Penjelasan:
2
Kategori 2 (Kasus Konfirmasi Gejala Ringan) = masyarakat yang melakukan skrining
mandiri melalui RECON dan memiliki gejala non-spesifik seperti demam, batuk, nyeri
tenggorokkan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot DENGAN hasil positif
pemeriksaan laboratorium RT-PCR (dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19)
3
Kelompok Kasus Manajemen Kesehatan Masyarakat Direkomendasikan
Kementerian Kesehatan
Kasus Suspek 1. Bila tanpa gejala gejala ringan, isolasi mandiri di rumah,
dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kasus
suspek
2. Bila gejala sedang/berat, segera dirawat di RS Darurat atau
RS Rujukan COVID-19
3. Terapkan protokol kesehatan: physical distancing, pakai
masker dan cuci tangan pakai sabun
4. Usahakan dilakukan pemeriksaan RT-PCR / Swab di
fasilitas pelayanan kesehatan atau lokasi pemantauan
terdekat.
5. Pemantauan melalui telepon atau kunjungan berkala
(RECON melakukan pemantauan secara daring) dalam
bentuk pemantauan suhu tubuh dan skrining gejala harian.
Dengan memastikan taat melakukan isolasi mandiri dan
protokol kesehatan
6. Pemantauan dapat dihentikan apabila hasil pemeriksaan
RT-PCR selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu
>24 jam menunjukkan hasil negatif
7. KIE mengenai COVID-19, pencegahan penularan dan
terapi jika terjadi perburukan.
8. Identifikasi kontak erat / contact-tracing
Kasus Kontak Erat / 1. Karantina mandiri di rumah, dilakukan sejak seseorang
Pelaku Perjalanan dinyatakan sebagai kasus kontak erat. Karantina selama 14
hari
2. Terapkan protokol kesehatan: physical distancing, pakai
masker dan cuci tangan pakai sabun
3. Pemantauan melalui telepon atau kunjungan berkala
(RECON melakukan pemantauan secara daring) dalam
bentuk pemantauan suhu tubuh dan skrining gejala harian.
Dengan memastikan taat melakukan isolasi mandiri dan
protokol kesehatan
4. Pemantauan dapat dihentikan apabila hasil pemeriksaan
RT-PCR selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu
>24 jam menunjukkan hasil negatif
5. KIE mengenai COVID-19, pencegahan penularan dan
terapi jika terjadi perburukan.
6. Identifikasi kontak erat / contact-tracing
Kasus Probabel 1. Segara diarahkan untuk dirawat di RS Rujukan, isolasi
dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kasus
probabel
2. Terapkan protokol kesehatan: physical distancing, pakai
masker dan cuci tangan pakai sabun
3. Pemantauan dilakukan oleh petugas Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut
4. Apabila kasus probabel meninggal, tatalaksana
pemulasaran jenazah sesuai protokol pemulasaran jenazah
kasus konfirmasi COVID-19
5. Identifikasi kontak erat / contact-tracing
4
6. Petugas kesehatan memberikan KIE kepada orang-orang
yang kontak erat dengan kasus probabel mengenai COVID-
19, pencegahan penularan dan terapi jika terjadi
perburukan.
Kasus Konfirmasi 1. Bila tanpa gejala gejala ringan, isolasi mandiri di rumah,
dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kasus
suspek
2. Bila gejala sedang/berat, segera dirawat di RS Darurat atau
RS Rujukan COVID-19
3. Terapkan protokol kesehatan: physical distancing, pakai
masker dan cuci tangan pakai sabun
4. Lakukan pemeriksaan RT-PCR / Swab sebagai follow-up di
fasilitas pelayanan kesehatan atau lokasi pemantauan
terdekat.
5. Pemantauan dilakukan oleh petugas Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut
6. Identifikasi kontak erat / contact-tracing
7. Petugas kesehatan memberikan KIE kepada orang-orang
yang kontak erat dengan kasus probabel mengenai COVID-
19, pencegahan penularan dan terapi jika terjadi
perburukan.
