Anda di halaman 1dari 3

II.

4 Energi untuk Bahan Bakar

Teknologi Energi untuk Bahan Bakar


1. Teknologi Bahan Bakar Nabati
2. Teknologi Batu Bara Cair

Annual Report BPPT 2006 31


II.4 Energi untuk Bahan Bakar

II.4.1 BAHAN BAKAR NABATI PEMBANGUNAN PILOT PLANT PABRIK MINYAK JARAK UNTUK SUBTITUSI BBM

PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL SKALA KOMERSIAL Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam teknologi pertanian dan industri penyediaan
minyak bakar yang ramah lingkungan.
Produk kegiatan adalah Free Fatty Acid Removal Plant (FFARP) berkapasitas 150L Crude Palm Oil (CPO)
yaitu prototipe peralatan untuk menurunkan kadar FFA CPO dari 5% menjadi 0.1% dengan proses fisika Hasil kegiatannya adalah terwujudnya satu pilot plant pabrik minyak jarak skala UKM yang dapat
steam stripping. Penurunan kadar ini membuat proses produksi biodiesel berbahan baku CPO ini lebih diaplikasikan di daerah terpencil, serta mendapatkan karakteristik kinerja dan fisik mesin diesel yang diuji
efisien dan hemat penggunaan methanol serta katalis. dengan bahan bakar minyak jarak murni dan yang dicampur dengan solar.

Produk lain adalah Desain Sistem Kontrol Otomatis untuk pabrik biodiesel berkapasitas 3 ton/hari.
Penggunaan biodiesel diatur melalui Inpres No 1 tahun 2006 dan kualitas produk biodiesel murni sesuai
standar SNI 04-7128-2006. Namun perlu dilakukan pengujian kinerja pada berbagai jenis mesin pembangkit
daya, di antaranya mesin kendaraan bermotor (otomotif) dan mesin stasioner.

Untuk aplikasi otomotif, BPPT telah melakukan pengujian terhadap bahan bakar solar berkadar sulfur rendah
B0 (sulfur content <300 ppm), campuran 10%, 20%, 30%, 50% biodiesel ke dalam B0 (B10, B20, B30, B50)
dan biodiesel murni (B100). Solar berkadar sulfur tinggi (>1000 ppm) yang diambil dari SPBU juga diukur.
Pengujian dilakukan menggunakan kendaraan mesin diesel modern (common rail).

BIO-OIL/PURE PLANT OIL

BPPT memulai penggunaan Pure Plant Oil sebagai bahan bakar


PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN FUEL GRADE mesin diesel. Pure Plant Oil telah diuji coba pada genset diesel,
ETHANOL (FGE) SEBAGAI BAHAN BAKAR mobil diesel, dan sebagai pengganti minyak tanah kompor.

BPPT membangun unit dehidrasi menggunakan teknologi Tujuan kegiatan adalah mengkaji, mengembangkan dan mewujudkan
molecular sieving yang terintegrasi dengan fasilitas produksi teknologi pengolahan JO (Jathropa oil) dan PO (palm oil) menjadi Refined,
bioetanol yang sudah ada. Bleached and Deodorized (RBD) Jathropa dan Palm Oil dan mengkaji
pemanfaatannya melalui pengujian pada mesin diesel.
Perbaikan sistem proses produksi, mulai dari proses pre-treatment
bahan baku, pembiakan mikroba pengubah karbohidrat menjadi Uji coba Pure Plant Oil dilakukan pada kegiatan Road Show kendaraan
bioetanol hingga pemanfaatan limbahnya terus diupayakan agar diesel berbahan bakar minyak sawit dan festival pemakaian minyak sawit
rasio output-input energinya meningkat. sebagai bahan bakar. Road show menggunakan 6 mobil, yaitu 3 Toyota
Dyna yang menggunakan solar 100%, solar 90% dan minyak sawit 10%,
Hasil yang dicapai antara lain adalah desain dan konstruksi unit solar 50% dan 50% minyak sawit, dan 3 mobil Inova menggunakan solar
dehidrasi kapasitas 8.000 L/Hari yang terintegrasi dengan demo 100%, solar 95% dan minyak sawit 5%, solar 70% dan minyak sawit 30%.
plant bioetanol berbahan baku ubikayu, produk bioetanol kualitas Minyak sawit yang digunakan adalah minyak goreng sawit asli tanpa
bahan bakar (FGE) telah disosialisasikan sebagai oksigenat dan dirubah menjadi biodiesel. Untuk penggunaan 10% minyak sawit pada
peningkat angka oktan, dan desain bioreaktor pengolah limbah Truck Dyna dan Inova 5% tanpa memerlukan alat tambahan (konverter)
cair unit produksi bioetanol yang akan menghasilkan biogas untuk pada mesin, sedangkan untuk penggunaan 30% minyak sawit pada Inova
bahan bakar proses produksi. BPPT bekerja sama dengan dan 50% pada Dyna memerlukan konverter.
Advanced Industrial Science and Technology (AIST) Jepang dan
PT Etanolasia.

