Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP

HUBUNGAN SERI, PARALEL DAN KOMBINASI TAHANAN

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
 Membuktikan bahwa nilai tahanan seri (Rs) dapat dicari dengan rumus
Rs = R1 + R2 + ………Rn
 Membuktikan nilai tahanan parallel (Rp) dapat dicari dengan rumus

 Menghitung nilai tahanan yang dihubungkan secara kombinasi


berdasarkan rumus
Rk = Rs + Rp
 Menentukan nilai tahanan pengganti pada hubungan seri, parallel dan
kombinasi.

II. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


 Sumber tegangan DC 10 Volt
 Ampermeter DC
 Volmeter DC
 Tahanan
 Saklar
 Kabel penghubung
 Papan Percobaan
III. DASAR TEORI
Dasar rangkaian listrik biasanya tidak hanya terdapat satu buah tahanan saja,
tetapi dihubungkan dengan tahanan lain yang dirangkai dalam beberapa cara
antara lain:
1. Tahanan yang dihubungkan secara seri
2. Tahanan yang dihubungkan secara parallel
3. Tahanan yang dihubungkan secara kombinasi

Hubungan Seri

Gambar 1. Memperlihatkan rangkaian tiga buah tahanan yang dihubungkan secara


seri.

V1 V V
2 3

R1 R2 R3

Menurut Hukum Kirchoff II = I . R1 + I . R2 + I . R3


Menurut Hukum Ohm E= I . Rs
Sehingga kedua persamaan jika digabungkan menjadi

Rs = R1 + R2 + R3

Dari persamaan diatas terbukti bahwa tahanan total rangkaian seri adalah
jumlah harga dari masing – masing tahanan tersebut dalam bentuk persamaan
dapat dituliskan secara umum adalah
Rs = R1 + R2 +….. Rn
Hubungan Paralel
Gambar 2 memperlihatkan rangkaian tiga buah tahanan yang disusun secara
parallel.

Gambar 2. Tiga Buah Tahanan disusun parallel

Berdasarkan hokum kirchoff harus mengalir dalam rangkaian tersebut adalah :


I = I1 + I2 + I3
Berdasarkan hukum ohm dapat disubstitusikan : E / Rp = E/R1 + E/R2 + E/R3.
Sehingga 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3.
R1 .R2
Untuk dua tahanan yang disusun secara parallel. Besarnya nilai Rp 
R1  R2

Hubungan kombinasi
Dalam hubungan kombinasi ( campuran seri dan pararel ) besarnya tahanan
penganti dapat dicari menggunakan rumus pada hubungan seri dan pararel.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Meneliti semua perlatan sebelum digunakan.
2. Membuat rangkaian seperti gambar.
S A R1 R2 R3

V1 V2 V3

3. Melakukan pengukuran dan mengisikan hasil pengukuran ke dalam


tabel
4. Mengubah rangkaian seperti rangkaian berikut.
A1

10 V A2 A3

V1 V2

R1 R2

5. Melakukan pengukuran dan mengisikan hasil pengukuran ke dalam


tabel.

V. DATA PENGAMATAN
No Jenis rangkaian Harga tahanan total Harga tahanan total
Secara praktikum Secara teoritis

1. Seri (10 kΩ , 3,3Ω , 18 kΩ 18 kΩ


4,7Ω)
2. Pararel (3,3 kΩ ,10Ω , 1,8 kΩ 1,62 kΩ
4,7kΩ)
3. Kombinasi 1 (3,3 kΩ , 3,5 kΩ 3,484 kΩ
10kΩ , 4,7kΩ)
4. Kombinasi 2 (3,3 kΩ , 11 kΩ 11,938 kΩ
10 kΩ, 4,7 kΩ)

VI. PERHITUNGAN
● Rangkaian 1
Rs = R 1 + R2 + R3
= 3,3 kΩ + 10 kΩ + 4,7 kΩ
= 18 kΩ

● Rangkaian 2
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
= 1/3,3 + 1/10 + 1/ 4,7
= 0,616
Rp = 1/ 0,616 = 1,623 kΩ

● Rangkaian 3
Rs = R1 + R2
= 10 kΩ + 3,3 kΩ
= 13,3 kΩ
1/Rt = 1/Rs + 1/ R3
= 1/13,3 + 1/4,7
Rt = 3,484 kΩ
 Rangkaian 4
Rs = R1 + R2
= 10 kΩ + 4,7 kΩ
= 14,7 kΩ

1/Rt = 1/Rs + 1/ R3
= 1/14,7 + 1/3,3
Rt = 2,695 kΩ

VII. ANALISIS PERCOBAAN


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa
percobaan ini merupakan percobaan untuk menguji berbagai jenis tahanan
yang disusun secara seri, parallel, dan kombinasi. Hasil pengukuran tahanan
yang terbaca pada alat multitester dibandingkan dengan harga yang dihitung
secara teoritis pada masing-masing tahanan, baik itu tahan seri, parallel
maupun kombinasi. Ternyata setelah dibandingkan antara harga tahan dari
alat dan perhitungan secara teoritis didapat perbandingan yang tidak terlalu
jauh bahkan nyaris sama. Hal ini membuktikan bahwa persamaan yang
digunakan yaitu : Rs = R1 + R2 + R3…… Rn untuk tahanan yang disusun
secara seri, persamaan 1/Rp = 1/R1 + 1/ R2 +……………… 1/ Rn untuk
tahanan yang disusun parallel dan persamaan Rk = Rs + Rp untuk tahanan
yang disusun secara kombinasi adalah benar.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
pengukuran antara alat multitester dan perhitungan secara teoritis adalah
faktor kalibrasi alat multitester yang kurang tepat, ketelitian alat serta rentang
harga tolransi, kesalahan pembacaan, keadaan alat yang kurang baik dan peletakan
hambatan yang kurang tepat.

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
 Persamaan yang digunakan untuk tahanan yang disusun seri adalah:
Rs = R1 + R2 + ………Rn
 Persamaan yang digunakan untuk tahanan yang disusun paralel adalah:

 Persamaan yang digunakan untuk tahanan yang disusun seri adalah:


Rk = Rs + Rp
 Faktor yang mempengaruhi hasil praktek dan hasil perhitungan adalah:
Kalibrasi alat multitester yang kurang tepat, ketelitian alat serta rentang harga
tolransi, kesalahan pembacaan, keadaan alat yang kurang baik dan peletakan
hambatan yang kurang tepat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. www.google.com.
Effendy, Sahrul. 2010. Petunjuk Praktikum Utilitas. Palembang : POLSRI

LAPORAN TETAP
LABORATORIUM UTILITAS
HUBUNGAN SERI, PARALEL DAN KOMBINASI TAHANAN

Oleh
KELOMPOK 1
Acelia Pratiwi
Ade Sumarni
Arthendo Jhon Arthen
Citra Putri Qur’ani
Denny Irawan
Desi Oktarina
Dody Tri Nurdani
Ditya Nertaya

Kelas: 5 K A

Instruktur : Ir. Erwana Dewi, M. Eng

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2010

GAMBAR ALAT
MULTI TESTER

PAPAN PERCOBAAN

Anda mungkin juga menyukai