Gambar 1. Contoh cara melakukan identifikasi kontak erat berdasarkan KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020
5
Gambar 2. Ringkasan Manajemen Kesehatan Masyarakat berdasarkan KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020
6
Gambar 3. Tabel Rangkuman Kriteria Gejala Klinis yang Berhubungan dengan Infeksi COVID-19 berdasarkan
Pedoman P2 COVID-19 Revisi 5 Kementerian Kesehatan
7
Gambar 4. (lanjutan) Tabel Rangkuman Kriteria Gejala Klinis yang Berhubungan dengan Infeksi COVID-19
berdasarkan Pedoman P2 COVID-19 Revisi 5 Kementerian Kesehatan
8
ETIKA KOMUNIKASI
1. Apabila pertama kali menghubungi komunikan, relawan dapat memulai
pembicaraan dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, sampaikan
nama dan status sebagai relawan
9
e. Melakukan konfirmasi pemahaman komunikan dengan meringkas poin-
poin utama
5. Dalam memberikan materi edukasi, komunikator dapat menyarankan
komunikan untuk mencatat, dan sampaikan poin-poin penting secara perlahan
6. Jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh komunikator, hindari
menjawab tanpa sumber yang terpercaya. Komunikator dapat menjawab
dengan “Mohon maaf Ibu/Bapak/Kakak, saat ini saya belum dapat menjawab
pertanyaan tersebut, izinkan saya mencari informasi dari narasumber kami,
kemudian saya akan menyampaikannya kepada Ibu/Bapak/Kakak, apakah
Ibu/Bapak/Kakak bersedia dihubungi kembali?”
7. Menutup pembicaraan dengan berterima kasih, salam, dan doa untuk
kesehatan bersama, dan dapat ditambahkan dengan pesan spesifik untuk
mengajak komunikan mendukung upaya menghentikan wabah
10
MEMULAI SESI WAWANCARA, VERIFIKASI
DATA DAN MENAWARKAN TELE-KIE
Awali dengan berdoa terlebih dahulu sebelum memulai sesi pendampingan dengan
komunikan.
1. Perkenalan
1
Gambar 5. Kombinasi 1-6 Skrining RECON
2
Gambar 6. Kombinasi 7-12 Skrining RECON
3
Jika ya, tanyakan sejak kapan
iii. “Apakah anda mengalami pilek?”
Jika ya, tanyakan sejak kapan
iv. “Apakah anda mengalami nyeri tenggorokan?”
Jika ya, tanyakan sejak kapan
v. “Apakah anda mengalami sesak nafas?”
Jika ya, tanyakan sejak kapan, keluhan sesaknya seperti apa
vi. “Apakah anda mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri atau
ke kota-kota yang diketahui terjangkit COVID-19 dalam 14 hari
sebelum timbul gejala?”
1. Jika ya, tanyakan kemana dan kapan
vii. “Apakah orang di sekitar Anda ada yang memiliki gejala serupa?”
1. Jika ya, tanyakan siapa, sejak kapan dan kondisi orang
tersebut sekarang
viii. “Apakah Anda melakukan kontak erat dengan penderita positif
COVID-19?”
1. Jika ya, tanyakan siapa, kapan dan kondisi orang tersebut
sekarang
4
c. Penyakit jantung
d. Penyakit paru
e. Penyakit ginjal
f. Penyakit keganasan / tumor / kanker
g. Penyakit imun / daya tahan tubuh terganggu
4. Tanyakan “sejak kapan Ibu/Bapak/Kakak mengidap
kondisi tersebut?” dan “apakah ada obat-obatan yang rutin
diminum? Apa saja?”
5
ii. “Apakah sudah mengonsumsi obat-obatan?”
iii. Berikan waktu komunikan untuk menjelaskan. Catat dan
konfirmasi
h. Menanyakan riwayat rawat inap
Apabila komunikan memiliki gejala sakit seperti yang ditanyakan pada
nomor 5B-D / gejala yang dicurigai berhubungan dengan COVID-19,
dapat ditanyakan:
i. “Untuk gejala yang dirasakan Ibu/Bapak/Kakak saat ini, apakah
pernah menjalani rawat inap di rumah sakit?”
ii. Apabila pernah, tanyakan nama rumah sakit dan tempat/ruang
perawatannya, tanggal masuk dan lama perawatan
6
MELAKUKAN TELE-KIE DAN MATERI
EDUKASINYA
1
a. Apa itu droplet?
Droplet adalah partikel berisi air dengan diameter >5-10 μm. Droplet ini
diketahui keluar dari seseorang yang memiliki gejala pernapasan
misalnya batuk atau bersin, dan pada orang yang positif COVID-19,
droplet tersebut diketahui mengandung SARS-CoV-2.
2
d. Siapa saja yang berisiko terinfeksi COVID-19?
Orang yang beresiko terinfeksi COVID-19 adalah orang yang
berpergian ke area yang diketahui terjangkit COVID-19, dan orang yang
memiliki kontak dekat dengan pengidap COVID-19, baik itu anggota
keluarga, orang disekitarnya, rekan kerja atau tenaga medis yang
merawat pasien pengidap COVID-19 atau tenaga medis yang merawat
pasien sebelum diketahui pasien tersebut terinfeksi COVID-19. Tidak
ada batasan usia orang yang dapat terinfeksi COVID-19. Namun orang
yang lebih tua dan orang-orang dengan yang memiliki penyakit penyerta
sebelumnya seperti asma, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, kanker, penyakit hati/liver atau yang memiliki kebiasaan merokok
lebih rentan untuk mengalami perburukan. Namun, berada dalam satu
lingkungan dengan pengidap COVID-19 tanpa kontak dekat atau
berjarak 2 meter, menurut penelitian termasuk dalam resiko rendah,
Oleh karena itu jaga jarak 2 meter antara anggota keluarga sekalipun
dan terapkan physical distancing serta sebisa mungkin tetap di rumah
dan tidak berpergian dahulu.
3
f. Apakah penyakit COVID-19 bisa menular melalui hewan?
Hingga kini, belum dapat dibuktikan bahwa hewan seperti anjing, kucing
atau peliharaan lainnya dapat menularkan COVID-19. Meski terdapat
sebuah laporan bahwa ada seekor anjing yang tertular COVID-19,
namun tidak dapat dibuktikan hewan tersebut dapat menularkan virus
Corona pada orang disekitarnya. Oleh karena itu, tetap jaga kebersihan
tangan, hindari menyentuh wajah, mata, hidung dan mulut
4
dan mulut serta menggunakan masker ketika menerima barang dari
pengantar / kurir.
5
- Membersihkan benda dan permukaan terutama yang sering disentuh
menggunakan cairan desinfektan. Contoh barang yang sering
disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, tombol lampu, dan
lainnya. Cairan desinfektan adalah cairan yang mengadung alkohol
minimal 70% atau hipoklorit 0,5%.
c. Berpikir positif, jangan panik
d. Jaga daya tahan tubuh
Suplemen vitamin C dan D dapat dikonsumsi dan jangan berlebihan.
Hindari merokok dan alkohol serta perbaiki pola tidur.
e. Makan makanan yang bergizi dan bersih
f. Istirahat yang cukup
g. Isi hari dengan aktifitas fisik yang cukup / olahraga di rumah
h. Berjemur telah diteliti dapat berperan dalam meningkatkan daya tahan
tubuh, namun hingga kini tidak ada bukti berjemur dapat mencegah
mengidap COVID-19. Oleh karena itu, berjemur dengan durasi
secukupnya 10-15 menit dibawah matahari yang tidak menyengat harus
tetap dibarengi dengan menjaga kebersihan diri.
6
Tidak, antibiotik berperan mengobati infeksi bakteri dan bukan virus. Antibiotik
juga tidak boleh digunakan untuk mencegah COVID-19 atau tanpa indikasi/
arahan dari dokter, karena penggunaan antibiotik berlebihan dan tanpa indikasi
medis/ arahan dari dokter dapat berbahaya bagi tubuh. Antibiotik yang
digunakan pada pengobatan pasien COVID-19 hanya diberikan bila dicurigai
terdapat infeksi paru penyerta yang sering diakibatkan bakteri atau kondisi
sepsis (komplikasi akibat infeksi, dimana terjadi peradangan di seluruh tubuh).
7
Berkumur dengan air garam merupakan suatu cara tradisional untuk
meredakan gejala dari penyakit demam, pilek, dan hidung tersumbat.
Walaupun sampai sekarang masih belum jelas mengapa berkumur dengan air
garam bisa memberikan efek demikian.
Menurut pendapat ahli, dijelaskan bahwasanya berkumur dengan larutan
garam hanya bisa meredakan gejala dari infeksi saluran napas atas.
Sedangkan COVID-19 merupakan virus yang menyerang paru-paru secara
langsung atau bisa digolongkan ke infeksi saluran napas bawah.
Selain itu juga penyakit ini disebabkan oleh virus dan garam tidak memiliki
keampuhan yang signifikan dalam menghambat aktivitas virus maupun
merusak pembungkusnya. Sehingga berkumur dengan air garam tidak akan
memberi efek kepada pasien yang positif COVID-19. "Tidak ada bukti bahwa
berkumur dengan air garam secara teratur dapat melindungi dari infeksi
COVID-19. Meskipun ini dapat membantu meredakan sakit tenggorokan,
praktik ini tidak akan mencegah virus masuk ke paru-paru." – Harvard T.H.
Chan School of Public Health
8
Selain itu, Ketika terkena COVID-19, perokok akan lebih rentan untuk
mengalami kondisi yang lebih parah yang bisa berujung kepada kematian.
Jadi, berhenti merokok (jenis rokok apapun) bisa melindungi kamu, juga
lingkungan disekitarmu
10. Saya mendengar COVID-19 dapat dicegah dengan berendam di air laut?
Penelitian yang disampaikan pada webinar Water Research Foundation
menjelaskan bagaimana Coronavirus diketahui dapat bertahan dan infeksius
melalui air tawar seperti danau atau sungai, sementara penelitian mengenai
Coronavirus pada air asin (air laut) masih belum dapat menjelaskan apakah
Coronavirus dapat hidup dan infeksius pada air laut, oleh karena itu hingga
saat ini diirekomendasikan untuk tidak mengunjungi tempat rekreasi umum
seperti pantai dan laut. COVID-19 tidak dapat disembuhkan hanya dengan
berendam di laut karena Coronavirus tidak menyerang permukaan tubuh
seperti kulit, melainkan menyerang sel-sel dalam tubuh. Ditambah lagi adanya
kemungkinan kecil bahwa air laut bercampur dengan air limbah yang tidak
diolah dengan baik, dan dapat terkontaminasi dengan virus, dimana diketahui
Coronavirus ditemukan pada feses/tinja orang yang positif COVID-19.
9
komputer). Kementerian Pertanian pada Senin, 6 Juli 2020 menegaskan
produk tersebut tidak diklaim antivirus. Tetap disiplin protokol kesehatan dasar
dengan cuci tangan pakai sabun, pakai masker dan jaga jarak minimal 2 meter
terlepas menggunakan kalung tersebut maupun tidak.
12. Saya sepertinya memiliki gejala, apakah saya boleh minta resep obat?
Mohon maaf Ibu/Bapak/Kakak, karena resep obat tidak dapat diberikan oleh
relawan dalam pendampingan. Namun kami dapat berkonsultasi dengan
narasumber kami, terkait gejala-gejala yang ibu alami dan apakah narasumber
kami yang adalah dokter-dokter dapat memberikan rekomendasi obat-obatan
peringan gejala yang dapat dibeli tanpa resep obat.
10
tubuh lebih rentan terkena infeksi dan iritasi, yang dapat merusak organ
seperti otak, dan paru-paru.
Bersihkan masker kain cukup dengan dicuci dengan bersih dan
dikeringkan, sedangkan masker medis tidak dicuci dan langsung
dibuang setelah kotor atau setelah digunakan cukup lama.
b. Saya dengar menggunakan masker dalam jangka waktu lama dapat
berbahaya karena kekurangan oksigen?
Ada beberapa bahaya dari penggunaan masker. Pertama,
kemungkinan kontaminasi dari penggunaan masker yang tidak bersih.
Kedua, rasa keamanan semu yang dirasakan masyarakat sehingga
tingkat kepatuhan dalam cara-cara pencegahan lain akan menurun,
termasuk menggunakan masker. Ketiga, kemungkinan kesulitan
bernapas dari penggunaan beberapa jenis masker. Jenis masker yang
dimaksud adalah masker medis yang dilapisi N95 seperti yang
digunakan tenaga medis, dalam penelitian penggunaan masker seperti
ini akan menurunkan konsumsi oksigen sebanyak 17% dan
meningkatkan konsumsi karbon dioksida sebanyak 1.2-3%, walaupun
belum ada tanda perubahan fungsi tubuh yang dilaporkan. Oleh karena
itu tetap gunakan masker dengan taat dan menjaga kebersihannya.
c. Apa yang dapat saya lakukan untuk tetap aman menggunakan
masker?
1. Lakukan pencucian rutin pada masker kain, sebaiknya membawa
lebih dari 1 masker kain apabila beraktivitas di luar dalam waktu lama.
Ganti masker ketika basah akibat keringat atau cairan lain, dan ketika
sudah digunakan cukup lama untuk menghindari kontaminasi.
2. Tetap melakukan perilaku pencegahan lain seperti menggunakan
masker, menjaga jarak ketika terpaksa harus bertemu orang lain, rutin
mencuci tangan, hindari memegang wajah dan masker ketika
digunakan, dan upaya-upaya lain untuk menjaga kesehatan tubuh.
3. Hindari penggunaan masker medis yang dilapisi masker N95 karena
diperuntukkan tenaga medis. Masker kain meski akan terasa tidak
11
nyaman apabila digunakan, tidak terbukti menyebabkan kekurangan
oksigen.
12
antimalarial. Piperine dalam sirih mampu menghambat pertumbuhan
bakteri, jamur, serta sel kanker.
13
15. Bagaimana seseorang mengetahui bahwa dirinya positif terinfeksi virus
Corona?
Untuk mengetahui apakah seseorang positif terinfeksi COVID-19, harus
melalui pemeriksaan laboratorium yang menggunakan hapusan / bahan dari
tenggorokkan yang diambil oleh petugas / tenaga medis yang berwenang,
untuk kemudian diperiksa menggunakan metode PCR. Oleh karena itu sangat
penting jaga kebersihan tangan, hindari menyentuh wajah, mata, hidung dan
mulut jaga jarak 2 meter antara anggota keluarga sekalipun dan terapkan
physical distancing serta sebisa mungkin tetap di rumah dan tidak berpergian
dahulu, karena pasien positif COVID-19 juga bisa tidak bergejala. Dan terus
memantau kesehatan kita masing-masing dan orang-orang terdekat kita.
14
rumah sakit atau call center 119 ext 9 atau 117 apabila membutuhkan bantuan
medis.
18. Apakah saya bisa sembuh apabila mengidap COVID-19? Dan apakah saya
bisa memiliki gejala berat apabila mengidap COVID-19?
Kebanyakan pasien positif COVID-19 dapat sembuh dan tidak berarti apabila
positif COVID-19 maka akan mengidapnya seumur hidup.
19. Saya memiliki penyakit penyerta, dan telah dinyatakan positif COVID-19,
apakah saya harus menghentikan konsumsi obat untuk penyakit
penyerta saya?
Tidak, penghentian obat yang sudah rutin diminum tidak boleh dilakukan
sendiri, segera hubungi dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Karena penyakit penyerta ini harus dikontrol agar tidak memperburuk gejala
COVID-19.
21. Saya sepertinya memiliki gejala yang mencurigai COVID-19, apa yang
harus saya lakukan?
Setelah Ibu/Bapak/Kakak menjawab pertanyaan pengecekan mandiri, dan
setelah saya tanya-tanya tadi, betul sekali Ibu/Bapak/Kakak memiliki gejala
15
yang serupa dengan COVID-19. Selain itu, Ibu/Bapak/Kakak juga memiliki
faktor resiko ... (sesuai yang dijawab pada poin 5.e).
