1911070014-Rizka Andita-Tugas 1 Seminar Akuntansi Keuangan-Laporan Arus Kas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH LAPORAN ARUS KAS

Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Pertama

Seminar Akuntansi Keuangan

Disusun oleh:

Rizka Andita
NIM. 1911070014

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
PERBANAS INSTITUTE
JAKARTA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki
untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau
lainnya. Oleh karena itu, investasi umumnya diklasifikasikan sebagai setara kas hanya
jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan sejenis dengan
pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu dan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut
termasuk komponen kas dan setara kas.
Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai
laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan selama suatu periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan
dalam laporan keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah kas yang
diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas
yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan,
pembayaran utang, dan pengambilan prive.
Dalam laporan arus kas dibedakan berdasarkan aktivitas-aktivitasnya. Ada tiga
aktivitas utama yang dilaporkan dalam laporan arus kas suatu perusahaan, yaitu arus
kas dari kegiatan operasional, arus kas dari kegiatan investasi dan arus kas dari
kegiatan pendanaan. Pelaporan arus kas ini sangat penting mengingat tujuannya untuk
memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkaitan akan kinerja perusahaan
selama satu periode. Laporan arus kas ini juga dapat digunakan menilai laba
perusahaan dan pengambilan keputusan manajemen ataupun investor.
Analisa laporan arus kas ini dapat memberikan gambaran yang lebih detail bagi
publik tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun rasio yang digunakan
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu berupa analisis rasio arus kas.
Definisi kinerja keuangan yaitu suatu analisis yang dilakukan untuk menilai keuangan
yang terjadi di suatu perusahaan dalam satu periode. Kinerja keuangan dapat dilihat
dari laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Hal tersebut
tercemin dari informasi yang diperoleh dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
kas.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Laporan Arus Kas


Dalam laporan arus kas , biasanya akan ada tiga klasifikasi utama dalam
catatannya, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
2.1.1 Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari
transaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:

a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.

b) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain.

c) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.

d) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan.

e) Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan
secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.

f) Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman dan kontrak lainnya yang
dimiliki untuk tujuan perdagangan, yang sejenis dengan persediaan yang
dimaksudkan untuk dijual kembali.
2.1.2 Aktivitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan


dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
a) Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun
sendiri), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya.
b) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka
panjang lainnya.
c) Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga
dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai
kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan)
d) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan
bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai
setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan).
e) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
f) Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan
kepada pihak lain.
2.1.3 Aktivitas Pendanaan

Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:

a) Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain.

b) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik


atau menebus saham entitas.

c) Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman


jangka pendek atau jangka panjang lainnya.

d) Pelunasan pinjaman.

e) Pembayaran kas oleh lesse untuk mengurangi saldo kewajiban


yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

2.2 Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode
tidak langsung. Dalam metode ini laba atau rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi
dampak dari transaksi non kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau
beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan
dengan menyesuaikan laba atau rugi dampak dari:
a) Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan.
b) Pos non kas seperti penyusutan, penyisihan dan keuntungan dan kerugian valuta
asing yang belum direalisasi.
c) Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

2.3 Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan

Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah
agregat arus kas yang berasal dari akuisisi dan pelepasan entitas anak atau unit usaha
lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas
operasi.
Contoh kasus:
Jika diketahui data dari perusahaan dagang PT Sun Profit untuk periode April 2017
sebagai berikut:
 Kas awal Rp 30.000.000
 Pembelian persediaan barang dagang Rp 20.000.000
 Pembelian peralatan Rp 1.000.000
 Beban operasi perusahaan sebesar Rp 3.000.000
 Penjualan barang dagang sebesar Rp 50.000.000
 Piutang penjualan barang dagang kepada pelanggan sebesar Rp 4.500.000
 Pendapatan bunga Rp 500.000
 Penjualan mesin yang sudah tidak dipakai Rp 10.000.000
 Penjualan saham ke pihak investor Rp 5.000.000
 Pajak penghasilan Rp 1.500.000
 Pembayaran deviden Rp 500.000
 Pembayaran hutang bank Rp 200.000
 Pembayaran beban bunga Rp 1.000
 Laba bersih Rp 15.000.000
Maka laporan arus kas perusahan dagang diatas denggan menggunakan metode langsung
sebagai berikut :

PT Sun Profit Tbk


Laporan Arus Kas
Periode 30 April 2017

Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi:


Penerimaan kas:
Pnerimaan kas dari pelanggan Rp 50.000.000
Piutang dagang Rp 4.500.000
Pendapatan bunga diterima Rp 500.000
Total penerimaan kas Rp 55.000.000
Pengeluaran kas:
Pembelian persediaan barang dagang Rp 20.000.000
Pembayaran beban operasi Rp 5.000.000
Pembayaran beban bunga Rp 1.000.000
Pembayaran beban pajak Rp 1.500.000
Total pengeluaran kas (Rp 27.500.000)
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi Rp 27.500.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi:


