Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan banyak
nikmat sehingga saya diberi kemudahan dan dapat menyusun makalah ini hingga selesai,
dengan judul “Sistem Informasi Manajemen”.

Shalawat serta salam kita hanturkan dan curahkan kepada Nabi Agung Nabi Muhammad
SAW. Semga Allah melimpahkan rahmat kepada beliau serta kepada keluarga, sahabat dan orang-orang
yang selalu mengikuti sunahnya. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas dengan mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Tak lupa juga saya mengucapkan terimakasi kepada Bapak Saifudin,
M.E. selaku dosen pengampu.
       Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem informasi merupakan kumpulan dari komponen pembentuk sistem


yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang
bertujuan menghasilkan informasi dalam suatu bidang tertentu, sistem informasi
menjadi suatu bagian yang penting dari sebuah organisasi atau perusahaan dalam
pengambilan sebuah keputusan. Perusahaan besar ataupun perusahaan kecil pasti
membutuhkan suatu sistem informasi pendukung untuk meringankan dan membantu
seorang manajer untuk mengambil keputusan. Salah satu penyebab kesuksesan sebuah
perusahaan ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh manajer perusahaan.
Sehingga apa saja yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi pada sistem
informasi manajemen yang akan memengaruhi baik buruknya keputusan manajer
akan menjadi pokok bahasan pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sistem pendukung manajemen?
2. Bagaimana sistem informasi manajemen berbasis data?
3. Bagaimana intelgensi buatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa saja sistem pendukung manajemen
2. Untuk memahami tentang apa itu manajemen berbasis data
3. Untuk menambah wawasan tentang intelegensi buatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pendukung Manajemen (MSS)


Sistem pendukung manajemen atau management support system (MSS) mempunyai
banyak jenis. Dalam hal ini, keseluruhannya dianggap sebagai MSS. Dengan asumsi
diatas, TTS (Transaction Processing System), OA (Office Automation), DSS (Decision
Support System), dan ESS (Executive Support System) adalah elemen MSS yang akan
menunjang eksistensi daripada SIM[ CITATION Sub16 \l 1057 ].
Disini Mss atau Sistem Pendukung Manajemen dibagi menjadi beberapa bagian:
1) Accounting Information System
2) Finance Information System
3) Marketing Information System
4) Production Information System
5) Personel Information System
6) Corporate Information System
7) Manajemen Information System
8) Information System Lainnya
Sistem informasi yang didasarkan pada MSS, saat ini masih belum memiliki
pembagian yang baku sehingga pembagian-pembagian seperti diatas dapat di benarkan.
Dengan demikian, pengetahuan global tentang bagian-bagian manajemen yang dapat
dibantu oleh komputer seperti yang akan dijabarkan dalam makalah ini dapat
ditransformasikan kepengetahuan yang ada dengan kebutuhan sehari-hari oleh seorang
manajer baik dari disiplin ilmu atau bidang akuntansi, keuangan, produksi, personalia, dan
lain sebagainya[ CITATION Sub16 \l 1057 ].
Untuk organisasi yang cukup besar, biasanya setiap subsistem dapat dibagi menjadi
manajemen tingkat atas, tingkat menengah, dan tingkat bawah serta bagian operasional,
yang dikenal sebagai piramida organisasi. Setiap bagian mempunyai tujuan yang berbeda.
Manajemen tingkat atas membutuhkan informasi dari dalam maupun luar organisasi, tetapi
mereka hanya membutuhkan rangkuman/ringkasan yang telah disaring dan
dipresentasikan kedalam bentuk yang bagus[ CITATION Rus14 \l 1057 ].

3
Untuk memenuhi kebutuhan mereka, manajemen tingkat atas perlu dibantu
komputer yang berfungsi sebagai Eksekutif Support System (ESS). Sedangkan manajemen
tingkat menengah perlu dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama adalah para manajer dari
departemen komputer yang mengurusi arus keluar masuk dan pengumpulan data. Mereka
membutuhkan komputer untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan menghasilkan
informasi. Mereka membutuhkan Manajemen Support System (MSS) atau Sistem
Pendukung Manajemen (SPM)[ CITATION Sub16 \l 1057 ].
Bagian kedua adalah para manajer dari departemen yang lain seperti departemen
pemasaran, departemen keuangan, departemen akuntansi, bagian pembelian, bagian
personalia, serta bagian-bagian lainnya. Manajer dari bermacam-macam departemen ini
membutuhkan komputer yang mempunyai kemampuan menganalisis dan membantu
manajer membuat keputusan. Mereka membutuhkan komputer yang berfungsi sebagai
Decision Support System (DSS)[ CITATION Sub16 \l 1057 ].
Bagian ketiga adalah peralatan perkantoran dan komunikasi yang dapat dipakai
untuk semua agar keputusan yang diambil dapat lebih efektif. Mereka membutuhkan
peralatan tambahan, yaitu Office Automation (OA). Sedangkan manajer Bagian Operasi
(BO) lebih mengutamakan proses transaksi dan penyimpanan data. Mereka tidak
membutuhkan komputer untuk menganalisis, tetapi sebuah komputer yang mempunyai
kapasitas besar dan kecepatan tinggi. Antara lain komputer, mainframe. Bagian ini sering
juga disebut “Transaction Processing System (TPS)” atau sistem pengolahan
transaksi[ CITATION Sub16 \l 1057 ].
1. Sistem Pengolahan Transaksi (TPS)
Transaction Processing System (TPS) atau sistem pengolahan transaksi adalah sebuah
sistem yang digunakan untuk keperluan transaksi sehari-hari. Sistem ini sangat berguna
untuk menghasilkan atau memproduksi data. Daur ulang informasi TPS akan
mendapatkan data dari luar dan dari dalam. Untuk data yang datang dari luar, TPS
dapat ditemukan pada “Front Office” yang prosesnya sangat dekat dengan pelanggan,
bahkan ada yang berinteraksi langsung dengan pelanggan.
Contoh TPS yang mendapat data dari luar adalah pemasukan data penjualan,
pembuatan faktur transaksi, pembuatan cek, reservasi hotel, keluar masuk data
keuangan pada bank, “Point Of Sale” atau komputerisasi pada kasir penerima uang
(Cash Register), dan lain sebagainya. Sedangkan data yang datang dari dalam, TPS
dapat ditemukan pada perencanaan produksi, perpindahan bahan baku dan hasil

