Anda di halaman 1dari 15

Kesetimbangan fase

Pak imam
Diagram fase
• Diagram fase suatu zat
memperlihatkan daerah-
daerah tekanan dan
temperatur di mana
berbagai fase bersifat stabil
secara termodinamis.
• Batas daerah adalah batas
fase dimana dua fase dalam
kesetimbangan
• Batas-batas fase antara
cairan dan uap, dan antara
padatan dan uap
memperlihatkan bagaimana
tekanan uap dua fase
embun bervariasi
berdasarkan temperatur.
Titik didih dan titik kritis
• suhu air mendidih dalam bejana
terbuka dengan tekanan 1 atm (100 C)
disebut titik didih normal. Jika
tekanannya 1 bar (0,987 atm) disebut
titik didih standar (99,6 C)
• Jika cairan dipanaskan dalam bejana
tertutup, rapatan fase uap bertambah
dan rapatan cairan sedikit berkurang.
Kemudian ada tahap dimana kedua
rapatan menjadi sama dan bidang
pisah fluida hilang, hal ini terjadi pada
temperatur kritis.
• Wadah tersebut harus kuat,
temperatur kritis air 374 C, tekanan
uapnya 218 atm.
Titik leleh dan titik tripel
• Temperatur leleh pada tekanan 1 atm disebut
titik leleh normal, tf.
• Temperatur leleh pada tekanan 1 bar disebut
titik leleh standar.
• Kondisi dimana fase padat khusus, cair dan
uap berada pada kesetimbangan disebut titik
tripel. Kondisinya tertentu yang merupakan
ciri zat itu, tidak bisa direkayasa manusia.
• Titik tripel air : 273,16 K, 6,11 mbar (4,58 torr)
Karbon dioksida
• Sebelah kiri adalah diagram fase
experimental untu karbon
dioksida.
• Titik tripel jauh diatas tekanan
atmosfer, maka karbon dioksida
cair tidak ada pada tekanan
normal.
• Untuk memperoleh cairan mak
harus diberi tekanan sekurangnya
5,11bar.
• Jika karbondioksida cair
dikeluarkan melalui klep maka
akan mendingin dan menyublim
membentuk padatan yang sangat
halus yang dikenal seperti salju
yang sangat halus, dikenal sbg es
kering.
Diagram
air
helium
• Sebelah adalah diagram
fase untuk helium.
• Garis λ menandai kedua
fase cair berada pada
kondisi kesetimbangan.
• He-I adalah cairan normal
• He-II adalah fase
superfluida, yang
mengalir tanpa viskositas.
• Padatan helium diperoleh
bila tekanan di atas 20
bar
Stabilitas fase dan transisi fase
• Pada kesetimbangan, dimana potensial kimia
suatu zat sama di seluruh bagian sampel,
berapapun banyaknya fase yang ada. Sehingga
perubahan energi Gibbs = 0, dan tidak ada
potensi perpindahan masa.
• Pada tekanan tertentu fase bersifat stabil
secara termodinamika, pada rentang
temperatur dimana fase itu mempunyai
potensial kimia lebih rendah dari fase lainnya.
• Pada suhu rendah fase padat mempunyai
potensial kimia terendah dan itulah yang
paling stabil.
• Transisi fase adalah kondisi dimana fase
berubah dari satu fase ke fase yang lain seperti
pelelehan dan penguapan yang disertai dengan
perubahan enthalpi dan volume.
Hubungan kesetabilan fase dengan suhu

• (δμ/δT)P = - Sm
• Ketika temperatur naik
potensial kimia
berkurang.
• Sm (g) > Sm (l) > Sm (s),
sehingga kurvanya
semakin curam
Respon pelelehan terhadap
tekanan yang diberikan

• (δμ/δP)T = Vm
• Penambahan tekanan akan menaikkan potensial kimia zat murni. Jadi nilai Vm
(volume molar) padat atau cair sangat berpengaruh.
• gambar (a) volume molar padatan lebih kecil daripada volume molar cairan dan
kenaikan μ(s) lebih kecil dari μ(l). Akibatnya titik leleh naik.
• Gambar (b) ) volume molar padatan lebih besar daripada volume molar cairan
(misal air) maka kenaikan μ(s) lebih besar dari μ(l). Akibatnya titik leleh turun.
Efek tekanan terhadap tekanan uap
• Dapat dilakukan dengan memapatkan fase
embun dengan piston (mekanis) atau
menambah gas inert agar tekanan fase
embun naik.
• Jika tekanan tersebut dinaikkan akan
menambah tekanan uap.
• P = P* . e Vm ΔP/RT
• P : tekanan yang dialami cairan, Pa
• P* : tekanan uap normal, Pa
• Vm : volume molar cairan, m3/mol
• R : 8,314 J/mol K
• ΔP : perubahan tekanan yg terjadi.
• Hitunglah presentase kenaikan tekanan
sebesar 100 bar pada tekanan uap
benzena pada temperatur 25 C, dengan
ρm = 0,879 g/cm3.
Lokasi batas-batas fase zat murni
Pada batas fase berlaku Batas padat-cair
persamaan Clapeyron
• Persamaan Clapeyron menjadi
• dP/dT = ΔSm/ΔVm dP/dT = ΔHfus/TΔVfus
• Jika temperatur leleh T* pada
• ΔSm = Sβ,m – Sα,m tekanan P* dan ketika T tekanan
P, maka persamaan di atas
• ΔVm = Vβ,m – Vα,m diintegrasi dan meghasilkan
• Adalah perubahan entropi P = P* + Δ Hfus Ln(T/T*)/ΔVfus
dan volume molar ketika • Pada suhu -1 C Es meleleh pada
tekanan 130 bar, berapa tekanan
transisi berlangsung. diset agar es tidak meleleh pada
suhu 5 C ? P* = 1 bar
• Δ Hfus = 6,008Kj/mol, Vfus =
1,8cm3/mol
Lokasi batas-batas fase zat murni
Batas cair uap Batas padat-uap
• Persamaan Clapeyron menjadi • Analog dgn cair-uap.
dP/dT = ΔHvap/TΔVvap
• P = P* e-C
• dP/dT selalu positif, namun
nilainya jauh lebih kecil dibanding • C = ΔHsub (1/T -1/T*)/R
padat-cair
• Pada suhu -10 C tekanan
• Integrasi persamaan
menghasilkan : uap sublimasi 0,003 atm,
• P = P* e-C berapa tekanan uap air 5 C
• C = ΔHvap (1/T -1/T*)/R ? ΔHsub = Δ Hvap + Δ Hfus
• Pada suhu -5 C tekanan uap air
0,004 atm, berapa tekanan uap
air 50 C ? Δ Hvap = 45,5 Kj/mol,
• [P-P*]/P* = Vm ΔP/RT • P = P* + Δ Hfus Ln(T/T*)/Δvfus
• P = 1 + 6,008Kj/mol Ln (278/273)/
= 8,8737.10-5*100.105 1,8.10-6 m3/mol
/8,314 *298 • = 60579,392 bar
• = 0,3581*100%
• =35,81 %
• P = P* e-C • P = P* e-C
• C = ΔHvap (1/T -1/T*)/R • C = ΔHsub (1/T -1/T*)/R
C = 45,5 Kj/mol (1/333 –
1/268)/8,314 • C = 51,008 (1/278 –
C = -0,098 1/263)/8,314
P = 0,004 * e -0,098
• C = -0,00125
P = 0,0036
• P = 0,003 * e -0,00125
• 0,00299

Anda mungkin juga menyukai