Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDREAS

KELAS : R2/B1 AKUNTANSI

NIM : 31117037

1. Berikut ini adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat
ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2008):

 Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia: Indonesia memakai standar akuntansi belanda
(Sound Business Practices)
 Tahun 1955: Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi / peraturan tentang standar
keuangan
 Tahun 1974: Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang
disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
 Tahun 1984: PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia
 Akhir tahun 1984: PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International
Accounting Standart Committee)
 Sejak tahun 1994: PAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS
 Tahun 2008: SAK mengacu kepada IFRS
 Tahun 2012: IFRS mulai diresmikan dan diterapkan

2. Ada tiga perbedaan mendasar, yaitu:

1. PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi Fair Value
based.Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian kembali keakuratan
berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair Value based mendominasi perubahan-
perubahan di PSAK untuk konvergensi ke IFRS selain hal-hal lainnya. Sebagai contoh perlunya di
lakukan penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat penurunan nilai atas suatu aset pada suatu
tanggal pelaporan. Hal ini untuk memberikan keakuratan atas suatuatas suatu laporan keuangan.

2. PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana USGAAP) berubah menjadi
Prinsiple Based.

Apa itu Rule Based?Rule based adalah manakala segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan
batasannya. Sebagai contoh adalah manakala sesuatu materiality ditentukan misalkan diatas 75%
dianggap material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
Apa itu Prinsiple Based?IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang diatur dalam PSAK
update untuk mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan pertimbagan
Akuntan / Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.

3. Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang dikeluarkan
untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan internal. Pihak perusahaan
harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan (disclosures) penting dan signifikan sehingga para
pihak pembaca laporan yang dikeluarkan ke eksternal benar-benar dapat menganalisa perusahaan
dengan fakta yang lebih baik.

Komponen Laporan Keuangan sebelum Konvergensi IFRS:

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Perubahan Modal

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Komponen laporan keuangan setelah IFRS:

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Laporan Arus Kas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

3.

 Harmonisasi Akuntansi Internasional


Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar audit Survei Harmonisasi Internasional.

Adapun manfaat harmonisasi adalah :


1. Secara umum semua laporan keuangan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
induk, karena bahasa inggris digunakan di seluruh dunia.
2. Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan biaya,
biaya sistem dan pelatihan.
Kerugian yang diperoleh dengan adanya harmonisasi adalah : perpajakan dan jaminan sosial
berpengaruh terhadap efisiensi nasional. Persetujuan sistem pajak akan menjadi pendirian
seperti sistem kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dalam persaingan
antar negara.

 Standarisasi Akuntansi Internasional


Penerapan Standar Internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis.
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional).
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional.

Badan Standar Akuntansi Internasional bertujuan sebagai :


1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat. Untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan
Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi.

 Konvergensi Akuntansi Internasional


Konvergensi standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu, harmonisasi (membuat
standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS), adaptasi (membuat standar sendiri yang
disesuaikan dengan IFRS), atau adopsi (mengambil langsung dari IFRS). Indonesia memilih
untuk melakukan adopsi. Namun bukan adopsi penuh, mengingat adanya perbedaan sifat
bisnis dan regulasi di Indonesia. Oleh karena itu, saat ini Standar Akuntansi Keuangan milik
Indonesia sebagian besar sudah sama dengan IFRS. Apabila adopsi penuh IFRS dilakukan,
maka laporan keuangan berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi dengan laporan
keuangan berdasarkan IFRS.
Manfaat adopsi penuh IFRS:
1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK (Standar
Akuntansi Keuangan) yang dikenal secara internasional.
2. Meningkatkan arus investasi global melalui transparasi.
3. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal
global.
4. Menciptakan efisiensi laporan keuangan.

Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah


dirasakan dengan menerapkan standar ini antara lain :
1. Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh
dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal, biaya modal akan dikurangi.
2. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi, portofolio
lebih bermacam – macam dan resiko keuangan dapat dikurangi, transparasi dan persaingan
dipasar global akan lebih terjaga.
3. Perusahaan – perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan
mengenai merger dan akuisisi area usaha.
4. Pengetahuan dan keahlian dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5. Ide – ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam
mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Kenapa harus memakai Konvergensi ?
IASB (International Accounting Standards Board) yang sebelumnya disebut IASC,
menginginkan agar standar akuntansi seluruh anggotanya konvergen dengan IFRS. Alasan
IASB memilih penerapan konvergensi bukan harmonisasi adalah karena pengaturan yang
konvergen akan meningkatkan daya banding laporan keuangan seluruh dunia serta tidak ada
permasalahan time lags. Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional
mencankup penghapusan perbedaan secara bertahap yang mencari solusi terbaik atas masalah
– masalah akuntansi dan pelaporan. Apabila telah diterapkan konvergensi, maka tidak ada
lagi perbedaan – perbedaan akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai