Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG MATERNITAS

A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum dr.Slamet mempunyai tugas utama memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat. Hasil audit profesi perawat dan bidan
bulan Juni tahun 2020 tercatat sejumlah 537 perawat dan 53 bidan . Potter dan Perry (2013)
juga berpendapat bahwa perawat memberikan kontribusi sangat besar terhadap keberhasilan
pemberian pelayanan kesehatan paripurna kepada klien.
Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat yang menempati 50% dari
keseluruhan karyawan di Rumah Sakit ini perlu didukung oleh mekanisme upaya
peningkatan profesionalisme perawat. Salah satunya adalah melalui pengembangan karir
perawat. Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana
karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan
keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan
potensi perawat. Karir perawat disusun untuk pencapaian keunggulan asuhan yang dimiliki
perawat dan partisipasi untuk mencapai kompetensi sesuai dengan level karir (Baucom,
Hibbert, Sigler, Fanning, & Sandoval, 2012).
Pengembangan karir profesional perawat dalam bentuk jenjang karir perawat
merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan bidang
pekerjaan melalui peningkatan kompetensi yang menghasilkan kinerja profesional. Jenjang
karir mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan
yang akuntabel dan etis sesuai batas kewenangan. Adanya jenjang karir perawat dapat
meningkatkan pelayanan profesional perawat. Nelson, Sassaman, dan Phillips (2008)
mengemukakan bahwa program jenjang karir perawat dirancang untuk menginspirasi dan
menghargai keunggulan klinis yang dimiliki. Pengembangan karir perawat dalam konteks
penghargaan dapat berupa penghargaan level kompetensi dan kewenangan yang lebih tinggi,
juga diikuti dengan penghargaan material yang memperhatikan tingkatan level karir dari
setiap jenjang karir profesional. Perawat profesional diharapkan mampu berpikir rasional,
mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri sendiri, belajar dari pengalaman dan
mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan jenjang karir profesinya.
Pengembangan karir profesional perawat mencakup empat peran utama perawat yaitu,
Perawat Klinis (PK), Perawat Manajer (PM), Perawat Pendidik (PP), dan Perawat
Peneliti/Riset (PR). Perawat Klinis (PK) yaitu, perawat yang memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Perawat Manajer (PM) yaitu, perawat yang mengelola pelayanan keperawatan di sarana
kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager), tingkat menengah
(middle management), maupun tingkat atas (top manager). Perawat Pendidik (PP) yaitu,
perawat yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan
keperawatan. Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu, perawat yang bekerja di bidang penelitian
keperawatan/kesehatan.
Masing-masing pengembangan karir perawat di Rumah Sakit maupun memiliki 5 (lima)
level yaitu, level I sampai dengan level V. Jalur perawat klinis memungkinkan peralihan
jalur karir ke Perawat Manajer, Perawat Pendidik, atau Perawat Riset. Peralihan jalur karir
akan diatur dalam pedoman yang terpisah dari pedoman ini.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya pengembangan
karir perawat yang melaksanakan praktik keperawatan dan kebidanan di RSUD dr.Slamet
Garut.

B. Batasan Asuhan keperawatan


Asuhan keperawatan yang dilakukan dan dilaksanakan kredensial tidak sebatas tindakan
tetapi merupakan asuhan keperawatan yang utuh menjadi proses asuhan keperawatan yang
terdiri dari pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan data penunjang), diagnosa
keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan, melaksanakan
tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi dan mendokumentasikan.

C. Persyaratan
1. Pendidikan Formal
a. Perawat Klinis I
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6
tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I
selama 2 -4 tahun. Dan, untuk menjadi Perawat Klinis I (PK 1), Perawat wajib
mempunyai sertifikat pra klinis.
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang pendidikan D-III
Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II
selama 6 - 9 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan dan menjalani masa klinis
level II selama 4 - 7 tahun.
Untuk mendapatkan Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
c. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja lebih ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama
9 - 12 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa klinis level
III selama 6 - 9 tahun atau Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan
menjalani masa klinis level III selama selama 2 - 4 tahun.
Untuk mencapai Perawat klinis III, dengan lulusan D-III Keperawatan dan Ners harus
mempunyai sertifikat PK II.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang pendidikan Ners dengan
pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 9 – 12 tahun.
Sedangkan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun dan menjalani masa
klinis level IV selama 6 – 9 tahun.
Untuk mencapai Perawat Klinis IV, Perawat harus mempunyai sertifikat PK III.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang pendidikan Ners Spesialis I dengan
pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV.
Sedangkan Ners Spesialis II (Konsultan) dengan pengalaman kerja 0 tahun. Perawat
klinis V menjalani masa klinis level 5 sampai memasuki usia pensiun.
2. Pendidikan Berkelanjutan Berbasis Kompetensi (Sertifikasi)
a. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I
selama 2 -4 tahun.
Perawat klinis harus mempunyai sertifikat pra klinis.
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9
tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan menjalani masa klinis level II
selama 4 - 7 tahun.
Perawat klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
c. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 9 - 12 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa klinis level
III selama 6 - 9 tahun.
Perawat klinis III harus mempunyai sertifikat PK II dan sertifikasi teknikal.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 19 tahun dan menjalani masa klinis level IV sampai memasuki
masa pensiun.
Sedangakn Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level
IV selama 9 – 12 tahun.
Untuk mendapatkan Perawat klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III serta
sertifikasi teknikal II.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang Ners dengan pengalaman kerja ≥ 22
tahun dan menjalani masa klinis level V sampai memasuki usia pensiun.
Perawat klinis V harus mempunyai sertifikat PK IV serta sertifikasi teknikal II.