4
produksi, pembayaran gaji karyawan, pembuatan data perpajakan, pembuatan nota
pembelian, dan lain-lain.
Pemakai TPS biasanya tidak memiliki kemampuan komputer yang baik sehingga
pemrograman harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
a. Foll-proof/tahan banting. Program harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan kerusakan atau kemacetan, meskipun pemakaiannya tidak sesuai
dengan urutan, aturan, prosedur.
b. User-friendly/mudah digunakan. Program harus dibuat sedemikian rupa sehingga
mudah dipakai. Pada dasarnya, pemakai adalah orang yang pertama kali
menguunakan komputer dan dapat langsung menggunakan program tersebut tanpa
harus membuka buku petunjuk pemakaian.
c. Memiliki perlengkapan interaksi (keluar atau masuk) yang tangguh, bukan mewah.
Misalnya printernya adalah “dot matriks” bukan “laser”.
d. Dipersiapkan untuk pekerjaan yang berulang dan sesuai dengan data/informasi atau
kejadian yang sebenarnya. Semakin mirip bentuk format dilayar kpomputer dengan
formulir atau data transaksi yang terjadi, maka makin efisien hasil yang didapat.
Biasanya TPS dibagi menjadi dua solusi, yaitu sistem online TPS dan sistem batch
TPS. Sistem online TPS mempunyai hubungan langsung dengan data (data base)
sehingga pengambilan dan pemasukan data akan menimbulkan efek pada seluruh
proses informasi di perusahaan. Contohnya, TPS pada bank. Pengambilan uang pada
bank akan dikonfirmasikan lebih dulu dengan data yang menyebutkan jumlah uang
yang dimiliki pelanggan. Sedangkan sistem batch TPS dilaksanakan bila data transaksi
tidak memerlukan konfirmasi dari salah satu data pada bank data (data base).
2. Otomasi perkantoran (OAS)
Office automation syistem (OAS) memiliki tiga tujuan yang harus diraih, yaitu :
a. Penggabungan dan penerapan teknologi
b. Memperbaiki proses pelaksanaan pekerjaan di kantor
c. Meningkatkan produktifitas pekerja dan efektifitas pekerjaan
Secara fungsional, OAS dapat didefinisikan sebagai sebuah rencana untuk
menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses
pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerja dan efektifitas
pekerjaan. Secara teknis, OAS dapat berupa sebuah sistem yang digunakan untuk
membuat, menyimpan, mengambil, mengubah, dan mengomunikasikan informasi yang

5
terjadi di perusahaan atau di perkantoran. Bentuk informasi dapat berupa tulisan yang
antara lain adalah, teks, grafik, fax, telex, data komputer ; berupa suara antara lain
radio, telepon, atau gambar video. Beberapa fasilitas OAS yang sering digunakan orang
dapat disarikan sebagai berikut :
a. Word Processor
Word Processor (pengolah kata) adalah salah satu jenis OAS yang sudah
banyak digunakan orang. Sudah banyak terbukti bahwa produktifitas pekerja
dan efektivitas pekerjaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan word
processor.
b. Document Management
Beberapa cara telah ditemukan guna meningkatkan efisiensi penyimpanan dan
pengambilan dokumen. Contoh produk yang masuk dalam klasifikasi ini
adalah Document Content Architecture (DCA) oleh IBM, Document
Interchange Architecture (DIA) oleh IBM, Electrinic Filling System oleh
banyak vendor, Information Retrieval System, dan Computer Aided
Retrieval/sistem lain yang sejenis.
c. Electronic Mall
Electronic mall biasanya dikirim melalui jaringan komputer. Pada jaringan
komputer, setiap pemakai komputer memliki nama sendiri, yang biasa disebut
sebagai ‘account’. Semua data tentang sebuah ‘account’ memang harus
dimasukkan lebih dulu sebelum ‘account’ tersebut dapat dikenal. Dengan
menggunakan salah satu pengolah kata, kita dapat menulis surat atau memo
lalu menitipkan surat tersebut kepada jaringan. Dengan menyebutkan
‘account’ yang dituju, maka setiap pemakai komputer yang memiliki ‘account’
tersebut masuk atau memakai komputer yang berhubungan dengan jaringan.
Dengan demikian, maka secara otomatis jaringan akan memberitahu bahwa
beliau menerima sebuah surat atau memo untuknya.
d. Electronic Funds Transfer
Electronic funds transfer (EFT) menggantikan pengiriman
kertas/dokumen/uang ke bentuk elektronik. EFT dapat melaksanakan transaksi
pendanaan, transfer, pembayaran utang, pembelian/penagihan, dan sebagainya
dari bank ke pelanggan atau antar bank. Comtohnya, ATM, Electronic

6
Shopping (berbelanja melalui komputer yang dihubungkan dengan modem),
dan beberapa aplikasi kartu kredit.
e. Voice Mailing System
Ini adalah fasilitas yang diberikan pada Private Brance Exchange (PBX). PBX
dapat disamakan dengan jaringan telepon yang dimiliki oleh PT. Telkom,
hanya saja dengan skala yang kecil. (key telephone adalah alat yang mirip
dengan PBX, tetapi dengan skala yang lebih kecil dengan cara pengoperasian
yang sedikit berbeda). PBX, juga peralatan PBX yang ada di PT.Telkom,
dapat melayani dua bentuk informasi, yaitu suara atau sinyal analog atau fax.
(apabila suara dikirim dengan sinyal analog, maka mesin fax sebenarnya
adalah mesin penerjemah antara gambar ke suara atau sinar analog sebaliknya.
f. Voice Information Services
Voices information services adalah sebuah alat yang digabung dengan PBX
yang berguna memberi jawaban tentang informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai telepon. Informasi yang diberikan hanyalah informasi yang telah
disediakan. Di sini pemakai dituntun oleh menu yang berupa suara pula.
Fasilitas ini biasa digunakan oleh bank untuk melihat rekening koran atau
perusahaan service lain untuk memberikan informasi lain. Sebagai contoh
dapat dicoba Voice Information Service yang dimiliki oleh PT. Telkom
dengan nomor 109 untuk mencari informasi mengenai berapa tagihan jasa
telepon bulan ini. Voice Information Service juga dapat menggunakan
komputer pribadi sehingga setiap perusahaan dapat memilikinya.
g. Fax Information Service
Fax Information Service mempunyai fungsi kerja yang mirip dengan Voice
Information Service, tetapi yang dikirim adalah informasi dalam bentuk fax.
Ffak Information Service juga dapat menggunakan komputer pribadi sehingga
setiap perusahaan dapat memilikinya.
h. Video Conference
Conference adalah fasilitas untuk berbicara dengan lebih dari satu otang lawan
bicara. Video adalah bentuk gambar yang dapat dilihat, yang dalam hal ini
terdapat dua pilihan, yaitu gerak penuh (full motion) dan gambar beku (freeze
frame). Beberapa waktu yang lalu fasilitas conference dengan suara (audio)
sudah ada pada PBX. Kini teknologi telah menambahkan gambar video

7
padanya sehingga yang dihasilkan adalah ‘video conference’. Fasilitas video
sebenarnya sama dengan fasilitas mesin faksimile.

3. Sistem Pendukung Keputusan (DSS)


Dibandingkan Executive Support System (ESS), Decision Suport System (DSS)
memang lebih luas wawasannya karena pada umumnya program DSS mempunyai
kemampuan ESS ditambah kemampuan analisis, meskippun tidak mempunyai
kemampuan penyajian presentasi sebagus ESS. Definisi DSS dapat ditulis sebagai
rangkuman sistem komputer yang digunakan untuk membantu manajer membuat
keputusan. Ciri-ciri serta keuntungan dalam menggunakan DSS dapat dituliskan sebagai
berikut :
1 Dapat menyelesaikan problem yang kompleks
2 Sistem dapat berinteraksi dengan pemakaiannya (contoh yang terkenal adalah “what-
if Analysis”) sehingga dapat mencoba keputusan lebih dulu.
3 Lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik dibanding dengan pengambilan
keputusan yang intuisi (mengandalkan perasaan) terutama untuk lingkungan yang
cepat berubah.
4 Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bagi manajer
yang kurang berpengalaman.
5 Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif
meski tidak selalu lebih efisien.
6 Fasilitas untuk mengambil data dapat memberi beberapa manajer berkomunikasi
dengan lebih baik.
7 Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
8 Membantu bermacam-macam bagian dari manajemen.
9 DSS didesain untuk mudah dibuat dan mudah dipakai.
10 DSS digunakan “membantu” manajer sehingga setiap saat dapat diabaikan atau
dibatalkan.
Tiga langkah yang dapat dilakukan dalam membuat DSS
1. Mendefinisikan prolem
2. Membuat model dengan DSS generator
3. Menggunakan model tersebut untuk mendapatkan jawabannya

8
Banyak diantara DSS ini yang memiliki kapasitas ntuk menjadi DSS sekaligus menjadi
DSS generator sebagaimana yang dimiliki oleh integrated page (IP). Sebuah proses yang
menggunakan DSS memiliki beberapa komponen, antaralain:
1. Dialog yaitu Alat untuk berinteraksi antara komputer dengan pemakaiannya
2. Model yaitu model serta sistem yang memperbolehkan pemakai memakai model
yang cocok. 3 macam model diantaranya
a. Optimalisasi: mencari yang terbaik
b. Statistik atau matematis: menggambarkan masalah dengan standar kuantifikasi
yang ada
c. Financial: mencari kesempatan yang baru yang lebih menguntungkan
3. Database yaitu pengaturan keluar masuk data
4. Data yaitu data yang akan diproses untuk menghasilkan keputusan

4. Sistem Pendukung Executive (ESS)


Tujuan executive support system (ESS) adalah untuk mengintisarikan informasi dari
bermacam sumber, lalu dipersembahkan kepada manager tingkat atas. Penerapan ESS
yang benar dapat dimulai dari mempelajari apa saja yang dibutuhkan oleh manajer
tingkat atas dan apapula kebiasaan yang dimiliki olehnya. Manager tingkat atas biasanya
membuthkan informasi atas dasar critical success factor (CSF). CSF adalah faktor yang
telah membuat sebuah organisasi berjalan menuju sukses. Faktor ini harus diperhatikan
dan dijaga bila organisasi tersebut ingin menjadi sukses.
Sifat dan keunggulan ESS pada umumnya, yaitu:
a. Dapat menyajikan informasi yang lebih relevan demi menghemat waktu manager
tingkat atas.
b. Dapat membantu manager tingkat atas mengetahui lingkungan dengan lebi cepat,
lebih singkat, dan lebih uptodate
c. Dapat dibuat khusus (secara individu) sesuai yang diminta manager tingkat atas serta
sesuai dengan kebudayaan perusahaan
d. Mempunya kemampuan grafik yang cukup, alat presentasi yang handal serta
menyajikan dan menonjolkan intisari data serta fasilitas untuk menampilkan data CSF
kedalam berbagai bentuk dengan lebih cepat
e. Dapat berkomunikasi dan membandingkan strategi dan realita agar dapat mengurangi
jarak serta salah paham antara manajer tingkat atas dibawahnya

9
f. Banyak memberi gambaran individu tentang siapa yang berada pada CSF sehingga
dapat memberi motivasi lebih lanjut.
g. Mampu mengambil data dari luar dengan mudah guna mempermudah penampilan
alternatif lain

5. Sitem Informasi Akutansi (SIA)


Melaksanakan aplikasi akutansi perusahaan. Aplikasi ini ditandai dengan volume
pengolahan data yang tinggi. Pengolahan data terdiri dari empat tugas utama :
pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, peyiapan dokumen. SIA lebih
berorientasi pada data dari pada informasi sebagian besar data bersifat historis.

B. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Data


Databese Management system (DBMS – Manajemen Bank Data) adalah suatu
bentuk sistem yang bergua untuk menyimpan data. Penggunaan cara yangtepat dapat
mempercepat penyimpangan data, mempercepat dan mempermudah pemroresan data, dan
mempercepat pengambilan data[ CITATION Sub16 \l 1057 ] . Oleh karena itu, dalam
manajemen informasi, DBMS dapat dijadikan alat penunjang yang andal. Keunggulan
DBMS sebagai berikut:
1. Meningkatkan presentase dan pengambilan data. Artinya, tersedia sewaktu
dibutuhkan
2. Mempercepat penyimpanan dan pengambilan data karena data disimpan dengan lebih
teratur
3. Mempercepat dan mempermudah pemroresan data karena yang diproses adalah data
yang perlu saja.
4. Mengurangi penyimpanan data yang rangkap sehingga lebih hemat
5. Data dapat dipakai oleh banyak orang (sharability), baik digunakan sekarang maupun
digunakan masa mendatang (evolability)
6. Mengatur integrasi sehingga data dapat diambil dengan benar
7. Mempermudah pemrograman karena DBMS menjadi lebih fleksibel. Disini
perubahab program tidak memerlukan perubahan struktur data atau sebaliknya,
perubahan struktur tidak memerlukan perubahan pemprograman.
8. Keteraturan data membuat bank data lebih aman

10
a. Bentuk Elemen Data DBMS
Ada 3 elemen dasar dari sebuah databese, yaitu pemakai, isi data, dan tempat
penyimpanan.dalam elemen pemakai terdapat tiga golongan lagi:
 Operator memerlukan fasilitas ‘query’ atau memakai paket program yang
sudah jadi
 Programer memerlukan bahasa pemprograman DBMS
 Databese Administrator (DBA) memerlukan Data Dictionary System (DDS)
Pada elemen isi data, kita perlu meninjau cara kerja komputer secara fisik. Komputer
bekerja secara untai digital. Jadi, pada dasarnya komputer hanya membedakan angka
satu dan angka nol yang mewakili:
1. Arus listrik : ada arus dan tidak ada arus
2. Tegangan listrik: ada tegangan dan tidak ada tegangan
3. Medan magnet: kutub utara dan kutub selatan
4. Frekuensi : frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
5. Fase : fase searah (0 derajat) dan fase berlawanan (180derajat)
6. Tulisan : hitam dan tidak hitam
7. Optic : ada cahaya dan tidak ada cahaya
8. Dan segala perbedaan yang berlawanan lainnya
Satuan yang terkecil disebut bit. Dari unsur yang terkecil ini kita mencoba membongkar
rahasia sebuah bank data. Urutan elemen terkecil hingga menjadi bank data yang besar
antaralain:
Nama Penjelasan
BIT Satuan terkecil
Satu karakter = 8 bit
WORD Satu kata= 2 byte = 16 bit
DOUBLE WORD Satu kata = 4 byte = 32 bit
DATA Satu data= beberapa byte yang mempunyai arti
RECORD Satu baris data
FIELD Satu lajur data
TABLE Suatu tabel data (baris dan lajur)
FILE Kumpulan tabel data
LIBRARY Kumpulan fil data
DATABESE Suatu bank data (kumpulan semua data)

11
Elemen penyimpanan membutuhkan tempat yang disebut memori. Sesuai dengan
pengetahuan perangkat keras, memori yang dapat digunakan untuk simpan-menyimpan data
dibagi menjadi dua fungsi yaitu Primary Memory dan Secondary Memory

Primary Memory bukan menjadi bahan bagi DBMS, tetapi pengetahuan tentang Secondary
Memory yang juga disebut sebagai Secondary Storage perlu diketuhai. Secondary storage
yang dapat digunakan pada DBMS, antara lain:
1. Rigid disk, Hard disk, Fixed disk, atau Winchester disk
2. Fleksible disk, Floppy disk, atau Diskette
3. Magnene tape, Cassette, Cartridge
4. Optical disk, CD ROM (Compact Dsc Read Only Memory)
Perbandingan keempat storage ini dapat ditunjukan seperti pada tabel berikut:

Perbandingan Sorage
jenis Teknologi Sifat Kapasitas Kecepatan
Fixed Metal plate Tetap 40MB - 6000MB 200milidetik
Flexible Ferromagnetic Tdk tetap 360KB – 2 MB 60milidetik
Tape Ferromagnetic Tdk tetap 20MB – 80 MB 5detik
Optical Laser Tdk tetap 360MB – 1GB 300milidetik

Dalam realita, perbandingan diatas sudah tidak benar lagi. Dengan perkembangan yang maju
pesat, kita sudah dapat memiliki Removable Hard Disk (Fixed disk yang tidak tetap).
Kapasitas hard disk sudah ada yang mencapai 1 Gigabyte dengan kecepatan hard disk sudah
mencapai 9 milidetik. Lebih dari itu, perkembangan akan terus mencari produk baru yang
kapasitasnya lebih besar, proses baca tulis yang lebih cepat, bentuk yang lebih kecil, dan
tidak ketinggalan harga yang lebih murah. Meskipun demikian, dengan menggunakan
perbandingan diatas, kita dapat membayangkan bahwa DBMS yang berhubungan dengan
kerja sehari-hari akan disimpan pada Fixed Disk. Sedangkan device lainnya digunakan untuk
back-up atau bank data lainnya.
b. Hierachical Databese
Hierachical Databese biasanya digunakan untuk jaringan komputer datayang berupa
hierarchi atau tree. Bila kita melihat lingkungan kita secara lebih detail, hampir semua
perusahaan besar memiliki struktur organisasi yang berupa hierarki. Jadi, dasar hierarchial
database ini berusaha menggambarkan realita dalam sebuah organisasi ke bentuk data-data
komputer.

