Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FOTOSINTESA PADA SAMPEL DAUN MUNDU

Disusun Oleh :

Muthia Amira Kiasatina 1321920007

Anggota kelompok II :

Karina Awitri Dewi 1321920006


Muthia Amira Kiasatina 1321920007
Nursehat Meilasari 1321920008
Rizqi Dwi Saputro 1321920009

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2019/2020
I. Tujuan
1. Membuktikan bahwa intensitas cahaya dapat berpengaruh terhadap laju fotosintesa.

2. Membuktikan adanya amilum pada daun sebagai hasil dari fotosintesa.

II. Dasar Teori

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti meny
usun. Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang mem
erlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing me
miliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga ber
beda.

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembetukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semu
a mahluk hidup bergantung secara langsung pada energi yang dihasilkan dari proses fotosinte
sis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi

Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya menjadi
energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai tempat berlangsu
ngnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu energi cahaya (foton) seb
agai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa ikatan seny
awa organik pada glukosa.

Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dengan bantuan energi cahaya matahari foton dan
berlansung dalam dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap, adapun percobaan ya
ng membuktikan fotosintesis adalah sebagai berikut :

 Percobaan Engelmann dengan bakteri thermo dan Spirogyra, fotosintesis menghasilk


an oksigen

 Percobaan Ingenhouse dengan hydrilla, fotosintesis menghasilkan oksigen

 Percobaan Sach’s, dengan daun yang ditutup dan terbuka, fotosintesis menghasilkan
karbohidrat.

Percobaan sacchs merupakan percobaan tentang fotosintesis yang bertujuan un


tuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung) dan berlangs
ung pada bagian tanaman yang berklorofil. Seperti pada percobaan pertama, hasil foto
sintesis adalah glukosa dan oksigen. Untuk menguji adanya amilum digunakan reagen
lugol, sebab dengan lugol, amilum akan tampak biru kehitaman, gejala ini mudah unt
uk diamati.

Pada selembar daun terdapat bagian yang dibiarkan terkena sinar matahari dan
ada bagian yang ditutupi dengan karbon. Selembar daun yang lain dibiarkan terkena si
nar matahari seluruhnya. Setelah diuji dengan larutan iodium, bagian daun yang terke
na sinar matahari berwarna biru tua, sedangkan bagian daun yang ditutup dengan karb
on berwarna terang. Bagian daun yang diuji dengan larutan iodium berwarna biru tua
karena mengandung amilum yang merupakan hasil fotosintesis.

Amilum atau dalam kehidupan sehari-hari disebut pati merupakan polisakarida


yang terdapat banyak di alam terutama pada sebagian besar tumbuhan. Amilum terdap
at pada umbi, batang, daun, dan biji-bijian. Amilum terdiri atas dua macam
polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (20 -28
%) dan sisanya amliopektin. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan bantuan
enzim amilase. Amilum (pati) dalam kehidupan sehari-hari disebut zat tepung yang
merupakan gudang energi karbohidrat yang utama dalam tanaman. Zat ini terbentuk
pada proses fotosintesis dalam klorofil daun dengan bantuan energi matahari.

Fotosintesis hanya akan terjadi jika tumbuhan mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari lalu mengkonversikannya menjadi
energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat. Secara sederhana, reaksi fotosintesis
adalah sebagai berikut :

12 H2O + 6 CO2 + cahaya → C6H112O6 (glukosa) + 6 O2 + 6 H2O

Selain karbohidrat, pada proses fotosintesis juga dihasilkan oksigen dan air. Itulah sebabnya
tumbuhan hijau sangat efektif untuk menanggulagi polusi udara dan efek rumah kaca yang
menyebabkan pemanasan global.

Sebelum proses fotosintesis dilakukan, hanya tumbuhan hijau saja yang bisa
melakukannya karena memiliki klorofil. Selain itu fotosintesis hanya bisa dilakukan siang
hari saat ada cahaya matahari. Tumbuhan juga membutuhkan air dan karbondioksida untuk
melakukan reaksi kimia fotosintesis. Tumbuhan bisa mendapatkan karbondioksida (CO2) di
udara yang masuk ke daun tumbuhan lewat stomata atau mulut daun. Sementara air (H 2O)
bisa didapatkan lewat akar tumbuhan yang kemudian disalurkan ke daun melalui batang
tumbuhan. Saat sinar matahari jatuh ke permukaan daun, klorofil menangkap energi dari
cahaya matahari tersebut. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna atau
transparan, kemudian diteruskan menuju mesofil. Di mesofil inilah sebagian besar proses
fotosintesis terjadi. Energi tersebut kemudian digunakan untuk mengubah air menjadi
gula/glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Setelah itu dari proses fotosintesis akan
menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Sementara oksigen yang dihasilkan dikeluarkan oleh
tumbuhan lewat stomata. Oksigen ini kemudian berada di udara bebas untuk dihirup oleh
makhluk hidup lain, yaitu manusia dan hewan.

Ada 4 faktor faktor yang mempengaruhi fotosintesis yang dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk dapat melakukan proses terjadinya fotosintesis di antaranya adalah klorofil, cahaya
matahari, air dan karbondioksida. Berikut merupakan penjelasan komponen fotosintesis dan
pengertiannya.

1. Klorofil

Untuk melakukan proses fotosintesis, tumbuhan harus memiliki klorofil atau


biasa dikenal sebagai zat hijau daun. Organisme atau tumbuhan yang tidak memiliki
klorofil tidak bisa melakukan proses fotosintesis. Sementara tumbuhan yang memiliki
klorofil bersifat autotrof yaitu organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri
lewat proses fotosintesis.

2. Cahaya Matahari

Salah satu faktor fotosintesis yang paling penting adalah adanya cahaya
matahari. Jika tidak ada cahaya matahari maka tumbuhan hijau tidak dapat melakukan
fotosintesis. Hal inilah yang membuat proses fotosintesis hanya bisa terjadi pada
waktu siang hari saat matahari bersinar. Intensitas cahaya matahari akan sangat
berpengaruh dalam proses fotosintesis. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari
maka energi yang dihasilkan akan semakin banyak sehingga proses fotosintesis akan
semakin cepat dan juga sebaliknya.

3. Air

Dalam melakukan reaksi fotosintesis, tumbuhan membutuhkan air sebagai


salah satu bahannya. Tidak adanya air dapat menghambat proses fotosintesis yang
akan dilakukan oleh tumbuhan. Air bisa didapatkan oleh akar yang menyerap air
melalui tanah. Kekurangan air saat kekeringan dapat menyebabkan stomata pada
tumbuhan tertutup. Hal ini dapat menyebabkan penyerapan karbondioksida akan
menurun dan bisa menghambat proses fotosintesis. Untuk itu air sangat dibutuhkan
dalam fotosintesis.

4. Karbondioksida

Selain air, tumbuhan juga memerlukan karbondioksida untuk melakukan


proses fotosintesis. Karbondioksida menjadi komponen fotosintesis yang penting.
Tumbuhan bisa mendapatkan karbondioksida di udara bebas lewat stomata, termasuk
dari hasil sisa respirasi oleh manusia dan hewan. Semakin banyak karbondioksida di
udara, maka semakin banyak jumlah bahan karbondioksida yang dapat digunakan
tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.

Proses fotosintesis dibagi menjadi dua reaksi yaitu :

1. Reaksi Terang

Pada saat reaksi terang, terjadi proses penangkapan energi cahaya (foton) oleh pigmen
klorofil yang terdapat di dalam tumbuhan. Pigmen klorofil terletak di dalam organel
kloroplas, yaitu di dalam membrane tilakoid. Reaksi terang akan menghasilkan ATP
(Adenosin Tri Phosospat) dan NADPH (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Phospat) sebagai
produk akhir yang akan digunakan lebih lanjut di dalam reaksi gelap. Penangkapan energi
cahaya pada reaksi terang melibatkan dua sistem cahaya (fotosistem) yaitu fotosistem 1 dan
fotosistem 2.

