NIM : 31117037
1. Berikut ini adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat
ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2008):
Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia: Indonesia memakai standar akuntansi belanda
(Sound Business Practices)
Tahun 1955: Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi / peraturan tentang standar
keuangan
Tahun 1974: Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang
disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
Tahun 1984: PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia
Akhir tahun 1984: PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International
Accounting Standart Committee)
Sejak tahun 1994: PAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS
Tahun 2008: SAK mengacu kepada IFRS
Tahun 2012: IFRS mulai diresmikan dan diterapkan
1. PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi Fair Value
based.Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian kembali keakuratan
berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair Value based mendominasi perubahan-
perubahan di PSAK untuk konvergensi ke IFRS selain hal-hal lainnya. Sebagai contoh perlunya di
lakukan penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat penurunan nilai atas suatu aset pada suatu
tanggal pelaporan. Hal ini untuk memberikan keakuratan atas suatuatas suatu laporan keuangan.
2. PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana USGAAP) berubah menjadi
Prinsiple Based.
Apa itu Rule Based?Rule based adalah manakala segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan
batasannya. Sebagai contoh adalah manakala sesuatu materiality ditentukan misalkan diatas 75%
dianggap material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
Apa itu Prinsiple Based?IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang diatur dalam PSAK
update untuk mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan pertimbagan
Akuntan / Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.
3. Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang dikeluarkan
untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan internal. Pihak perusahaan
harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan (disclosures) penting dan signifikan sehingga para
pihak pembaca laporan yang dikeluarkan ke eksternal benar-benar dapat menganalisa perusahaan
dengan fakta yang lebih baik.
1. Neraca
3.