Anda di halaman 1dari 15

PT.

PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar


Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gardu induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi)

tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).

Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran, gardu induk memliki peranan penting

dalam pengoperasiannya, tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran secara

keseluruhan.

Salah satu peralatan utama yang berada di gardu induk adalah

Pemutus Tenaga (PMT) atau akrab disebut Circuit Breaker (CB).


(CB). Untuk menjaga

PMT dapat beroperasi secara maksimal dan optimal maka dilakukan Pemeliharan

terhadap PMT tersebut. Pemeliharaan bertujuan untuk mempertahankan kondisi

dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya serta

mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa sistem suatu peralatan yang

dipelihara akan berfungsi secara optimal untuk meningkatkan umur teknisnya dan

keamanan bagi personil, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan yang

menyebabkan kerusakan.

PMT perlu dipelihara secara periodik sesuai dengan jenis PMT yang

digunakan. Penundaan pemeliharaan akan memperbesar kemungkinan rusaknya

 peralatan. Hal-hal tersebut membuat kami untuk mengetahui dan memahami lebih
le bih

 jauh tentang pemeliharaan pada PMT, terutama pemeliharaan tahunan PMT.

1
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah kerja pemeliharaan dua tahunan pemutus tenaga bay

kopel 150 kV?

2. Bagaimana hasil pemeliharaan dua tahunan pemutus tenaga bay kopel

150 kV?

1.3 Tujuan

Kerja praktek diadakan dengan tujuan sebagai berikut.

1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara Perguruan Tinggi

dengan dunia usaha atau dunia industri.

2. Menambah wawasan dan pengalaman tentang hal-hal baru yang tidak

didapat dalam
dalam perkuliahan, yang
yang berguna
berguna di dunia kerja
kerja nantinya.

3. Mahasiswa dapat melihat, mengamati, menganalisa permasalahan yang

ada dengan membandingkan antara teori dan praktek di lapangan.

4. Mengetahui pemeliharaan PMT Bay Kopel 150 kV yang terdapat di

Gardu Induk .

1.4 Manfaat Kerja Praktek

Adapun manfaat dari KP (Kerja Praktek) yaitu :

1. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja

secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan

kaitan dengan kerjasama antar sektor.

2
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

2. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang

kemanfaatan ilmu dan teknologi yang dipelajarinya bagi pelaksanaan

 pembangunan.

3. Memperdalam penghayatan dan pengalaman mahasiswa terhadap kesulitan

yang di hadapi oleh suatu instansi atau perusahaan dalam melaksanakan

 pembangunan.

4. Menambah wawasan dan pengalaman tentang hal-hal baru yang tidak

didapat dalam
dalam perkuliahan, yang
yang berguna
berguna di dunia kerja
kerja nantinya.

5. Mahasiswa dapat melihat, mengamati, menganalisa permasalahan yang

ada dan membandingkan antara teori dan praktek dilapangan.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kerja Praktek ini dilaksanakan di PT PLN (Persero) Wilayah

Sulselrabar Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar Transmisi dan Gardu Induk Tello

Jalan Jenderal Urip Sumoharjo Km 7, Makassar . Pelaksanaannya dilakukan dari

tanggal 18 Juni sampai dengan 18 Agustus 2016. Namun, waktu efektik yang

terpakai yaitu hanya satu bulan dari tanggal 18 Juli sampai dengan 18 Agustus

2016 dikarenakan pada bulan Juni bertepatan dengan bulan puasa.

3
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

Tabel 1. Jadwal Kerja Praktek

Jam Kerja
No. Hari
Masuk Istirahat Pulang

1 Senin 07.30 – 
07.30  – 12.00
12.00 12.00 – 
12.00 – 13.00
13.00 13.00 – 
13.00 –  16.00
 16.00

2 Selasa 07.30  – 12.00


 – 12.00 12.00 – 
12.00 – 13.00
13.00 13.00 – 
13.00 –  16.00
 16.00

3 Rabu 07.30  – 12.00


 – 12.00 12.00 – 
12.00 – 13.00
13.00 13.00 – 
13.00 –  16.00
 16.00

4 Kamis 07.30  – 12.00


 – 12.00 12.00 – 
12.00 – 13.00
13.00 13.00 – 
13.00 –  16.00
 16.00

5 Jum’at 
Jum’at  07.30  – 11.30
 – 11.30 11.30 – 
11.30 – 13.30
13.30 13.30 – 
13.30 –  16.30
 16.30

1.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Interview

Penulis melakukan interview pada pihak-pihak yang berhubungan

dengan penulisan laporan kegiatan dan penulis juga melakukan interview

kepada pembimbing - pembimbing di perusahaan dan pembimbing-

 pembimbing penulisan yang merupakan narasumber bagi Penulis.

2. Metode Literatur

Penulis mengumpulkan berbagai macam data dan informasi yang

aktual dari buku-buku atau karya tulis lainnya.