Apabila kategori 2, 3, 4 dan 5: Oleh karena itu yang Ibu/Bapak/Kakak perlu
lakukan adalah tetap tenang, dan lakukan langkah-langkah hidup bersih dan
sehat serta physical distancing (pada poin 3). Selain itu terus melakukan
pemantauan mandiri setiap harinya termasuk pengukuran suhu dan gejala
pernafasan selama 14 hari kedepan. Kemudian mencari bantuan/
menghubungi kami kembali apabila keluhan bertambah berat.
Apabila kategori 1: Oleh karena itu yang Ibu/Bapak/Kakak perlu lakukan
adalah tetap tenang, dan segera menghubungi fasilitas kesehatan/ nomor
bantuan 119 ext 9 (Kemenkes), 117 (BNPB) atau nomor bantuan setempat
lainnya sementara kami juga membantu mencarikan akses ke fasilitas
kesehatan terdekat. Selama menunggu dan melakukan perawatan dirumah,
tetap lakukan langkah-langkah hidup bersih dan sehat serta physical
distancing (pada poin 3), pemantauan mandiri dengan mengukur suhu dan
melihat gejala-gejala berat dan berbahaya, diantaranya:
- Sesak nafas berat ketika beristirahat hingga kesulitan bernafas
- Nyeri dada/ dada seperti ditekan
- Kulit dingin, lembab, pucat, berbintik-bintik
- Kebingungan/ ling-lung
- Tidak sadarkan diri/ sulit untuk bangun
- Bibir atau wajah membiru
- Urin hanya sedikit atau tidak sama sekali
22. Apabila sudah sembuh dari COVID-19, apakah dapat terkena lagi?
Infeksi yang terulang pada seseorang yang sudah sembuh dari COVID-19
masih diteliti hingga kini. Penelitian pada hewan kera, membuktikan kera yang
sudah sembuh dari COVID-19 tidak dapat terinfeksi kembali, namun terdapat
laporan bahwa seorang pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-
19, kemudian positif kembali dari hasil pemeriksaan laboratorium (PCR), hal
ini dicurigai karena kesalahan pada pemeriksaan laboratorium sebelum pulang
16
(negatif palsu) atau kejadian infeksi berulang, oleh karena itu sangat penting
bagi kita untuk tetap menerapkan kebiasaan baik seperti jaga kesehatan,
kebersihan tangan dan jarak.
23. Saya bingung karena banyak sekali informasi, apakah terdapat sumber
informasi terpercaya mengenai COVID-19?
Ingat, selalu saring sebelum sharing, selalu perhatikan kembali kebenaran
informasi sebelum membagikan, dan lebih baik tidak dibagikan apabila sumber
tidak jelas asalnya atau informasi tidak terbukti kebenarannya. Ketika
mendapatkan berita, jangan panik namun tetap waspada, jaga kesehatan,
kebersihan, dan jarak, sekaligus juga mengecek kebenaran informasi.
Beberapa sumber informasi terpercaya mengenai COVID-19:
- Website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
1. https://relawan.kemdikbud.go.id/korona/
2. https://relawan.kemdikbud.go.id/korona/index.php/site/ngunduh
- Website BNPB:
1. https://www.covid19.go.id/
2. https://www.covid19.go.id/kampanye/materi-edukasi-baru/
- Website Kementerian Kesehatan:
1. https://www.covid19.kemkes.go.id/
2. https://www.promkes.kemkes.go.id/
3. https://www.infeksiemerging.kemkes.go.id/
- World Health Organization:
1. Halaman utama: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-
coronavirus-2019
2. Himbauan publik: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-
coronavirus-2019/advice-for-public
- Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-
19) oleh Dirjen P2P Kemenkes 2020. Revisi 5: 13 Juli 2020
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07-MENKES-
413-2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
17
- Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat COVID-
19 di Indonesia oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Revisi Maret 2020
18
PENUTUP WAWANCARA DAN TELE-KIE
2. Mengisi activity logbook pada RECON sesuai dengan komunikan yang di-
assigned
a. Activity logbook diisi selengkap mungkin sesuai dengan komponen
yang ada
b. Melakukan pengecekan activity logbook kembali sesuai dengan hasil
Tele-KIE dengan komunikan
1
1
LAMPIRAN