Anda di halaman 1dari 2

Dewan juri yang terhormat, Pembawa acara yang terhormat dan seluruh audients yang

dibanggakan.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, wash sholatu wassalamu’ala asyrofil ambiyaa iwal


mursalin, sayyidina wa maulana Muhammadin, wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain amma
ba’du.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, atas rahmat dan
nikmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat yang Insya Alloh dirahmati oleh-Nya dengan
keadaan yang sehat wal ‘afiyat. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
Junjungan kita nabi Alloh Muhammad Sholallohu ‘Alahi Wassalam yang telah megantarkan
kita dari peradaban hidup jahiliyah menuju pada hidup yang modern, yang penuh dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini. Insya Alloh hari
ini saya akan menyampaikan tentang peran generasi Islam terhadap kehidupan zaman now
yang dipenuhi dengan kecanggihan,kemudahan dan dapat dikatakan instan.

Seperti yang kita ketahui, kita adalah pemuda bangsa indonesia dan umat islam. Kita adalah
penerus bangsa ini dan umat ini. Kita sebagai penerus harus memberikan prestasi dan capaian
yang membanggakan. Kenapa kita harus? Dan Kenapa kita yang berperan ? karena kita
adalah penerus, pewaris yang akan datang dan ditangan kitalah kejayaan, kemuliaan dan
kemajuaan bangsa dan umat ini berada. Kita adalah harapan terbesar mereka. Dan untuk
mewujudkan itu semua, tidak didapatkan dengan mudah, tidak didapatkan dengan instan
seperti googling, browsing ataupun surfing. Namun, mewujudkan itu semua haruslah dengan
fighting yang keras. Lantas bagaimana fighting yang harus kita lakukan?

1. Mempelajari kembali ilmu agama dan adab dengan benar.


Kenapa harus mempelajari ilmu agama? Bukan ilmu politik atau yang berhubungan
dengan pemerintahan untuk memajukan bangsa ini? Karena ilmu agama tidak hanya
mencakup kehidupan akhirat saja, namun mencakup seluruh aspek kehidupan.
Dan kita juga muslim, kita harus mendalami ilmu agama kita. Selain itu, dengan ilmu
kita bisa memajukan bangsa dan agama. Kenapa juga harus dengan adab? Karena orang
yang beradab padahal tidak berilmu itu lebih baik daripada orang yang berilmu namun
tidak beradab. Memang dia berilmu, namun tidak menghargai orang lain.

2. Menggunakan masa muda dengan sebaik – baiknya.


Masa muda adalah masa keemasan, masa yang dipenuhi dengan kreativitas dan juga
inovasi. Di masa inilah yang dapat mendatangkan sebuah kejayaan. Pada masa muda ini
kita harus memanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kejayaan bangsa dan agama.
Kita meniatkan mengembalikan kejayaan bangsa dan umat harus semata – mata karena
Alloh. Oalah, berarti aku ora iso menikmati masa muda aku?
Memang masa muda kita ingin digunakan untuk apa? Untuk berpesta tak jelas?
Pergaulan bebas? Atau mencurahkan kreativitas? Ingatlah akan hadist Rasulullah yang
berbunyi “ tidaklah bergeser kedua kaki anak adam di hari kiamat dari sisi Rabbnya,
hingga ia ditanya tentang lima perkara yaitu; tentang umurnya ia habiskan, tentang masa
mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya darimana ia dapatkan dan dalam hal
apa ia dibelanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya”
(HR. At – tirmidzi).

3. Mencari teladan yang memang benar – benar patut untuk diteladani.


Fenomena saat ini adalah mereka kidz zaman now atau naks milenial yang lebih
mengidolakan mereka yang berkecimpung dibidang entertain, betul apa betul ?
Mereka bercita – cita untuk menjadi terkenal seperti idola mereka, mereka mengikuti
gaya – gaya artis yang padahal juga bertolak belakang dengan syariat, nah di sinilah sisi
negaif dari sebuah teknologi. Adik – adik kita tidak dapat memilah tontonan dan kurang
tuntunan. Mereka jadi sasaran empuk bagi mereka yang ingin menghancurkan sebuah
bangsa. Karena kunci sebuah bangsa adalah generasinya. Dan di sini pula peran kita
dibutuhkan untuk memberikan tuntunan yang baik dan tepat pada adik – adik kita bibit
dari sebuah bangsa. Kita harus mengenalkan pada mereka dan pada diri kita sendiri
teladan pemuda Islam yang layak untuk diteladani. Kenapa harus memilih teladan dan
idola? Karena seorang fans cenderung mengikuti apa yang idolanya lakukan. Jika, kita
mengidolakan nabi Muhammad Sholallohu ‘Alaihi Wassalam, maka kita akan senantiasa
mengikuti sunnah – sunnah Beliau. Namun, jika bukan beliau, apa yang akan kita ikuti?
Apa kita akan mengikuti yang benar ? ataukah yang salah. Jadi, mari kita memilah idola
dan teladan kita.

Kesimpulannya adalah, mari kita generasi penerus bangsa dan agama untuk memperbaiki diri
sebagai bentuk usaha mengembalikan kejayaan bangsa .

Mari memperkaya diri dengan ilmu untuk memajukan kejayaan bangsa dan agama. Bukan
memperkaya diri agar bergaya disosial media. Sisihkan lengan baju untuk membuat bangsa
maju.

Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon dimaafkan dan jika ada
kata yang kurang berkenan mohon untuk dimaafkan, kebenaran datangnya dari Alloh
manusia tempat salah dan lupa.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai