A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami konsep penggunaan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini, peserta didik diharapkan :
1. Siswa dapat memahami jenis-jenis alat ukur pembanding atau alat ukur dasar.
2. Siswa dapat menjelaskan pemilihan alat ukur pembanding atau alat ukur dasar.
3. Siswa dapat menjelaskan cara mengukur menggunakan alat ukur pembanding atau alat
ukur dasar.
4. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing alat ukur pembanding atau alat
ukur dasar.
5. Siswa dapat menganalisis jenis-jenis alat ukur pembanding atau alat ukur dasar.
6. Siswa dapat menganalisis pemilihan alat ukur pembanding atau alat ukur dasar.
7. Siswa dapat menngkarakteristikan cara mengukur menggunakan alat ukur pembanding
atau alat ukur dasar.
8. Siswa dapat menganalisis fungsi dari masing-masing alat ukur pembanding atau alat
ukur dasar
E. Materi Pembelajaran
1. Definisi Alat ukur pembanding/alat ukur dasar
2. Jenis-jenis alat ukur pembanding
3. Pemilihan alat ukur
4. Cara mengukur alat ukur pembanding
5. Fungsi dari tiap alat ukur pembanding
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 2
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
tentang jenis, fungsi dan cara teknik penggunaan alat
ukur pembanding/alat ukur dasar dan alat ukur
mekanik presisi
Mengekplorasi:
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen,
buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang jenis, fungsi dan cara teknik
penggunaan alat ukur pembanding/alat ukur dasar.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait
dengan jenis, fungsi dan cara teknik penggunaan alat
ukur pembanding/alat ukur dasar.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang teknik
penggunaan alat ukur pembanding/alat ukur dasar.
melalui media tulisan (laporan pengukuran)
Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
2. Siswa merenungkan aktifitas pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat
catatan penguasaan materi.
3. Siswa mengerjakan evaluasi.
4. Siswa saling memberikan umpan balik hasil 45 menit
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
5. Siswa menyepakati tugas yang harus dikerjakan
berkaitan dengan alat ukur pembanding atau alat
ukur dasar
6. Guru memberikan tanggapan atas pertanyaan
siswa dan guru menutup pelajaran dengan
mengucap salam
Pertemuan ket 3
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
tentang teknik penggunaan alat ukur pembanding/alat
ukur dasar.
Mengekplorasi:
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen,
buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang teknik penggunaan alat ukur
pembanding/alat ukur dasar.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait
denganteknik penggunaan alat ukur pembanding/alat
ukur dasar.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang teknik
penggunaan alat ukur pembanding/alat ukur dasar.
melalui media tulisan (laporan pengukuran)
Penutup 7. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dipelajari.
8. Siswa merenungkan aktifitas pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Siswa merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan membuat
catatan penguasaan materi.
9. Siswa mengerjakan evaluasi.
10. Siswa saling memberikan umpan balik hasil 45 menit
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
11. Siswa menyepakati tugas yang harus dikerjakan
berkaitan dengan alat ukur pembanding dan atau
alat ukur dasar
12. Guru memberikan tanggapan atas pertanyaan
siswa dan guru menutup pelajaran dengan
mengucap salam
H. Penilaian
1. Teknik penilaian : Pengamatan, tanya jawab, tes tertulis
2. Prosedur penilaian :
Teknik
No Aspek Penilaian Waktu Penilaian
Penilaian
1 Pengetahuan Esay
2 Ketrampilan Lembar
Kerja
Keaktifan
1. Form Pengetahuan
Soal Indikator Skor
Jika siswa mampu menjawab sesuai dengan kunci jawaban secara 20
lengkap
Jenis alat
Jika siswa mampu menjawab sesuai dengan kunci jawaban kurang 15
ukur
lengkap
Jika siswa tidak menjawab pertanyaan 5
Jika siswa mampu menjawab 20
Pemilihan Jika siswa mampu menjawab sesuai dengan kunci jawaban kurang 15
alat ukur lengkap
Jika siswa tidak menjawab pertanyaan 5
Jika siswa mampu menjawab dengan tepat 20
Cara
Jika siswa mampu menjawab kurang tepat 15
penggunaan
Jika siswa tidak menjawab pertanyaan 5
Jika siswa mampu menjawab dengan tepat 20
Fungsi alat Jika siswa mampu menjawab kurang tepat 15
ukur
Jika siswa tidak menjawab pertanyaan 5
Jawaban Soal
1. A. jangka bengkok
B. penggaris siku
C. Mistar
D. High gauge
2. Berdasarkan metode pengukuran maka dikenal lima macam alat ukur, yaitu :
1. Alat ukur langsung adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yang sudah dikalibrasi.
Hasil pengukuran bisa langsung dibaca pada alat ukur tersebut.
2. Alat ukur pembanding adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yang sudah
dikalibrasi. Alat ini hanya dipakai sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi
terhadap ukuran standard.
