Disusun oleh :
X MIPA 3
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Semangat
Menuntut Ilmu dan Menyampaikan pada Sesama ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Rahmatullah SP., S.Pd.I pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi Semangat
Menuntut Ilmu dan Menyampaikan pada Sesama bagi para pembaca sekaligus yang
menyusunnya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hj. Sri Soewarsih, S.Pd., M.Pd. selaku
kepala sekolah SMA Negeri 1 Sukoharjo dan juga Bapak Rahmatullah SP., S.Pd.I selaku
guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang telah memberikan tugas ini sehingga
kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai materi pada judul.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada penulis blog dan buku-buku yang telah
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………….........1
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….... 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
َو َما َكا َن ال ُْم ْؤ ِمنُو َن لَِي ْن ِف ُروا َكافَّةً َفلَ ْوال َن َف َر ِم ْن ُك ِّل ِف ْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم طَائَِفةٌ لِيََت َف َّق ُهوا
فِي الدِّي ِن َولُِي ْن ِذ ُروا َق ْو َم ُه ْم إِ َذا َر َجعُوا إِلَْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْح َذ ُرو َن
Artinya :
“Dan tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi
semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. At-
Taubah/9: 122)
ُس ِح اللَّه
َ س ُحوا َي ْف ِ ِس ُحوا فِي ال َْم َجال
َ ْس فَاف َّ يل لَ ُك ْم َت َف ِ ِ
َ آمنُوا إذَا ق
َ ين
ِ َّ
َ يَا أ َُّي َها الذ
ِ ِ َّ ِ ِ َّ ِ ِ
ْم
َ ين أُوتُوا الْعل
َ آمنُوا م ْن ُك ْم َوالذ َ ش ُزوا َي ْرفَ ِع اللَّهُ الذ
َ ين ُ ْش ُزوا فَان
ُ ْيل ان
َ لَ ُك ْم َوإذَا ق
ٍ َدرج
ات َواللَّهُ بِ َما َت ْع َملُو َن َخبِ ٌير ََ
3
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadilah/58: 11)
Dengan ilmu pula, keselamatan disaat kesulitan. Dengan ilmu, saat kita
menghadapi kesulitan bisa segera menyerahkan urusan kepada Allah,
kita bertawakal kepada Allah, lalu menguatkan kesabaran kita. Karena kita yakin
dengan ilmu kita, tidak ada yang bisa menyelamatkan kita dari kesulitan dan
kesusahan kecuali Allah subhanahu wa ta’ala yang maha kuasa.
Disaat kesempitan itu, sebuah keselamatan bagi kita. Dengan ilmu, kita tidak
menghalalkan segala cara. Berapa banyak orang yang disaat sulit, gelap mata.
Akhirnya tidak peduli lagi dengan halal dan haram serta menjadikan kesulitan
menjadi mala petaka untuk dirinya.
Siapa yang terus menuntut ilmu maka akan bertambahlah ilmunya.
Sebagaimana orang yang memiliki sifat halim (tidak mudah terbawa emosi), akan
terus bertambah kemuliaan dia. Maka kita berusaha agar setiap hari dalam
menuntut ilmu. Baik itu dengan duduk di majelis ilmu ataupun dengan
mendengarkan ceramah-ceramah dari asatidzah yang kokoh keilmuannya beserta
manhaj dan aqidahnya. Atau kita membaca kitab-kitab terpercaya dari para ulama.
Jangan sampai ada satu hari ilmu kita tidak bertambah. Itu merupakan sebuah
kerugian bagi kita.
Jika ada seseorang mepunyai kelebihan ilmu namun pada perkara ilmu yang
buruk, maka ini membinasakan. Sebagaimana adab yang berlebihan tapi pada hal
yang tidak diridhoi Allah. Ini juga merupakan hal yang merusak. Maka hati-hati,
jangan sampai kita memiliki kelebihan ilmu, tapi bukan dalam kebaikan. Misalnya
ilmu tentang aib-aib manusia. Tentu ini adalah ilmu yang sangat buruk.
