Latar Belakang
Pengobatan TB paru pada fase intensif, klien mendapat obat setiap hari dan
perlu diawasi setiap hari untuk mencegah terjadinya resistensi obat. Bila pengobatan
pada fase ini dilakukan secara tepat maka klien TB paru menjadi tidak menular
dalam kurun waktu 2 minggu, dan sebagian bersar klien TB paru BTA ( Bakteri
Tahan Asam) positif menjadi BTA negatif daam waktu 2 bulan, sehingga klien tidak
mengalami drop out dan pengobatan ulang (Kementerian Kesehatan, 2015).
Deskripsi Kasus
Dari data terakhir hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik,
compos mentis, terdapat sakit ringan. Status generalis dalam batas normal. Status
gizi pasien cukup dengan berat badan 59 kg dan tinggi badan 169 cm (BMI normal :
20.64). Status lokalis dalam batas normal. Pemeriksaan sputum BTA tanggal 29 Juni
2020 negatif.
emosi
waktu bersama
Pembahasan
Kesimpulan
Kasus tuberkulosis pada pasien Tn. Y (44 tahun) ini diberikan intervensi
berdasarkan literatur, menggunakan edukasi sebagai peranan yang paling penting
agar persepsi terhadap penyakitnya dipahami secara komprehensif. Tidak hanya
pasien sendiri, edukasi melibatkan seluruh anggota keluarga juga orang-orang di
lingkungan sekitar dalam upaya meningkatkan pengelolaan tuberkulosis dari
berbagai aspek dimulai dengan gaya hidup sihat sampai dengan pengawasan
konsumsi obat oral. Dorongan kepada pasien untuk sentiasa minum obat teratur dan
mengamalkan gaya hidup sehat sangat