Maklah Kerja Plat PDF
Maklah Kerja Plat PDF
KERJA PLAT
1
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
- Palu lunak dari bahan kayu, karet, tembaga, atau timah hitam, juga palu
plastik
- Palu pegang
- Palu rata
- Palu bola
Peringatan :
Waktu menggunakan palu, hendaknya diperhatikan pasak bajinya apakah masih
terpasang dengan baik; bila tidak, perbaikilah dahulu
2
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Kualitas atau ketelitian suatu hasil pekerjaan diantaranya ditentukan oleh bagaimana
cara melakukan pengukuran, menandai serta melukis pada saat pembuatan benda
kerja. Untuk mengurangi kesalahan dalam melakukan proses-proses tersebut, maka
perlu difahami teknik-tekniknya.
a. Mengukur
Ada dua cara yang biasa dilakukan dalam mengukur pada pelat, yaitu dengan
berpatokan pada ujung mistar atau berpatokan pada garis ukur mistar. Kedua cara
ini dapat dilakukan sesuai kondisi pengerjaan berda kerja tersebut.
Berikut ini adalah contoh mengukur pada pelat menggunakan mistar baja :
a. Patokan ujung
3
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
4
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Penandaan dalam pengerjaan pelat adalah proses sangat penting, karena proses ini
merupakan awal dari suatu pembentukan benda kerja.
Proses menandai biasanya dilakukan bersamaan dengan proses mengukur dan
melukis benda kerja. Tanda pada pelat dapat berupa garis tanda atau titik. Garis
tanda dibuat menggunakan penggores, yakni untuk memberi tanda batas ukuran,
tanda tekukan, coakan ataupun tanda pengerjaan lainnya. Sedangkan titik pada
benda kerja dapat dibuat menggunakan penitik garis dan penitik pusat.
Bentuk garis tanda dalam teknologi pengerjaan pelat cukup bervariasi, yakni
tergantung pada alat yang dipergunakan dan karakteristik pekerjaannya, namun
beberapa contoh berikut ini dapat dipakai, terutama dalam menerapkan dasar-
dasar melukis dan menandai pada pelat yang selanjutnya dapat dilukis garis lurus
horizontal dan/ atau garis vertikal, miring/ menyudut, tanda untuk membuat
lingkaran, dan lain-lain.
Teknik 1 :
mistar baja
tanda ukuran
5
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
LANGKAH KERJA 1
garis ukuran
LANGKAH KERJA 2
Teknik 2 :
6
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
garis ukuran
LANGKAH KERJA 2 – MEMBUAT GARIS SEJAJAR
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menarik garis atau melukis pada pelat adalah :
a. Mata/ pandangan harus tegak lurus terhadap garis ukur agar tidak terjadi
kesalahan akibat sudut pandang.
b. Ujung penggores berada tepat pada garis ukuran.
7
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Jika suatu pekerjaan memerlukan tanda dengan penitik, misalnya titik pusat
untuk kaki jangka tusuk atau titik pusat untuk pengeboran ataupun titik-titik
8
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
9
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
2. PEMOTONGAN PELAT
Pemotongan pelat dapat dilakukan dengan menggunakan gunting pelat, pahat, mesin
potong atau dengan menggunakan gergaji untuk pemotongan pelat yang relatif tebal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunting pelat adalah sebagai berikut :
1. Sisi potong gunting harus selalu rapat. Jika renggang, rapatkan dengan alat
yang sesuai.
2. Garis potong dapat terlihat jelas.
3. Mata / pandangan tegak lurus terhadap garis potongan.
4. Benda kerja ( pelat ) diusahakan tidak terseger selama proses menggunting.
10
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Secara umum pahat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kurang presisi/ kasar
atau pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan dengan alat-alat kerja pelat yang lain,
sehingga kadangkala memerlukan pengerjaan lanjutan, seperti pengikiran atau
grinda
Jenis pahat yang biasa digunakan adalah pahat rata ( flat cold chissel ), yakni
digunakan untuk memotong pelat yang relatif tipis, mencoak dan membuat lubang
pada pelat.
