Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2
Oleh karena itu, pemberian makanan
Zat gizi terutama energi dan protein yang pendamping ASI pertama ini perlu
ada di dalam MP-ASI harus seimbang dilakukan secara bertahap. Biasanya
dengan pemberian ASI. Pada bayi usia 6-12 pemberian MP-ASI pertama dimulai dari
bulan kebutuhan gizi bayi adalah 650 kalori golongan beras dan serealia, karena
dan 16 gram protein. Kandungan gizi pada berdaya alergi rendah. Secara berangsur-
ASI adalah 400 kalori dan 10 gram protein, angsur, diperkenalkan sayuran yang
maka kebutuhan yang diperoleh dari MP- dikukus dan dihaluskan, buah yang
ASI lebih kurang dari 250 kalori dan 6 gram dihaluskan, kecuali pisang dan alpukat
protein (Staff depkes, 2006). Contoh matang dan yang harus diingat adalah
makanan pendamping ASI dapat diberikan jangan berikan buah atau sayuran
hati ayam (75 kalori), pure beras pisang mentah. Setelah bayi dapat menerima
susu (100 kalori), dan pure kentang, bayam, beras atau sereal, sayur dan buah dengan
wortel tahu (70 kalori) (Setyarini dan baik, berikan sumber protein (tahu, tempe,
Damayanti, 2016). daging ayam, hati ayam dan daging sapi)
4. Aman dan hygiene yang dikukus dan dihaluskan. Setelah
Pemberian MP-ASI dari kuantitas gizi saja bubur dibuat lebih kental (kurangi
tidak cukup untuk kesehatan bayi, kualitas campuran air), kemudian menjadi lebih
pemberian MP-ASI juga sangat diperlukan. kasar (disaring kemudian dicincang halus),
Kualitas pemberian MP-ASI meliputi lalu menjadi kasar (cincang kasar), dan
kebersihan atau higiene dan keamanan akhirnya bayi siap menerima makanan
dalam menyiapkan pemberian MP-ASI. ada yang dikonsumsi keluarga. Bila
Menurut Kusumawardani (2010) bahwa, selama ini MP-ASI diawali dengan
pemberian MP-ASI harus aman dan hygiene pemberian makanan (hanya) dalam
bahan makanan, peralatan, penyimpanan, bentuk puree Rapley memperkenalkan
pengolahan dan penyajian. Kriteria sebuah pendekatan baru dengan
pemilihan bahan makanan yang aman untuk membiarkan bayi mengkonsumsi
MP-ASI yaitu bersifat lokal, alami, fresh, makanan padat pertama yang dia
sehat dan bervariasi. Pada penggunakan inginkan. Bayi juga tidak melewati tekstur
peralatan makan pada pemberian MP-ASI lembut (puree) tetapi langsung diberikan
harus bersih dan gunakan bahan plastik menu keluarga dalam bentuk lunak dan
yang aman. Cara pengolahan MP-ASI yang finger food. Dalam istilah pemberian
baik dan benar selain menjaga hygienitas makanan bayi metode ini disebut Baby
perorangan, pemberian MP-ASI harus Led Weaning (BLW).
matang dan pada tingkat kekentalan yang
sesuai, demi menghindari adanya Pemberian MP-ASI Metode
kontaminasi berbagai mikroorganisme
penyebab infeksi seperti bakteri
Baby Led Weaning (BLW)
Staphylococcus pada daging, Salmonella
pada telur, E.coli pada tubuh manusia. Pada 1. Definisi BLW
penyajian MP-ASI harus memperhatikan BLW merupakan metode dengan
bentuk, warna, rasa, suhu dan hiasan yang memperkenalkan dan melakukan
menarik. Pada pemberian makanan penyapihan secara mandiri dengan rasa
pendamping ASI pertama ini juga harus suka pada bayi dengan usia 6 bulan
memperhatikan kesiapan bayi, diantaranya keatas. BLW merupakan sebuah
keterampilan motorik, mengecap dan pendekatan dengan memberi kesempatan
mengunyah serta penerimaan terhadap rasa kepada bayi atau anak untuk memegang
dan bau. dan mengeksplor makanannya sendiri.