12
c. Network Database
Network Database dibuat karena jaringan komunikasi memiliki topologi Mesh
sehigga membutuhkan bentuk Network Database. Network Database sering memiliki struktur
file yang sama, meskipun tidak harus. Dengan demikian, file yang satu dapat
mengetahui/mendapatkan informasi file yang lain dengan benar.
d. Relational Database
Relational database adalah bentuk database yang paling fleksibel dan paling terbuka.
Oleh karena itu, biasanya relational database digunakan pada lokal saja. Sangat sulit
mengatur atau mengontrol bila digunakan jarak jauh. Sama dengan komunikasi data yang
boleh berhubungan satu samalain, baik letaknya jauh atau dekat, maka kita boleh
menggabungkan bentuk relational database untuk lokal dengan network database untuk
interlokal. Relational database dijabarkan atas dasar perhitungan relasi aljabar.
Relational database dibuat dari sebuah flat file (seakan-akan sebuah spreadsheet besar
yang mencakup semua data) yang kemudian dipecah-pecah sesuai dengan hubungan pada
masing-masing. Cara pemecahan tersebut harus sesuai teknik normalisasi yang akan dibahas
lebuh lanjut. Pemecahan hubungan tersebut memiliki sebuah kunci yang dapat
menghubungkan Relational-Data dengan Master-Data sehingga kita dapat membuat data-data
yang baru sesuai dengan permintaan.
e. Administrator Database
Di Indonesia tidak ada yang memiliki jabatan khusus sebagai Database Administrator
(DBA), DBA biasanya merangkap pekerjaan lain. Bahkan pekerjaan DBA sering dibagi-
bagikan kepada pemakai, operator, maupun programer dengan maksud agar pemakai dapat
mengawasi datanya masing-masing. Dengan masuknya era informasi dengan data menjadi
aset yang sangat berharga, DBMS diharuskan menangani data yang makin banyak dan makin
penting. Agar DBMS dapat bekerja secara optimal, dibutuhkan seeorang atau bahkan
beberapa orang yang khusus bekerja sebagai DBA. Beberapa literatur mengajukan DBA
memiliki posisi sentral pula.
Pekerjaan DBA dapat ditonjolkan sebagai berikut:
1. Mendefinisikan dan merawat data. Memberitahu kepada pemakai tentang arti sebuah
data. Dalam hal ni dapat digunakan data description language (DDL) yang mencakup
tatacara penulisan (syntax) dari sebuah format database (schema).
2. Mencari keselarasan bila terjadi konflik

13
3. Mendefinisikan dan merawat fungsi, prosedur, dan standar database. Standar untuk
desain dan pemakaian harus didefinisikan, diberitahukan, dimonitor dan direvisi.
4. Membuat database tersedia dan siap pakai. Aplikasi dan peralatan pemakaian bagi
pemakai maupun programer harus disediakan pula
5. Membantu pemakai dalam pemakaian database. Memberitahu, mendidik, melatih,
menganjurkan dan fungsi konsultasi lainnya
6. Merawat integritas data. Integritas data dapat dirawat melalui pencegahan
(preventive) maupun penyembuhan (curative) atas kejadian yang tidak diinginkan.
Pencegahan yang perlu dilakukan antara lain keberadaan (misalnya, bank-up)
mencegah data melanggar definisi yang diberikan, mengatur siapa saja yang dapat
memakai data (access control), menjaga keselarasan data dan sebagainya.
7. Mengawasi operasi dan menganalisis hasil kerja
8. Mencatat dan menyimpan peristiwa yang berhuubungan dengan database sehingga
dapat diketahui asal muasal sebuah bencana
9. Meningkatkan efisiensi kerja operasional baik dari segi pemakai maupun dari segi
database itu sendiri

Untuk melaksanakan tugas diatas, seorang DBA akan membutuhkan peralatan yang disebut
data dictionary system (DDS). DDS dapat berupa perangkat lunak yang lepas atau sebuah
modul dari pake DBMS yang ada. DDS harus memiliki kemampuan untuk:
1. Mendesain dan merevisi database:
a. Memeriksa konsistensi desain yang baru
b. Membuat diagram terstuktur
c. Memberi estimasi besar data
d. Mendefinisikan kembali data yang tersimpan
e. Membuat struktur data yang baru

2. Merawat integritas database:


a. backup dan recovery data
b. Memvalidasi data
c. Memonitor dan menganalisis kejadian
d. Melacak seluruh rangkaian database yang ada

14
3. Memonitor efisiensi kerja guna peningkatan lebih lanjut
a. Menganalisis perubahan kecenderungan (trend) lebih lanjut
b. Menganalisis pemakaian tempat penyimpanan (storage utilization)
c. Mengatur kembali organisasi data (strukturisasi data)

C. Intelegensi Buatan
Artificial Intelligence (AI) atau inteligensia buatan adalah sebuah sistem yang
berusaha mengajarkan komputer untuk berpikir. Jadi, komputer diprogram sedemikian rupa
sehingga dapat bekerja seperti seorang manusia yang berpikir. Hingga saat ini memang masih
jauh bila dibanding manusia yang mempunyai lima indra dengan intuisinya sebagai indra
keenam. Akan tetapi, perangkat lunak yang ada sekarang sudah sedemikian maju sehingga
manusia dapat meminta petunjuk pada komputer[ CITATION Sub16 \l 1057 ].
Hal ini terjadi karena ilmu yang dimasukkan ke komputer berasal dari seorang ahli,
sedangkan yang bertanya adlah bukan orang yang setaraf dengan orang yang ahli tersebut.
Sebagai contoh yang mudah dan nyata adalah permainan catur dengan komputer. Manusia
biasa sering kalah bermain catur dengan komputer. Jadi, ilmu catur yang ada di komputer
tersebut sebenarnya berasal dari seorang ‘grand master’ dan sudah barang tentu manusia
biasa akan kalah bermain catur dengannya. Yang menarik di sini adalah sebuah kenyataan
bahwa teknologi yang ada telah memungkinkan kita memasukkan ilmu dari seorang ahli ke
dalam sebuah komputer (Al).
Bila sebuah komputer sudah jadi, maka dapat dihasilkan pula banyak komputer. Bila
Albert Einstein adalah contoh figure seorang ahli dan teknologi sudah dapat memasukkan
ilmunya ke dalam komputer (Al), maka sebuah perusahaan dapat membeli sepuluh buah
komputer (Al) untuk ditempatkan pada masing-masing cabang. Hal ini berarti di tiap cabang
perusahaan itu ada seorang Einstein di belakang yang selalu siap sedia menjawab pertanyaan
pemakainya. Ini adalah sebuah bukti bahwa Al akan mengubah tata cara kehidupan manusia.
Memang AI masih belum terlalu maju, dan masih banyak hal-hal yang belum dicapai. AI saat
ini masih mempunyai lingkup yang terbatas, bahkan dibicarakan orang hanya mencapai pada
sistem visual, sistem suara, dan sistem penggerak sebagai perangkat keras AI[ CITATION Sub16
\l 1057 ].
Akan tetapi, dampaknya sudah mulai terasa. AI sudah banyak dipraktikan dalam
bermacam-macam bidang, seperti kedokteran, keuangan, industri, dan sebagainya.