3. Metode Dokumentasi

Metode ini penulis gunakan untuk bahan pertimbangan serta

gambaran sementara, agar penyusunan laporan kegiatan jadi lebih jelas

4
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

dan penulis dapat meyakinkan kalau hasil penulisan yang telah

digambarkan sudah tersusun rapi dan tepat.

4. Metode Observasi

Dalam metode ini penulis melakukan banyak pengamatan untuk

mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan laporan, agar

data-data yang diperoleh lebih akurat dan objektif.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai

 berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas tentang Latar Belakang, Tujuan, Manfaat,

Waktu Pelaksanaan, Lokasi Kerja Praktek, Teknis Pengumpulan Data dan

Sistematika Penulisan.

BAB 2 SEJARAH UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang profil PT PLN (PERSERO) TRANSMISI

DAN GARDU INDUK TELLO.

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan hal-hal

yang berhubungan dengan “Pemeliharaan Dua Tahunan PMT Bay Kopel

150 kV TRAGI Tello”.

5
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

BAB 4 PEMBAHASAN

Membahas mengenai pembahasan dari data yang diperoleh dari

lapangan.

BAB 5 PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Bagian ini berisi tentang daftar referensi literatur yang digunakan

dalam penyusunan laporan kerja praktek.

LAMPIRAN

Berisikan dokumentasi (berupa foto) saat penulis melakukan Kerja

Praktek.

6
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Kelistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke – 19, pada saat

 beberapa perusahaan Belanda antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan

 pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk pemanfaatan

umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang

semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya dibidang listrik untuk

kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s’Land

Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik Negara yang mengelola

PLTA Pelanggan, PLTA Lamajan dan PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan

Kracak di Jawa Barat,PLTA Giringan di madiun, PLTA tes di Bengkulu, PLTA

Tonsea lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu beberapa

Kotapraja dibentuk perusahaan –  perusahaan listrik di Kota praja.

Menyerahnya Pemerintahan Belanda kepada Jepang dalam Perang

Dunia II maka Indonesia dikuasai oleh Jepang, yang kemudian jatuhnya Jepang ke

tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan RI maka diambil alih

 perusahaan –   perusahaan listrik yang dikuasai Jepang. Pengambil alihan tersebut

diserahkan kepada Presiden Soekarno dan kemudian dengan Penetapan

Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka dibentuklah

Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.

7
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

Gambar 6. PMT Single Pole

 PMT Three Pole

PMT tipe ini memiliki satu mekanik penggerak untuk tiga fasa,

guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya dilengkapi dengan

kopel mekanik, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay trafo atau

 bay kopel serta PMT 20 kV untuk distribusi.

Gambar 7. PMT Three Pole

15
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

3.2.3 Berdasarkan Media Isolasi

 PMT Gas SF6

Sebagai isolasi, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang lebih

tinggi dibandingkan dengan udara dan kekuatan dielektrik ini

 bertambah seiring dengan pertambahan tekanan. Selama operasi

membuka atau menutup PMT, gas SF6 ditekan ke dalam suatu

tabung/silinder yang menempel pada kontak bergerak. Pada waktu

 pemutusan, gas SF6 ditekan melalui nozzle  dan tiupan ini yang

mematikan busur api.

Sifat gas SF6 murni adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak

 beracun dan tidak mudah terbakar. Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu

mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, tidak terjadi karbon

selama terjadi busur api dan tidak menimbulkan bunyi pada saat

 pemutus tenaga menutup atau membuka.

 PMT Oil/Minyak

PMT jenis ini digunakan mulai dari tegangan 6 kV sampai

tegangan esktra tinggi 425 kV dengan arus nominal 400 A sampai 1250

A dengan arus pemutusan simetris 12 kA sampai 50 kA.

Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi di dalam

minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas

yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur

api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen

16
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu,

 pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan

 busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.

 PMT Udara Hembus/ Air Blast 

PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam busur api

dengan menghembuskan udara ke ruang pemutus

 PMT Hampa Udara (Vacuum)

Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi

dan sebagai media pemadam busur api yang baik. Saat ini, PMT jenis

vacuum umumnya digunakan untuk tegangan menengah 24 kV.

3.3 Komponen Pemutus Tegangan

3.3.1 Primary

Primary merupakan bagian PMT yang bersifat konduktif dan

 berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dengan nilai losses yang rendah dan

menghubungkan/memutuskan arus beban saat kondisi normal/tidak.

Bagian-bagian primary, yaitu :

a. Interrupter 

Interrupter merupakan bagian terjadinya proses membuka atau

menutup kontak PMT. Di dalamnya terdapat beberapa jenis kontak

yang berkenaan langsung dalam proses penutupan atau pemutusan

arus, yaitu kontak bergerak, kontak tetap, kontak arcing.

17
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

36
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

37
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

38
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

39
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar
Unit Pelayanan Transmisi Sulselbar
Transmisi dan Gardu Induk Tello

40

Anda mungkin juga menyukai