3
anak akan berhenti untuk
Pada metode BLW, pemberian MP-ASI bayi mengambil makanan diatas meja
tidak melewati tekstur lembut (pure), tetapi makan. Namun dalam
langsung diberikan makanan padat dengan menerapkan metode ini, anak
tekstur lunak dan finger-food. Finger food membutuhkan bantuan ibu untuk
adalah makanan yang dibuat dengan memotong makanan sesuai
potongan memanjang atau. sedemikian ukuran genggaman tangan anak.
rupa agar mudah dipegang dengan jari-jemari
bayi. Pemberian finger food ini karena metode
BLW menerapkan bayi agar mandiri dan Apa saja sih Masalah dalam
percaya diri dalam memilih makanan. Contoh
finger food yang diberikan pada bayi yaitu menerapkan Metode
aneka sayur, aneka buah dan biscuit dengan
komposisi zat gizi yang sehat (Setyarini dan BabyLedWeaning (BLW) ?
Damayanti, 2016). Pemberian finger food
dalam metode BLW memiliki manfaat yang a. Orang tua sering merasa ragu
baik pada bayi diatas 6 bulan. Manfaat finger Pada saat pertama kali menerapkan
food ini diantaranya ; meningkatkan asupan metode BLW, sebagian besar orang tua
kalori dan zat gizi anak, meningkatkan merasa ragu dengan metode ini, karena
kemampuan motorik anak, meningkatkan sebagian orang tua berpikir apakah
kemandirian anak untuk makan sendiri dan anak mendapat asupan yang cukup
dapat menstimulasi pertumbuhan gigi dengan atau tidak jika menggunakan metode ini.
proses penyapihan pada bayi. BLW Sebagian orang tua juga
merupakan cara yang baik untuk melakukan mengkhawatirkan jika anak tersedak
kecukupan gizi dengan pemantapan saat anak makan sendiri. Hal ini dapat
psikologis karena BLW dapat merasakan hindari dengan memberikan makanan
bentuk dan tekstur makanan yang berbeda- yang cukup lunak dan lembut sehingga
beda sejak dini (Raphley & Murkett, 2012). bisa dimakan oleh anak dan biarkan
anak untuk memakannya sendiri
Manfaat Baby Led Weaning dengan pengawasan orang tua. Hal ini
(BLW) juga dapat menghindari risiko anak
tersedak. Jika orang tua masih khawatir
gizi anak tidak tercukupi, orang tua
Baby Led Weaning (BLW) memberikan dapat menyuapi mereka dengan
banyak manfaat dalam tumbuh kembang bayi makanan lunak diwaktu makan
atau anak, berikut manfaat BLW diantaranya berikutnya.
(Setyarini dan Damayanti, 2016) : b. Berantakan
a. Sesuai dengan waktu makan bayi atau
anak. Bayi atau anak akan mengambil
makanan sendiri jika mereka merasa lapar
sehingga sangat baik untuk menyesuaikan
waktu makan anak atau bayi untuk
menentukan sendiri waktu makan mereka
dengan baik.
b. Sesuai dengan makanan favorit anak, Metode BLW mengharuskan anak untuk
karena anak dihadapkan dengan makan sendiri sehingga akan
berbagai jenis makanan dan anak menyebabkan kotor, berantakan, dan
akan memilih sendiri makanan yang meninggalkan sisa makanan. Oleh
mereka inginkan. karena itu bunda dapat menyiasati
dengan meletakkan karpet plastik
c. Sesuai porsi makan anak,
dibawah anak atau bayi sehingga
karena pada metode BLW makanan yang berantakan mudah untuk
ini anak akan dibersihkan.
menentukan porsi
makannya sendiri yaitu
ketika merasa kenyang
4
Bagaimana Cara Menerapkan
Metode Baby Led Weaning ?
lebih 60-70 % dari kandungan gizi
a. Persiapan yang dibutuhkan. Pemberian ASI
Untuk menjalankan metode BLW ini tidak tetap diberikan hingga anak berusia 2
hanya memperhatikan usia anak tepat usia tahun, sesuai dengan anjuran WHO
6 bulan tetapi juga harus memperhatikan
tanda-tanda yang menunjukkan kesiapan dan Kemenkes RI.
fisik dan psikologis dalam menerima MP-
ASI. Tanda-tanda fisik tersebut berupa : d. Sesuaikan besar makanan
1) Refleks ekstruksi (menjulurkan lidah
atau melepeh) berkurang atau hilang.