Fotosistem merupakan molekul protein kompleks yang tertanam di dalam membran


tilakoid. Klorofil yang terdapat di dalam fotosistem I (PS I) akan menyerap foton (energi
cahaya) dengan maksimal panjang gelombang 700 nm sedangkan klorofil pada fotosistem II
(PS II) akan menyerap maksimal panjang gelombang cahaya 680 nm. Pada mulanya, foton
akan diserap oleh klorofil di PS II. Ketika foton diserap oleh 1 klorofil, energi yang diperoleh
dilepaskan ke pigmen berikutnya dan akhirnya sampai di pusat reaksi yang menyebabkan
elektron di dalam PS II menjadi tereksitasi (berubah menjadi energi yang lebih tinggi).
Elektron tersebut menjadi tidak stabil dan akan ditangkap oleh PS II lain yang menyebabkan
PS II yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif. Elektron yang hilang diganti
dengan cara pemecahan molekul air yang akan menghasilkan produk sampingan berupa O2
(oksigen) dan elektron H+. Oksigen akan dilepas ke udara sedangkan elektron H+ akan
digunakan di dalam PS I. Melalui rantai elektron transpor, tiap elektron yang tereksitasi akan
ditransfer ke PS I. Elektron tersebut akan menyediakan energy untuk pembentukan ATP.
Foton yang diserap oleh PS I akan mengeksitasi elektron yang selanjutnya akan ditangkap
oleh aseptor elektron. Elektron selanjutnya dibawa ke NADP reduktase untuk mereduksi
NADP+ menjadi NADPH.

2. Reaksi Gelap

Produk akhir dari reaksi terang yang berupa ATP dan NADPH akan digunakan di
dalam reaksi gelap yang berlangsung di dalam stroma. Reaksi ini juga disebut dengan siklus
calvin yang merupakan proses reduksi CO2 menjadi karbohidrat. Selain ATP dan NADPH
dari reaksi terang, reaksi ini membutuhkan molekul CO 2. Siklus calvin dimulai dengan
penggabungan senyawa CO2 dengan senyawa gula berantai karbon lima (RuBP-ribulosa
bifosfat) menghasilkan dua senyawa 3-PGA (fosfogliserat) yang masing-masing berantai
karbon 3. Enam senyawa 3-PGA diubah menjadi enam senyawa G3P (gliseraldehid 3 fosfat)
dengan bantuan 6 ATP dan 6 NADPH. Lima senyawa G3P akan mengalami siklus berulang
membentuk RuBP dan diubah kembali menjadi 3-PGA dan seterusnya, sedangkan satu
senyawa G3P akan diubah menjadi glukosa (C6H12O6) dan senyawa lainnya. Glukosa maupun
senyawa lainnya akan digunakan sebagai sumber energi bagi tumbuhan.

III. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Karbon
2. Solatip
3. Gelas piala 250 mL
4. Penangas air
5. Pinset
B. Bahan
1. Daun mundu
2. Alkohol 70%
3. Larutan iodium
4. Air panas
IV. Cara Kerja
Daun mundu ditutupi dengan kertas karbon.

Dimasukkan daun ke dalam air mendidih selama 2-3 menit.

Ditiriskan dan direndam dalam alkohol 70% selama 5 menit.

Ditiriskan dan dikeringkan.

Ditambahkan larutan iodium 0,1 N pada permukaan daun dan amati perubahan yang terjadi.

