Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH TERAPI BERMAIN BONEKA TANGAN TERHADAP

PENURUNAN KETAKUTAN ANAK


HOSPITALISASI PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN

Disusun Oleh :

DZALILATUL KHOIRIYAH 19020019


EKA APRILLIA H.P 19020021
IIS SELVYA PRATAMA 19020035
MOH. SHODIQ ROHMAN SYAH 19020049
UMAR SYARIF 19020093

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
TAHUN AJARAN 2020/ 2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan
sampai anak dapat dipulangkan kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak
dapat mengalami berbagai kejadian berupa pengalaman yang sangat traumatik dan
penuh dengan stres. Untuk mengatasi masalah kecemasan hospitalisasi anak usia
pra sekolah 3-6 tahun dapat diberikan dengan terapi bermain boneka tangan.
Penelitian ini dibuat dengan tujuan mengetahui efektivitas permainan boneka
tangan terhadap penurunan ketakutan anak.
Dari hasil studi pendahuluan di lakukan di RSUD Dr. R. Koesma Kabupaten
Tuban di dapatkan sekitar 40 pasien anak mengalami ketakutan karena
hospitalisasi. anak pada usia 3- 6 tahun yaitu usia prasekolah. Saat perawat
memulai prosedur invasif, banyak anak yang menangis saat disuntik, bahkan
banyak anak yang memanggil- manggil orangtua mereka.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa ketakutan pada anak yang
mengalami hospitalisasi cukup besar dan memberikan dampak terhadap proses
asuhan keperawatan. Perawat perlu mengetahui bagaimana cara menurunkan
ketakutan pada anak yang dirawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
menegetahui seberapa besar efektifitas permainan boneka tangan terhadap
penurunan ketakutan anak hospitalisasi usia prasekolah (3-6 tahun) di RSUD Dr.
R Koesma Kabupaten Tuban.
Ketakutan anak prasekolah selama menjadi proses hospitalisasi dipengaruhi
oleh berbagai faktor yaitu usia perkembangan, jenis kelamin, lama dirawat,
pengalaman dirawat sebelumnya, system pendukung, dan mekanisme koping.
Kecemasan pada anak prasekolah akan mengaktivasi hipotalamus dan selanjutnya
melepaskan Hormone Corticotropic Realising Hormone (CRH). CRH
menyebabkan hipofise anterior mengeluarkan Adenocorticotropic Hormone
(ACTH). ACTH merangsang korteks adrenal melepaskan kortisol.
Pemberian terapi bermain pada anak prasekolah yang dirawat dirumah sakit
memberikan manfaat untuk kemampuan motorik halus anak, sekaligus
merangsang kreativitas anak. Jika stressor kecemasan berupa perpisahan dapat
diatasi maka tingkat kecemasan pada anak dapat menurun (Hockenbery, 2009).
Perasaan nyaman juga akan merangsang tubuh untuk mengeluarkan
hormone endorphin. Peningkatan endorphin dapat menurunkan kecemasan pasien.
Hormon endorphin merupakan hormone yang diproduksi oleh bagian hipotalamus
di otak. Hormon ini menyebabkan otot menjadi rileks, sistem immune meningkat
dan kadar oksigen dalam darah naik, sehingga dapat membuat pasien cenderung
mengantuk dan dapat beristirahat dengan tenang. Hormon ini juga memperkuat
sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan dikenal sebagai morfin tubuh
yang menimbulkan efek sensasi yang sehat dan nyaman. Selain mengeluarka
hormone endorphin tubuh juga mengeluarkan GABA enkephalin. Zat-zat ini dapat
menimbulkan efek analgesia sehingga nyeri pada anak prasekolah yang sakit
dapat dikurangi atau dihilangkan. Jika stressor kecemasan yang dialami anak
prasekolah dapat diatasi maka kecemasan yang dialami anak dapat menurun
(Hockenbery, 2009).
Terapi bermain merupakan salah satu teknik yang akan membantu
menurunkan ketegangan emosional yang dirasakan anak. Secara bertahap respon
psikis maupun fisiologis kecemasan dan ketakutan akan berkurang dan
kepercayaan diri anak akan berkembang optimal pula. Melalui bermain, anak akan
belajar tentang dunia dan kehidupan serta berhubungan dengan orang lain.
Kesempatan bermain bagi anak seharusnya didapatkan dimana saja, termasuk
ketika anak dirawat di rumah sakit.
Terapi bermain boneka tangan berdampak terapeutik pada peningkatan
komunikasi anak dan merupakan media untuk mengekspresikan perasaan yang
mereka alami selama di rumah sakit. Seringkali anak terlalu takut untuk
mengungkapkan perasaannya pada saat mengalami perawatan medis. Penggunaan
boneka tangan pada anak- anak bertujuan untuk mengidentifikasi ketakutan dan
kesalahpahaman tentang apa yang terjadi pada mereka.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengurangi tingkat ketakutan pada anak usia 3-6 tahun yang sedang
hospitalisasi di rumah sakit.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menerangkan tujuan khusus tentang terapi tersebut dalam
mengatasi masalah.
2. Menerangkan keefektifan terapi
3. Menerangkan tujuan untuk menguji efektifitas dan efisiensi
penggunaan terapi.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien
1. Menerangkan manfaat apa saja yang bisa diperoleh pasien
2. Mengurangi tingkat ketakutan pada anak usia 3-6 tahun yang
sedang hospitalisasi
3. Membantu proses penyembuhan pada pasien.
1.3.2 Bagi Praktik Klinik
1. Menerangkan tentang manfaat yang diperoleh bagi praktik klinik
2. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
3. Mempermudah perawat dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan.
BAB 2
TELAAH KRITIS

3.1 Deskripsi Jurnal


Judul Penelitian :
Efektifitas Permainan Boneka Tangan Terhadap Penurunan Ketakutan
Anak Hospitalisasi pada Usia Prasekolah (3-6 Tahun) di RSUD Dr. R.
Koesma Kabupaten Tuban
Tujuan penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi


permainan boneka tangan terhadap penurunan ketakutan anak pada usia
prasekolah akibat hospitalisasi di RSUD Dr. R Koesma Kabupaten
Tuban.
Terapi bermain boneka tangan berdampak terapeutik pada
peningkatan komunikasi anak dan merupakan media untuk
mengekspresikan perasaan yang mereka alami selama di rumah sakit.
Seringkali anak terlalu takut untuk mengungkapkan perasaannya pada
saat mengalami perawatan medis. Penggunaan boneka tangan pada
anak- anak bertujuan untuk mengidentifikasi ketakutan dan
kesalahpahaman tentang apa yang terjadi pada mereka.
Hasil Penelitian :
Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Pada
Anak Usia 3-6 Tahun Yang Mengalami ketakutan Hospitalisasi.
Berdasarkan tabel 1, didapatkan data bahwa dari 36 responden sebagian
besar berusia 6 tahun sebanyak 14 responden 39% dan sebagian kecil
responden berusia 5 tahun sebanyak 2 responden 6%. Untuk jenis
kelamin anak didapatkan dari 36 responden sebagian memperoleh hasil
yang sama yaitu responden laki – laki 18 responden 50% dan
perempuan 18 responden 50%. Dan berdasarkan lamanya perawatan
didapatkan hasil 4 hari lama perawatan sebanyak 17 anak yaitu 47%
dan 6 hari perawatan 4 anak 11%.
Data Khusus
Data khusus karakteristik berdasarkan tingkat ketakutan hospitalisasi
anak usia 3-6 tahun di RSUD Dr.R.Koesma Kabupaten Tuban sebelum
dan sesudah perlakuan pemberian terapi permainan boneka tangan.
1. Data Tingkat Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia 3-6 Tahun Di
RSUD Dr.R.Koesma Kabupaten Tuban Sebelum dan Sesudah Di
Berikan Terapi permainan boneka pada kelompok kontrol.
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum terapi
49,06, median 50,50, nilai SD 9,680, nilai minimal–maksimal 31-
61, nilai dengan 95% convident interval dengan nilai bawah–atas
44,24-53,87. Nilai rata-rata setelah terapi 48,94, median 48,50.
Nilai SD 9,861, nilai minimal 30, nilai maksimal 64, nilai dengan
95% convident interval dengan nilai bawah-atas 44,04–53,85.
2. Data Tingkat Kecemasan Hospitalisasi Anak Usia 3-6 Tahun Di
RSUD Dr.R.Koesma Kabupaten Tuban Sebelum dan Sesudah Di
Berikan Terapi permainan boneka pada kelompok eksperimen.
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwanilai rata-rata sebelum terapi
49,11, median 50,00. Nilai SD 5,840, nilai minimal 39, nilai
maksimal 62, nilai dengan 95% convident interval dengan nilai
bawah–atas 46,21–52,02. Nilai rata-rata setelah terapi 40,56,
median 40,00. Nilai SD 3,276, nilai minimal 36, nilai maksimal 47,
nilai dengan 95% convident interval dengan nilai bawah- atas
38,93- 42,18.
Analisa Efektivitas permainan boneka tangan di RSUD Dr.R Koesma Kabupaten
Tuban dengan menggunakan uji statistik paired sample t- test dengan 95% (α =
0,05).
1. Merumuskan H1
H1: Ada efektifitas terapi permainan boneka tangan untuk
menurunkan ketakutan anak hospitalisasi usia prasekolah (3-6 tahun)
di RSUD Dr. R. Koesma Tuban.
2. Penyajian Data
Skor ketakutan pada responden kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen yang berjumlah 18 responden mengalami penurunan
signifikan hal ini dibuktikan dengan nilai p<0,000 dalam hal ini 100%
responden mengalami penurunan dengan kelompok kontrol.