2) Mampu mendorong makanan dengan
lidah dari depan ke belakang.
3) Mampu menopang kepalanya tanpa
bantuan
4) Mampu duduk di kursi dengan tegak,
memiliki otot-otot di sekitar leher yang
kuat, dapat mengambil makanan
sendiri, dan sudah mampu untuk
mengunyah.
Pada tanda-tanda psikologisnya yaitu
mampu memperlihatkan keinginan untuk P
makan dengan membuka mulut serta ada metode BLW anak
mampu menunjukkan rasa lapar dan mengharuskan untuk mengambil dan
kenyang (Setyarini dan Damayanti, 2016). memasukkan makanan tersebut ke
Tanda-tanda ini sangat penting untuk mulutnya sendiri dengan pemberian
diperhatikan sekaligus untuk menilai finger food, jadi usahakan makanan
perkembangan oromotor anak, serta yang diberikan telah disesuaikan agar
kemampuan anak memberikan respon anak dapat dengan mudah memegang
terhadap rasa lapar dan kenyang. Namun, dan memasukkan makanannya ke
meski anak memperlihatkan tanda-tanda dalam mulut. Hindari memotong
kesiapan fisik dan psikologis sebelum usia 6 makanan terlalu besar karena dapat
bulan, MP-ASI tetap diberikan pada usia menyebabkan tersedak pada anak yang
tepat 6 bulan atau 180 hari. sebelum sempat mengunyah. Potong
b. Konsultasi ke dokter makanan kecil-kecil yang muat dengan
Sebelum menerapkan metode BLW pada jari-jarinya.
pemberian MP-ASI, untuk memastikan bayi e. Perhatikan Kandungan Zat Gizi
Tak hanya tekstur dan ukuran, tetapi hal
sudah siap diberikan MP-ASI hal yang perlu
yang paling penting diperhatikan adalah
dilakukan adalah konsultasikan langsung ke kandungan zat gizi dalam makanan
dokter sebelum menerapkan metode ini, yang akan diberikan. Pastikan bahwa
terutama untuk anak yang memiliki kondisi makanan yang dimakan telah
kesehatan khusus yang harus diperhatikan. memenuhi kebutuhan gizinya. Oleh
Selain itu agar bayi dapat tumbuh dan karena itu berikan semua jenis makanan
berkembang yang memiliki kandungan gizi yang
tinggi. Beberapa makanan seperti
sesuai yang diharapkan dalam pemberian
wortel, brokoli, dan semua jenis sayuran
MP-ASI dengan metode BLW. yang dapat ibu berikan untuk anak.
Cara penyajiannya pun dapat dibuat
c. ASI tetap diberikan dengan cara dikukus sehingga
Meskipun metode BLW mengajarkan agar memudahkan anak untuk
anak melakukan proses makan secara mengunyahnya.
mandiri, namun anak tetap
membutuhkan ASI kurang
5
f. Makan Bersama
Makan bersama merupakan cara metode responden. Pola makan yang baik
BLW untuk memberikan pelajaran kepada akan menunjukan gizi yang baik pula
anak dengan melakukan cara makan yang pada anak. Selain itu, penelitian ini
benar dan pada waktu makan yang tepat. menunjukkan bahwa manfaat metode
Dengan makan bersama, anak akan melihat BLW (Baby Led Weaning) memberikan
proses makan yang dilakukan orang tua kesempatan yang lebih besar pada bayi
sehingga anak akan belajar melalui apa untuk ikut makan bersama keluarga.
yang dia lihat. Tempatkan semua menu BLW merupakan cara yang baik untuk
makan di meja makan, berikan anak melakukan kecukupan gizi dengan
makanan yang serupa dengan makanan pemantapan psikologis karena BLW
keluarga, dan pastikan jenis makanan dapat merasakan bentuk dan tekstur
tersebut mudah dikunyah dan ditelan. Ajak makanan yang berbeda-beda sejak dini,
semua orang bergabung untuk makan dan bukan makanan yang sama konsistensi
tempatkan anak pada high chair nya. Anak teksturnya.
mempunyai sifat suka meniru sehingga itu KESIMPULAN
akan membuat anak merasa bersemangat
makan sendiri. 1. BLW merupakan metode dengan
memperkenalkan dan melakukan
Pengaruh MPASI Pada penyapihan secara mandiri dengan rasa
Metode BLW ? suka pada bayi dengan usia 6 bulan
keatas.