15
Keuntungan dan kerugian AI dibandingkan manusia antara lain dapat dilihat pada table di
bawah ini:
Keuntungan dan Kerugian AI dibandingkan dengan manusia
Keuntungan Kerugian
AI bersifat permanen Manusia lebih kreatif
AI bersifat konsisten Manusia dapat berpikir lebih luas
AI mudah diperbanyak Pengalaman memiliki bobot
penyaringan yang baik
AI lebih murah
AI bersifat detail
AI dapat didokumentasikan

McLeod mengatakan bahwa Expert System (ES) yang dalam hal ini adalah sebagian
perangkat lunak dari AI adalah tingkat lanjur dari Decision Support System (DSS). Dia
mengatakan bahwa DDS berisi pekerjaan rutin yang menggambarkan bagaimana manajer
memecahkan sebuah masalah. Sedangkan ES member kesempatan kepada manajer untuk
melihat kemungkinan lain dalam memecahkan masalah yang mungkin tidak terpikirkan oleh
manajer tersebut. Pendapat ini dapat disetujui. Manajer tetap berfungsi sebagai pemberi
keputusan, tetapi dia bertanya pada AI untuk mencari tahu kemungkinan lain.
Expert system yang sekarang ada masih belum maju seperti yang diharapkan. Boleh
dikatakan bahwa tidak ada perusahaan yang membuat expert systemnya sendiri. Mereka rata-
rata membeli dari pembuat ES yang khusus, seperti halnya perusahaan tersebut membeli
paket DSS. Bedanya, DSS hanya sekadar alat, sedangkan ES adalah alat yang sudah berisi
nasihat ‘segudang’. Oleh karena itu, dalam strategi penerapannya, ES saat ini lebih banyak
dimasukkan dalam lingkup DSS (Decision Support System).
Berbeda dengan sistem-sistem sebelumnya, AI mempunyai cara pemrograman dan
bahasa sendiri sehingga hal ini bisa dipisahkan dari pemrograman komputer pada umumnya.
Sistem komputer yang umum menggunakan cara berurutan (algorithmic) untuk memecahkan
masalah.
Empat elemen yang membentuk AI adalah :
a. Alat Pembentuk (Development Engine), yang digunakan untuk membangun
sebuah AI (Artificial Intelligent).
b. Bank Pengetahuan (Knowledge Base), yang berisi pengetahuan dalam bentuk
cuplikan fakta, data, contoh, atau hubungan.

16
c. Alat Penganalisis (Inference Engine), yang mengatur susunan pengetahuan yang
disimpan di Bank Pengetahuan (Knowledge Bank) sehingga dapat digunakan oleh
pemakai dengan mudah.
d. Alat Interaksi dengan Manusia (User Interface), yang menghasilkan laporan,
jawaban beserta penjelasannya.
1. Pengertian dan Perkembangan Intelegensi Buatan
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat didefinisikan sebagai cabang
sains komputer yang mempelajari otomatisasi tingkah-laku cerdas (Intelligent). Karena itu,
kecerdasan buatan harus didasarkan pada prinsip teoretis dan terapan yang menyangkut
struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan (knowledge reprensentation),
algoritma yang diperlukan dalam penerapan pengetahuan itu, serta teknik bahasa dan
pemrograman yang dipakai dalam implementasinya[ CITATION Rus14 \l 1057 ].
Akan tetapi, definisi di atas mungkin tidak terlalu baik karena kenyataannya nama
kecerdasan itu sendiri tidak didefinisikan atau dipahami dengan sangat baik. Lalu apakah
kecerdasan itu? apa hubungannya dengan proses belajar dan kreativitas? Apakah kecerdasan
membutuhkan pembuktian adanya mekanisme internal tertentu? Pertanyaan seperti ini
merupakan pertanyaan yang belum terjawab dan kesemuanya ini justru membantu kita
menggeluti metode problema dan solusi yang membentuk intisari kecerdasan buatan modern.
Kecerdasan buatan menawarkan baik media maupun uji teori kecerdasan. Teori semacam
ini dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer dan dibuktikan melalui eksekusinya
pada komputer nyata. Kecerdasan buatan memang masih merupakan disiplin ilmu yang
sangat muda dan ikut berkembang seiring dengan perkembangan sains komputer.
Teknik yang digunakan dalam kecerdasan buatan memungkinkan dibuatnya sebuah
program yang setiap bagiannya mengandung langkah-langkah independen dan dapat
diidentifikasi dengan baik untuk dapat memecahkan sebuah atau sejumlah persoalan. Setiap
potong bagian program adalah seperti sepotong informasi dalam pikiran manusia. Jika
informasi tadi diabaikan, pikiran kita secara otomatis dapat mengatur cara kerjanya untuk
menyesuaikan diri dengan fakta atau informasi yang baru itu. Kita tidak perlu selalu
mengingat setiap potong informasi yang telah kita pelajari. Hanya yang relevan dengan
persoalan yang kita hadapilah yang kita gunakan.
Demikian pula, pada kecerdasan buatan, setiap potong bagian program kecerdasan buatan
dapat dimodifikasi tanpa memengaruhi struktur seluruh programnya. Keluwesan ini dapat
menghasilkan program yang semakin efisien dan mudah dipahami. Inilah kecerdasan.

