entitas sederhana,
nonredundan, fleksibel dan mudah beradaptasi. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi
secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,
update, delete dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam
relasi tersebut.

Normalisasi database merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan redundansi data pada
suatu database agar database tersebut dapat bekerja dengan optimal. Jika anda seorang database
administrator ketika terjadi sesuatu pada database seperti penurunan kinerja, mungkin anda akan ditanya
apakah database tersebut telah di normalisasi?

Alasan utama diperlukannya normalisasi karena Permasalahan Redundansi


Redundansi merupakan Perulangan yang berlebihan. Redundansi menyebabkan :
1. Pemborosan ruang penyimpanan
2. Anomali pada saat insert (simpan), Update (edit/pembaharuan), Delete (hapus)
3. Bisa menyebabkan inkonsistensi

Solusi Redundansi yaitu :


1. Penghilangan data turunan
2. Dekomposisi: pemecahan sebuah relasi menjadi 2 atau lebih relasi

TUJUAN NORMALISASI DATABASE

Tujuan normalisasi database adalah :


1. Untuk menghilang kerangkapan data
2. Untuk mengurangi kompleksitas
3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan
merugikan sistem secara keseluruhan.
1. INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara
langsung di database.
2. DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang
harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
3. UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian
data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.

Sulindawaty 4
RPL – Perancangan Basis Data

PROSES NORMALISASI
1. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke
beberapa tingkat.
2. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah
menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

TAHAPAN NORMALISASI
1. Unnormalization Form
Merupakan bentuk tidak normal berdasarkan data yang diperoleh dan mengandung repeating group.
2. First Normal Form (1NF)
Entitas yang atributnya memiliki tidak lebih dari satu nilai untuk contoh tunggal entitas tersebut.
3. Second Normal Form (2NF)
Entitas yang atribut non-primary key-nya hanya tergantung pada full primary key.
4. Third Normal Form (3NF)
Entitas yang atribut non-primary key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key yang lain.
5. Boyce Code Normal Form (BCNF)
Dilakukan remove multivalued dependent. BCNF terjadi jika masih terdapat anomaly pada bentuk 3NF
dikarenakan relasi memiliki lebih dari satu candidate key.
6. Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan jikamasih terdapat adanya anomali pada BCNF.
7. Fifth Normal Form (5NF)
Tahapan ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya join dependent pemecahan relasi menjadi dua
sehingga relasi tersebut tidak dapat digabungkan kembali menjadi satu.

Sulindawaty 5
RPL – Database

Contoh Normalisasi untuk “Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC”

1. BENTUK TIDAK NORMAL (UNNORMALIZED FORM)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di atas menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus merubah seluruh
atribut yang multivalue menjadi atribut single value, dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas.

2. BENTUK NORMAL PERTAMA

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris
pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value).

Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:


1. setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3. telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
4. tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

Sulindawaty 6
RPL – Database

Bentuk Normalisasi pertama untuk Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC, adalah sebagai berikut :

3. BENTUK NORMAL KEDUA

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai
berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi
tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

Pada normalisasi kedua (2-NF), bentuk data harus telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama / primary key.

Syarat normal kedua (2-NF) antara lain:


1. Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)
2. Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci
3. Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain
4. Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi.

Sulindawaty 7
RPL – Database

Bentuk Normalisasi Kedua untuk Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC, adalah sebagai berikut :

3. BENTUK NORMAL KETIGA

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi
tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi
tersebut. Misalkan kita akan melakukan update terhadap nama dari seorang Pemilik (pemilik), seperti
Durki (No_Pemilik: CO93), kita harus melakukan update terhadap dua baris dalam relasi
Property_Pemilik (lihat Tabel 9.5, (c) relasi Property_Pemilik). Jika kita hanya mengupdate satu baris
saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data didalam database tersebut akan inkonsisten /
tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif (transitive
dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi
ketiga (3-NF).

Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut.


1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain
suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional
dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi
hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja.

