PEMBAHASAN
A. Pengukuran
Pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang
dilakukan secara objektif. Melalui kegiatan pengukuran segala program
yang menyangkut perkembangan dalam bidang apa saja dapat dikontrol
dan dievaluasi. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai kuantifikasi atau
penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut
aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Pengukuran dapat dilakukan dengan
pengamatan, skala reting atau cara yang lain.1
Pengukuran merupakan proses yang mendekripsikan performance
siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka)
sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut
dinyatakan dengan angka-angka. Dengan demikian, pengukuran dalam
bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta
didik tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang pengukuran yang
dikemukakan di atas, dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah suatu
proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata sesuatu
bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar, dsb. Dalam
proses pengukuran tentu guru harus menggunakan alat ukur (tes atau non
tes).
B. Penilaian
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari assessment, bukan dari
istilah evaluation. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996),
hal. 4-5
3
4
2
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000912 Tahun 2013, hal. 80
3
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 4
4
Wahyudi, Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio di Sekolah, Jurnal Visi Ilmu
Pendidikan, hal, 292.
5
C. Evaluasi
Secara etimologi “evaluasi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu
evaluation dari kata dasar value yang berarti nilai atau harga. Dalam
bahasa Arab at-Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Adapun
secara istilah sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald
W. Brown adalah suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. 5
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis
untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk
kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya yang berdasarkan kriteria
tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara
membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan
dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kiteria
umum, dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang
dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu.
Dalam pengertian lain antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian
merupakan kegiatan yang bersifat hirarki. Artinya, ketiga kegiatan
tersebut dalam kaitannya dengan proses pembelajaran tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan
secara berurutan. 6
Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pendidikan. Pada
kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan
memberikan dampak berupa stimulus, motivator agar siswa dapat lebih
meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tiak
memuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar,
5
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996),
hal. 1
6
Mahirah B., Evaluasi Belajar Peserta Didik, Jurnal Idaarah, Vol. I, No.2, 2017, hal. 258-259
6
7
Ana Ratna Wulan, Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan Pengukuran,
Universitas Pendidikan Indonesia, hal. 6-7
7