Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT

1. Auditor menerima berkas instrumen audit, meliputi:


a. Jadwal pembagian area audit
b. Petunjuk audit
c. Instrumen audit
2. Auditor melakukan audit sesuai jadwal, sebagai berikut:
a. Auditor datang ke ruangan target audit
b. Auditor menyampaikan tujuan program audit kepada kepala ruang (Budaya No
Blaming)
c. Auditor memilih auditee.
d. Auditor melakukan identifikasi auditee dan menuliskannya di kolom identitas pada
lembar instrumen audit.
e. Auditor menentukan dan menuliskan no sampel audit pada instrumen audit
f. Auditor melakukan observasi dan validasi sesuai kriteria audit di instrumen audit.
g. Auditor memberikan tanda centang (√) pada kolom kode hasil audit sesuai hasil audit
h. Auditor menanda tangani lembar instrumen audit.
i. Audit selesai, auditor mengucapkan terima kasih kepada auditee dan kepala ruang.
3. Setelah audit selesai, auditor mengumpulkan berkas hasil audit ke komite keperawatan.
TATA LAKSANA AUDIT KASUS KEPERAWATAN
12 Februari 2019 Artikel RSPH, Kesehatan

Audit kasus Keperawatan adalah proses evaluasi secara professional (mutu profesi tenaga keperawatan
dan pelayanan asuhan keperawatan) terhadap staf tenaga keperawatan karna peristiwa yang terjadi
selama proses pelayanan asuhan keperawatan. Audit keperawatan cukup penting karena kekurangan
dalam pelayanan keperawatan dapat mengancam jiwa dan kehilangan nyawa klien. Disamping itu,
tuntunan akan pelayanan keperawatan yang baik dan bermutu semakin meningkat dengan meningkatnya
pengetahuan masyarakat dan kesadaran tentang kesehatannya. Agar terhindar, maka kita dituntut untuk
memberikan pelayanan kepada klien sesuai dengan standar profesi yang berlaku serta memuaskan klien.

Tujuan audit kasus keperawatan


 Meningkatkan mutu keperawatan dan keselamatan pasien di RSUD Puri Husada Tembilahan.
 Mengevaluasi profesionalitas proses asuhan keperawatan
 Untuk mengetahui penerapan standar pelayanan keperawatan
 Menstimulasi pelaporan yang lebih baik terhadap mutu profesi dan pelayanan keperawatan
 Untuk melakukan rekomendasi perbaikan pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan pasien dan
standar pelayanan keperawatan

Pelaksana audit kasus keperawatan


Audit kasus keperawatan dilaksanakan oleh sub komite mutu profesi keperawatan

Sasaran audit kasus keperawatan


adalah tenaga keperawatan yang mengalami dugaan pelanggaran dalam melaksanakan tugas profesi
baik pelanggaran etik maupun disiplin profesi

Lingkup audit kasus keperawatan


 Audit Struktur
Berfokus pada tempat dimana pemberian askep dilaksanakan. Dilakukan untuk menetukan apa yang
dibutuhkan agar standard dapat terpenuhi : Fasilitas, Peralatan, Petugas, Organisasi, prosedur dan
pencatatan pelaporan
 Audit Proses
Focus pada bagaimana proses pelayanan asuhan keperawatan dilaksanakan. Misalnya prosedur,
pelayanan dll
 Audit Hasil
Focus pada hasil dari intervensi keperawatan yang dilaksanakan, apakah memberi perubahan terhadap
status kesehatan pasien berdasarkan konsep Henderson sehingga asuhan keperawatan yang diberikan
akan menghasilkan :
– Kebutuhan pasien terpenuhi
– Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya
– Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan
– Pasien memiliki motivasi
Metode audit kasus keperawatan
 Studi kasus
 Observasi langsung
 Interview
 Investigasi
Tahapan audit kasus keperawatan meliputi :
 Mengumpulkan data kasus yang akan dilakukan audit
 Menindaklanjuti hasil audit
 Melakukan re-audit ( second audit cycle)

Uraian kegiatan audit kasus keperawatan meliputi :


 Ketua komite keperawatan menerima disposisi atau penugasan dari Bidang Keperawatan untuk
melaksanakan audit terhadap insiden/kasus keperawatan.
 Ketua komite keperawatan melaksanakan koordinasi dengan sub komite mutu profesi, sub komite
kredensial,sub komite etik dan disiplin, dan perawat pengawas.
 Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun kriteria dan standar audit insiden/kasus keperawatan.
 Sub komite mutu profesi keperawatan mengumpulkan dan melaksanakan verifikasi data yang
dibutuhkan.
 Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun jadwal audit insiden/kasus keperawatan.
 Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan koordinasi tentang jadwal audit insiden/kasus
keperawatan kepada auditee dan pihak terkait.
 Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan audit yang dihadiri oleh auditee yang terkait.
 Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan analisa data dan merumuskan masalah.
 Sub komite keperawatan menentukan problem solving dan rencana tindak lanjut.
 Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun laporan kegiatan audit insiden/kasus
keperawatankepada ketua komite keperawatan.
 Ketua komite keperawatan menyusun dan menyampaikan rekomendasi kepada Bidang Keperawatan
berdasarkan hasil audit insiden/kasus keperawatan.
Alur pelaporan audit kasus keperawatan antara lain :
 Sub komite mutu profesi keperawatan.
– Menyusun laporan kegiatan audit kasus keperawatan.
– Menyertakan bukti kegiatan audit kasus keperawatan.
 Ketua komite keperawatan.
– Melakukan analisa laporan kegiatan audit kasus keperawatan.
– Merekomendasikan hasil audit kasus keperawatan kepada Bidang Keperawatan
Referensi :
 Permenkes nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan
 Undang undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
 Program evaluasi penerapan standard asuhan keperawatan di Rumah Sakit, Direktorat bina pelayanan
keperawatan Departemen Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai