OLEH :
untuk kultivasi mikroorganisme. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari
Media dapat dibuat secara alami maupun membeli sudah dalam bentuk kemasan
jadi. Pembuatan media menggunakan bahan-bahan alami selain lebih murah juga
dapat untuk mengantisipasi jika tidak ada stok dari pabrik. Media dapat dibedakan
macamnya media. Salah satu cara yang paling sering digunakan menggunakan
otoklaf. Prinsip kerja otoklaf adalah uap panas bertekanan (tekanan 1 atm). Suhu
121OC pasteurisasi untuk media yang mengandung bahan tahan panas tinggi.
sebelum digunakan. Media yang telah terkontaminasi tidak boleh disteril 2 kali
1.2. Tujuan
kompleks (complex) dan sintetik (defined). Media kompleks tersusun atas bahan-
bahan kimia murni dengan macam dan komposisinya diketahui dengan pasti.
semipadat, dan padat. Media cair (liquid, broth) hanya mengandung nutrien-
nutrien yang dilarutkan dalam aquades. Contoh media cair adalah nutrient borth,
glukosa borth dan lain-lain. Media ini dapat digunakan untuk perbanyakan
mikroorganisme dalam jumlah besar, uji fermentasi, dan berbagai uji lain. Media
ditambah bahan pemadat (solidifying agent) yaitu agar. Kriteria bahan yang baik
mirkoorganisme, dan tidak mencair pada suhu ruang. Media padat sering
media padat tetapi konsentrasi bahan pemadat (agar atau gelatin) lebih sedikit
2012).
lingkungan netral dengan pH 7,0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara
25-30°C (Octavia, 2017). Jamur membutuhkan nutrisi (seperti karbon, nitrogen,
vitamin, unsur mineral, serta ketersediaan enzim) dan kondisi lingkungan tertentu
(seperti nilai pH yang sesuai, suhu yang sesuai, dan oksigen) untuk tumbuh dan
semi sintetik karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis
dan energi, dextrose sebagai sumber gula dan energi, selain itu komponen agar
atau perusahaan tertentu sudah dalam bentuk sedia siap pakai, namun harganya
mahal, higroskopis, dan hanya dapat diperoleh pada tempat tertentu. Mahalnya
harga media instan yang mencapai Rp 500.000,- hingga Rp 1.500.000,- setiap 500
medium alternatif dari bahan-bahan yang mudah didapat dan tidak memerlukan
biaya yang mahal dan sekaligus dapat mengurangi keseluruhan biaya yang harus
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan seperti dari bahan yang kaya akan
Media Nutrien Agar (NA) merupakan media yang juga sering digunakan
pembuatannya yang terbilang murah dan tidak repot. Natrium klorida yang
ditambahkan kedalam media NA efektif untuk menghambat pertumbuhan
2015).
III.METODOLOGI PRAKTIKUM
Kendari. Pada hari Kamis, 2 Mei 2019 pukul 13.30 WITA - selesai.
Bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan media dan sterilisasi ini
adalah nutrient broth, agar, skim milk, akuades, spirtus, alkohol, aluminium foil,
kertas wrap, potato dextrose broth, media sintesis EMBA, pepton, NaCl, KH2PO4,
Alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan media dan sterilisasi ini
adalah timbangan analitik, erlenmeyer, spatula, gelas kimia 250 ml, hot Plate,
Magnetic Stirrer, botol schoot, autoclave, lampu bunsen, dan kertas label.
3. Mencampurkan media sintetis nutrient broth dan agar dalam gelas kimia 250
ml.
dadu kentang.
3. Merebus kentang dalam 500 ml akuades dalam waktu 15-20 menit, kemudian
c. Media EMBA :
3. Mencapur bahan-bahan tersebut kedalam gelas kimia 250 ml, lalu tambahkan
akuades sebanyak 250 ml.
4. Menghomogenkan campuran media tersebutmenggunakanmagnetic stirrer,
2. Menimbang agar sebanyak 2,5 gr. lalu tambahkan 3.75% skim milik.
4.1. Hasil
Hasil pada praktikum pembuatan media dan sterilisasi dapat dilihat pada
(1) (2)
(3) (4
(5) (6
4.2. Pembahasan
Keterangan : (1)Media Nutrien Agar (NA), (2)Media Potato Dextrose
Amilolitik.
Medium menurut kegunaanya dibedakan menjadi 3 yaitu media selektif,
mikroorganisme yang satu dengan yang lainnya di tandai dengan adanya satu
reaksi atau cirri khas misalnya Blood Agar. Medium diperkaya merupakan
Nutrien agar adalah media umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga
yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. NA merupakan salah satu
medium yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari
air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan
sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang digunakan
untuk pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Media PDA dibuat pabrik dalam
bentuk sediaan siap pakai, harganya mahal, higroskopis, dan hanya diperoleh
Media eosin methylene blue agar (EMBA) adalah media yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri coliform di dalam suatu sample.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan media uji aerob dan anaerob
salah satunya adalah pepton. Pepton adalah hidrolisat protein yang larut dalam air
dan tidak menggumpal jika dipanaskan. Nilai optical density bakteri ditumbuhkan
dapat diperoleh dari hasil hidrolisis protein hewani yang berasal baik dari limbah
(jeroan), daging yang tidak bernilai ekonomis tinggi, gelatin, susu, kasein,
tanaman maupun khamir. Limbah ikan juga telah diteliti sebagai bahan dasar
penghasil pepton. Pepton ini juga merupakan sumber nitrogen utama dalam media
dipeptida, dan asam amino yang dapat diperoleh dari bahan yang mengandung
protein melalui reaksi hidrolisis asam atau enzimatis (Saputra dan Tati, 2013).
adalah nutrient broth. Pembuatan probiotik memerlukan media kultur yang tepat
agar dapat menumbuhkan populasi bakteri probiotik dalam jumlah yang besar
sehingga berguna dalam proses produksi probiotik. Media kultur yang biasa
enzim proteinase ekstraseluler. Enzi mini adalah pemecah protein yang diproduksi
didalam sel kemudian dilepaskan keluar dari sel. Semua bakteri memiliki enzim
5.1. Kesimpulan
pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
Media yang steril dapat dibuat dengan cara memperhatikan kebersihan saat
membuat media dan setelah media selesai dibuat, maka media tersebut
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum yang telah kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Kiranya laboratorium yang kita gunakan berikutnya dapat ditata dengan baik
berada di tempat yang dapat dilihat oleh semua praktikan agar praktikan tidak
praktekkan oleh tiap-tiap sheet agar kami dapat mengerti cara pembuatan
Khakim, L., dan C. S. Rini. 2018. Identifikasi Eschericia coli dan Salmonella sp.
pada Air Kolam Renang Candi Pari. Journal of Medical Laboratory
Science/Technology. 1(2):89-93.
Saputra, Dede., dan T. Nurhayati. 2013. Produksi Dan Aplikasi Pepton Ikan Selar
Untuk Media Pertumbuhan Bakteri. Jurnal PHPI. 16(3):215-223.