Mesing potong atau gilotin (shearing machine/ guillotine ) merupakan salah satu
mesin potong pelat yang utama dalam pengerjaan pelat. Mesin ini terutama
digunakan untuk memotong lurus dan siku suatu pelat. Kemampuan potong gilotin
cukup bervariasi, yakni sangat tergantung pada tipe, teknologi ataupun kapasitas dari
mesin tersebut.
Secara umum ada dua jenis gilotin yang biasa dipakai pada bengkel-bengkel
pengerjaan pelat :
Gilotin jenis ini mampu memotong sepanjang 1050 mm dengan ketebalan pelat
1,5 mm.
Cara memotongnya dapat dilaksanakan dengan memberi tanda (garis) pada pelat
atau dengan menggunakan mistar pembatasan yang ada di depan maupun
dibelakang pisau potongnya.
Gunakan mistar baja atau mistar gulung untuk menentukan ukuran potong.
Ukur mulai sisi pemotong bawah sesuai dengan yang dikehendaki sampai
mistar pembatas.
Kencangkan bautnya
Letakkan sisi pelat yang akan dipotong pada mistar pembatas
Tekan pedal sampai pelat terpotong.
11
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Ukur jarak antara sisi pemotong bawah dan mistar pembatas dibelakang lebar
yang dikehendaki.
Masukkan pelat dari sisi depan sampai mengenai mistar pembatas.
Tekan/injak pedal pemotong sampai pelat terpotong
Mesin potong ini digunakan secara luas untuk pelat-pelat yang relafif tebal (antara 2 -
13 mm) yang tidak mampu dilakukan oleh tenaga manusia.
Tenaga untuk memotong digerakkan oleh motor listrik yang kemudian dilanjutkan
oleh kopling mekanik atau hidrolik, sehingga dalam pengoperasiannya tidak
membutuhkan tenaga yang besar.
12
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika memotong dengan mesin potong adalah
sebagai berikut :
1. Mesin potong harus diset/ distel sesuai dengan tebal bahan yang akan
dipotong, yaitu penyetelan kerapatan pisau dan penyetelan tekanan ( jika ada ).
2. Pembatas ukuran distel secara tepat atau garis potong dapat terlihat jelas ( jika
pemotongan secara manual/ tanpa pembatas ).
3. Saat mesin beroperasi, yakinkan bahwa pelat yang dipotong terjepit dengan
kuat agar saat pisau potong atas menekan tidak akan menggeser pelat.
4. Jangan berada dibelakang mesin saat proses pemotongan berlangsung, karena
hasil potongan pelat dapat menimbulkan kecelakaan.
5. Jangan memotong pelat yang tebalnya diatas kemampuan mesin.
2. Gergaji Tangan
Gergaji tangan tidak begitu banyak digunakan dalam kerja pelat, kecuali hanya untuk
memotong pelat yang pendek atau memotong bentuk-bentuk tertentu yang tidak bisa
dipotong dengan mesin potong, disamping kecepatan potongnya yang lambat dan
lebar potongan yang terbatas.
Gergaji tangan terdiri dari : gagang (sengkang) gergaji dan daun gergaji dengan
berbagai variasi ukuran gigi gergaji.
Untuk memotong pelat, dipakai ukuran gigi gergaji dengan ukuran 24 atau 32, yakni
tergantung pada kekerasan dan tebal bahan; semakin keras suatu bahan maka
semakin rapat gigi gergaji yang dipakai.
13
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
3. PENEKUKAN PELAT
Penekukan pelat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan palu
dan landasan atau dengan menggunakan mesin tekuk atau mesin pres.
Berbagai bentuk tekukan dapat dilakukan dengan palu dan landasan, demikian
juga dengan menggukan mesin tekuk, namun secara umum bentuk-bentuk tekukan
dalam kerja pelat adalah sebagai berikut :
14
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
o a’
o
a’
a a’
Cara Penggambaran :
Perhatikan gambar dasar tekukan, kemudian dengan menarik garis proyeksi dari
titik a dengan pusat o akan didapat titik a’. Maka jarak a ke a’ adalah bentangan
tekukan ( satu tekukan ).
Dengan cara yang sama, maka selanjutnya akan dapat dibuat bentangan-bentangan
yang lain, baik yang searah maupun yang berlawanan arah atau tekukan satu sisi,
dua sisi maupun lebih.
