Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Anggota kelompok II :
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti meny
usun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang mem
erlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing me
miliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga ber
beda.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembetukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semu
a mahluk hidup bergantung secara langsung pada energi yang dihasilkan dari proses fotosinte
sis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi
Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya menjadi
energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai tempat berlangsu
ngnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu energi cahaya (foton) seb
agai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa ikatan seny
awa organik pada glukosa.
Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dengan bantuan energi cahaya matahari foton dan
berlansung dalam dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap, adapun percobaan ya
ng membuktikan fotosintesis adalah sebagai berikut :
Percobaan Sach’s, dengan daun yang ditutup dan terbuka, fotosintesis menghasilkan
karbohidrat.
Pada selembar daun terdapat bagian yang dibiarkan terkena sinar matahari dan
ada bagian yang ditutupi dengan karbon. Selembar daun yang lain dibiarkan terkena si
nar matahari seluruhnya. Setelah diuji dengan larutan iodium, bagian daun yang terke
na sinar matahari berwarna biru tua, sedangkan bagian daun yang ditutup dengan karb
on berwarna terang. Bagian daun yang diuji dengan larutan iodium berwarna biru tua
karena mengandung amilum yang merupakan hasil fotosintesis.
Fotosintesis hanya akan terjadi jika tumbuhan mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari lalu mengkonversikannya menjadi
energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat. Secara sederhana, reaksi fotosintesis
adalah sebagai berikut :
Selain karbohidrat, pada proses fotosintesis juga dihasilkan oksigen dan air. Itulah sebabnya
tumbuhan hijau sangat efektif untuk menanggulagi polusi udara dan efek rumah kaca yang
menyebabkan pemanasan global.
Sebelum proses fotosintesis dilakukan, hanya tumbuhan hijau saja yang bisa
melakukannya karena memiliki klorofil. Selain itu fotosintesis hanya bisa dilakukan siang
hari saat ada cahaya matahari. Tumbuhan juga membutuhkan air dan karbondioksida untuk
melakukan reaksi kimia fotosintesis. Tumbuhan bisa mendapatkan karbondioksida (CO2) di
udara yang masuk ke daun tumbuhan lewat stomata atau mulut daun. Sementara air (H 2O)
bisa didapatkan lewat akar tumbuhan yang kemudian disalurkan ke daun melalui batang
tumbuhan. Saat sinar matahari jatuh ke permukaan daun, klorofil menangkap energi dari
cahaya matahari tersebut. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna atau
transparan, kemudian diteruskan menuju mesofil. Di mesofil inilah sebagian besar proses
fotosintesis terjadi. Energi tersebut kemudian digunakan untuk mengubah air menjadi
gula/glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Setelah itu dari proses fotosintesis akan
menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Sementara oksigen yang dihasilkan dikeluarkan oleh
tumbuhan lewat stomata. Oksigen ini kemudian berada di udara bebas untuk dihirup oleh
makhluk hidup lain, yaitu manusia dan hewan.
Ada 4 faktor faktor yang mempengaruhi fotosintesis yang dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk dapat melakukan proses terjadinya fotosintesis di antaranya adalah klorofil, cahaya
matahari, air dan karbondioksida. Berikut merupakan penjelasan komponen fotosintesis dan
pengertiannya.
1. Klorofil
2. Cahaya Matahari
Salah satu faktor fotosintesis yang paling penting adalah adanya cahaya
matahari. Jika tidak ada cahaya matahari maka tumbuhan hijau tidak dapat melakukan
fotosintesis. Hal inilah yang membuat proses fotosintesis hanya bisa terjadi pada
waktu siang hari saat matahari bersinar. Intensitas cahaya matahari akan sangat
berpengaruh dalam proses fotosintesis. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari
maka energi yang dihasilkan akan semakin banyak sehingga proses fotosintesis akan
semakin cepat dan juga sebaliknya.
3. Air
4. Karbondioksida
1. Reaksi Terang
Pada saat reaksi terang, terjadi proses penangkapan energi cahaya (foton) oleh pigmen
klorofil yang terdapat di dalam tumbuhan. Pigmen klorofil terletak di dalam organel
kloroplas, yaitu di dalam membrane tilakoid. Reaksi terang akan menghasilkan ATP
(Adenosin Tri Phosospat) dan NADPH (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Phospat) sebagai
produk akhir yang akan digunakan lebih lanjut di dalam reaksi gelap. Penangkapan energi
cahaya pada reaksi terang melibatkan dua sistem cahaya (fotosistem) yaitu fotosistem 1 dan
fotosistem 2.
2. Reaksi Gelap
Produk akhir dari reaksi terang yang berupa ATP dan NADPH akan digunakan di
dalam reaksi gelap yang berlangsung di dalam stroma. Reaksi ini juga disebut dengan siklus
calvin yang merupakan proses reduksi CO2 menjadi karbohidrat. Selain ATP dan NADPH
dari reaksi terang, reaksi ini membutuhkan molekul CO 2. Siklus calvin dimulai dengan
penggabungan senyawa CO2 dengan senyawa gula berantai karbon lima (RuBP-ribulosa
bifosfat) menghasilkan dua senyawa 3-PGA (fosfogliserat) yang masing-masing berantai
karbon 3. Enam senyawa 3-PGA diubah menjadi enam senyawa G3P (gliseraldehid 3 fosfat)
dengan bantuan 6 ATP dan 6 NADPH. Lima senyawa G3P akan mengalami siklus berulang
membentuk RuBP dan diubah kembali menjadi 3-PGA dan seterusnya, sedangkan satu
senyawa G3P akan diubah menjadi glukosa (C6H12O6) dan senyawa lainnya. Glukosa maupun
senyawa lainnya akan digunakan sebagai sumber energi bagi tumbuhan.
Ditambahkan larutan iodium 0,1 N pada permukaan daun dan amati perubahan yang terjadi.
V. Data Pengamatan
VI. Pembahasan
Praktikum modul fotosintesa pada sampel daun mundu dilakukan dengan tujuan untuk
membuktikan bahwa intensitas cahaya dapat berpengaruh terhadap laju fotosintesa dan
membuktikan adanya amilum pada daun sebagai hasil dari fotosintesa. Bahan yang digunak
an pada praktikum ini adalah daun mundu, alkohol 70%, dan larutan iodium 0,1 N. Daun
mundu yang digunakan sebelumnya dibungkus dengan kertas karbon pada bagian tengah
permukaan daun tersebut dan sebagian dibiarkan terbuka dan terkena cahaya matahari.
Proses ini dilakukan saat daun masih berada di pohon. Maksud dan tujuan dari langkah ini
adalah untuk melihat pengaruh cahaya pada proses fotosintesis. Nantinya, akan dilihat
bagaimana keadaan daun yang telah ditutup sebagian ini.
Setelah beberapa saat, petik daun yang sudah dibungkus sebagian dengan kertas
karbon. Kemudian daun tersebut dimasukkan dalam air mendidih selama 2-3 menit. Tujuan
dari perendaman daun di dalam air mendidih yaitu untuk merusak sel-sel daun. Sel-sel daun
yang rusak akan memecah amyloplas, yaitu plastida yang digunakan untuk menyimpan
amilum. Jika amyloplas pecah maka amilum akan bebas tersebar sehingga ketika terkena
larutan iodium akan mudah menampakkan warna birunya. Selain itu, tujuan dari
perendaman dengan air mendidih yaitu untuk mengaktivasi enzim agar klorofil tidak aktif
lagi. Selanjutnya, daun mundu direndam dalam alkohol 70% selama 5 menit. Tujuan dari
perendaman dengan alkohol yaitu untuk melarutkan klorofil. Langkah untuk melarutkan
klorofil ini juga dilakukan untuk membantu tujuan pertama. Sehingga warna daun setelah
pelarutan klorofil ini nantinya akan menjadi pucat yang menandakan bahwa sel-sel daun
sudah mati. Setelah itu, daun dieringkan dan dimasukkan ke dalam cawan petri dan
dilumuri larutan iodium 0,1 N pada permukaan daun. Tujuan dari penambahan larutan
iodium 0,1 N yaitu untuk mengikat amilum yang berada pada permukaan daun sehingga
mudah diamati, yang ditandai dengan munculnya bercak biru pada bagian permukaan daun
yang tidak tertutupi oleh kertas karbon.
Hasil yang seharusnya terjadi adalah munculnya bercak biru pada bagian permukaan
daun yang tidak tertutupi oleh kertas karbon dan warna hijau pucat pada bagian yang
tertutupi oleh kertas karbon karena fotosintesis diharapkan tidak berlangsung pada bagian
yang tertutup dari cahaya. Tetapi hasil pengamatan yang diperoleh yaitu timbulnya bercak-
bercak kekuningan yang menandakan adanya amilum. Jumlahnya sangat sedikit, hal ini
dikarenakan praktikum ini dilakukan pada saat musim hujan, sehingga tidak cukup banyak
cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil pada daun. Selain itu, klorofil pada daun
masih cukup pekat warnanya sehingga mengganggu pengamatan dan tidak terbentuknya
bercak biru. Akan lebih baik jika perendaman alkohol dilakukan dengan pemanasan pula
agar klorofilnya lebih banyak yang terlarut.
VII. Kesimpulan
1. Intensitas cahaya yang rendah dapat menyebabkan klorofil pada daun tidak menangkap
cahaya matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis, sehingga hasil fotosintesis
yaitu amilum yang dihasilkan hanya sedikit karena fotosintesis tidak berlangsung secara
sempurna.
2. Tumbuhan menghasilkan amilum dalam proses fotosintesis sebagai bentuk cadangan
makanan yang nantinya digunakan dalam proses respirasi. Amilum ini dapat
diidentifikasi dengan melakukan percobaan Sach’s yang ditandai dengan pembentukan
senyawa kompleks iod-amilum yang berwarna biru yang menandakan terbentuknya
amilum.
Zakky. 2018. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Beserta Pengertian & Persamaan
Reaksinya. https://www.zonareferensi.com/proses-fotosintesis-pada-tumbuhan/.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2020.
Manggabarani, Andi Madihah. 2018. Reaksi Fotosintesis Gelap dan Terang. http://www.ge
nerasibiologi.com/2018/04/reaksi-fotosintesis-gelap-dan-terang.html. Diakses pada ta
nggal 16 Januari 2020.
Hasil daun mundu setelah ditetesi larutan iodium yang diterangi dengan cahaya untuk
mempermudah melihat bercak kekuningan.