Menurut penelitian Sulistyarini (2016), 2. Manfaat metode BLW yaitu anak dapat
pelatihan MP-ASI menggunakan metode menentukan dan menyesuaikan waktu
Baby Led Weaning terhadap peningkatan makannya sendiri ketika mereka lapar,
berat badan anak mengalami peningkatan anak dapat memilih sendiri makanan
sebesar 77 %. Sebelum dilakukan yang diinginkan, anak menentukan porsi
pelatihan MP-ASI menggunakan metode makannya sendiri ketika merasa
Baby Led Weaning rata-rata BB sebesar kenyang
8,45 kg, sedangkan setelah dilakukan 3. Cara penerapan metode BLW pada
pelatihan menggunakan metode Baby Led anak yaitu, melihat tanda kematangan
Weaning didapat rata-rata BB sebesar 9,31 fisik dan psikologis pada anak, sebelum
kg. menerapkan metode BLW perlu
Menurut penelitian Jannah et.al dilakukan konsultasi pada dokter,
(2014) metode Baby Led Weaning (BLW) pemberian ASI tetap diberikan kurang
dapat meningkatkan pola makan baik pada lebih 60-70 % hingga anak berusia 2
bayi. Hasil penelitian pola makan bayi tahun, sesuaikan besar kecilnya
sebelum diperkenalkan Baby Led Weaning makanan dengan jari tangan anak,
(BLW) yaitu pola makan pada bayi buruk kandungan zat gizi harus diperhatikan
sebesar 77,8 % dari 27 responden. baik jenis dan jumlahnya, makan
Sedangkan hasil penelitian sesudah bersama keluarga agar anak dapat
diperkenalkan Baby Led Weaning (BLW) meniru cara makan yang baik dan
yaitu pola makan baik sebesar 81,5% dari benar.
27
4. Pengaruh penerapan metode BLW
yaitu, dapat meningkatkan pola makan
yang baik dan meningkatkan berat
badan pada anak. Selain itu, metode
BLW juga memiliki risiko anak dapat
tersedak.
6
DAFTAR PUSTAKA Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.
Bowman, B.A dan R.M. Russell. (2001). 3 No 4 hal 1646-1651. Jurusan Teknologi
Present Knowledge in Nutrition Edisi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya,
8. Washington DC : ILSI Press. Malang.
Depkes. 2006. Pedoman Umum Rahmawati. R. 2014. Gambaran Pemberian MP-
Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan di
Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal Tahun Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
2006. Pesanggrahan Jakarta Selatan. Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas
Jannah, Z., N. Rohmah dan H. Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Kurniawan. 2016. Pengaruh
Pemberian MP-ASI Metode BLW Rapley, G & Murket, T. 2008. Baby Led Weaning.
(Baby Led Weaning) Terhadap Pola Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Makan Bayi di Posyandu Anggur S. L. Cameron, A.L. M. Heath. and R. 2012. W.
Desa Umbulsari Kecamatan Taylor. How Feasible is Baby-Led Weaning as
Umbulsari, Kabupaten Jember. an Approach to Infant Feeding? A Review of
Fakultas Ilmu Kesehatan. the Evidence. Nutrients J Vol.4. ISSN 2072-
Universitas Muhammadiyah Jember. 6643. University of Otago. New Zealand
Jember Setyarini, L. dan D. Damayanti. 2016. 365 Hari
Kusmawardani, B. 2010. Hubungan MP-ASI Makanan Pendamping ASI untuk
Praktik Higiene Sanitasi Makanan Anak Usia 6-18 Bulan. Penerbit Kompas.
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Jakarta.
Tradisional dengan Kejadian Diare Sulistyarini, T., D. I. S. H. Pernomo dan D.
pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Prawesti. 2016. Aplikasi Pelatihan Pemberian
Semarang. Diponegoro University. Makanan Pendamping ASI dengan Metode
Lailana, M., T. D. Widyaningsih., J. M. Baby Led Weaning Meningkatkan Berat
Maligan. Prinsip Dasar Makanan Badan Bayi. Jurnal Sain Med Vol. 8 No. 1 Hal.
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 32-35. Airlangga University Press.
untuk Bayi 6-24 Bulan: Kajian