V. Data Pengamatan

No. Perlakuan Pengamatan Warna

Daun yang ditutupi karbon Daun yang terbuka

1. Sebelum diberi perlakuan Hijau tua Hijau tua

2. Direndam dalam air panas Hijau pucat Hijau pucat

3. Direndam dalam alkohol Hijau pucat Hijau pucat

4. Ditetesi iodium Hijau kekuningan Timbulnya bintik kekuningan

VI. Pembahasan
Praktikum modul fotosintesa pada sampel daun mundu dilakukan dengan tujuan untuk
membuktikan bahwa intensitas cahaya dapat berpengaruh terhadap laju fotosintesa dan
membuktikan adanya amilum pada daun sebagai hasil dari fotosintesa. Bahan yang digunak
an pada praktikum ini adalah daun mundu, alkohol 70%, dan larutan iodium 0,1 N. Daun
mundu yang digunakan sebelumnya dibungkus dengan kertas karbon pada bagian tengah
permukaan daun tersebut dan sebagian dibiarkan terbuka dan terkena cahaya matahari.
Proses ini dilakukan saat daun masih berada di pohon. Maksud dan tujuan dari langkah ini
adalah untuk melihat pengaruh cahaya pada proses fotosintesis. Nantinya, akan dilihat
bagaimana keadaan daun yang telah ditutup sebagian ini.
Setelah beberapa saat, petik daun yang sudah dibungkus sebagian dengan kertas
karbon. Kemudian daun tersebut dimasukkan dalam air mendidih selama 2-3 menit. Tujuan
dari perendaman daun di dalam air mendidih yaitu untuk merusak sel-sel daun. Sel-sel daun
yang rusak akan memecah amyloplas, yaitu plastida yang digunakan untuk menyimpan
amilum. Jika amyloplas pecah maka amilum akan bebas tersebar sehingga ketika terkena
larutan iodium akan mudah menampakkan warna birunya. Selain itu, tujuan dari
perendaman dengan air mendidih yaitu untuk mengaktivasi enzim agar klorofil tidak aktif
lagi. Selanjutnya, daun mundu direndam dalam alkohol 70% selama 5 menit. Tujuan dari
perendaman dengan alkohol yaitu untuk melarutkan klorofil. Langkah untuk melarutkan
klorofil ini juga dilakukan untuk membantu tujuan pertama. Sehingga warna daun setelah
pelarutan klorofil ini nantinya akan menjadi pucat yang menandakan bahwa sel-sel daun
sudah mati. Setelah itu, daun dieringkan dan dimasukkan ke dalam cawan petri dan
dilumuri larutan iodium 0,1 N pada permukaan daun. Tujuan dari penambahan larutan
iodium 0,1 N yaitu untuk mengikat amilum yang berada pada permukaan daun sehingga
mudah diamati, yang ditandai dengan munculnya bercak biru pada bagian permukaan daun
yang tidak tertutupi oleh kertas karbon.
Hasil yang seharusnya terjadi adalah munculnya bercak biru pada bagian permukaan
daun yang tidak tertutupi oleh kertas karbon dan warna hijau pucat pada bagian yang
tertutupi oleh kertas karbon karena fotosintesis diharapkan tidak berlangsung pada bagian
yang tertutup dari cahaya. Tetapi hasil pengamatan yang diperoleh yaitu timbulnya bercak-
bercak kekuningan yang menandakan adanya amilum. Jumlahnya sangat sedikit, hal ini
dikarenakan praktikum ini dilakukan pada saat musim hujan, sehingga tidak cukup banyak
cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil pada daun. Selain itu, klorofil pada daun
masih cukup pekat warnanya sehingga mengganggu pengamatan dan tidak terbentuknya
bercak biru. Akan lebih baik jika perendaman alkohol dilakukan dengan pemanasan pula
agar klorofilnya lebih banyak yang terlarut.

VII. Kesimpulan
1. Intensitas cahaya yang rendah dapat menyebabkan klorofil pada daun tidak menangkap
cahaya matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis, sehingga hasil fotosintesis
yaitu amilum yang dihasilkan hanya sedikit karena fotosintesis tidak berlangsung secara
sempurna.
2. Tumbuhan menghasilkan amilum dalam proses fotosintesis sebagai bentuk cadangan
makanan yang nantinya digunakan dalam proses respirasi. Amilum ini dapat
diidentifikasi dengan melakukan percobaan Sach’s yang ditandai dengan pembentukan
senyawa kompleks iod-amilum yang berwarna biru yang menandakan terbentuknya
amilum.

VIII. Daftar Pustaka


Anonymous. 2013. Fotosintesis adalah | Pengertian dan Definisi.
https://www.kamusq.com/2013/06/fotosintesis-adalah-pengertian-dan.html.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2020.

Zakky. 2018. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Beserta Pengertian & Persamaan
Reaksinya. https://www.zonareferensi.com/proses-fotosintesis-pada-tumbuhan/.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2020.

Manggabarani, Andi Madihah. 2018. Reaksi Fotosintesis Gelap dan Terang. http://www.ge
nerasibiologi.com/2018/04/reaksi-fotosintesis-gelap-dan-terang.html. Diakses pada ta
nggal 16 Januari 2020.

Anonymous. 2018. Praktikum Biologi : Percobaan Sach.


https://idschool.net/sma/percobaan-sach/. Diakses pada tanggal 17 Januari 2020.

Sumarno, Edi. 2015. Laporan Praktikum Silvika Fotosintesis.


https://www.acdemia.edu/LAPORAN_PRAKTIKUM_SILVIKA_FOTOSINTESIS
.
Diakses pada tanggal 17 Januari2020.
IX. Lampiran

Hasil daun mundu setelah ditetesi larutan iodium.

Hasil daun mundu setelah ditetesi larutan iodium yang diterangi dengan cahaya untuk
mempermudah melihat bercak kekuningan.

Anda mungkin juga menyukai