📚 Belajar Mencintai
Zaman sekarang, cinta seolah-olah diartikan sempit, hanya cinta antara laki-laki dan perempuan.
Padahal cinta bermakna sangat luas. Kita diperintahkan Allah ﷻuntuk mencintai orang-orang
beriman. Rasa cinta kita harusnya pada Allahﷻ, Rasulullahﷺ, dan orang-orang
beriman.
Kecintaan itu bagian dari aqidah, padahal aqidah adalah sesuatu yang mendasar. Karena bila seorang
mukmin tidak memiliki rasa kecintaan yang benar, maka ia akan meletakkan cintanya pada
pemahaman jahiliyah yang ia pahami. Mungkin saja ia akan mencintai orang yang bermaksiat, dan
membenci orang yang beribadah.
Barangsiapa mencintai karena Allahﷻ, membenci karena Allahﷻ, memberi karena Allah
ﷻ, dan tidak memberi karena Allahﷻ, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan
imannya.
artinya membenci seseorang karena orang itu melakukan hal yang dibenci Allahﷻ
artinya kita memberi karena ia akan gunakan apa yang kita beri untuk kebaikan, bukan bermaksiat.
Misalnya, kita memberi pada orang fakir, memberi harta kita untuk memperbaiki masjid, dsb.
artinya kita mencegah memberi sesuatu pada orang lain karena ia akan gunakan untuk maksiat.
Misalnya, ada orang meminta uang pada kita untuk membeli miras, tentu kita tidak akan
memberikannya karena Allahﷻ
Kalau mencintai seseorang tidak didasari karena Allahﷻ, maka yang akan datang adalah
kecewa. Kalau mencintai pasangan bukan karena Allahﷻ, namun cinta karena fisik, harta, dll,
maka 15 tahun kemudian, cinta kita bisa hilang karena pasangan yang semakin menua, hilang
kecantikan fisiknya.
■ _Ada 3 perkara yang jika ada dalam diri maka akan merasakan manisnya iman, yaitu :_
Meskipun ia berkorban apapun, harta, raga, jiwa, ia tetap bahagia karena ia merasakan manisnya
iman. Meskipun ia tersakiti, terdzalimi ia tetap merasa bahagia.
Kita mencintai seseorang yang taat pada Allah ﷻkarena Allah cinta padanya. Orang yang
dicintai Allah ﷻmaka itulah orang yang akan kita jadikan teman. Dan kita membenci seseorang
yang bermaksiat pada Allah ﷻkarena Allah ﷻbenci pada hal yang ia lakukan. Kita benci
saat ia bermaksiat, namun saat ia tidak melakukan maksiat itu, kita ajak dia untuk kembali pada Allah
ﷻmeninggalkan kemaksiatan yang ia lakukan.
_3. Hendaknya benci pada kekufuran setelah Allah ﷻmenyelamatkannya dari kekafiran
sebagaimana ia benci dilemparkan kedalam neraka dan benci kembali pada kejahiliyahan._
Dalam Q.S Al-Baqarah : 216 dijelaskan bahwa boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu
baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allahﷻ
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Kadang, hawa nafsu kita mencintai sesuatu yang salah. Menurut kita itu baik untuk kita, tapi
menurut Allah itu tidak baik untuk kita. Dan sebaliknya, menurut kita itu tidak baik untuk kita, tapi
menurut Allah ﷻitu baik untuk kita.
Segala sesuatu yang Allah ﷻarahkan untuk kita, sebetulnya itu baik untuk kita, meskipun kita
tidak mencintainya. Maka belajarlah mencintai yang Allah ﷻberikan pada kita. Apapun yang
Allah berikan untuk kita insyaallah itu jauh lebih baik untuk kita. Karena bisa jadi sesuatu yang
harusnya kita cintai, ternyata kita belum bisa mencintainya. Wallahu 'alam bisshawaab
✍🏻 https://www.instagram.com/p/CCOCuVsFsGx/?igshid=1nezqy7sa3c6h