OLEH
NAVYA INDRIYANI
NIM: P07220419078
A. Latar Belakang
Penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di seluruh dunia Gout
(pirai) merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam
cairan ekstraselular. Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah
hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari
7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl (Fandi, 2014).
Menurut World Health Organization (WHO) lanjut usia adalah kelompok
penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih, salah satunya ditandai dengan
proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau mempertahankan struktur dan fungsi normalnya (Nurrahmi, 2012).
Lansia merupakan kelompok beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan yang
diakibatkan oleh proses penuaan. Nyeri sendi merupakan penyakit yang sering
dialami oleh lansia yang dapat menyebabkan kecacatan (Asaidu 2010 dalam
Hamidah, 2015).
Data World Health Organization (2016) dilaporkan prevalensi gout
arthritis di dunia adalah 13,6% pria dan 6,4% perempuan. Pada tahun 2015
jumlah penderita arthritis sudah mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang
menderita gangguan sendi (WHO, 2015).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2017, prevalensi arthritis
gout tiga tertinggi yaitu di Bali mencapai 22,8%, Aceh 21,3%, dan Lampung
14,5%. Hal ini merupakan pengaruh dari pola hidup yang buruk, yang nantinya
berdampak pada penurunan produktivitas kerja. Kondisi ini dapat menurunkan
kualitas hidup dari masing-masing penderita. Dinas Kesehatan Aceh 2017
prevalensi penyakit asam urat terbanyak berada di Aceh Barat Daya yaitu 50
kasus, Aceh Jaya yaitu 43 kasus, Bireuen terdapat 77 kasus, Aceh Besar terdapat
78 kasus, Aceh Tamiang terdapat 46 kasus, Pidie terdapat 43 kasus (Aceh,
2017).
Kadar normal asam urat dalam serum darah adalah 7,0 mg/dl pada laki-
laki dan 5,7 mg/dl pada perempuan. Kadar asam urat dalam urine 24 jam adalah
1000 mg/dl. Pada kondisi tertentu dapat menyebakan penumpukan atau
kelebihan asam urat dalam darah. Kondisi penumpukan inilah dapat memicu rasa
nyeri yang hebat pada penderita gout arthritis (Setiawan, 2017). Penanganan
penderita gout arthritis difokuskan pada cara mengontrol rasa sakit, khususnya
mengontrol nyeri, hal tersebeut merupakan hal yang sering dialami oleh
penderita dengan gout arthritis, mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan
atau mempertahankan fungsi dan kualitas hidup. Penanganan untuk gout arthritis
meliputi terapi farmakologis dan non farmakologis (Mellynda, 2017).
Penatalaksanaan nyeri terdiri atas intervensi yang bersifat independen
atau nonfarmakologi dan intervensi kolaboratif atau pendekatan secara individu,
salah satu tindakan non farmakologis untuk penderita gout arthritis diantaranya
adalah kompres jahe (Novera, 2016).
Berdasarkan masalah tersebut, reviewer tertarik untuk mereview jurnal
berkaitan dengan efektifitas kompres jahe teradap penurunan nyeri akibat gout
athritis pada lansia.
B. Rumusan Masalah
P (Problem/population) : Nyeri Gout Athritis
I (Intervention) : Kompres Jahe
C (Comparison) : Tidak ada pembanding dalam jurnal
O (Outcome) : Kompres jahe direkomendasikan karena berpotensi
menurunkan skala nyeri gout athritis pada lansia
C. Tujuan
Mengetahui pengaruh kompres jahe terhadap penurunan skala nyeri gout athritis
lansia.
D. Manfaat
Agar menjadi sebuah rujukan dalam mengatasi dan mengurangi nyeri akibat
gout athritis pada lansia secara mandiri
.
BAB II
LITERATUR REVIEW
A. Deskripsi Jurnal
Efektifitas Kompres Jahe Terhadap Perubahan Skala Nyeri Sendi Asam Urat
Gout) Pada Lansia di UPT Panti Sosial tresna Werdha Kabupaten Magetan
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
Tujuan : Untuk mengetahui efektifitas kompres jahe terhadap perubahan skala nyeri
sendi asam urat (gout) pada lansia
Hipotesis : Tidak dijelaskan didalam jurnal
Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?
Tidak
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?
purposive sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
21 responden
Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan one group pre dan
post test. Pengumpulan data dilakukan dengan menyeleksi respnden berdasarkan
kriteria sampel. Penilaian skala nyeri menggunakan skala gambar bourbanis. Dimana
responden diminta untuk memilih angka dari 0-10 sesuai dengan nyeri yang
dirasakan.
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
paired t test
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out dianggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis data?
Tidak disebutkan didalam jurnal
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Alur penelitian tidak disebutkan didalam jurnal
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
Hasil utama dari penelitian adalah kompres hangat tumbukan jahe efektif terhadap
perubahan skala nyeri (nilai p= 0.001).