Rekomendasi Penelitian:
penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengembangan
pelayanan kesehatan dan dapat menyediakan terapi permainan bonek
tangan yang salah satu media untuk menghilangkan kecemasan
hospitalisasi pada anak khususnya Usia 3-6 tahun sesuai tahapan usianya.

Keterbatasan Penelitian : kesulitan dalam penelitian ini pemilihan dalam


pasien yang digunakan sebagai responden.

3.3 Kebermaknaan (Significancy)


Dari penelitian ini didapatkan Efektitas terapi permainan boneka tangan
antara kelompok kontrol dan perlakuan terhadap penurunan ketakutan anak
hospitalisasi usia prasekolah di RSUD Dr. Koesma Tuban diketahui dari hasil uji t
tidak berpasangan yang menunjukkan nilai p= 0,000 (< 0,05). Ada efektifitas
terapi permainan boneka tangan untuk menurunkan ketakutan anak hospitalisasi
usia prasekolah (3-6 tahun) di RSUD Dr. R. Koesma Tuban.
3.4 Aplikabilitas (Aplicabilty)
Menjelaskan tentang analisa penerapan di pelayanan kesehatan atau di
tempat praktik. Strategi yang tepat dalam memanfaatkan peluang dalam
penerapan EBN sengan melakukan analisis SWOT.
Apakah intervensi ini bisa dilakukan diruangan, atau di RS tersebut dan perlu
dukungan seperti apa agar bisa dilaksanakan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien.
BAB 3
PROSEDUR PELAKSANAAN

4.1 Jumlah pasien untuk menguji EBN


Jumlah pasien yang akan diterapkan ada 10 pasien anak
4.2 Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan terapi permainan boneka tangan dirangkum menjadi
tabel SOP sebagai berikut ;
Judul Terapi permainan boneka tangan
Tujuan teknik ini untuk mengurangi ketakutan
pada anak saat hospitalisasi
Pelaksana Mahasiswa
Ketentuan Pasien pasien yang mengalami ketakutan, dan
dengan kondisi yang stabil
Target hasil Ketakutan hospitalisasi berkurang
Durasi 10 Menit
Peralatan 1. Boneka tangan
2. accesoris
Metode 1. Jelaskan tentang informasi dan
manfaat terapi permainan
boneka tangan
2. Beritahukan bahwa terapi
boneka tangan aman dan dapat
mengurangi kecemasan
3. Sebelum memulai bermain
pastikan pasien dalam posisi
yang nyaman
4. Kemudian ajak pasien bermain
terapi permainan boneka tangan
dan membuat cerita sesuai
kemampuan
5. Setelah selesai bermain dalam
waktu 10 menit, tanyakan
kepada pasien bagaimana
perasaannya ?
Hasil yang di inginkan 1. Mengurangi ketakutan
Sumber

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam terapi permainan boneka tangan ini dapat menurunkan angka
ketakutan hospitalisasi pada anak. Terapi permainan boneka tangan merupakan
salah satu pengalihan ketakutan pada hospitalisasi dengan membuat bentuk-
bentuk yang disukai oleh Anak. Terapi permainan boneka tangan dapat menjadi
salah satu pengalihan dalam ketakutan hospitalisasi pada anak.
5.2 Saran
Terapi permainan boneka tangan dapat digunakan sebagai salah satu
intervensi untuk menjadi pengalihan pada anak yang mengalami ketakutan
hospitalisasi. Untuk selanjutnya dapat divariasikan dengan berbagai macam cerita
yang mendukung dan disukai oleh anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Bernandha. 2016. Efektifitas permainan boneka tangan terhadap penurunan
ketakutan anak hospialisasi pada usia pra sekolah (3-6 tahun) di rsud dr. r.
Koesma kabuaten tuban. Vol 3 no 3.

Hockenberry, J.M. & Wilson, D. 2007. Wong’s nursing care of infant


andchildren. 8th edition. Canada:Mosby Company.

Supartini y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Ester M (editor).
Jakarta: Penerbit EGC.

Anda mungkin juga menyukai