Sulindawaty 8
RPL – Database

Bentuk Normalisasi Ketiga untuk Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC, adalah sebagai berikut :

Latihan IV
Rancanglah Normalisasi untuk kasus pada Latihan II

Sulindawaty 9
RPL – Database

RANCANGAN TABEL

Rancangan tabel dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur tabel. Entitas yang digunakan
dalam perancangan tabel ini terdiri dari Tabel Mahasiswa, Tabel Mata Kuliah, Tabel Dosen,Tabel Nilai.
Adapun tabel yang akan digunakan untuk Sistem Informasi Nilai yang diusulkan adalah sebagai
berikut :

• Tabel Mahasiswa
Nama Field Jenis Field Lebar Field Keterangan
NIM Text 10 Nomor Induk Mahasiswa
NamaMhs Text 30 Nama Mahasiswa
Kelas Text 10 Kelas Mahasiswa
TLahir Text 25 Tempat Lahir
TglLahir Date/Time Short Date Tanggal Lahir
JK Text 1 Jenis Kelamin
Agama Text 20 Agama
Alamat Text 100 Alamat
Telp Text 15 Telepon
ProgStudi Text 25 Program Studi
TA Text 12 Tahun Ajaran

Spesifikasi Tabel :
Nama Tabel : Mahasiswa
Kegunaan : Sebagai sumber data mahasiswa dalam proses pengolahan nilai yang dilakukan
saat dosen memberikan format nilai mahasiswa.
Uraian : Tabel ini direlasikan dengan tabel Nilai melalui field NIM.

• Tabel Dosen
Nama Field Jenis Field Lebar Field Keterangan
NID Text 10 Nomor Induk Dosen
NamaDosen Text 100 Nama Dosen
JK Text 1 Jenis Kelamin
Alamat Text 100 Alamat
Telp Text 15 Telepon

Spesifikasi Tabel :
Nama Tabel : Dosen
Kegunaan : Sebagai sumber data dosen yang digunakan untuk pembuatan roster mengajar,
dan dalam penginputan nilai.
Uraian : Table ini direlasikan dengan tabel jadwal mengajar, tabel KRS, dan tabel KHS
melalui field NID.

Sulindawaty 10
RPL – Database

• Tabel Matakuliah
Nama Field Jenis Field Lebar Field Keterangan
KodeMK Text 10 Kode Mata Kuliah
NamaMK Text 30 Nama Mata Kuliah
SKS Number Integer Sistem Kredit Semester
Semester Text 5 Semester
TA Text 9 Tahun Ajaran

Spesifikasi Tabel :
Nama Tabel : Mata Kuliah
Kegunaan : Sebagai sumber data mata kuliah dalam penyusunan roster dan pengolahan
nilai.
Uraian : Table ini direlasikan dengan tabel jadwal mengajar, KRS, dan KHS melalui field
KodeMK.

• Tabel Nilai
Nama Field Jenis Field Lebar Field Keterangan
NIM Text 10 Nomor Induk Mahasiswa
KodeMK Text 10 Kode Mata Kuliah
NID Text 10 Nomor Induk Dosen
Semester Number Integer Semester
Kelas Text 10 Kelas mahasiswa
NQT Number Integer Nilai Tugas
NUTS Number Integer Nilai Ujian Tengah Semester
NUAS Number Integer Nilai Ujian Akhir Semester
NPR Number Integer Nilai Praktek
NA Number Integer Nilai Akhir
YUD Number Integer Yudisium
TA Text 10 Tahun Ajaran
ABS Number Integer Nilai Absen

Spesifikasi Tabel :
Nama Tabel : Nilai
Kegunaan : Sebagai sumber data nilai mahasiswa per semester.
Uraian : Table ini direlasikan dengan tabel mahasiswa, tabel dosen, dan tabel mata
kuliah melalui field NIM, NID, KodeMK.

Sulindawaty 11
RPL – Database

STUDI KASUS & TEST

Direktur melalui Manager IT untuk merancang sistem order barang yang sedang berjalan di
PT.Makmur Jaya. Direktur menginginkan sistem tersebut digambarkan sedemikian rupa sehingga bisa
dan mudah dimengerti oleh semua lapisan stakeholder maupun masyarakat umum. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, sebagai seorang Analis Sistem, Anda menggunakan metodologi dan
software berorientasi object. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap sistem order barang
dimulai dari customer sampai diterima sales untuk ditindaklanjuti kepada bagian produksi.
Berdasarkan hasil analisa itu pula didapatkan beberapa point penting yang terdapat pada sistem
order barang tersebut, yaitu:

1. Customer melakukan pencarian katalog dan memilih item barang.


2. Customer memanggil sales yang berkepentingan.
3. Customer memberikan informasi pengiriman barang ke sales.
4. Customer memberikan form rincian biaya ke sales.
5. Customer menerima faktur pembelian barang.

Dari kasus di atas, buatlah rancangan disain berorientasi objek menggunakan UML dalam bentuk:
a. Flowchart Dokumen (Flow of Document)
b. Data Flow Diagram
c. Entity Relationship Diagram
d. Normalisasi
e. Flowchart sistem

Sulindawaty 12

Anda mungkin juga menyukai