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan
rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.
Jurnal Kedua :
Kompres Air Rendaman Jahe Dapat Menurunkan Nyeri pada Lansia dengan
Asam Urat Di Desa Cengkal Sewu Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh kompres rendaman air jahe terhadap skala nyeri
pada penderita asam urat.
Hipotesis : Tidak dijelaskan di dalam jurnal
Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?
Tidak dijelaskan di dalam jurnal
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?
Menggunakan Total sampling.
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
62 responden, 31 kelompok intervensi dan 31 kelompok kontrol. rumus tidak
dijelaskan dalam jurnal
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Di dalam jurnal dijelaskan dilakukan analisis uji wilcoxon dan Man withney
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out dianggap tidak mengikuti penelitian dan tidak
diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis data?
Tidak disebutkan di dalam jurnal
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Alur Penelitian tidak disebutkan dalam jurnal
Karakteristik responden berusia lansia dengan penyakit asam urat dan mengalami
nyeri sendi
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
Hasil utama dari penelitian ini adalah ada pengaruh bermakna kompres rendaman air
jahe terhadap penurunan skala nyeri lansia dengan asam urat dengan nilai p=0,001.
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan
rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini.
Peneliti menjelaskan bahwa ada pengaruh kompres rendaman air jahe dengan
penurunan skala nyeri lansia dengan asam urat sesuai dengan teori-teori keperawatan
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.
Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah kelemahan
ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?
Peneliti tidak menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian
Jurnal Ketiga :
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh
peneliti ?
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruhkompres jahe merah terhadap nyeri asam urat
Hipotesis : H0 ditolak apabila kompres jahe merah memiliki pengaruh berarti
terhadap penurunan skala nyeri
Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan karakteristik/variable
perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti melakukan pengendalian pada uji
statistic dengan stratifikasi atau uji multivariate?
Tidak dijelaskan dalam jurnal
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?
Non probabiliti smpling dengan tehnik total sampling
Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?
24 responden, dengan 12 treatment group dan 12 control group
ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis data?
Uji independent sampel t test.
Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out dianggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk menganalisis data?
SPSS versi 16.0
HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Alur penelitian tidak disebutkan didalam jurnal
Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis, apakah
hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak secara statistic )?
Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
Skala nyeri gout athritis pada lansia setelah dilakukan kompres jahe merah menurun
secara signifikan dengan nilai p 0,029 < 0,05
DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti membuat
interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian
berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan
rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya tidak terbukti.
Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini.
Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik lainnya?
Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.
2. Siti Dina Ita 62 respondeng dengan purposive Kompres air Terjadi penurunan Level IIb Kekuatan: Peneliti memaparkan
Purnamasari, karakteristik lansia sampling rendaman jahe skala nyeri pada lansia Evidance secara jelas karakteristik
Anita Dyah dengan nyeri asam urat, untuk dengan asam urat berasal dari responden dan waktu penelitian
Listyarini dengan 31 kelompok menurunkan setelah dilakukan peling sedikit 1 serta treatment yang diberikan
(2015) intervensi (obat dan jahe) skala nyeri kompres air rendaman satu hasil kepada kelompok kontrol dan
dan 31 kelompok kontrol asam urat (gout jahe dengan nilai penelitian lama waktu intervensi.
(obat saja) athritis) p=0,01 dengan Kelemahan: Peneliti tidak
rancanan quasi menjelaskan kriteria eksklusi
experimen secara jelas dalam penelitian
3. Enni Vyrda 24 respondeng dengan Total Kompres jahe Skala nyeri gout Level IIb Kekuatan: Peneliti memaparkan
Yunyarti, Emyk karakteristik lansia Sampling merah untuk athritis menurun secara Evidance secara jelas terkait latar
Windartik, Amar memiliki nyeri gout menurunkan signifikan setelah berasal dari belakang, tujuan, hasil dan
Akbar athritis dengan 12 skala nyeri diberi kompres jahe peling sedikit 1 pembahasan penelitian serta
(2017) kelompok intervensi dan gout athritis. merah dan bermakna satu hasil design metode penelitian .
12 kelompok kontrol secara statistik dengan penelitian Kelemahan: Peneliti tidak
nilai p=0,029 dengan menjelaskan secara jelas
rancanan quasi karakteristik/ kriteria inklusi
experimen dan eksklusi serta tidak
dijelaskan apa treatmen yang
diberikan pada kontrol
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari ketiga jurnal menyarankan agar kompres jahe dapat digunakan
untuk terapi nonfarmakologis yang bisa dilakukan secara mandiri atau
diterapkan oleh perawat untuk mengurangi nyeri dan peradangan akibat gout
athritis serta dapat meningkatkan kuaitas hidup lansia.