D. Kompetensi
1. Asuhan keperawatan pasien dengan resiko ketidakstabilan gula darah
Asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko ketidakstabilan gula darah bertujuan agar
gula darah dalam rentang normal.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Edukasi diet X    
Terapi menelan X

2. Asuhan keperawatan pasien dengan muntah


Asuhan keperawatan pada pasien dengan muntah bertujuan agar asupan nutrisi dapat
terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Konseling nutrisi X    

3. Asuhan keperawatan pada pasien dengan hiperbilirubinia


Asuhan keperawatan pada pasien dengan hiperbilirubinia bertujuan agar kadar bilirubin
dalam rentang normal.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Konseling laktasi X    

4. Asuhan keperawatan pasien dengan Insufisiensi ASI


Asuhan keperawatan pada pasien dengan insufisiensi ASI bertujuan agar kebutuhan ASI
dapat terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Konseling nutrisi X

Pemberian TPN X

5. Asuhan keperawatan pasien dengan resiko/gangguan fungsi hati


Asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko/gangguan fungsi hati bertujuan agar
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Konseling nutrisi X

6. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan komunikasi verbal


Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan komunikasi verbal bertujuan agar
komunikasi dapat terjalin.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Biblioterapi X

7. Asuhan keperawatan pasien dengan nyeri kronis


Asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri kronis bertujuan untuk mengatasi nyeri
sehingga rasa nyeri dapat teratasi/tidak terjadi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Pemberian analgesik :intraspinal X

Pemberian anestesi X

Hypnosis X

Transcutaneus Electrical Nerve Simulation X


(TENS)
Akupresur X

Panduan imajinasi (Guide Imagery) X

Reiki X

8. Asuhan keperawatan pasien dengan ketidakefektifan pengaturan suhu


Asuhan keperawatan pada pasien dengan ketidakefektifan pengaturan suhu bertujuan agar
suhu tubuh dalam rentang normal
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Pemberian analgesik:intraspinal X

9. Asuhan keperawatan pasien dengan kesiapan meningkatkan kebutuhan cairan


Asuhan keperawatan pada pasien dengan kesiapan meningkatkan kebutuhan cairan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI MANDAT
F
Amnioinfus X

Tatalaksana/manajemen hypervolemia X

Tatalaksana/manajemen syok X

Tatalaksana/manajemen syok : hipovolemik X

Tatalaksana/manajemen syok : kardiogenik X

Tatalaksana/manajemen syok : vasogenik X

Pemantauan hemodinamik secara invasive X

10. Asuhan keperawatan pasien dengan risiko gangguan sirkulasi spontan


Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sirkulasi spontan bertujuan agar
gangguan sirkulasi spontan tidak terjadi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI MANDAT
F
Perawatan jantung : akut X  
Tatalaksana/manajemen syok : hipovolemik X

Tatalaksana/manajemen syok : kardiogenik X


Resusitasi cairan X

Tatalaksana/manajemen syok : Vasogenik X

Tatalaksana/manajemen asam basa : asidosis X


respiratorik

Tatalaksana/manejemen hiperglikemia X

Tatalaksana/manejemen hypervolemia X

Tatalaksana/manejemen pacemaker : X
permanen

Tatalaksana/manejemen pacemaker : X
temporer

Manejemen terapi trombolitik X

Manajemen disritmia X

11. Asuhan keperawatan pasien dengan diare


Asuhan keperawatan pada pasien dengan diare bertujuan untuk mengembalikan perubahan
pola buang air ke pola normal.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan

b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIRI
DELEGATI MANDAT
F
Prolaps rectal intervensi X

12. Asuhan keperawatan pasien dengan konstipasi


Asuhan keperawatan pada pasien dengan konstipasi bertujuan untuk mengembalikan pola
buang air ke pola normal.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Irigasi bowel X

13. Asuhan keperawatan pasien dengan retensi urine


Asuhan keperawatan pada pasien dengan retensi urine bertujuan agar pola BAK dapat
terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
TINDAKAN JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Kateter pada resiko tinggi spt BPH X

14. Asuhan keperawatan pasien dengan disfungsi respon penyapihan ventilator


Asuhan keperawatan pada pasien dengan disfungsi respon penyapihan ventilator bertujuan
agar pola nafas dapat terpenuhi secara mandiri tanpa bantuan ventilator.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Bantuan memberi ventilasi X