17
Pada akhir tahun 1940-an, komputer digital elektronik telah menunjukkan
kemampuannya dalam menangani sejumlah memori dan pemrosesan yang dibutuhkan oleh
program cerdas. Salah satu hal penting dari Kecerdasan Buatan adalah komitmen
digunakannya komputer digital tidak hanya melulu menjadi alat uji teori kecerdasan, namun
arsitekturnya juga menampilkan sebuah paradigma: kecerdasan adalah sebuah bentuk
pemrosesan informasi. Kebanyakan program Kecerdasan Buatan menunjukkan pengetahuan
dalam suatu bahasa formal yang kemudian di manipulasi oleh logaritma. Logika formal
kemudian muncul sebagai bahasa penghubung dalam riset Kecerdasan Buatan, sementara
teori graf memainkan peran penting dalam penganalisisan persoalan network semantik.
2. Bentuk-bentuk Kecerdasan Buatan
Sebenarnya orang sudah menciptakan bermacam-macam bentuk AI, tetapi yang
populer pada saat ini hanyalah bidang visual, suara, robotika, dan neural network. Berikut
ini catatan singkat tentang AI di keempat bidang tersebut.
SISTEM VISUAL
a. Berhubungan dengan ilmu fisika optik.
b. Berhubungan dengan teknologi grafik komputer.
c. Digunakan untuk membedakan dan mengenali barang-barang atau material.
d. Biasanya sistem ini digabungkan fungsinya dengan sistem robot.
SISTEM SUARA
a. Berhubungan dengan voice recognizer (alat pengenal suara) dan voice systhesizer
(alat pembuat suara)
b. Berhubungan dengan database suara yang telah diubah ke bentuk digital.
c. Digunakan untuk berinteraksi dengan bahasa manusia.
d. Selang bahasa, aksen, bobot suara, dan lain sebagainya adalah bahan pembicaraan
yang hangat pada sistem ini.
SISTEM ROBOTIKA
a. Berhubugan dengan ilmu fisika matematika.
b. Digunakan untuk memindahkan barang dari tempat satu ke tempat lain.
c. Ciri yang penting dalam kategori AI adalah adanya bermacam-macam fungsi dalam
sistem robotika tersebut dan adanya kemampuan untuk pemrograman kembali.
d. Penggunaan yang sering ditonjolkan adalah menggantikan pekerjaan manusia yang
berbahaya.
NEURAL NETWORK

18
a. Berusaha membangkitkan proses belajar seperti yang dimiliki oleh manusia.
b. Berusaha menanggulangi kesulitan dalam “mengambil” pengalaman orang ahli.
c. Berusaha mengurangi proses pemrograman karena program dan pengetahuan dapat
dibangkitkan sendiri (self created).
d. Dengan kemampuan untuk belajar serta kemampuan untuk membangun jaringan
dana (mengetahui di mana harus mencari), sistem neural dapat bekerja sangat
efisien karena hanya mencatat/mengingat apa yang dibutuhkan saat ini.
Sudah dapat diduga bahwa AI (Artificial Intelligent) berusaha semaksimal mungkin
meniru kecanggihan peralatan yang ada pada sosok tubuh manusia.
3. Sistem Pakar
Pengetahuan pakar (expert knowledge) merupakan kombinasi pemahaman teoritis
tentang suatu persoalan dan sekumpulan aturan pemecahan persoalan heuristik. Di sini,
pengalaman telah menunjukkan keefektifannya dalam persoalan itu. Sistem pakar dibuat
dengan mendapatkan pengetahuan ini dari seorang manusia yang pakar dan mengodekannya
ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh komputer bila komputer menghadapi persoalan
yang sejenis.
Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada pengetahuan manusia
yang pakar dalam suatu bidang dalam menyusun strategi pemecahan persoalan yang
dihadapi oleh sistem. Sekalipun beberapa program dibuat oleh seorang perancang yang juga
merupakan sumber pengetahuan, kerjasama antara pakar ini (seperti seorang dokter, ahli
geologi, atau insinyur mesin) dengan seorang ahli menghasilkan kecerdasan buatan yang
lebih dapat mengembangkan program tersebut. Seorang pakar yang kompeten di dalam
suatu bidang tertentu dapat menyediakan pengetahuan yang dibutuhkan tentang suatu
persoalan yang dikuasainya.
Sedangkan seorang ahli kecerdasan buatan bertanggung jawab menerapkan
pengetahuannya dalam pembuatan program yang efektif dan cerdas. Begitu program seperti
ini selesai ditulis, kepakarannya perlu ditingkatkan melalui proses pemberian persoalan
padanya untuk dipecahkan, merundingkannya dengan pakar yang berkecimpung dalam
bidang yang dibahas, dan membuat perubahan yang perlu. Proses ini terus diulang sampai
program mencapai tingkat kinerja (performance) yang diinginkan.
Suatu program sistem pakar bernama MYCIN dikembangkan di Universitas Stanford
pada pertengahan tahun1970-an. Program ini menggunakan pengetahuan medis pakar untuk
melakukan diagnosis dan membuat perlakuan (treatment) untuk spinal menginitis dan

19
infeksi bakteri darah. Program MYCIN ini merupakan program yang menangani persoalan
pengambilan keputusan dengan informasi yang tidak pasti atau tidak lengkap.
MYCIN menyediakan penjelasan pengambilan keputusan yang logis dan jelas dengan
menggunakan struktur kontrol yang memadai untuk suatu persoalan khusus serta mengenali
kriteria untuk menilai kinerjanya. Selain harapan yang dijanjikan oleh sistem pakar, sering
terjadi penilaian yang berlebihan tentang kemampuan teknologi ini. Keterbatasan sistem ini
antara lain:
a. Kesulitan dalam menangkap pengetahuan yang mendalam tentang persoalan yang
dihadapi. MYCIN misalnya tidak memperhitungkan fisiologi manusia. Hal ini
menjelaskan keterbatasan sistem pakar.
b. Keterbatasan keluwesan (fleksibilitas). Jika manusia dihadapkan pada problema
yang tidak dapat dipecahkan dengan segera, umumnya mereka dapat kembali
mengingat prinsip utama dan menyiapkan suatu strategi untuk menyelesaikan
problema tersebut. Sistem pakar biasanya tidak memiliki kemampuan ini.
c. Ketidakmampuan untuk menyajikan penjelasan yang mendalam. Karena sistem
pakar tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang suatu persoalan tertentu,
penjelasan yang disajikannya biasanya terbatas pada deskripsi langkah yang diambil
dalam menangani persoalan tersebut. Sistem pakar tidak dapat menjawab pertanyaan
mengapa hal itu dilakukan.
d. Kesulitan pembuktian. Hal ini merupakan persoalan yang serius bila sistem pakar
diterapkan dalam sesuatu yang kritis seperti kontrol lampu lalu lintas, operasi reactor
nuklir, dan sistem persenjataan.
e. Hanya mampu melakukan sedikit proses belajar dari pengalaman. Begitu suatu
sistem pakar selesai dibuat, kinerjanya tidak akan meningkat tanpa perubahan yang
dilakukan oleh pemrogramnya. Hal ini memunculkan keraguan tentang kecerdasan
sistem semacam itu.
Beberapa acuan menjelaskan bahwa AI dibagi menjadi empat, yaitu sistem visual,
sistem suara, sistem robot, dan expert system. Keempat bidang ini memang yang paling maju
dalam dunia AI. Sistem visual, sistem suara, dan sistem robot adalah contoh perangkat keras
dari AI, sedangkan expert system adalah contoh perangkat lunak dari AI.
Expert System (ES) sering dipisahkan dari contoh AI yang lain dan dijelaskan secara
sendiri karena expert system sudah maju mendahului bidang-bidang (perangkat keras) AI
yang lain. Kita sudah dapat membuat sebuah ES dengan menggunakan komputer biasa