Orang yang berakal tidaklah menuntut ilmu kecuali yang bermanfaat untuk
dunia dan akhiratnya secara bersama-sama. Dia tidak hanya sebatas menuntut ilmu
akhirat saja tapi merusak dunianya, atau hanya menuntut ilmu dunia tapi merusak
akhiratnya. Tentu ini membinasakan.
Jika ia diberikan rejeki oleh Allah bagian berupa ilmu, maka dia tidak akan
bakhil untuk memberikan faidah kepada orang lain. Jangan sampai ketika kita
diberikan oleh Allah berupa ilmu, ternyata kita menjadi orang yang bakhil. Orang
yang tidak mau memberikan faidah kecuali dengan pemberian sedikit uang. Tentu
ini tercela. Kita harus berusaha dermawan dengan ilmu. Allah subhanahu wa
ta’ala mencela orang-orang Yahudi yang bakhil dengan ilmu dan harta.
Tidak pernah ada orang yang bakhil dengan ilmu, kecuali dia tidak akan bisa
mengambil manfaat dengan ilmunya. Sebagaimana air yang ada di dalam bumi
5
tidak bisa dimanfaatkan kalau ia tidak keluar. Maka dari itu, hendaknya kita
berusaha untuk menjadi orang yang terus menuntut ilmu dan orang yang terus
menyampaikan dan menyebarkan ilmu. Ini merupakan amalan yang agung.
2.4 Semangat Mengamalkan Ilmu
Seorang pencari ilmu yang pandai akan dianggap sebagai orang bodoh apabila
belum mengamalkannya. Sebab tidak ada perbedaan antara orang yang berilmu
dengan orang yang tidak berilmu, kecuali terletak pada pengamalan. Di dalam
hadist sahih diriwayatkan:
Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah
saw. bersabda, ‘Pada hari Kiamat nanti akan ada seseorang yang
didatangkanm kemudian dilemparkan ke dalamneraka. Isi perutnya terburai,
sehingga ia berputar-putar sebagaimana berputarnya keledai yang
menggerakkan penggilingan. Penduduk neraka pun berkumpul
menegrumuninya. Mereka bertanya, “Wahai fulan, apakah yang terjadi pada
dirimu? Bukankah dahulu engkau memerintahkan kami untuk berbuat
kebaikan dan melarang kami dari kemungkaran?” Dia menjawab, “Dahulu
aku memerintahkan kalian berbuat baik akan tetapi aku tidak mengerjakannya.
Dan aku melarang jalian berbuat kemungkaran tetapi aku sendiri melakukan
kemungkaran.” (H.R. Bukhori-Muslim)
Semangat mengamalkan, berarti semangat menerapkan ilmu yang dimiliki.
Setiap ilmu yang diperoleh, terutama ilmu agama Islam, ada tuntutan untuk
mengamalkan dalam kehidupan, sehingga menjadi bentuk perilaku sehari-hari.
Karena ilmu Islam itu dipelajari untuk diamalkan.
Proses mengamalkan ilmu harus dilakukan dengan keikhlasan dan contoh
perbuatan baik. Semangat mengamalkan ilmu secara ikhlas termasuk wujud
siratal nustaqim atau jalan yang lurus. Siratal mustaqim adalah jalan lurus yang
dapat menghantarkan seorang hamba menuju Allah dan masuk ke dalam surga-
Nya.
Cara menumbuhkan semangat mengamalkan ilmu agama Islam yang telah
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut:
a. Memohon petunjuk dan berdoa kepada Allah
b. Mencari teman yang tekun beribadah
c. Menyadari bahwa hidup adalah bekal akhirat
d. Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat
6
sejumlah kitab antara 279-282 jenis, menjadi seorang ulama besar yang sangat
terkenal di dunia Islam dan lain sebagainya.
