http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Presentasi
Pendahuluan
01 Tujuan dan Ruang lingkup PSAK 48
Pembahasan
02 Definisi, Hubungan PSAK 48 dengan PSAK lainnya, dan
perbedaan PSAK 48 dengan IAS 36, Ikhtisar Perubahan
PSAK 48(2014), Identifikasi aset yang mungkin mengalami
penurunan nilai,
Pembahasan
03 Contoh Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. kaitannya dengan PSAK 48
Kesimpulan
04
Pendahuluan
Aset korporat adalah aset selain goodwill yang berkontribusi terhadap arus kas masa depan baik
dari unit penghasil kas yang sedang ditelaah maupun unit penghasil kas lain.
Biaya pelepasan adalah biaya inkremental yang secara langsung dapat diatribusikan pada
pelepasan aset atau unit penghasil kas.
Jumlah tercatat adalah jumlah yang diakui untuk aset setelah dikurangi akumulasi penyusutan
(amortisasi) dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya.
Jumlah tersusutkan adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan pengganti
biaya perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai residunya.
Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit
penghasil kas.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
Penyusutan (amortisasi) adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset selama masa
manfaatnya.
Rugi penurunan nilai adalah jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat aset atau unit
penghasil kas atas jumlah terpulihkannya.
Unit penghasil kas adalah sekelompok aset terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus kas
masuk yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain.
Pembahasan
PERBEDAAN PSAK 48 DENGAN IAS 36
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset mengadopsi seluruh pengaturan dalam lAS 36 Impairment of
Assets efektif per 1 Januari 2017, kecuali:
1. IAS:36 paragraf 04(a) tentang ruang lingkup yang mencakup entitas anak. PSAK 48
memberikan tambahan penjelasan entitas anak yang dicatat dengan metode biaya dalam
laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri
2. lAS 36 paragraf 12(h) tentang sumber informasi penurunan nilai atas entitas anak, entitas
asosiasi, dan pengendalian bersama entitas. PSAK 48 memberikan tambahan penjelasan
entitas tersebut dicatat dengan metode biaya dalam laporan keuangan tersendiri sesuai
dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri.
3. lAS 36 paragraf 12(h)(i) tentang sumber informasi penurunan nilai dalam laporan keuangan
tersendiri tidak diadopsi. Hal ini terkait dengan perbedaan pengaturan dalam PSAK 4:
Laporan Keuangan Tersendiri dibandingkan lAS 27 Separate Financial Statements.
4. lAS 36 paragraf l39 tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi
5. lAS 36 paragraf 140-140D tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena
tidak relevan.
Pembahasan
6. lAS 36 paragraf 140E dan 140H-140J tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi. Adopsi
lAS 36 menjadi PSAK 48 telah menggunakan lAS 36 yang telah mengakomodir amendemen
tersebut
7. lAS 36 paragraf 140E tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi. Opsi penerapan dini
dihilangkan karena penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh
pengaturan dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan menjadi SAK
8. IAS 36 paragraf 140Ltentang tanggal efektif dan ketentuan transisi yang mengacu pada IFRS
15.IFRS 15Revenue from Contracts with Customers telah diadopsi menjadi PSAK 72:
Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan berlaku efektifper 1 Ianuari 2020 dengan
penerapan dini diperkenankan.
9. IAS 36 paragraf 140M tentang tanggal efektif dan ketentuan .translsi yang mengacu pada
IFRS9. IFRS 9 Financial Instruments telah diadopsi . menjadi PSAK7l: Instrumen Keuangan
dan berlaku efektifper 1 [anuari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan
10. IAS 36 Appendix B tentangamendemen terhadap PSAK 16:Aset Tetap tidak diadopsi karena
tidak relevaiI.
IKHTISAR PERUBAHAN PSAK 48 (2014) Pembahasan
LATAR BELAKANG
PERUBAHAN :
a. estimasi arus kas masa depan yang diharapkan Arus Kas Masa Depan Valuta Asing
entitas akan diperoleh dari aset; Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata
b. ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari uang ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskonto
jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut; menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk
c. nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar satuan mata uang tersebut. Entitas mentranslasikan
bebas risiko yang berlaku; nilai sekarang dengan menggunakan tingkat pertukaran
d. harga untuk menanggung ketidakpastian yang spot pada tanggal penghitungan nilai pakai.
melekat pada aset; dan
e. faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan
dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam menilai Tingkat Diskonto
arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto
diperoleh dari aset tersebut. sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar
kini dari:
(a) nilai waktu uang; dan
(b) risiko spesifi k atas aset dimana estimasi arus kas
masa depan belum disesuaikan.
Pembahasan
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN RUGI PENURUNAN NILAI
Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari nilai
tercatatnya, nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai
terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai.
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, kecuali
aset disajikan pada jumlah direvaluasisesuai dengan Pernyataan lain
(contoh, sesuai dengan model revaluasi pada PSAK 16). Setiap rugi
penurunan nilai aset revaluasian diperlakukan sebagai penurunan
revaluasi sesuai dengan Pernyataan lain.
PENGUNGKAPAN
jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain selama periode.
jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang
diakui dalam penghasilan komprehensif lain selama periode.
.
Pembahasan
PENARIKAN
PAR 09.