Penerimaan kas:
Penjualan mesin Rp 1.000.000
Total penerimaan kas Rp 1.000.000
Pengeluaran kas:
Pembelian peralatan Rp 3.000.000
Total pengeluaran kas (Rp 3.000.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi (Rp 2.000.000)

Aliran kas dari kegiatan keuangan:


Penerimaan kas:
Penjualan saham Rp 5.000.000
Total penerimaan kas Rp 5.000.000
Pengeluaran kas:
Pembayaran deviden Rp 2.000.000
Pembayaran hutang bank Rp 10.000.000
Total pengeluaran kas (Rp 12.000.000)
Aliran kas bersih dari kegiatan keuangan (Rp 17.000.000)

Kenaikan kas Rp 8.500.000


Saldo kas awal Rp 30.000.000
Saldo kas akhir Rp 38.500.000

2.4 Bunga dan Dividen


Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing
harus diungkapkan secara terpisah. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten
antar periode sebagai salah satu dari aktivitas operasi, investasi, atau
pendanaan. Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga
keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi
entitas lainnya belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas ini. Bunga yang
dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas
operasi karena mempengaruhi laba atau rugi.
Sebagai alternatif, bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima
dapat diklasifikasi, masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi
karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi
(return on investments).

Entitas mengungkapkan secara terpisah arus kas dari bunga dan deviden yang
diterima dan dibayarkan. Entitas mengklasifikasikan arus kas secara konsisten antar
periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
Entitas mengklasifikasikan bunga yang dibayarkan dan bunga dan deviden yang
diterima sebagai arus kas operasi karena termasuk laba atau rugi. Sebagai alternatif,
bunga yang dibayarkan dan bunga dan dividen yang diterima dapat diklasifikasikan
sebagai arus kas pendanaan dan arus kas investasi, karena merupakan biaya perolehan
sumber daya keuangan atau hasil investasi.
Dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan
karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen
yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai komponen arus kas dari aktivitas
operasi karena dividen dibayarkan dari arus kas operasi.

2.5 Pajak Penghasilan


Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau
badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak.
Penghasilan yang dimaksud dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah,
dan yang lainnya. Adapun beberapa jenis PPh seperti PPh pasal 15, PPh pasal 19, PPh
pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23, PPh pasal 24, PPh pasal 25, PPh pasal 26, PPh
pasal 29 dan PPh final pasal 4 ayat 2.

Entitas mengungkapkan secara terpisah arus kas yang berkaitan dengan pajak
penghasilan dan mengklasifikasikannya sebagai arus kas operasi, kecuali jika secara
spesifik dapat diidentifikasikan dengan aktivitas pendanaan dan investasi. Jika arus kas
pajak dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah keseluruhan pajak
yang dibayar harus diungkapkan.

2.6 Transaksi Non Kas


Entitas mengeluarkan dari laporan arus kas, transaksi investasi dan pendanaan
yang tidak memerlukan penggunaan kas dan setara kas. Entitas mengungkapkan
transaksi tersebut dalam laporan keuangan sehingga memberikan semua informasi yang
relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut. Banyak aktivitas
investasi dan pendanaan yang tidak mempunyai dampak langsung terhadap arus kas
saat ini meskipun mempengaruhi struktur aset dan modal entitas. Tidak dimasukannya
transaksi nonkas dalam laporan arus kas adalah konsisten dengan tujuan laporan arus
kas sebab transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan.
Contoh transaksi nonkas adalah:
a) Perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan.
b) Akuisisi suatu entitas melalui emisi saham.
c) Konversi utang menjadi modal.

2.7 Komponen Kas dan Setara Kas

Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan menyajikan


rekonsiliasi jumlah yang dilaporkan dalam laporan arus kas dengan pos yang sama
yang disajikan dalam neraca.

2.8 Pengungkapan Lain


Entitas mengungkapkan, bersama dengan pendapat manajemen, jumlah kas dan
setara kas yang signifikan yang dimiliki entitas, namun tidak dapat digunakan oleh
entitas. Hal ini karena adanya pembatasan lalu lintas devisa atau pembatasan hukum.
BAB 3
KESIMPULAN

3.1.Kesimpulan
Laporan arus kas atau cash flow merupakan laporan yang memperlihatkan secara rinci
arus kas yang masuk (penerimaan) dan kas yang keluar (pengeluaran) dari suatu perusahaan.
Laporan arus kas umumnya disusun berdasarkan data-data dari laporan laba rugi selama
periode berjalan dan dari data neraca pada periode sebelumnya.
Laporan arus kas dibuat dengan tujuan agar perusahaan dapat menentukan strategi
keuangannya, seperti mengevaluasi aktiva bersih, likuiditas, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai