Anda di halaman 1dari 3

Bima, porosntb.com.- Kepala Sekolah SDN Dadibou, S.

Pd,
menyatakan akan memutus langganan semua koran yang selama
ini masuk ke sekolah yang dipimpinnya.
Hal itu dilontarkannya, saat wartawan Koran Progressif, Maman,
menyambangi kediamannya untuk menagih iuran Koran yang
sudah berusia empat tahun tersebut, Kamis (25/6/20) jelang siang
tadi.
Kata Maman, Kepala sekolah bersangkutan selain menolak untuk
membayar iuran Koran per tri wulan, dengan alasan Koran tersebut
jarang masuk selama dua bulan belakangan. Ia juga menyatakan
akan memutuskan langganan semua Koran yang masuk ke
sekolahnya.

Alasannya, selain menghabiskan uang Negara, ia juga mengaku


sekolahnya banyak berutang, sehingga tidak punya dana untuk
membayar iuran Koran.

“Saya sodorkan Koran edisi terbaru juga ditolak. Katanya (Junaidin)


tidak mau lagi berlangganan Koran,” tutur Maman.

“Saya bertanya, apakah berhenti berlangganan pada triwulan ini


saja? Tapi dia bilang untuk selamanya dan untuk semua Koran,”
imbuhnya.
Maman sendiri tidak menampik, dua bulan belakangan Koran yang
dibawanya memang jarang masuk ke sekolah-sekolah, lantaran
libur karena Pandemi Covid-19. Tapi bukan berarti sama sekali tidak
masuk, hanya jarang.

Sementara itu, Pimpinan redaksi Koran Progressif, Sirajuddin HI,


mengatakan, pemutusan berlangganan oleh pelanggan adalah hal
yang wajar. Tapi tidak membayar iuran Koran yang masuk sebelum
pemutusan berlangganan itu kurang etis.

“Tak masalah putus langganan. Itu hak pelanggan. Tapi tidak


menghargai keringat wartawan yang mengantar Koran itu sangat
tidak etis. Tapi sudahlah tak masalah,” tukas Pimred yang akrab
disapa Jedo itu.

Namun, yang lebih disesalkan Jedo adalah pernyataannya yang


akan memutus semua langganan Koran yang masuk sekolahnya.
Karena kata dia, itu sama halnya dengan menutup asupan
informasi bagi sekolahnya. Mengingat Koran adalah salah satu kran
utama dari aliran informasi.
“Iya itu yang saya sesalkan, namanya sekolah itu butuh informasi.
Okelah ada media online. Tapi apa semua orang di sekolah itu
punya perangkat yang memadai untuk mengakses informasi secara
daring (dalam jaringan),” sesalnya.

Karena itu Jedo berharap Kepala SDN dadibou, agar


mempertimbangkan kembali apa yang menjadi pernyataannya.
“Tak masalah putus langganan dengan Koran Progresif, tapi jangan
dengan semua Koran,” cetusnya bijak.

Sayangnya, Kepala Disdikbudpora Kabupaten Bima, Junaidin, S.Sos,


MM, mamupun sekretarisnya, Drs. A Salam Gani, yang hendak
dimintai tanggapannya, tidak berada di kantor. Begitu pula dengan
Kabid Dikdas, Nasarudin, M.Pd. Hanya Kasi Sarpras dan Bantuan
SD, Andi Firmansyah, ST yang berhasil dijumpai.

Anda mungkin juga menyukai