3. Alat ukur standard adalah alat ukur yang mampu memberikan atau menunjukkan suatu
harga ukuran tertentu. Digunakan bersama alat ukur pembanding untuk menentukan
dimensi suatu obyek ukur.
4. Alat ukur batas adalah alat ukur yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi
terletak didalam atau diluar dimensi.
5. Alat ukur bantu bukan merupakan alat ukur dalam arti yang sesungguhnya karena
peranannya penting dalam pengukuran.
Secara garis besar suatu alat ukur dibagi menjadi 3 komponen utama :
1. Sensor atau peraba adalah bagian alat ukur yang merasakan adanya sinyal yang harus
diukur atau bagian yang berhubungan langsung dengan benda ukur.
2. Pengubah sinyal atau transduser berfungsi untuk memperkuat atau memperjelas dengan
mengubah sinyal-sinyal yang diterima dari sensor dan mengirim hasil ke penunjuk atau indicator
maupun kontroler.
Penunjuk atau indicator berfungsi untuk menayangkan data ukur yang berupa garis-garis skala
pada mikrometer atau jarum yang bergerak melingkar dengan menunjuk skala ukur yang
melingkar juga.
3. A. Mistar baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari
baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya
rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-
guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi,
sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi
dan sentimeter/milimeter.
Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara
lain: - mengukur lebar - mengukur tebal serta, -
memeriksa kerataan suatu permukaan benda
kerja. Di samping itu mistar baja (steelrule) dapat dipergunakan untuk mengukur dan
menentukan batas-batas ukuran juga biasa dipergunakan sebagal pertolongan menarik
garis pada waktu menggambar pada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis
hanya
dilakukan satu kali, Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar
secara kasar. Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain
seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki
B. Height gauge
adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu
bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap
benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Jenis yang pertama sering
digunakan pada dokter operasi untuk menemukan tinggi seseorang. Height gauge
memiliki dua buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat
putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan oleh pengukur.
Alat pengukur ini digunakan pada pekerjaan logam atau metrologi untuk menetapkan
maupun mengukur jarak tegak. Untuk
meningkatkan keakuratan pengukuran dengan
mengurangi defleksi pada benda kerja, height
gauge sering dipasangkan dengan dual probe dial
indicator. Selain itu dengan penambahan probe
dua arah, height gauge mampu
mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah
lubang dalam posisi horisontal.
4. - Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain: - mengukur lebar - mengukur tebal
serta, - memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja
- digunakan pada pekerjaan logam atau metrologi untuk menetapkan maupun mengukur
jarak tegak. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan
mengurangi defleksi pada benda kerja
a. Lembar Ketrampilan
Tugas berkelompok
1. Lakukan pengamatan beberapa alat ukur
2. Analisis fungsi alat ukur beberapa pemilihan
3. Praktikan cara mengukur dan menggunakan alat ukur pada komponen mesin 4 tak
4. Buatlah laporan seperti dibawah ini dengan tepat
5. Presentasikan hasil observasi laporan
5
6
b. Penilaian Sikap
Selama pembelajaran, sikap Siswa akan dinilai, penilaian sikap meliputi; sikap dalam
melakukan pengamatan, sikap dalam diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen/mencoba,
dan sikap dalam melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan oleh dua observer yaitu Guru
dan teman sejawat.
N Penilaian
Aspek
o 4 3 2 1
1 Terlibat Penuh
2 Bertanya
3 Menjawab
4 Memberikan Gagasan
Orisinil
5 Kerja sama
6 Tertib
Kriteria Penilaian :
1) Aspek Terlibat Penuh :
Skor 4 : Diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab, mempunyai
pemikiran/ide, berani Berpendapat
Skor 3 : Diskusi kelompok terlibat aktif, dan berani berpendapat
Skor 2 : Diskusi kelompok kadang-kadang berpendapat
Skor 1 : Diam sama sekali tidak terlibat
2) Aspek Bertanya
Skor 4 : Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3 : Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang
jelas
Skor 2 : Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1 : Diam sama sekali tidak bertanya
3) Aspek Menjawab
Skor 4 : Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa
yang jelas
Skor 3 : Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahsa
yang kurang Jelas
Skor 2 : Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya
Skor 1 : Diam tidak pernah menjawab pertanyaan
5) Aspek Kerjasama
Skor 4 : Diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas, dan
membuat teman temannya nyaman dengan keberadaannya
Skor 3 : Diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadang-kadang membuat teman-
temannya
kurang nyaman dengan keberadaannya
Skor 2 : Diskusi kelompok kurang terlibat aktif
Skor 1 : Diam tidak aktif
6) Aspek Tertib
Skor 4 : Diskusi kelompok aktif, santun, sabar, mendengarkan pendapat teman-temannya
Skor 3 : Diskusi kelompok aktif, tapi kurang santun
Skor 2 : Diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain
Skor 1 : Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan berjalan kesana kemari
b. Program Remidi
1. Siswa menganalisis Alat ukur dan dirangkum dalam bentuk makalah.