Tatalaksana/manajemen ventilasi mekanik : X


Non. Invasif

Fisioterapi neonatus X

15. Asuhan keperawatan pasien dengan resiko/tidak efektifnya perfusi ginjal


Asuhan keperawatan pada pasien dengan ganguan resiko/tidak efektifnya perfusi ginjal
bertujuan agar tidak terjadinya penumpukan cairan di dalam tubuh.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
EKG X

Resusitasi cairan X

Terapi dialisis peritonial X

Terapi hemodialisi X

Terapi hemofitrasi X

Pendidikan kesehatan : nutrisi dan cairan X

16. Asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko perdarahan


Asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko perdarahan bertujuan untuk mengatasi
agar tidak terjadinya perdarahan pada proses persalinan.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan

b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Bantuan persalinan normal X  

17. Asuhan keperawatan pada pasien dengan kurangnya pengetahuan kesiapan peningkatan
pengetahuan kesiapan pulang/perencanaan pulang
Asuhan keperawatan pada pasien dengan kurangnya pengetahuan kesiapan peningkatan
pengetahuan kesiapan pulang/perencanaan pulang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan kepada pasien.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Konseling X

18. Asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko/keterlambatan tumbuh kembang


pertumbuhan tidak proporsional
Asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko/keterlambatan tumbuh kembang
pertumbuhan tidak proporsional bertujuan agar pertumbuhan dapat terpenuhi dan resiko
keterlambatan tumbuh kembang tidak terjadi.

a. Tahap proses keperawatan


1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Edukasi: stimulasi bayi 0-4 bulan

Edukasi: stimulasi bayi 5-8 bulan X

Edukasi: stimulasi bayi 9-12 bulan X

Peningkatan intergritas keluarga X

Peningkatan perkembangan anak X

Peningkatan perkembangan remaja X

Edukasi keterampilan psikomotor X

Edukasi : diet yang telah ditentukan X

19. Asuhan keperawatan pada pasien dengan deprivasi tidur


Asuhan keperawatan pada pasien dengan deprivasi tidur bertujuan untuk pemenuhan
kebutuhan istirahat tidur.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Fototerapu: pengaturan alam perasaan/tidur X

20. Asuhan keperawatan pada pasien dengan cemas


Asuhan keperawatan pada pasien dengan cemas bertujuan untuk mengatasi rasa cemas.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Hipnosis X    

21. Asuhan keperawatan dengan ketidakefektifan pola seksual


Asuhan keperawatan dengan ketidakefektifan pola seksual bertujuan agar pola seksual
dapat terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIRI
DELEGATI MANDAT
F
Asesmen X
 

22. Asuhan keperawatan dengan disfungsi seksual


Asuhan keperawatan dengan disfungsi seksual bertujuan agar pola seksual tidak terjadi
penyimpangan.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Konseling spiritual X

Edukasi ; hubungan seks aman X

23. Asuhan keperawatan dengan kesiapan meningkatkan status imunitas


Asuhan keperawatan dengan kesiapan meningkatkan status imunitas bertujuan agar
peningkatan status imunitas dapat tercapai.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Tatalaksana/ manajemen imunisasi/ vaksin X

Tatalaksana manajemen demam X

24. Asuhan keperawatan dengan dukacita complicate grieving cronic sorrow peningkatan
meninggal dengan bermartabat
Asuhan keperawatan dengan dukacita complicate grieving cronic sorrow peningkatan
meninggal dengan bermartabat bertujuan agar proses terminasi pasien dapat terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Perawatan menjelang kematian X

Dukungan spiritual X  

25. Asuhan keperawatan dengan resiko/complicational during pregnancy


Asuhan keperawatan dengan resiko/complicational during pregnancy bertujuan untuk
mengatasi proses kehamilan agar dapat berjalan dengan normal.
a. Tahap proses keperawatan
7) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
8) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
9) Membuat perencanaan keperawatan
10) Melaksanakan tindakan keperawatan
11) Mengevaluasi tindakan keperawatan
12) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Perawatan kehamilan resiko tinggi X

26. Asuhan keperawatan dengan ketidakefektifan proses childbearing


Asuhan keperawatan dengan ketidakefektifan proses childbearing bertujuan agar proses
tumbuh kembang dapat terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan

b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Edukasi stimulus bayi 0-4 bulan X
27. Asuhan keperawatan dengan resiko infeksi
Asuhan keperawatan dengan resiko infeksi bertujuan agar proses infeksi tidak terjadi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
perawatan kulit: area graft X

28. Asuhan keperawatan dengan resiko/komplikasi stoma


Asuhan keperawatan dengan resiko/komplikasi stoma bertujuan agar perawatan stoma
terpenuhi.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Konseling seksual X  
Pengembangan staf X

Research X

Anda mungkin juga menyukai