Dari kisah Imam Ibnu Hajar tersebut dapat diambil pelajaran bahwa sesulit
apapun ilmu itu, jika dipelajari dengan penuh semangat, sungguh-sungguh,
ikhlas, dan terus-menerus maka akan menjadi mudah dan dapat mengantarkan
pada kesuksesan.
b. Ibnu Sina
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat
adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang
sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif
dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi
banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak
lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di
bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang
merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan
peranan penting pada Pembangunan kembali Eropa. Dia adalah pengarang dari
450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya
memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang
sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina
“ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada
semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya yang paling terkenal adalah
The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai
sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Kehidupannya dikenal lewat sumber – sumber berkuasa. Suatu autobiografi
membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya
didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan
temannya.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana,
sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya,
seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat
kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman
Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan juga Persia). Dia
menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.
9
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sadi, H.M. NaSikin. 2016. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas X. Jakarta:
Erlangga
https://motivasinet.wordpress.com/2011/10/23/10-kisah-teladan-ilmuwan-muslim/ (diakses
pada 1 September 2019 pukul 13.05 WIB)
https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiLt-
3roK_kAhUQ7HMBHQnJBWEQjRx6BAgBEAQ&url=http%3A%2F%2Fpesantren-budaya-
nusantara.blogspot.com%2F2013%2F01%2Fibnu-hajar-al-
asqalany.html&psig=AOvVaw0ZGM9-Y0fqOTpTGRX1nIc2&ust=1567414304373891
(diakses pada 1 September 2019 pukul 16.10 WIB)
https://www.google.co.id/url?
sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiA2KbSoK_kAhXWfysKHTZDXcQjRx6BAgBE
AQ&url=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fgfahik
%2F5c7f1d5243322f2f60493937%2Fsaksi-itu-bernama-ibnu-sina-avicenna%3Fpage
%3Dall&psig=AOvVaw0PdE--aUWEIYAiFyE1L4b0&ust=1567414398640774 (diakses
pada 1 September 2019 pukul 16.12 WIB)
13
https://www.google.co.id/url?
sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiym9yhoK_kAhVv_XMBHdRgAIYQjRx6BAgB
EAQ&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FIbnu_Rusyd&psig=AOvVaw3nQmBRIksmAX2TRPk8xZbD&ust=1567414501384205
(diakses pada 1 September 2019 pukul 16.15 WIB)
https://www.google.co.id/url?
sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjvhJrLo6_kAhWabn0KHQn5D18QjRx6BAgBE
AQ&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2FKitab-Bulughul-Maram-Ibnu-Hajar-al-
Asqalani-Buku-Islam-Buku-Agama-i.9590494.869502763&psig=AOvVaw09sZZz1-2l6-
PLKPs3eZh6&ust=1567415369318942 (diakses pada 1 September 2019 pukul 16.17 WIB)
https://www.google.co.id/url?
sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwj7irvjpK_kAhUB148KHTcNAdIQjRx6BAgBEA
Q&url=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fcoffeeaceh%2Favicenna-sang-maestro-
kedokteran-dunia_54f8af3ca3331162158b4760&psig=AOvVaw1BBgGE2YhpEeTo5Ka-
QX8y&ust=1567415699069612 (diakses pada 1 September 2019 pukul 16.20 WIB)
https://www.google.co.id/url?
sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiCg6DFpa_kAhUS7XMBHav5Dg0QjRx6BAgB
EAQ&url=https%3A%2F%2Fislami.co%2Fbidayat-al-mujtahid-spirit-pembaharuan-fikih-
ibnu-rusyd-bag%2F&psig=AOvVaw2rhLuLg0zSYRCf0wiUoemc&ust=1567415921537411
(diakses pada 1 September 2019 pukul 16.24 WIB)
LAMPIRAN
Ibnu Sina