Bedah Buku MPS KEL.8
Bedah Buku MPS KEL.8
BAB 9
DI SUSUN OLEH:
DOSEN PEMBIMBING:
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha ESA karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya .
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas matakuliah “Metodologi Penelitian Sosial”
yang di bimbing oleh Bapak DR. H, SENO ANDRI, MM. M.Si . Makalah ini di susun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ metodologi penelitian sosial “Namun terlepas dari itu
kami memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna , sehingga kami mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi
selanjutnya .
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 4
1.3. Tujuan............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
2.1.Menulis Studi Kualitatif ................................................................. 4
2.1.2 Pertanyaa untuk Diskusi........................................................ 5
2.1.3Beberapa Strategi Penulisan .........................................…… 6
2.1.4.Refleksivitas penyajian penulisan ................................…… 7
2.1.5.Mengodekan Tulisan ...................................................…… 8
2.1.6.Kutipan dalam tulisan ..................................................…… 9
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karya tulis ilmiah dapat dilihat dari bentuk penyajian (bahasa) dan kajiannya.
Dari segi bentuk penyajiannya, sebagian karya tulis ilmiah
memang disajikan secara ilmiah teknis yang umumnya dipahami oleh kalangan tertentu.
Karya tulis seperti ini disebut sebagai karya tulis ilmiah akademis atau pendidikan.karya
tulis ilmiah juga tergantung pada teknik penulisannya ada yang memakai studi kuantitatif
ada yang memakai studi kualitatif .
Karya tulis ilmiah semacam ini disebut karya tulis ilmiah populer. Sedangkan
dari segi kajiannya, karya tulis ilmiah dapat diangkat dari penelitian ilmiah yang
dilakukan. tetapi,sebagian lagi tidak berasal dari penelitian ilmiah, melainkan hanya
gagasan konseptual atau telaah kritis.Karya tulis ilmiah terbagi atas karya ilmiah populer,
artikel ilmiah,disertasi, tesis, skripsi, kertas kerja, resensi, kritik, dan makalah. Karyatulis
ilmiah ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. misalnyadalam perkuliahan
kita sering buku panduan penyusunan skripsi,tesis,dan disertasi Bab 9 yang berfokus
pada “Menulis Studi Kualitatif”.
Tidak diragukan, bentuk narasi sangat beragam dalam penelitian kualitatif. Ketika
mengulas bentuk ini, Glesne dan Pesnkin(1992) mencatat bahwa narasi dalam corak
“penuturan cerita” telah mengaburkan batas antar fisik,jurnalisme,dan studi ilmiah.
Bentuk lain melibatkan pembaca melalui pendekatan kronologis ketika peristiwa
diungkap secara perlahan seiring waktu ,apakah subjeknya adalah studi tentang kelompok
berkebudayaan-sama,cerita naratif tetang kehidupn dari satu individu, ataupun evolusi
dari program atau organisasi.
Para peneliti kualitatif sekarang ini jauh lebih terbuka tentang tulisan kualitatifnya
dari pada beberapa tahun sebelumnya. Sekarang tidak ada lagi penulisan kualitatif yang
mahatahu dan menyendiri. Sebagaimana di tulis oleh Laurel Richardson, para peneliti
“tidak perlu mencoba menjadi tuhan,menulis sebagai narrator yang mahatahu yang
memiliki pengetahuan umum yang universal dan kekal”( Richardson&St.
Pierre,2005,hlm.961). melalui para naraor yang mahatahu ini,para pemikir
postmodern”mendekonstruksi” narasi tersebut,menganggap teks sebagai wilayah yang
dipertentangkan yang tidak dapat dipahami tanpa elihat pada ide yang disembunyikan
oleh penulisan dan konteks dalam kehidupan penulis(Agger,1991).
Bagaimana kita menulis adalah refleksi dari penafsiran kita sendiri berdasarkan
pada kebudayaan,sosialgender,kelas,dan politik pribadi yang kita bawa ke dalam riset.
Semua tulisan “diposisikan” dan berada dalam kerangka sikap pendirian tertentu. Semua
penulis membentuk tulisan ,dan para peneliti kualitatif harus menerima penafsiran ini dan
bersikap terbuka tetangnya dalam tulisan mereka.
Haruskah saya menulis tentang apa yang dikatakan oleh orang-orang atau
mengakui bahwa terkadang mereka tidak dapat mengingat atau memilih
untuk tidak mengingat?
Apa saja refleksivitas politik saya yang perlu dimasukkan dala laporan
saya?
Apakah tulisan saya menghubungkan suara dan cerita dari individu
dengan rangkaian hubungan historis,structural,dan ekonomi dimana
mereka terlibat di dalamnya?
Sejauh mana seharusnya saya bergerak dalam meneorikan kata-kata dari
partisipan?
Apakah saya telah mempertimbangkan bagaimana kata-kata saya dapat
digunakan untuk kebijakan social yang progresif,konservatif,dan represif?
Para peneliti kualitatif perlu”memposisikan” diri mereka dalam tulisan mereka. Hal ini
merupakan konsep tentang refleksivitas dimana penulis sadar akan bias,nilai,dan
pengalaman yang dia bawa serta kedalam studi penelitian kualitatif.
Sebuah aksoma dasar menyatakan bahwa semua penulis menulis untuk audiensi.
Maka dari itu ,para penulis secara sadar berpikir tentang satu kelompok audiensi untuk
studi-studi mereka(Richardson,1990,1994). Tierney (1995), misalnya mengidentifikasi
empat audiensi petensial: kolega,mereka yang terlibat wawancara dan pengamatan, para
pembuat kebijakan,dan masyarakat umum. Pendeknya, bagaimana temuan di sajikan
bergantung pada audiensi yang dituju oleh tulisan tersebut(Giorgi, 1985). Sebaga contoh,
karena Fischer dan Wertz(1979) menyebarkan informasi tentang studi fenomenologisnya
di forum public,mereka membuat beberapa ekspresi untuk temuan ereka,semuanya
ditunjukan untuk audiesi yang berbeda-beda. Salah satu bentuknya adalah strktur umum,
sepanjang empat paragraph,pendekatan yang mereka akui kehilangan kekayaan dan
kekonkretannya.
Topik yang terkait erat adalah tentang pentingnya pengaruh bahasa dalam
mebentuk teks-teks kualitatif kita. Kata-kata yang kita gunakan untuk mengkode laporan
kita , memperlihatkan bagaimana kita memahami kebutuhan dari para audiensi kita.
Jenis-Jenis Kutipan
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis kutipan, terdiri atas;
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung (Direct Quotation) Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti
sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.
adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan
tersebuut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan
satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf
dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua
ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.
Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sarinya saja.
Kutipan tidak langsung dibagi menjadi 2 bagian, terdiri atas:
PENUTUP
3.1. Kesimpulan