32 Annual Report BPPT 2006 Annual Report BPPT 2006 33


I.4 Energi untuk Bahan Bakar

PENGUJIAN BIODIESEL PADA KENDARAAN DAN MESIN STASIONER II.4.2 BATU BARA CAIR
Penelitian awal dilakukan dengan membandingkan hasil uji pada dua buah mesin stasioner identik,
dijalankan secara bersamaan selama 100 jam. Satu mesin menggunakan bahan bakar solar 100%, dan
mesin yang lain dengan bahan bakar biodiesel 100% (B100). PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENCAIRAN BATUBARA UNTUK MEMPRODUKSI
Evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat dilusi dan keausan logam pada minyak pelumas. Hasil uji BBM SINTETIS
berupa data pengukuran daya, torsi dan emisi dari berbagai campuran biodiesel dengan solar untuk Kegiatan diarahkan untuk menekan biaya investasi melalui optimasi desain dan kandungan lokal,
kendaraan dan data pengaruh biodiesel terhadap komponen mesin stasioner. Daya mesin kendaraan uji pengembangan skema pembiayaan investasi, dan analisis dampak lingkungan.
dengan biodiesel 100% (B100) relatif lebih rendah dari bahan bakar solar B0 maupun SPBU untuk semua
kecepatan. Hal ini sesuai dengan prediksi, karena kandungan kalori minyak diesel mineral (solar) sekitar Pada tahun 2006 dihasilkan rincian desain dan penghitungan kandungan lokal yang mencapai +36% atau
10% lebih tinggi dibanding biodiesel 100%. sekitar USD 486 juta. Selain itu telah diselesaikan Pre AMDAL terdiri dari kerangka acuan (KA-ANDAL),
analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana kelola dan pemantauan lingkungan (RKL/RPL).
Emisi CO, HC, NOX dan partikel dari biodiesel B100 adalah terendah dibanding solar rendah sulfur maupun
solar SPBU. Hasil pengukuran emisi partikel dari berbagai campuran biodiesel menunjukkan bahwa Hasil studi kelayakan pabrik Berau-Lati, untuk kapasitas pabrik 13.500 bbl/hari dengan harga batubara USD
penambahan 10% biodiesel menurunkan tingkat partikel yang signifikan (39%). 13/ton (batubara kering bebas abu), diperoleh harga produk minyak sebesar USD 29,3/bbl. Dengan
kapasitas 27.000 bbl/hari akan dihasilkan minyak batubara dengan harga Freight on Board (FOB) sebesar
USD 25,8/bbl dan menjadi sebesar USD 23,3/bbl pada kapasitas pabrik 54.000 bbl/hari. BPPT bersama
Jepang telah memiliki paten internasional untuk pemanfaatan katalis limonit dalam pencairan batubara.

LIGNITE / BROWN COAL HYDROGEN &


3000– 5000 kcal/kg CATALYST
DISTILLATION
SUB-BITUMINOUS COAL COAL LIQUID
5000– 6000 kcal/kg 10,000 kcal/kg

BITUMINOUS COAL HEATING &


6000– 7000 kcal/kg PRESSURIZING GAS OIL KEROSINE
GASOLINE

PENGKAJIAN KEBIJAKAN PASOKAN TEKNOLOGI BIOFUEL


PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI GASIFIKASI BATUBARA KUALITAS RENDAH /
Kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi krisis energi adalah Peraturan Presiden (Perpres)
LIGNITE
No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang kemudian dioperasionalkan dalam Instruksi Presiden
(Inpres) No. 1/2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Teknologi gasifikasi batubara adalah proses konversi termokimia/oksidasi parsial batubara menjadi
Bakar Lain, dan Inpres No. 2 /2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Batu Bara yang dicairkan sebagai BBG/BBM sintetis paling efisien. Pengembangan teknologi gasifikasi ke arah pemakaian katalis akan
Bahan Bakar Lain. Hasil kegiatan ini berupa peta kebijakan pasokan teknologi biofuel, pola pengembangan meningkatkan efisiensi reaksi gasifikasi secara signifikan. Sistem peralatan andal, efisien dan terintegrasi
bahan baku biofuel dan pola pemasaran biofuel. yang dirancang kontinyu untuk mencapai tingkat keandalan dan efisiensi proses lebih tinggi, sehingga
ramah lingkungan.

Hasil yang diperoleh berupa rekayasa dan


SUBSTITUSI DAN PENGHEMATAN BBM MELALUI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN DAN rancang bangun Commercial Plant
TEKNOLOGI ENERGI Circulating Fluidized Bed (CFB) Gasifier 1
MWe, pabrikasi dan instalasi demoplant
Di dalam Kegiatan ini dilakukan optimasi dan penghematan catalytic CFB gasifier, cold test demoplant,
penggunaan BBM dengan menerapkan sistem manajemen energi dan dan BBG sintetis bernilai kalor tinggi dengan
teknologi hemat energi maupun substitusi BBM di industri, rumah harga cukup kompetitif. Dengan program ini
tangga dan bangunan. Hasil kegiatan berupa database pola konsumsi telah tersedia hasil demoplant fast pyroliser
energi di industri dan untuk beberapa jenis peralatan rumah tangga, catalytic CFB coal gasifier sebagai proyek
model optimasi konsumsi energi, desain konseptual penerapan percontohan yang memproduksi BBG/BBM
teknologi substitusi BBM di industri gula, kajian penerapan Gas sintetis.
Mikroturbin untuk pengganti Genset dan desain konseptual sistem
otomasi untuk manajemen energi di bangunan.

34 Annual Report BPPT 2006 Annual Report BPPT 2006 35

Anda mungkin juga menyukai