20
sehingga gambaran bahwa setiap AI adalah sebuah mesin yang lengkap berisi perangkat
keras dan perangkat lunak yang khusus dirancang sendiri sudah tidak dapat diterima lagi.
Setiap perangkat keras AI (visual,suara,robot) memang disertai tata cara pemrograman yang
dipunyai oleh ES, tetapi ES tidak selalu berhubungan dengan vision, suara, atau robot. ES
dapat berdiri sendiri di dalam komputer biasa sebagai sebuah AI.
Inti dari Expert System (ES) adalah menggunakan pengetahuan dan prosedur yang
teratur untuk memecahkan masalah. Untuk itu, ES dibagi menjadi beberapa elemen, yaitu :
a. Pengalaman
Pengalaman adalah perkembangan dari pengetahuan yang khusus, yang dapat
dijadikan bahan (atau data dalam istilah komputer). Pengalaman dapat termasuk
fakta, teori prosedur, aturan atau tata cara, strategi, filosofi, dan lain sebagainya.
b. Orang Ahli
Pengalaman harus ada yang memiliki sesuatu yang dapat “diambil”. Selain itu,
orang ahli harus dapat melihat problem, memformulasikan problem, memecahkan
problem, membuat solusi, menjelaskan solusi, dan lain sebagainya.
c. Transfer Pengalaman
Pengalaman yang ada harus dapat dikomunikasikan dan dipindahkan. Tujuan utana
ES adalah memindahkan pengalaman dari manusia ke komputer lalu ke manusia
lain. Jadi, peralatan ini harus tersedia.
d. Pembuatan Alasan
Sebuah pengalaman harus dapat dibuat alasannya karena tata cara ES yang ada pada
saat ini masih berdasar pada pembuatan alasan. Bila kelak ditemukan tata cara lain,
mungkin elemen ini sudah tidak perlu lagi.
e. Pembuatan Simbol
Expert System yang saat ini ada juga masih mengandalkan symbol dan bahasa
sehingga pembuatan simbol di sini juga merupakan syarat.
f. Aturan
Alasan yang dibuat oleh manusia ditransformasikan ke komputer dalam bentuk
aturan.
g. Kemampuan Menjelaskan
Dengan tambahan kemampuan untuk menjelaskan, maka pemakai dapat menimbang
mana solusi yang terbaik. Bahkan, kadang kemampuan untuk menjelaskan dan

21
kemampuan untuk menimbang termasuk dalam sistem tersebut sehingga seakan-aka
pemakai tinggal “terima jadi”.
Perbedaan sifat antara expert system dengan sistem komputerisasi yang lain dapat
disimpulkan seperti pada tabel berikut:

Expert System Sistem Informasi Lain


Yang diproses adalah pengetahuan Yang diproses adalah data
Secara mekanis, bank pengetahuan dari Pengetahuan dan proses terpisah,
program pemrosesannya pemrograman berbaur dalam satu
program
Mengolah informasi kualitatif Mengolah informasi kuantitatif
Menggunakan teknik heuristik Menggunakan teknik algoritmik
Repairing : berbuat sesuatu untuk memperbaiki kesalahan.
a. Terhentinya proses sewaktu rencana baru masuk.
b. Efek yang ditimbulkan ke, dari, atau oleh bagian yang lain.
Instruction : menyuruh untuk berbuat sesuatu.
a. Aspek-aspek komunikasi antarpengirim dan penerima instruksi.
b. Antisipasi terhadap kemungkinan kesalahan interpretasi.
Control : memproses hasil sensor sebagai bahan umpan balik sistem.
a. Proses yang kompleks dan memiliki sifat untuk berulang.
b. Problematika pada sensor dan hasil umpan balik yang dikirim.
Catatan kecil tentang kesulitan ini dapat membuat kita lebih berhati-hati dalam mengolah dan
menggunakan ES pada pekerjaan kita. ES memang tidak sama dengan pemrograman biasa.

22
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Sistem Pendukung Manajemen (MSS) terdiri dari beberapa jenis sistem yang
dapat membantu manajer dalam mengambil sebuah keputusan sesuai informasi
yang dibutuhkan selain itu,SIM juga menyediakan aplikasi pendukung kinerja
suatu perusahaan misalnya TPS, OA dan SIA
2. Database manajemen system (DBMS) merupakan suatu sistem perangkat lunak
yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol
dan mengakses database secara praktis, efisien. Baik dari model hierarki,
network, rational ataupun tugas administrator database
3. Intelegensi buatan merupakan peranan penting dalam suatu perusahaan cabang
sains computer yang mempelajari otomatisasi tingkah laku cerdas, sebagai suatu
perangkat yang mampu menggantikan peranan kinerja manusia yang didesign
sedemikian rupa agar mampu mempermunah kinerja manusia

B. Saran
1. Manajer dalam mengambil keputusan harus mempetimbangkan berbagai aspek
dalam sistem informasi manajemen agar menghasilkan keputusan yang terbaik
2. Manajer harus mengerti sistem pendukung dalam sistem informasi manajemen
untuk mengefisienkan kinerja karyawan serta berperan penting dalam
pengambilan keputusan

23
DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia
Subtari, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : CV Andi Offset

24

Anda mungkin juga menyukai