Etika Prof Dalam Auditing
Etika Prof Dalam Auditing
OLEH
Etika dalam audit dapat diartikan sebagai suatu prinsip yang dilakukan oleh
seorang yang kompeten dan independen untuk melakukan suatu proses yang
sistematis dalam proses pengumpulan dan pengevalusian bahan bukti secara objektif
tentang informasi yang dapat diukur mengenai asersi-asersi suatu entitas ekonomi,
dengan tujuan untuk menentukan dan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut, serta melaporkan kesesuaian informasi tersebut kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
2) Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan
pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan.
3) Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable
untuk memberikan kesimpulan rasional.
3) Anggota Keluarga Dekat adalah istri atau suami, orang tua, anak baik di dalam
maupun di luar tanggungan, dan saudara kandung.
4) FeeKontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional
yang hanya akan dibebankan apabila ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee
tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut.
5) Orang Dalam Kantor Akuntan Publik adalah orang yang termasuk dalam penugasan
audit, review, atestasi lainnya, dan/atau non atestasi yaitu: rekan, pimpinan, karyawan
professional, dan/atau penelaah yang terlibat dalam penugasan.
INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK
1) Independensi merupakan syarat yang sangat penting bagi profesi akuntan publik
untuk memulai kewajaran informasi yang disajikan oleh manajemen kepada pemakai
informasi.
4) Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak
mempunyai arti atau tidak mempunyai nilai.
SARAN
Etika dalam auditing harus diterapkan oleh seorang auditor, agar
mendapatkan kepercayaan dari publik sehingga akan memberikan dampak
positif bagi perkembangan profesi auditor.