15
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
16
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
17
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
18
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
19
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
20
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
b. Metode Penekukan
1. Penekukan dengan Palu dan Landasan
Palu yang biasa digunakan dalam pengerjaan pelat, khususnya penekukan adalah
palu keras ( baja ) dan palu lunak ( mallet ). Palu baja yang banyak dipakai adalah
palu konde, palu pen; sedang palu lunak yang biasa dipakai adalah palu plastik atau
kayu.
Adapun jenis landasan yang lazim digunakan untuk menekuk adalah landasan muka
rata/ sudut, pinggir lurus atau landasan kombinasi.
21
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Gambar 14 : Landasan
Penggunaan mesin lipat / tekuk pelat adalah untuk mempercepat suatu proses
penekukan dan untuk mencapai tingkat ketelitian tertentu. Sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi; mesin tekuk telah berkembang sedemikian rupa,
mulai dari yang dioperasikan secara manual sampai dengan yang dioperasikan secara
otomatis atau dengan komputer (CNC).
22
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Cara mengoperasikannya :
Cara mengoperasikannya :
23
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Cara mengoperasikannya :
24
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Cara mengoperasikannya :
Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan/ gambar kerja atau atur
pembatas tekukan ( secara manual atau otomatik ) pada mesin tekuk.
Pasang dan atur sepatu tekuk sesuai dengan panjang tekukan dan V-bar (
bending bar ) sesuai dengan tebal bahan yang ditekuk.
Hidupkan mesin, dan jika mesin dilengkapi dengan pengatur tekanan, maka
aturlah pengatur tekanan sesuai ketentuan ( berdasarkan tebal bahan dan
lebar tekukan ).
Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan atau
sampai menyentuh pembatas tekukan.
Lakukan penekukan dengan menekan tombol/ handle penekukan.
Keluarkan pelat dari mesin.
25
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
4. PENYAMBUNGAN PELAT
Jenis paku keling cukup beragam, sehingga dilakukan dengan cara atau alat yang
beragam pula, namun yang banyak dipakai pada konstruksi pelat tipis adalah sbb :
1. Rivet set
2.
Dahulukan
kedua ujung
26
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Tekan tuas pengeling pop beberapa kali sambil pengeling ditekan sampai
paku penariknya putus.
27
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Tarik tuas pengeling dan keluarkan paku penarik yang telah putus..
b. Sambungan Lipat
Sambungan lipat tunggal dapat dibuat dengan menggunakan alat-alat tangan atau
mesin lipat atau kombinasi keduanya dan untuk merapatkan sambungan lipat
tunggal yang lurus dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan perapat
( hand groover ) atau dengan bar groover.
28
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Untuk membuat sambungan lipat tegak, bilah atau sudut yang lurus dapat
dilakukan secara manual dengan menggunakan alat-alat tangan ( palu dan
landasan ) atau dengan mesin lipat atau kombinasi keduanya tanpa menggunakan
perapat.
S= 3W - 2t
29
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
2. Sambungan lipat A= W - t
tunggal ( grooved W
seam ) B= 2W - t
S= 3W - 2t
HO 29
B= ½W - t
C= 2W - 2t
S= 3W - 4t
4. Sambungan lipat A= W - 2t
sudut/ alas
W
B= 2W - 2t
S= 3W - 4t
30
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Sebuah silinder dengan diamater 120mm tinggi 150mm dibuat dengan sambungan
lipat tunggal (grooved seam ) lebar 6mm, bahan yang digunakan adalah pelat
BJLS 50, maka bahan minimal yang diperlukan adalah :
Gambar :
sambungan lipat
a. Panjang bahan :
= 18 - 1
= 17 mm
= 3,14 . 120
= 376,8 mm
b. Lebar bahan :
31
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Mesin las titik standar ( pedestal spot welding ) mempunyai ukuran dan kapasitas
lebih besar dari mesin las titik portabel, sehingga perlu diperhatikan beberapa hal
bila menggunakan mesin las titik standar, yaitu :
32
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Proses Pengelasan :
1 2 3 4
33
TUGAS KELOMPOK PROMANU II
KERJA PLAT
Keterangan :
2. Saat jepitan sempurna terjadi pengelasan yang lamanya diatur oleh timer
34