Anda di halaman 1dari 2

*[ Resume Kajian Dawwam ]*

📚 Belajar Mencintai

🎙️Ustadz Alfian Yusuf

Zaman sekarang, cinta seolah-olah diartikan sempit, hanya cinta antara laki-laki dan perempuan.
Padahal cinta bermakna sangat luas. Kita diperintahkan Allah‫ ﷻ‬untuk mencintai orang-orang
beriman. Rasa cinta kita harusnya pada Allah‫ﷻ‬, Rasulullah‫ﷺ‬, dan orang-orang
beriman.

Kecintaan itu bagian dari aqidah, padahal aqidah adalah sesuatu yang mendasar. Karena bila seorang
mukmin tidak memiliki rasa kecintaan yang benar, maka ia akan meletakkan cintanya pada
pemahaman jahiliyah yang ia pahami. Mungkin saja ia akan mencintai orang yang bermaksiat, dan
membenci orang yang beribadah.

Barangsiapa mencintai karena Allah‫ﷻ‬, membenci karena Allah‫ﷻ‬, memberi karena Allah
‫ﷻ‬, dan tidak memberi karena Allah‫ﷻ‬, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan
imannya.

- _Cinta karena Allah‫_ﷻ‬

artinya mencintai seseorang karena orang itu cinta pada Allah‫ﷻ‬

- _Benci karena Allah‫_ﷻ‬

artinya membenci seseorang karena orang itu melakukan hal yang dibenci Allah‫ﷻ‬

- _Memberi karena Allah‫_ﷻ‬

artinya kita memberi karena ia akan gunakan apa yang kita beri untuk kebaikan, bukan bermaksiat.
Misalnya, kita memberi pada orang fakir, memberi harta kita untuk memperbaiki masjid, dsb.

- _Tidak memberi karena Allah‫_ﷻ‬

artinya kita mencegah memberi sesuatu pada orang lain karena ia akan gunakan untuk maksiat.
Misalnya, ada orang meminta uang pada kita untuk membeli miras, tentu kita tidak akan
memberikannya karena Allah‫ﷻ‬
Kalau mencintai seseorang tidak didasari karena Allah‫ﷻ‬, maka yang akan datang adalah
kecewa. Kalau mencintai pasangan bukan karena Allah‫ﷻ‬, namun cinta karena fisik, harta, dll,
maka 15 tahun kemudian, cinta kita bisa hilang karena pasangan yang semakin menua, hilang
kecantikan fisiknya.

■ _Ada 3 perkara yang jika ada dalam diri maka akan merasakan manisnya iman, yaitu :_

_1. Allah‫ ﷻ‬dan Rasul‫ ﷺ‬lebih dicintai dibandingkan dirinya sendiri._

Meskipun ia berkorban apapun, harta, raga, jiwa, ia tetap bahagia karena ia merasakan manisnya
iman. Meskipun ia tersakiti, terdzalimi ia tetap merasa bahagia.

_2. Hendaknya tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah‫_ﷻ‬

Kita mencintai seseorang yang taat pada Allah‫ ﷻ‬karena Allah cinta padanya. Orang yang
dicintai Allah‫ ﷻ‬maka itulah orang yang akan kita jadikan teman. Dan kita membenci seseorang
yang bermaksiat pada Allah‫ ﷻ‬karena Allah‫ ﷻ‬benci pada hal yang ia lakukan. Kita benci
saat ia bermaksiat, namun saat ia tidak melakukan maksiat itu, kita ajak dia untuk kembali pada Allah
‫ ﷻ‬meninggalkan kemaksiatan yang ia lakukan.

_3. Hendaknya benci pada kekufuran setelah Allah‫ ﷻ‬menyelamatkannya dari kekafiran
sebagaimana ia benci dilemparkan kedalam neraka dan benci kembali pada kejahiliyahan._

Dalam Q.S Al-Baqarah : 216 dijelaskan bahwa boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu
baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah‫ﷻ‬
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Kadang, hawa nafsu kita mencintai sesuatu yang salah. Menurut kita itu baik untuk kita, tapi
menurut Allah itu tidak baik untuk kita. Dan sebaliknya, menurut kita itu tidak baik untuk kita, tapi
menurut Allah‫ ﷻ‬itu baik untuk kita.

Segala sesuatu yang Allah‫ ﷻ‬arahkan untuk kita, sebetulnya itu baik untuk kita, meskipun kita
tidak mencintainya. Maka belajarlah mencintai yang Allah‫ ﷻ‬berikan pada kita. Apapun yang
Allah berikan untuk kita insyaallah itu jauh lebih baik untuk kita. Karena bisa jadi sesuatu yang
harusnya kita cintai, ternyata kita belum bisa mencintainya. Wallahu 'alam bisshawaab

🏡 Arsa Coffee House

🗓️Jum'at, 3 Juli 2020

✍🏻 https://www.instagram.com/p/CCOCuVsFsGx/?igshid=1nezqy7sa3c6h

Anda mungkin juga menyukai